Keesokan harinya, di kamar pengantin baru itu, Bulan terbangun tapi saat matanya terbuka dia tidak mendapati suaminya di ranjang. Bulan mendudukan tubuhnya guna mengumpulkan nyawanya yang treveling saat dirinya tidur semalam.
"Kau bangun" Bintang menyapa istrinya.
Bulan memperhatikan penampilan suaminya, sudah rapi dengan pakaian casual yang dipakai untuk kuliah.
" Dari mana? " tanya Bulan.
" Balkon. " jawab Bintang singkat.
" Mandi gih, kamu ada kuliah pagi kan." sambungnya.
" Kamu kuliah pagi juga?? " Bulan mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi
"Aku kuliah sore. " jawabnya
Bulan dibuat shock mendengar jawaban suaminya itu, "kalo kuliah sore kenapa pagi hari begini dah rapi. " Bulan berbicara dalam hati.
Sambil menunggu istrinya mandi, Bintang tengah melihat pasar saham dari ipad nya. Walau masih mahasiswa, dirinya terbiasa bermain saham sejak awal masuk bangku perkuliahan. Biar nambah uang jajan katanya.
Tak lama pintu kamar mandi terbuka, refleks dia melihat ke arah kamar mandi.
Glek
Wajahnya memerah melihat Bulan hanya memakai handuk yang panjangnya diatas lutut. Jakunnya naik turun, pikirannya melayang ke malam panas itu. Betapa seksinya Bulan di bawah kungkungan nya.
Wuuusshhhh.. Brak..
Bintang berlari keluar dan menutup pintu dengan kasar. Bulan mengelus dadanya lantaran kaget dengan tingkah suaminya.
" Dia kenapa main pergi-pergi aja. " gumam Bulan.
Bulan menuruni tangga, dilihatnya suami tengilnya sedang duduk di meja makan mengobrol dengan abang Yanuar. Mereka terlihat akrab, padahal tempo hari Yanuar menghadiahi bogem mentah ke wajah Bintang.
Emang laki-laki ya begitu, habis berantem pun balik akrab lagi karena meraka mikir pakai logika, beda sama perempuan yang mikir pakai perasaan.
Bulan melihat penampilan Bintang dari atas ke bawah. Kaos putih dengan luaran jaket kain hitam ditambah celana jins semata kaki, jangan lupa sepatu kets terlihat benar-benar maskulin. Wajah campuran Info, Jerman, dan Jepang membuatnya benar-benar menawan. Mata sipit dengan bola mata berwarna abu terang,rahang tegas tanpa adanya bulu-bulu halus bertengger di wajahnya. Layak lah jadi The most wanted mahasiswi di kampus. Untuk sesaat Bulan terpesona.
" Lap ilernya gih. " menyodorkan tisu yang diambilnya dari atas meja makan.
Bulan yang dalam mode terpesona itu menerima tisu itu mengelap mulutnya. Bulan tersadar dan langsung menghadiahi cubitan kepiting di lengan Bintang
"Anata,,ouch.. auww sakit tau. " Bintang mengusap lengannya.
" Anata " beo Yanuar.
" Kamu ganti nama dek" Yanuar keheranan.
" Enggak.. ngapain ganti nama" jawabnya
" Panggilan sayang, bang. " terang Bintang.
Yanuar tergelak, kemarin aja sok-sok jaim giliran sudah sah pakai panggilan kesayangan.
Obrolan itu berhenti saat ayah Febri dan bunda Dessy datang ke meja makan. Sarapan pagi ini terlihat lebih hikmat dari biasanya, mungkin karena ada anggota keluarga baru. Bintang suami Bulan orangnya.
" Kalian jadi pindahan? " Bunda mengawali perbincangan mereka.
"Jadi lah bunda kan biar bisa berduaan. " Bintang yang menjawab sambil menyenggol lengan istrinya.
" Apaan sih, lebay kamu. " kesal Bulan.
" Adek nggak boleh gitu sama suami sayang. Dosa tahu ndak. Inget nasihat bunda kemarin enggak. Kamu harus jadi istri yang baik ngerti. " bunda menegur sikap Bulan. yang ditegur terlihat mengrucutkan bibirnya sambil menundukkan kepalanya.
Bintang melihat itu menggengam tangan Bulan sambil berbisik " Jadi istri baik itu termasuk melayani suami di ranjang lo, "
Bulan langsung mendelik, sedangkan Bintang bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa.
" Ayah, Bunda, abang kami berangkat dulunya, Bulan ada kuliah pagi soalnya. " pamit Bintang.
Dengan menggandeng tangan Bulan dia mengajak istrinya. Bulan dibuat ternganga melihat mobil milik Bintang.
Mobil warna merah terang, Lykan Hypersort itu adalah milik Bintang. Seberapa kayanya suaminya itu kalau dari uang jajan berapa tuh uang jajannya sampai bisa beli mobil mewah itu.
Brummmm
Lykan Hypersort Bintang membelah jalanan ibukota, sedikit macem tapi tidak parah. Berkendala 45 me it mereka sampai di kampus. Saat keluar dari mobil Bulan dan Bintang menjadi sorotan para mahasiswa yang ada di arena parkir itu.
Septi dan July sampai bengong menyaksikan sahabat baiknya itu berangkat bareng sama senior ganteng.
"Aku ke sana ya. Itu ada Septi sama July. " berpamitan pada suaminya dia langsung bergegas menghampiri dia temannya yang lagi bengong tak jauh darinya. Bintang melihat istrinya sampai menghilang dibelokan koridor yang mengarah ke gedung A, barunya dirinya berjalan ke arah ruang rektorat di gedung D sebelah kanan tempat parkir.
" Elo kok bisa dateng sama senior Bintang sih, Lan. Bukannya kalian itu kayak anjing ma tikus.. " Septi mulai mengintrogasi kawannya itu.
" Gue jadian ma dia. " jawab Bulan dengan entengnya
" What... sejak kapan? " pekik Septi dan July barengan.
" Sejak kemarin. " singkat padat dan jelas. Bukannya apa Bulan nggak mau keterusan berbohong kalau kedua temennya itu memaksanya terus cerita. Kan nggak mungkin dia sudah menikah sama seniornya, apalagi karena kejadian dia tidur sama Bintang. Secara kesepakatan Bulan dan Bintang bakalan nutupi status pernikahan mereka dengan pacaran. Jadi walau keduanya nanti sering bareng, orang mengira mereka pacaran.
" Wah elo ngakunya benci, eee nyatanya jadian juga ma si tengil" Septi mengejek Bulan.
" Semuanya terjadi cepet jadi gue nggak sempet mikir benci apa enggaknya. " sanggah Bulan.
" Emang ada kejadian apa kok cepet sampai gak bisa mikir" ganti July yang bertanya.
Bulan hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban.
Pagi ini yang mengajar adalah Dosen centil Bu Mega namanya. Bu Mega ini sering baik sama mahasiswa ganteng, kalau sama mahasiswi killer yang cantik dia sensi takut kalah saing.
"Pagi semua" sapa Bu Mega
"Selamat pagi" serempak mengucap salam
" Tugas kemarin langsung dikumpulkan ya." perintah Bu Mega.
" Tiga minggu lagi kampus kita ini akan Memperingati 67 tahun berdirinya kampus tercinta kita ini. Seperti tahun kemarin ya ada bazar, kontes kecantikan, dan lomba-lomba lainnya. yang paling istimewa adalah pas malam anniversary itu ada pesta dansa. Bawa pasangan ya, kalau ada yang tidak punya pasangan cari dari sekarang. " Bu Mega menjelaskan.
Tahun kemarin anak jurusan komputer yang jadi pemenang dalam lomba kreatifitas, kekompakan dan kepintaran. Siapa lagi yang mengetuai kalau bukan Senior Bintang, makanya jurusannya jadi pemenang.
" Usaha kan ya kita bisa bersaing sama anak komputer secara udah 3 kali menang terus semenjak adanya senior Bintang. " celetuk Senia, wakil ketua kelas 6B itu
" Tuh ayang disebut. "July menyenggol lengan Bulan.
" Bodo.. " sewot Bulan
" Ih gitu, ntar di serong Sandra tahu rasa lo" Septi menimpali.
" Nggak akan "
Ketiganya tertawa bersama.
Sembilan pulut menit berlalu, berakhir sudah jam Bu Mega. Karena jam kosong anak-anak sekelas Bulan sepakat membentuk panitia acara anniversary kampus mereka.
" Attention temen-temen" Prabu sedang berusaha menertibkan semua anak di kelas
" Gimana kalau jam kosong ini kita manfaatin buat membentuk panitia anniversary tahun ini. Maaf buat yang mau ke kantin di pending dulu ya. " ucapnya. Prabu itu ketua kelas,, anaknya pinter bertanggung jawab, ramah dan sopan. Maklum anak pesantren jadi tutur kata dan tingkah lakunya sopan.
" Pending, lo samain kita sama chat pending, Prab.."
seloroh Victor cassanova jurusan psikolog.
Tok.. Tok.. Tok...
Pintu diketuk anggota SEMA. Ada Orion, Canis M, Hydra, Kejora, Tamara dan terakhir Bintang. Mereka habis keliling ke kelas-kelas yang lain untuk sidak mahasiswa.
Di kampus Bulan memang setiap 2minggu sekali ada sidak mahasiswa dengan maksud menggeledah tas mahasiswa untuk mengetahui bahwa tidak ada yang membawa barang-barang yang dilarang untuk dibawa ke kampus.
" Pagi adek-adek. " Canis menyapa. " Biasa ya tasnya ditaruh di atas meja. " lanjutnya.
" Kak Bintang kok nggak nyapa kita sih" celetuk Sandra, fans berat Bintang.
Bintangnya cuma tersenyum manis menanggapi Sandra.
" cih dia malah tebar pesona " Bulan mengejek suaminya itu dalam hati.
Anggota SEMANGAT itu berpencar memeriksa tas masing-masing mahasiswa di kelas itu.
Bintang dengan sengaja memilih ke arah Bulan sang istri mudanya.
" KTM nya mana nih" tegur nya ke Bulan
" Di dompet kak. " jawab Bulan, " tengil" batinnya.
" Diambilin dong dek. Nanti ada yang ilang kamu nuduh aku yang ambil lagi. " pintanya sambil menggoda Bulan.
" Ihhh nyebelin tahu nggak, masih aja suka gitu. " gumam pelan Bulan yang hanya bisa di dengar bintang.
Bintang tersenyum tipis mendengar gerutuan istri nya itu. Setelah memastikan Bulan membawa KTM Bintang bergumam pelan, " Nanti pulang bareng tunggu di parkiran. "
Beberapa menit kemudian satu persatu anggota SEMA keluar dari kelas Bulan. Prabu kembali memimpin jalannya diskusi tentang anniversary kampus mereka.
Drrt... Drrt... Drrt
Ponsel Bulan bergetar, dilihat nya ada notifikasi pesan dari Bintang.
Bintang
Anata inget ya nanti tunggu aku di parkiran kita pulang bareng.
Bulan*
katanya kuliah sore kok pulang bareng.
Bintang*
jam kosong.
mau manfaatin buah pindahan.
Bulan*
ok😋😋😋*
Ada kejutan apa nih dari Bintang buat istrinya. Tunggu cerita selanjutnya ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments