NovelToon NovelToon

BULAN UNTUK BINTANG

DIJEBAK

Matahari yang sudah tinggi menelisik masuk lewat celah jendela, menerangi sepasang manusia yang tengah terlelap.

Bulan terbangun karena sinar matahari itu menyorot ke wajahnya. Perlahan tapi pasti mata itu terbuka sepenuhnya. Mata indah coklat hazel itu menyapu setiap sudut ruangan itu. " Di mana ini" gumamnya.

Saat hendak terbangun dirinya dikejutkan oleh tangan yang tiba-tiba merangkulnya. Bulan langsung melihat tangan siapa yang tengah merangkulnya itu.

" Aaaaarrgggggghhhhhhh"

Bulan berteriak saat mendapati dirinya tengah dalam keadaan tanpa busana sedang tidur dengan seorang pria yang dikenalnya sebagai senior di kampus tempatnya menuntut ilmu. Lebih mengejutkan lagi seniornya itu juda dalam keadaan tanpa busana.

Mendengar teriakan yang memekik telinga, Bintang relfeka menutup telingannya. Di buka mata berwana abu terang itu, dilihatnya sekeliling dia mendapati Bulan, junior di kampusnya duduk di sampingnya memegangi selimut menutup tubuhnya.

" what... Situasi macam apa ini "batinnya.

" Kau..ba-bagaimana bisa.... seperti ini? " Bulan bertanya entah pada seniornya atau pada dirinya sendiri.

Brakk

Suara pintu didobrak paksa oleh Yanuar kakak Bulan. Semua yang ada di depan pintu itu dibuat ternganga oleh pemandangan pagi menjelang siang yang sangat entah bagi mereka.

Yanuar mengepalkan tangannya berjalan mendekati Bintang.

Bugh.. Bugh.. bugh..

Bintang terjatuh ke bawah, tapi beruntung dia sudah memakai boxer nya tadi sehingga semua orang di kamar itu tidak dapat melihat 'senapan airnya'.

"Baj***** kau" maki Yanuar dengan terus melayangkan tinju mautnya.

Febrianto ayah Bulan mendekat dan menarik anknya itu agar berhenti memukuli Bintang. Bukan tidak emosi tapi semua bisa dibicaraka.

Dessy mendekat ke arah anaknya, membantu putri kesayangannya itu memakai baju. "shhhss" Bulan merasakn sakit pada pangkal paha nya. Dia berbalik melihat seprei putih yang telah ternodai oleh darah keperawanannya.

Air matanya jatuh tanpa disuruh, dia berusaha mengingat kejadian semalam yang sampai harus kehilangan mahkotanya.

Flashback on.

Malam akhir pekan ini salah seorang teman sekelasnya di kampus menyelenggarakan pesta ulang tahunnya yang ke 22 tahun. Semua teman sekelas dan beberapa senior di undang ke pesta itu. Bulan sama sekali tidak curiga kenapa pesta ini di adakan di Club malam bukannya di rumah atau hotel. Bulan berangkat mengendari sendiri mobil sedan hitam miliknya. Hadiah dari ayahnya untuk ultahnya tahun lalu.

Ayah Bulan pemilik showroom mobil yang sudah beranak di beberapa kota di Indonesia. Bundanya adalah seorang dokter kandungan di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Kembali lagi pada malam naas itu. Saat pesta sudah berlangsung tiba-tiba Bulan kebelet pengan pipis. Dia berpamitan pada temannya. " Jul, gue ke toilet dulu ya. " July mengganggu kan kepalanya.

Bulan berjalan di Koridor yang mengatah ke toliet. Dia bersenandung untuk mengusir sepi, tiba-tiba saja mulutnya dibekap sapu tangan dengan obat biasanya terdapat di sapu tangan itu. Bulan pingsan tak sadarkan diri. Dirinya dibawa ke salah satu Kamar di lantai tiga Club malam itu yang memang biasa dipakai menginap pelanggan Club

Berganti pada Bintang. Dia tidak terlalu bersemangat datang ke pesta ini, jika buka Orion sahabatnya yang mengajak mana mau dia datang walaupun memang dirinya diundang. Usut punya usut yang ultah naksir sama dia, makanya malas dia datang.

Setelah meminum habis cocktail miliknya e tah kenapa badannya terasa sangat panas. Bintang pergi tanpa sepengetahuan Orion bermaksud ke toilet. Baru setengah jalan dirinya ditarik seseorang pelayan dan di bawa ke sebuah kamar di lantai tiga.

Tidak sadar dengan apa yang terjadi Bintang melepas pakaiannya, dirinya jadi tak terkendali ingin sekali memuaskan hasrat yang terbendung. Berjalan gontai menuju kamar mandi, dirinya dikejutkan ada seorang gadis yang pakainya sudah berantakan walaupun masih dipakainya. Karena sesuatu yang mempengaruhi alam bawah sadarnua, Bintang mendekati gadis itu dan langsung menerkamnya.

Bulan sempat terbangun sejenak saat merasakan sakit di area pangkal paha nya, tapi obat bius dosis tinggi itu kembali membuatnya pingsan.

Bintang mengempur pertahanan bulan hingga mendapatkan pelepas lima kali baru setelahnya dia tertidur di sebelah Bulan.

Flashback off

Kini Bintang dan Bulan tengah disidang oleh kedia keluarga. Keluarga Narendra adalah keluarga Bulan, dan keluarga Narita keluarga Bintang.

Bulan menceritakan versinya sendiri kemudian berlanjut Bintang yang bercerita tentang yang dia alami..

Tuan Takami Narita ayah Bintang yang berdarah Jepang itu menghela nafasnya. Dia begitu kecewa akan perilaku anak tunggalnya, tapi tidak bisa menyalahkan Bintang karena dirinya dijebak.

" Maafkan kesalahan putra saya, tuan Febrianto. Bintang akan bertanggung jawab. Mati kita nikahkan keduanya malam ini juga" terang Tuan Takami.

Duarrrrrr

Bintang dan Bulan seperti tersambar petir mendengar niatan baik yang disampaikan keluarga Narita.

"Otousan," Tegur Bintang.

"Anata wa nani ni tsuite hanashite imasu kata?? "

(Apa yang anda bicarakan)

"Urusai." bentak Tuan Narita.

( Diam kau)

" Maaf Tuan atas kelancangan anak saya, malam ini juga saya akan persiapkan pernikahan mereka. Kalau boleh tahu di mana akan diadakannya acara ini.?? " Tuan Narita mencoba untuk bernegosiasi dengan Keluarga Bulan.

"Di rumah kami saja Tuan" jawab ayah Febri.

" Tunggu ayah" Bulan menginterupsi. " Aku belum siap untuk menikah" ucap lirih tapi masih dapat didengar orang yang ada dalam ruangan tersebut.

Bulan memilin ujung gaun malamnya, dia benar-benar tidak siap harus menikah di usia yang begitu muda, bahkan kuliahnya saja baru semerter lima.

"Bagaimana jika kami hamil nak?? lebih baik menikah jika benar sampai kau hamil ada ayah untuk anakmu, tapi jika tidak hamil setidaknya kalian mempertanggung jawabkan perbuatan kalian nak. Ini adalah dosa sayang. " bunda Dessy menyoba memberi pengertian pada putri bungsunya itu.

Bulan dan Bintang terdiam, benar yang dikatakan bunda Dessy. Apapun alasannya mereka telah melakukan sebuah dosa. Karenanya sudah seharusnya mereka mempertanggung jawabkan dosa itu.

"Bintang, jangan lari dari masalah nak. Suka atau tidak inilah takdir yang harus kamu lakukan jadi jangan jadi pengecut nak. " kata Fuyami.

"Junbi wa deki taka" Takami bertanya pada putranya

(apa kau siap, Nak)

"kore wa daredesuka. " Jawab Bintang mantap.

" Anak saya siap menikahi putri anda, Tuan Narendra. Apakah keluarga anda menerima pertanggung jawaban dari kami? " Tuan Takami mengulurkan tangannya di depan tumbuh ayah Febri.

" Keluarga kami menerimanya Tuan. Terima kasih kesediaan Anda menerima keluarga kami. " ayah Febri menyambut uluran tangan Tuan Takami.

Menjadi sebuah kehormatan bagi keluarga Narendra jika besanan dengan keluarga Narita. Keluarga itu adalah bangsawan di Jepang dengan bisnis perhotelan yang tersebar hampir di seluruh dunia. Belum lagi keluarga pihak Fuyami yang merupakan orang terhormat di negara ini karena memiliki sebuah yayasan yang melindungi anak dan wanita.

" Tapi saya ingin pernikahan ini dirahasiakan. Bukan maksud saya merendahkan keluarga anda, tapi jika hal ini tersebar bukan saya yang rugi tapi Bulan. Dia pasti mendapat hujatan dari orang banyak. " Bintang mengutarakan pendapatnya.

" Apa pedulimu? " sanggah Bulan.

" Kau akan menjadi istriku, menantu keluarga Narita jika sampai pernikahan dadakan ini tersebar kau yang akan rugi dan aku juga tak mau nama keluargaku jadi gunjingan orang. Keluarga yang aku maksud terdapat kau di dalamnya karena kau akan jadi istriku," walaupun diucapkan dengan halus tapi penuh dengan penekanan.

"cih.. " Bulan berdecih mendengar alasan Bintang. "memangnya apa yang terjadi jika banyak orang tahu, bilang saja kau pengecut. " maki Bulan dalam hati..

Nah pada pengen tahu kan gimana kelanjutannya. Terus support dan like karya aku ya biar cepet upload cerita nya. 😘😘🥰🥰

MENIKAH

Malam di hari itu juga pernikahan Bintang dan Bulan akan berlangsung. Kagum dengan sosok Tuan Takami karena hanya dengan hitungan jam saja persiapan pernikahan ini sudah selesai dengan sempurna.

Pembacaan janji suci ini di adakan dalam Kapel di samping rumah Bulan. Kapel itu sekarang dihiasi dengan mawar putih dan kelambu warna yang sama memberikan nuansa romantis yang kental

Bulan sedang dirias dikamarnya, baju pengantin yang dipakainya adalah dress berwarna putih gading dengan aksen bunga emas memperindah gaun itu. d

Anggap aja gini ya bajunya😁😁😁

Bulan pangling mendapati dirinya berdiri di depan cermin seperti bukan dirinya. Riasan dan gaun pengantin ini membuatnya terlihat seperti seorang putri. Cantik dan elegan.

Bintang dirias di kamar Yanuar, perias artis itu harus dibuat pusing untuk menutupi lebam bekas pukulan Yanuar, melihat itu Yanuar tersenyum miring. Pelajaran itulah yang dikatakannya waktu itu. Salah sendiri berani membuat adik kesayangannya bersedih.

"Wah lo kelihatan keren dech dengan make up tebal itu" sarkas Yanuar.

"cih" Bintang hanya berdecak malas menanggapi Yanuar. Salah siapa coba dia jadi begini kalau bukan salah Yanuar. Kalau memang emosi bogem lah sekali kenapa jadi berkali-kali, untung langsung di pisah ayah Febri. 😅😅

Bintang mengenakan taxedo yang juga warna putih gading agar serasi dengan gaun milik Bulan. Hebat bukan keluarga Narita.

Fokus sama bajunya aja ya.. 🤭🤭

Bintang turun lebih dulu menuju Kapel dan menungu pengantin wanita datang. Di dalam Kapel sudah ada Keluarga Narita dan Keluarga Hilton dan sanak saudara Keluarga Narenda. Opa dan Oma Bintang juga datang setelah Fuyami, anak merak menelfon perihal pernikahan cucunya.

Walau pun pernikahan ini tidak didasari cinta, tapi bagi keduanya ini tetap mendebarkan. Bintang terlihat terus bergerak agar menutupi gugupnya saat ini. Bulan yang kini sudah berada di dalam Kapel bergandengan dengan ayahnya pun sama gugupnya. Dicengkramnya kuat lengan ayah Febri kala menjadi pendampingnya.

" Ambil nafas keluarkan, terus seperti itu nak agar tidak nerveous. " bisik ayah Febri.

Lidah Bulan sampai kelu karena kegugupan nya saat ini hanya mampu menganggukan kepalanya.

Tiba di depan Bintang keduanya dibuat takjub, Bintang yang takjub melihat Bulan sangat cantik, sedangkan Bulan takjub ketampanan Bintang. " ternyata dia ganteng juga ya. " puji Bulan dalam hati. Dalam hati aja nanti kalau diomongin beneran takut Bintang besar kepala.

Kini kedua mempelai berdiri di hadapan pemuka agama yang akan memimpin jalannya ucap janji suci kedua mempelai tersebut. Setelah rangakian acara pemberkatan pernikahan ini tiba saatnya kedua mempelai mengucap janji Suci.

Bintang mengambil tangan Bulan menggengam erat tangan itu.

"Bulan Narendra, aku mengambil engkau menjadi istri, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita "

dengan lantang Bintang mengucap janji suci pernikahannya.

Kini giliran Bulan, Bintang menggengam erat tangan wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu untuk menyalurkan kekuatan agar Bulan dapat mengucapkan dengan sempurna. Bulan mengambil nafas dalam lalu berucap

" Bintang Narita, aku mengambil engkau menjadi suami, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita. "

Semua yang ada di sana memberi tepuk tangan yang sangat meriah menyambut pengantin baru itu.

" Silahkan memakaikan cincin pada pasangan. " ucap pemuka agama.

Bintang mengambil cincin emas dengan berlian putih di tengahnya memasukkan cincin itu ke jari manis Bulan. Bulan juga melakukan hal yang sama.

" Silahkan mencium pasangan anda. " Saat mengucapkan itu pemuka agama itu tersenyumqQQ111qqqqqqqqqqqqq1mt membuat kedua mempelai malu sendiri.

" Cium.... Ciummm... cium" suara teriakan yang di awali oleh Yanuar kini menular pada semua tamu yang datang.

Bintang melihat pipi merona Bulan, dia maju kemudian mengecup sekilas bibir warna cherry itu. Bulan melotot kala Bintang mencium bibirnya. Bintang hanya tersenyum dan mengerlingkan matanya.

Sekarang mereka semua sedang duduk di ruang keluarga di rumah Bulan.

" Sini sayang," oma Hinata menepuk sofa kosong sebelahnya agar Bulan mendekat.

Bulan yang selalu sopan dan menghormati orang yang lebih tua, menurut saja saat dipanggil omanya Bintang.

"Ini untukmu sayang, Oma tidak ada waktu mempersiapkan hadiah untuk kamu, " Oma Hinata menyerahkan satu set perhiasan. Bulan membukanya dan takjub dengan indahnya perhiasan itu.

" Ya, tutup itu mulut kamu nanti kemasukan nyamuk lo. " ejek Bintang. Dia tidak tahan jika tidak menggoda istrinya itu.

" Haist... kau menyebalkan" sewot Bulan.

"Alah sok kamu, Dek. Gitu-gitu kan laki mu. Mana dah kikuk-kikuk duluan lagi". Semua tergelak mendengar celoteh Yanuar. Wajah Bulan sudah semerah kepiting rebus saking malunya. Bintang hanya nyengir kuda sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

" Pokoknya ini punya kamu sayang, jangan sampai Buratto (anak nakal) mengambilnya ya. " tawa oma terus menghiasi wajah cantiknya walau sudah termakan usia.

" Sobo, jangan memanggilku begitu. " Bintang merengek.

Bulan terlihat melipat bibirnya ke dalam menahan tawa melihat tingkah ssenior

ekaligus suaminya itu merengek seperti anak kecil minta dibelikan es krim.

Canda dan tawa terus terdengar dari dalam rumah keluarga Narendra. Meskipun keakraban ini harus diawali dengan drama, tapi karena sifat keluarga Narita dan Hilton itu sangat bersahabat menjadikan semuanya berjalan baik.

"Hoshi, kau sekarang sudah menjadi kepala rumah tangga harus bertanggung jawab, contoh itu otousan dan ayah mertuamu. Jangan sampai kau menyakiti atau berbuat kasar pada istrimu, Opa nanti lawanmu. " opa Markus berpesan

" Aku mengerti opa. " Bintang tersenyum dan menganggukan kepalanya.

Malam ini Bintang dan Bulan memutuskan untuk menginap dulu di rumah Bulan baru besoknya sekalian kuliah mereka pindah ke rumah pribadi Bintang.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka, muncul Bulan sudah rapi dengan baju tidurnya." Apa kamu ketawa lihat aku? " Bulan menggeram kesal melihat suami tengilnya itu

" Kami itu sudah besar dah kuliah lo kok pakai baju tidur gambar kucing halo itu, Anata. "

"Anata" Bulan membeo

"Maksudnya?? "

" Panggilan sayang untuk istri, " Bintang nyengir kuda.

Bulan diam saja karena memang sekarang dirinya adalah istri Bintang. Bulan berusaha menjadi istri yang baik dan hormat pada suami seperti kata bundanya. Agar dapat kebahagiaan.

"Kamu panggil aku Shujin ya?? " pinta Bintang

"Shujin" beo Bulan merasa binggung dengan bahasa Bintang.

"iya, Shujin itu panggilan untuk suami dalam bahasa Jepang. "

"Ribet amat sih panggilan Mas aja kan sama. " protesnya

" Ogah, kamu kira aku mas-mas tukang cendol." sewot Bintang.

"pilih deh mau panggil sayang, hubby atau shujin.? " Bintang memberi pilihan.

" Panggilan aja ribet amat sih, katanya nggak mau kalo pernikahan kita diketahui orang lain nah kami malah minta dipanggil apalah itu tadi kami sebut. "

" Makanya panggil Shujin aja, kan arang awam banyak yang nggak tahu. "final Bintang

" Anata, " degh.. degh.. degh.. Jantung Bulan berdetak sangat cepat saat mendengar Bintang memanggilnya dengan suara yang lembut. Pipinya bersemu merah, Bulan menundukkan wajahnya agar suaminya itu tidak melihatnya. Bisa-bisa dia akan diledek sepanjang hari.

" Bagiku pernikahan adalah sesuatu yang suci, karena itu aku tidak ingin mempermainkannya, Ayo kita belajar saling menerima. Nggak usah lah muluk- muluk langsung saling cinta aku nggak bisa dan aku yakin kamu gitu juga kan. Jadi mari kita belajar saling menerima, aku menerima kamu sebagai istriku dengan segala kekuranganmu begitupun sebaliknya. Kamu mau?? "

Bintang ingin yang terbaik untuk mereka karenanya inilah hal yang bisa dilakukan terlebih dahulu yaitu saling menerima.

Bulan kaget melihat kedewasaan suaminya yang tengil itu.Tapi yang dikatakan suaminya itu benar jadi dia setuju dengan keputusan itu.

Kenapa suaminya itu disebut tengil jawabnya Bintang itu terkenal suka ngusilin adik kelas dan temennya..

Sebagai ketua senat Mahasiswa atau biasa disebut SEMA, dia merupakan idola mahasiswi kampus. The most wanted itu ya Bintang, tapi dia nggak pernah sombong, adil, pinter dan tanggung jawab. Yang bikin minus cuma tengilnya itu. Sedangkan Bulan adalah mahasiswi biasa, cuma ikut ekstra cheerleader karena memang hobinya ngedance, dan disitulah mereka awal bertemu. Bintang yang melihat Bulan lagi menyiapkan dance untuk acara tahunan kampus harus menangis histeris lantaran di lempar tikus oleh Bintang.

Mulai saat itulah Bulan terus sensi dengan Bintang, sedangkan Bintang makin suka mengusili Bulan.

Seperti tikus dan kucing, tapi pada akhirnya Bulan untuk Bintang.

NGAKUNYA PACARAN

Keesokan harinya, di kamar pengantin baru itu, Bulan terbangun tapi saat matanya terbuka dia tidak mendapati suaminya di ranjang. Bulan mendudukan tubuhnya guna mengumpulkan nyawanya yang treveling saat dirinya tidur semalam.

"Kau bangun" Bintang menyapa istrinya.

Bulan memperhatikan penampilan suaminya, sudah rapi dengan pakaian casual yang dipakai untuk kuliah.

" Dari mana? " tanya Bulan.

" Balkon. " jawab Bintang singkat.

" Mandi gih, kamu ada kuliah pagi kan." sambungnya.

" Kamu kuliah pagi juga?? " Bulan mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi

"Aku kuliah sore. " jawabnya

Bulan dibuat shock mendengar jawaban suaminya itu, "kalo kuliah sore kenapa pagi hari begini dah rapi. " Bulan berbicara dalam hati.

Sambil menunggu istrinya mandi, Bintang tengah melihat pasar saham dari ipad nya. Walau masih mahasiswa, dirinya terbiasa bermain saham sejak awal masuk bangku perkuliahan. Biar nambah uang jajan katanya.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka, refleks dia melihat ke arah kamar mandi.

Glek

Wajahnya memerah melihat Bulan hanya memakai handuk yang panjangnya diatas lutut. Jakunnya naik turun, pikirannya melayang ke malam panas itu. Betapa seksinya Bulan di bawah kungkungan nya.

Wuuusshhhh.. Brak..

Bintang berlari keluar dan menutup pintu dengan kasar. Bulan mengelus dadanya lantaran kaget dengan tingkah suaminya.

" Dia kenapa main pergi-pergi aja. " gumam Bulan.

Bulan menuruni tangga, dilihatnya suami tengilnya sedang duduk di meja makan mengobrol dengan abang Yanuar. Mereka terlihat akrab, padahal tempo hari Yanuar menghadiahi bogem mentah ke wajah Bintang.

Emang laki-laki ya begitu, habis berantem pun balik akrab lagi karena meraka mikir pakai logika, beda sama perempuan yang mikir pakai perasaan.

Bulan melihat penampilan Bintang dari atas ke bawah. Kaos putih dengan luaran jaket kain hitam ditambah celana jins semata kaki, jangan lupa sepatu kets terlihat benar-benar maskulin. Wajah campuran Info, Jerman, dan Jepang membuatnya benar-benar menawan. Mata sipit dengan bola mata berwarna abu terang,rahang tegas tanpa adanya bulu-bulu halus bertengger di wajahnya. Layak lah jadi The most wanted mahasiswi di kampus. Untuk sesaat Bulan terpesona.

" Lap ilernya gih. " menyodorkan tisu yang diambilnya dari atas meja makan.

Bulan yang dalam mode terpesona itu menerima tisu itu mengelap mulutnya. Bulan tersadar dan langsung menghadiahi cubitan kepiting di lengan Bintang

"Anata,,ouch.. auww sakit tau. " Bintang mengusap lengannya.

" Anata " beo Yanuar.

" Kamu ganti nama dek" Yanuar keheranan.

" Enggak.. ngapain ganti nama" jawabnya

" Panggilan sayang, bang. " terang Bintang.

Yanuar tergelak, kemarin aja sok-sok jaim giliran sudah sah pakai panggilan kesayangan.

Obrolan itu berhenti saat ayah Febri dan bunda Dessy datang ke meja makan. Sarapan pagi ini terlihat lebih hikmat dari biasanya, mungkin karena ada anggota keluarga baru. Bintang suami Bulan orangnya.

" Kalian jadi pindahan? " Bunda mengawali perbincangan mereka.

"Jadi lah bunda kan biar bisa berduaan. " Bintang yang menjawab sambil menyenggol lengan istrinya.

" Apaan sih, lebay kamu. " kesal Bulan.

" Adek nggak boleh gitu sama suami sayang. Dosa tahu ndak. Inget nasihat bunda kemarin enggak. Kamu harus jadi istri yang baik ngerti. " bunda menegur sikap Bulan. yang ditegur terlihat mengrucutkan bibirnya sambil menundukkan kepalanya.

Bintang melihat itu menggengam tangan Bulan sambil berbisik " Jadi istri baik itu termasuk melayani suami di ranjang lo, "

Bulan langsung mendelik, sedangkan Bintang bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa.

" Ayah, Bunda, abang kami berangkat dulunya, Bulan ada kuliah pagi soalnya. " pamit Bintang.

Dengan menggandeng tangan Bulan dia mengajak istrinya. Bulan dibuat ternganga melihat mobil milik Bintang.

Mobil warna merah terang, Lykan Hypersort itu adalah milik Bintang. Seberapa kayanya suaminya itu kalau dari uang jajan berapa tuh uang jajannya sampai bisa beli mobil mewah itu.

Brummmm

Lykan Hypersort Bintang membelah jalanan ibukota, sedikit macem tapi tidak parah. Berkendala 45 me it mereka sampai di kampus. Saat keluar dari mobil Bulan dan Bintang menjadi sorotan para mahasiswa yang ada di arena parkir itu.

Septi dan July sampai bengong menyaksikan sahabat baiknya itu berangkat bareng sama senior ganteng.

"Aku ke sana ya. Itu ada Septi sama July. " berpamitan pada suaminya dia langsung bergegas menghampiri dia temannya yang lagi bengong tak jauh darinya. Bintang melihat istrinya sampai menghilang dibelokan koridor yang mengarah ke gedung A, barunya dirinya berjalan ke arah ruang rektorat di gedung D sebelah kanan tempat parkir.

" Elo kok bisa dateng sama senior Bintang sih, Lan. Bukannya kalian itu kayak anjing ma tikus.. " Septi mulai mengintrogasi kawannya itu.

" Gue jadian ma dia. " jawab Bulan dengan entengnya

" What... sejak kapan? " pekik Septi dan July barengan.

" Sejak kemarin. " singkat padat dan jelas. Bukannya apa Bulan nggak mau keterusan berbohong kalau kedua temennya itu memaksanya terus cerita. Kan nggak mungkin dia sudah menikah sama seniornya, apalagi karena kejadian dia tidur sama Bintang. Secara kesepakatan Bulan dan Bintang bakalan nutupi status pernikahan mereka dengan pacaran. Jadi walau keduanya nanti sering bareng, orang mengira mereka pacaran.

" Wah elo ngakunya benci, eee nyatanya jadian juga ma si tengil" Septi mengejek Bulan.

" Semuanya terjadi cepet jadi gue nggak sempet mikir benci apa enggaknya. " sanggah Bulan.

" Emang ada kejadian apa kok cepet sampai gak bisa mikir" ganti July yang bertanya.

Bulan hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban.

Pagi ini yang mengajar adalah Dosen centil Bu Mega namanya. Bu Mega ini sering baik sama mahasiswa ganteng, kalau sama mahasiswi killer yang cantik dia sensi takut kalah saing.

"Pagi semua" sapa Bu Mega

"Selamat pagi" serempak mengucap salam

" Tugas kemarin langsung dikumpulkan ya." perintah Bu Mega.

" Tiga minggu lagi kampus kita ini akan Memperingati 67 tahun berdirinya kampus tercinta kita ini. Seperti tahun kemarin ya ada bazar, kontes kecantikan, dan lomba-lomba lainnya. yang paling istimewa adalah pas malam anniversary itu ada pesta dansa. Bawa pasangan ya, kalau ada yang tidak punya pasangan cari dari sekarang. " Bu Mega menjelaskan.

Tahun kemarin anak jurusan komputer yang jadi pemenang dalam lomba kreatifitas, kekompakan dan kepintaran. Siapa lagi yang mengetuai kalau bukan Senior Bintang, makanya jurusannya jadi pemenang.

" Usaha kan ya kita bisa bersaing sama anak komputer secara udah 3 kali menang terus semenjak adanya senior Bintang. " celetuk Senia, wakil ketua kelas 6B itu

" Tuh ayang disebut. "July menyenggol lengan Bulan.

" Bodo.. " sewot Bulan

" Ih gitu, ntar di serong Sandra tahu rasa lo" Septi menimpali.

" Nggak akan "

Ketiganya tertawa bersama.

Sembilan pulut menit berlalu, berakhir sudah jam Bu Mega. Karena jam kosong anak-anak sekelas Bulan sepakat membentuk panitia acara anniversary kampus mereka.

" Attention temen-temen" Prabu sedang berusaha menertibkan semua anak di kelas

" Gimana kalau jam kosong ini kita manfaatin buat membentuk panitia anniversary tahun ini. Maaf buat yang mau ke kantin di pending dulu ya. " ucapnya. Prabu itu ketua kelas,, anaknya pinter bertanggung jawab, ramah dan sopan. Maklum anak pesantren jadi tutur kata dan tingkah lakunya sopan.

" Pending, lo samain kita sama chat pending, Prab.."

seloroh Victor cassanova jurusan psikolog.

Tok.. Tok.. Tok...

Pintu diketuk anggota SEMA. Ada Orion, Canis M, Hydra, Kejora, Tamara dan terakhir Bintang. Mereka habis keliling ke kelas-kelas yang lain untuk sidak mahasiswa.

Di kampus Bulan memang setiap 2minggu sekali ada sidak mahasiswa dengan maksud menggeledah tas mahasiswa untuk mengetahui bahwa tidak ada yang membawa barang-barang yang dilarang untuk dibawa ke kampus.

" Pagi adek-adek. " Canis menyapa. " Biasa ya tasnya ditaruh di atas meja. " lanjutnya.

" Kak Bintang kok nggak nyapa kita sih" celetuk Sandra, fans berat Bintang.

Bintangnya cuma tersenyum manis menanggapi Sandra.

" cih dia malah tebar pesona " Bulan mengejek suaminya itu dalam hati.

Anggota SEMANGAT itu berpencar memeriksa tas masing-masing mahasiswa di kelas itu.

Bintang dengan sengaja memilih ke arah Bulan sang istri mudanya.

" KTM nya mana nih" tegur nya ke Bulan

" Di dompet kak. " jawab Bulan, " tengil" batinnya.

" Diambilin dong dek. Nanti ada yang ilang kamu nuduh aku yang ambil lagi. " pintanya sambil menggoda Bulan.

" Ihhh nyebelin tahu nggak, masih aja suka gitu. " gumam pelan Bulan yang hanya bisa di dengar bintang.

Bintang tersenyum tipis mendengar gerutuan istri nya itu. Setelah memastikan Bulan membawa KTM Bintang bergumam pelan, " Nanti pulang bareng tunggu di parkiran. "

Beberapa menit kemudian satu persatu anggota SEMA keluar dari kelas Bulan. Prabu kembali memimpin jalannya diskusi tentang anniversary kampus mereka.

Drrt... Drrt... Drrt

Ponsel Bulan bergetar, dilihat nya ada notifikasi pesan dari Bintang.

Bintang

Anata inget ya nanti tunggu aku di parkiran kita pulang bareng.

Bulan*

katanya kuliah sore kok pulang bareng.

Bintang*

jam kosong.

mau manfaatin buah pindahan.

Bulan*

ok😋😋😋*

Ada kejutan apa nih dari Bintang buat istrinya. Tunggu cerita selanjutnya ya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!