Siang itu nampak seorang gadis cantik duduk di bangku taman dekat parkiran. Sudah 30 menit dia duduk di sana tapi orang yang ditunggu tidak kunjung datang.
" Ke mana sih Buratto satu itu, udah berakar bokong di sini tapi nggak kunjung dateng" ucapnya pada diri sendiri. Kesalnya pada suaminya yang tak kunjung datang sudah sampai di ubun-ubunnya.
Selang sepuluh menit yang ditunggu muncul juga, Bulan langsung berdiri dan menghampiri Bintang.
Plakkk
Bulan memukul lengan suaminya. " Tahu gini aku pulang aja naik taksi. " kesal Bulan
Bintang terkekeh pelan, istrinya ini lucu sekali.
" Maaf tadi ada sedikit masalah. Anak semester 1 ada yang ketahuan bawa 'itu' jadi tadi sidang dulu. " Bintang menjelaskan alasan terlambat nya dia sampai membuat istrinya kesal.
" Itu maksudnya apa" tanya Bulan
" Sarung perang" jawab Bintang sekena nya. Dia binggung mau menjelaskan itu kan area 21+ sedangkan istrinya masih polos. Kan cuma dia yang molosin si istri.
" Apa tuh? " Bulan semakin dibuat penasaran.
" Udah ah, gak usah dibahas. Anata, kita langsung pulang ya" ajak Bintang.
Kini mereka sudah masuk ke mobil mewah milik Bintang, memutar lagi romantis untuk menciptakan suasana romantis untuk sepasang pengantin baru itu.
"Loj ini kan bukan jalan ke rumah, katanya pulang, " protes Bulan saat mendapati mobil Bintang membawa ke arah berlawanan dari jalan pulang.
" Iya ini juga pulang, kan ke rumahku. " jawab Bintang
Bulan menepuk pelan dahinya yang lupa kalau mereka hari ini pindah rumah.
" Baju sama buku- buku aku gimana? "
" Buku udah ada di sana tadi aku suruh orang ambil di rumah ayah Febri. Kalau baju udah disiapin sama orangk, baju kamu yang lama biar di rumah ayah Febri aja biar kalau main gak binggung ngurusi baju aja. " terang Bintang.
Tadi pagi saat Bulan masih tidur dia berada di balkon menelfun orang kepercayaan nya u tuk mengurus masalah baju dan keperluan Bulan lainnya. Jadi pas pulang semua sudah beres tinggal Bulan aja mau ngatur keperluannya bagaimana.
Empat puluh menit waktu yang mereka pelukan untuk sampai ke rumah yang akan di tinggali mereka bersama.
Bulan menatap kagum rumah suaminya itu, mewah tapi tidak wah. Bintang menggandeng Bulan melangkah masuk halaman kecil depan rumah. Menekan beberapa digit nomer lalu masuk ke ruang tamu. Semakin kagum Bulan melihat sekeliling rumah itu. Tampak sangat menenangkan.
Bintang melangakah menaiki tangga ke lantai dua sambil terus menggandeng tangan Bulan. Membuka sebuah pintu kamar
Bernuansa putih dengan sofa putih di sudut ruangan menampilkan kesan elegan. Belum lagi ranjang king size di seberang sofa dan terdapat nakas kecil di samping kanan dan kiri ranjang
" Inilah kamar kita, kamu mau kan tidur satu kamar dan satu ranjang sama aku. " Bintang bertanya sambil mendudukan dirinya di sofa susut ruangan.
Bulan melihat sekelilingnya, benar-benar perfect itulah pemikiran nya melihat kamar yang mulai saat ini akan ditempati olehnya.
Bulan menatap Bintang dengan mata berbinar. Dia duduk di samping suaminya itu dan menganggukkan kepalanya. Dia mau melakukan seperti apa yang diinginkan suaminya. Walau dia masih belajar ikhlas dengan takdir, tapi tidak ada salahnya jika dia menjalaninya dulu. Seperti kata bunda nya ini adalah takdir hidupnya.
Bintang tersenyum saat mengetahui istrinya mau bersamanya, dia berdiri membawa istrinya menuju pintu lain di dalam kamar itu. Pintu yang juga berada di sudut tapi sisi lain dari kamar itu. Dibuka pintu itu dan nampaklah wakl in closet yang di dalamnya sudah ada baju, tas dan sepatu wanita.
Bulan mendekat ke sisi sebelah kanan dan memperhatikan satu per satu keperluaannya yang sudah di siapkan Bintang. Semua ukuran sesuai dirinya, Bulan menatap tajam suaminya seolah bertanya kenapa semua pas dipakai olehnya.
Bintang hanya tersenyum, berjalan mendekat ke arah Bulan dan berbisik " Aku hafal tubuhmu jadi aku tahu ukuran semua yang ada pada dirimu " Bintang menjauhkan wajahnya dan mengerlingkan matanya menggoda Bulan.
Bulan melihat ada satu pintu lain di dalam tempat itu. Membuka dengan perlahan nampak sebuah kamar mandi yang mewah di sana. Bulan berdecak kagum melihat kamar mandi itu. Suaminya benar-benar punya selera yang sangat bagus.
Inilah kamar mandi mewah Bintang sama Bulan.
" Suka " tanya Bintang.
"Banget," jawab Bulan. " Selera kamu bagus juga semuanya terlihat sederhana tapi sangat elegan. Jadi betah di rumah. " lanjutnya.
Mereka keluar dari kamar menuju ruangan diujung lantai dua rumah mereka. Nampak pintu berwarna hitam masih tertutup.
Ceklek
Bunyi kunci pintu dibuka dan Bintang mulai melangkah masuk. Lagi-lagi Bulan dibuat kagum dengan ruangan itu. Ruangan yang sudah terdapat buku yang ditata rapi di rak. Ada sofa kecil warna coklat. Ada kursi baring di sebelahnya. Dan juga ada tangga untuk mengambil buku yang ada di rak atas.
Menaiki tangga kecil sudah ada meja dan kursi tak lupa komputer yang di gunakan untuk belajar dirinya. Dengan sekat tembok marmer berwarna hitam di sebelah meja belajar Bulan ada ruangan yang di pakai Bintang sebagai ruang kerjanya.
Nah kalau yang ini ruang kerja Bintang ya. Menghadap jendela biar bisa lihat pemandangan.
" Yang di sebelah sana ruang apa? " Bulan nunjuk ke arah ruangan di balik tembok marmer warna hitam.
" Ruang kerja aku. " jawab Bintang dengan santai.
" Kamu kan masih kuliah buat apa ruang kerja" tanya Bulan
" Emang ruang kerja musti buat kerja ya?" Bintang balik bertanya.
Mereka berjalan menuju ruang tersebut. Bulan terpesona dengan penataan ruangan tersebut. Sederhana dan nyaman, dengan meja yang menghadap ke jendela menambah kesan damai.
" Tukeran boleh" tanya Bulan
Bintang menggeleng pelan kepalanya.
" Kenapa?? " rengek Bulan.
" Di ruangan ini ada CCTV nya, kalau tempat kamu yang di situ nggak ada. " terang Bintang yang mencubit ujung hidung Bulan lantaran gemes melihat Bulan merengek seperti tadi.
" Kok bisa beda"
" Tempat kami itu baru. Meja, kursi sama komputernya itu baru tadi pagi ditaruh di situ. Kemarin- kemarin isinya sofa, Anata. " Bintang menjelaskan.
" Oooo." Bulan ber O ria.
" Kalau yang diujung sana itu ruangan GYM. Kamu mau lihat?? Bintang berjalan lebih dulu dengan Bulan dibelakangnya.
" Wahhhh.. Ini bagus banget. Aku makai fasilitas di sini boleh? " tanya Bulan. Dia begitu kagum akan design di ruangan ini. Betah nih lama-lama nge gym
" Boleh. " Jawab Bintang singkat..
Kringgg. Kringgg. Kringgg
Ponsel Bintang berbunyi. " Aku angkat dulu ya kamu boleh keliling ke lantai satu. Ada dapur juga di sana. " Bintang pamit angakat telfun dulu.
Bulan menuruni tangga menuju lantai satu. Dia begitu penasaran bagaimana design lantai satu rumah Bintang itu. Dari bawah tangga mata Bulan termanjakan dengan ruang keluarga di depannya dan dapur di sebelah kanannya. Bulan menuju ke dapur dulu melihat bagaimana indahnya ruang tempur para ibu-ibu.
Terlihat dapur dan ruang makan bernuansa putih dan coklat. Sederhana tapi sangat berkesan. Dalam lemari pendingin beras dua pintu. Ada mini bar kecil di samping dapur sebagai pemisah dapur dan ruang makan. Di luar ruangan itu ada kolam renang yang tidak terlalu besar.
Bulan membuka lemari pendingin mencari air mineral. Tenggorokan nya kering gegara sejak tadi terkagum- kagum dengan rumah suaminya. Di dalam lemari pendingin sudah dipenuhi dengan buah-buahan, sayur, ikan, ayam, daging dan berbagai minuman kaleng. Bulan mengambil air mineral dan langsung meneguk nya hingga tersisa.
" Anata, kamu di mana. " Bintang berteriak memanggil Bulan.
"Anata, " panggilnya lagi.
Bulan muncul dari arah dapur. Dia membawa air mineral baru untuk diberikan kepada suaminya. Bintang menyambut dengan senyum air mineral dari Bulan dan meminumnya.
" Gimana, kamu sika? " Bintang bertanya pendapat Bulan tentang tempat tinggal mereka sekarang.
" Rumah kamu bagus banget. Aku suka. " jawab Bulan.
" Rumah kita, sekarang ini adalah rumah kita bukan lagi rumahku. " Pipi Bulan merona kalau mendengar rumah kita dari suaminya itu. Jantungnya berdebar seperti saat sedang lomba lari. Entah bagaimana ceritanya Bulan mulai nyaman dengan Bintang. Sepertinya tidak lah berat jalan di depan yang harus ia lalui bersama Bintang.
Ini gambar ruang keluarga ( gambar atas) dan ruang tamu (gambar bawah) rumah Bulan dan Bintang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Maya Liana Sari
bagus thor... lanjut semangat Author
2022-09-06
0