Bukanlah Butiran Debu

Bukanlah Butiran Debu

Irene Wijaya

"Akhirnya,,,,,,,,,,aku lulus dengan predikat cumlaude".Ayah dan ibu pasti akan bangga padaku.Tak sia-sia perjuangan mereka selama ini,membiayai kuliahku dan sekolah adikku Laura Wijaya.Sekarang giliran ku untuk membahagiakan mereka berdua.Aku yakin dengan prestasiku ini, akan mudah bagiku untuk diterima di perusahaan ternama.

Aku Irene Wijaya putri pertama dari Ayah dan ibuku,Hadi Wijaya dan Sinta Wijaya.Kami berasal dari keluarga dengan golongan ekonomi rendah.Aku dan adikku bersekolah dengan program beasiswa.Ayahku yang hanya seorang karyawan swasta dengan gaji rendah,hanya cukup untuk makan selama sebulan karena sudah dipotong kontrakan dan beberapa cicilan.

Ibuku mempunyai 5 orang saudara perempuan.Kelimanya merupakan pengusaha sukses.Dulu nenekku tidak setuju ibu menikah dengan ayahku yang hanya orang miskin.Nenek selalu menghina ayah setiap kali berkunjung ke rumah.Ditambah kelima saudara ibu yang juga mempunyai sifat dan perangai yang buruk.Mereka tak segan -segan berlaku kasar dan kurang sopan hanya untuk menghina ayah.Maka, sejak saat itu, ibu memutuskan untuk tidak pulang ataupun berkunjung ke rumah nenek.

Ibu tak ingin menyakiti hati ayah karena hinaan dari saudara ibu.Biarlah mereka hidup miskin asal rumah tangga ayah dan ibu selalu rukun dan damai.

Aku pulang ke rumah dengan hati gembira.

Aku sudah mengajukan lamaran kerja ke beberapa perusahaan yang ternama di kota ini.Sambil menunggu panggilan kerja, aku bisa meneruskan sambilan ku menncuci dan menyetrika baju- baju milik tetangga di komplek ku.Lumayan, hasilnya bisa untuk menambah uang belanja ibu.

"Kau sudah pulang Irene????,ini ibu mau nitip baju untuk dicuci dan disetrika,tolong ya sekalian kau bawa, nanti setelah selesai antar kan kemari ya!!".

"Baik Bu".

Aku membawa cucian ibu meta ke rumah.

Mereka sudah percaya kepada ibu karena hasil cucian ibu selalu bersih, rapi dan wangi.

Tak heran, ibu-ibu komplek banyak yang menjadi langganan ibuku.

"Bagaimana hasilnya Irene??", tanya ibu ketika melihatku masuk ke dalam rumah.

"Aku lulus dengan predikat cumlaude Bu, IPK ku 4,85 Bu,tak sia-sia aku berjuang selama ini".

"Baguslah,,,,,,,ibu ikut senang mendengarnya".

"Lalu apa rencana mu selanjutnya nak??".

"Aku sudah memasukkan lamaran kerja ke beberapa perusahaan yang direkomendasikan oleh pihak kampus Bu".

"Tinggal menunggu panggilan kerja".

"O......ya Bu, ini cucian Bu meta, nanti biar Irene yang kerjakan, ibu istirahat saja dulu".

"Ah ...tanggung, sini biar ibu cuci sekalian,kau nanti tinggal menyetrika saja".

"Beres Bu....".

Irene sudah terbiasa bekerja keras.Dia dan adiknya Laura sering menjajakan makanan ke seputar komplek saat masih bersekolah.

Dia tidak malu sama sekali karena itu juga untuk membantu biaya sekolahnya.

Kini saat sudah dewasa,Irene juga sering menawarkan dagangan teman-temannya lewat media sosial.Dengan mengambil keuntungan sedikit,namun pelanggannya sudah banyak.

Irene yang juga mempunyai hobi menulis,sering mengirimkan karyanya ke aplikasi novel.Walaupun saat ini belum dikontrak dan belum mendapat bayaran,dia masih menekuni hobinya di saat sedang senggang.

Hari ini orderan Irene banyak sekali.Dia nanti harus beberapa kali mengantarkan barang ke pelanggannya.Tapi di rumah pekerjaan juga menumpuk.

"Bu, sambil menunggu jemuran kering, Irene boleh keluar sebentar??".

"Mau kemana kamu siang-siang begini nak?".

"Aku ada perlu sebentar Bu, sekalian ingin cari kerja sambil menunggu panggilan".

"Baiklah......hati-hati di jalan".

"Iya Bu".

Irene naik sepeda kesayangan nya.Dia harus ke rumah temannya untuk mengambil barang dagangan sesuai orderan.Setelah itu dia harus mengantarkan ke rumah-rumah pelanggannya.

Tengah asyik bersepeda tiba-tiba dari arah belakang ada mobil ngebut menyerempet sepeda Irene.Irene terjatuh di seberang jalan.

Bukannya menolong, pengendara mobil itu hanya menengok sebentar kemudian melajukan mobilnya kembali.

Orang-orang yang menolong Irene berusaha mengejar mobil itu dan memaki-maki.Tapi seolah tak peduli, mobil itu tetap saja tidak berhenti.

"Gimana mbak???baik-baik saja kan??".

"Kalau mau melaporkan, saya sudah mencatat plat nomernya mbak".

"Tidak perlu mas, saya baik-baik saja, terima kasih banyak atas bantuannya.

"Ini mbak nomer plat mobilnya kalau-kalau suatu saat mbak ketemu lagi dengan mobil itu".

"Orang seperti itu harusnya diberi pelajaran mbak, biar tidak semena-mena di jalan".

"Nggak apa-apa mas, maklum, orang kaya".

"O....iya saya Irene mas".

"Saya Doni mbak, ini no telpon saya tolong disimpan mbak, siapa tahu nanti butuh saksi"."Ok ...mas, nanti akan saya hubungi"

Setelah saling berpamitan, keduanya pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Pemuda yang baik dan juga tampan.

Irene terlambat sampai ke rumah mbak Yuni.

Insiden di jalan tadi benar-benar mengacaukan jadwalnya.Beruntung Irene hanya lecet-lecet saja,kalau tidak, pasti bukan hanya jadwalnya yang kacau tapi seluruh hidupnya,hanya gara-gara pria sialan itu.

"Kau kemana saja Irene???? mbak sudah siapkan dari tadi barang dagangannya".

"Maaf mbak, sepedaku diserempet orang di jalan tadi,untung aku tidak apa-apa".

"Ya ampun.......kok bisa, terus penabraknya ganti rugi??".

"Boro-boro mbak,,,orangnya kabur!!!!!, memang dasar sialan itu orang".

"Ya sudah,,, yang penting kau baik-baik saja".

"Ini orderan mu mbak sudah siapkan, pembayarannya seperti biasa kau transfer saja nanti".

"Beres mbak!!!, aku sekalian pamit ya,,sudah terlambat ini".

"Iya.........hati-hati!!!!!!!

Nisa bergegas mengantarkan orderan para pelanggan.Jam 3 sore dia baru sampai rumah.

Tidak langsung istirahat, dia menyetrika semua pakaian pelanggan ibu.Setelah selesai dia langsung mengantarkan ke rumah masing-masing pelanggan.

"Ini Bu, uang dari pelanggan ibu".

Ibu menerima uang yang diberikan Irene, menyisihkan sebagian dan memberikannya kepada Irene.

"Ini untukmu nak".

"Nggak usah Bu, Irene masih ada,Itu untuk pegangan ibu saja".

"Tapi kau kan juga butuh nak".

"Ibu jangan pikirkan Irene, Irene masih ada sedikit Bu, jangan khawatir".

Ibu merasa sedih karena diusianya yang masih belia,Irene harus ikut menanggung beban hidup orang tuanya.Gaji ayahnya yang tidak seberapa ditambah sekolah Laura.

"Ah......maafkan orang tuamu ini nak,belum bisa membahagiakan kalian berdua".

Tak sadar air mata menetes dari pelupuk mata ibu.Begitu berat perjuangan Irene hanya demi hidup yang layak,Beban yang tak pernah kau bagi pada siapapun hanya kau pendam sendiri.

Ibu berharap dan berdoa semoga suatu saat nanti kedua anaknya meraih kesuksesan.Bisa mengangkat harkat dan martabat kedua orang tuanya.

Kalaupun sekarang mereka masih dibawah, mungkin Tuhan memang belum memberikan jalan,Mungkin masih panjang perjalanan yang harus dilalui oleh Irene. Namun suatu hari nanti Ibu yakin Irene akan menjemput bahagia nya sendiri.

Episodes
1 Irene Wijaya
2 Menerima Panggilan Kerja
3 Laura Kecelakaan
4 Pertolongan Nyonya Renata
5 Menjalani Hukuman.
6 Membayar Hutang.
7 Sikap Buruk Alex.
8 Usaha milik Irene.
9 Siasat Alex.
10 Merayu Irene.
11 Tawaran Menyenangkan.
12 Kesempatan.
13 Kesalahan Fatal.
14 Kejadian Tak Senonoh Di Butik.
15 Kenyataan Pahit.
16 Menata Hati.
17 Lamaran Doni.
18 Insiden.
19 Lamaran Alex.
20 Mulai Terbuka.
21 Kebaikan Alex.
22 Selangkah Lagi.
23 Luka Lama.
24 Kelembutan Hati.
25 Bersama Irene.
26 Rencana Pernikahan.
27 Rasa Cinta Doni untuk Irene.
28 Perubahan Suasana Hati.
29 Menikah.
30 Dikerjai.
31 Ngidam.
32 Hukuman.
33 Ke Dokter Kandungan.
34 Pindah Ke Apartemen.
35 Rutinitas Kembali.
36 Hari Ulang Tahun.
37 Irene luluh.
38 Bertengkar.
39 Hamil Kembar.
40 Insiden.
41 Meeting Perdana.
42 Membuka Diri.
43 Sukses Segalanya.
44 Acara Sukses.
45 Malam Romantis.
46 Cemburu.
47 Ke Kantor.
48 Keributan Kecil.
49 Pendarahan.
50 Pilihan Sulit.
51 Perjuangan.
52 Kejutan.
53 Kebaikan Hati Alex
54 Pengkhianatan.
55 Kerugian Besar.
56 Kebohongan Alex.
57 Kepulangan Twins.
58 Memasukkan Musuh.
59 Pengacau.
60 Di Teror.
61 Syukuran Di Rumah Alex.
62 Penculikan.
63 Nita Menyerahkan Diri.
64 Perkenalan.
65 Kekesalan Irene.
66 Kedatangan Bagas.
67 Menangkap Roger.
68 Pengakuan.
69 Kejutan Indah.
70 Come back again..
71 Kesempatan
72 Persiapan Butik Baru.
73 Tindakan Konyol Bagas.
74 Kebahagiaan Bagi Irene dan Alex.
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Irene Wijaya
2
Menerima Panggilan Kerja
3
Laura Kecelakaan
4
Pertolongan Nyonya Renata
5
Menjalani Hukuman.
6
Membayar Hutang.
7
Sikap Buruk Alex.
8
Usaha milik Irene.
9
Siasat Alex.
10
Merayu Irene.
11
Tawaran Menyenangkan.
12
Kesempatan.
13
Kesalahan Fatal.
14
Kejadian Tak Senonoh Di Butik.
15
Kenyataan Pahit.
16
Menata Hati.
17
Lamaran Doni.
18
Insiden.
19
Lamaran Alex.
20
Mulai Terbuka.
21
Kebaikan Alex.
22
Selangkah Lagi.
23
Luka Lama.
24
Kelembutan Hati.
25
Bersama Irene.
26
Rencana Pernikahan.
27
Rasa Cinta Doni untuk Irene.
28
Perubahan Suasana Hati.
29
Menikah.
30
Dikerjai.
31
Ngidam.
32
Hukuman.
33
Ke Dokter Kandungan.
34
Pindah Ke Apartemen.
35
Rutinitas Kembali.
36
Hari Ulang Tahun.
37
Irene luluh.
38
Bertengkar.
39
Hamil Kembar.
40
Insiden.
41
Meeting Perdana.
42
Membuka Diri.
43
Sukses Segalanya.
44
Acara Sukses.
45
Malam Romantis.
46
Cemburu.
47
Ke Kantor.
48
Keributan Kecil.
49
Pendarahan.
50
Pilihan Sulit.
51
Perjuangan.
52
Kejutan.
53
Kebaikan Hati Alex
54
Pengkhianatan.
55
Kerugian Besar.
56
Kebohongan Alex.
57
Kepulangan Twins.
58
Memasukkan Musuh.
59
Pengacau.
60
Di Teror.
61
Syukuran Di Rumah Alex.
62
Penculikan.
63
Nita Menyerahkan Diri.
64
Perkenalan.
65
Kekesalan Irene.
66
Kedatangan Bagas.
67
Menangkap Roger.
68
Pengakuan.
69
Kejutan Indah.
70
Come back again..
71
Kesempatan
72
Persiapan Butik Baru.
73
Tindakan Konyol Bagas.
74
Kebahagiaan Bagi Irene dan Alex.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!