Irene tiba di kediaman nyonya Renata.Rumah
yang mewah berlantai 2 dan bergaya Eropa.
Di garasi nya berjajar mobil mewah keluaran
terbaru.Irene takjub melihat kekayaan nyonya Renata.
"Ayo,,silahkan masuk Irene, Tante ambilkan uangnya dulu ya?".
"Bibi.........tolong bikinkan minum untuk nona Irene ya".
Irene duduk di sofa yang empuk di ruang tamu. Sambil menunggu, Irene minum teh yang telah disediakan.Tiba-tiba dari luar, datang seorang pemuda.Irene seperti mengenal nya.
"Pak Alex,,,,,,mau apa dia kemari?".
Irene panik, boss nya ada di hadapannya.Dia semakin dekat ke arah ruang tamu.
"Hei,,,,,ngapain kamu di rumah saya ???".
"Rumah bapak??, saya ....itu ....nyonya Renata
mengundang saya kesini".
"Hai .....sayang,,,,,kamu sudah pulang??".
"Mama ngapain bawa anak kampung ini ke sini,,jangan-jangan dia berbuat kurang ajar
juga sama mama".
"Jadi, kalian sudah saling kenal??".
"Bagus lah....jadi mama tak perlu repot-repot mengenalkan kalian".
"Alex,,,,,,Irene ini yang menyelamatkan mama dari pencopet di jalan tadi".
"Kau harus berterima kasih pada nya".
"Ada apa dengan orang-orang hari ini,,,
mereka bertingkah aneh".
"Alex...".
Alex berlalu pergi dari ruang tamu.Dia sama sekali tak peduli dengan kata-kata ibunya.
"Maaf Irene,,,Alex memang seperti itu, dari kecil dia sudah di manja, jadi tidak tahu cara menghargai orang".
"Tidak apa-apa Tante,,lagi pula saya karyawan baru,jadi harus hormat sama pak Alex".
"Ini uangnya Irene, lekas kamu ke rumah sakit
supaya adikmu segera tertolong".
"Terimakasih banyak nyonya, saya janji akan mengganti uang ini nanti".
"Sudahlah......tak perlu kau pikir kan"
"Saya permisi Tante".
Irene kembali ke rumah sakit dimana adiknya di rawat.Kali ini langkahnya lebar dan lebih gembira.Uang operasi Laura sudah didapatnya.Tidak perlu khawatir biaya lagi.
Sementara di kediaman nyonya Renata, Alex
marah-marah karena membawa pulang gadis miskin yang dibencinya.
"Untuk apa mama bawa gadis itu kesini?".
"Alex....jaga sikapmu kau harus belajar menghargai orang".
"Orang miskin tidak pantas dihargai".
"Alex........!!!".
Alex sangat membenci gadis itu.Dalam hati dia berjanji untuk memberi pelajaran padanya
di kantor nanti.
Ayah, Ibu dan Irene menunggu di ruang operasi.Sudah hampir 2 jam Laura di dalam.
Tak lama kemudian dokter keluar.
"Bagaimana dok??".
"Operasi nya berjalan lancar, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan".
Irene dan keluarganya bernafas lega. Setidaknya Laura sudah selamat sekarang.
Tinggal Irene pikirkan cara untuk mengembalikan uang nyonya Renata.
Setelah memastikan operasi Laura berhasil,
Irene langsung pergi mengambil Frozen food.
Orderan di hp nya tak mungkin dibatalkan.
Lumayan, nanti bisa untuk membayar hutang.
Nisa sampai di rumah sakit malam hari.
Dia bergiliran jaga sementara ibunya pulang.
Laura masih belum sadar, mungkin akibat
obat bius sewaktu akan dioperasi tadi.
Sambil menunggui adiknya, Irene menulis novel di aplikasi.Dia tengah mengajukan
kontrak untuk karya nya.
"Semoga kali ini kontrakku disetujui,,,aku butuh uang banyak untuk membayar hutangku pada nyonya Renata".
Tengah asyik menulis, tiba-tiba Laura menggerakkan tangan nya.
"Kakak...........aku dimana?????..sakit ........".
"Iya sayang,, jangan banyak bergerak dulu, kau habis dioperasi".
Terburu-buru Irene berlari di lorong rumah sakit untuk memanggil dokter.
"Adik saya sudah sadar dok,,dia merintih
kesakitan".
Irene, dokter dan perawat segera bergegas
memeriksa keadaan Laura.
"Bagaimana dok???".
"Dia sudah melewati masa kritisnya,,nanti biar perawat memberikan suntikan anti nyeri untuk mengurangi sakit pasca operasi".
"Terimakasih banyak dok".
Dokter mengangguk dan berlalu dari hadapan Irene. Untunglah semua berjalan lancar. Adiknya tinggal menunggu pemulihan.
Irene kemudian menelpon nyonya Renata. Dia merasa harus berterimakasih padanya, karena pertolongan darinya maka adiknya
bisa selamat kali ini.
"Nyonya,, saya ucapkan terima kasih telah menolong adik saya".
"Jangan terlalu berlebihan Irene,,, Tante senang, kondisi adikmu sudah membaik".
"Kapan-kapan Tante boleh ke sana menjenguknya??".
"Dengan senang hati nyonya,,,".
"Sekali lagi terima kasih nyonya".
"Sama-sama Irene".
Kondisi Laura berangsur-angsur membaik.
Ibu menunggunya di rumah sakit bergantian dengan ayah. Pagi ini aku mulai berangkat ke kantor.
Sebagai karyawan baru, sudah cuti selama. 2 hari membuat perasaanku cemas.Apalagi pertemuan terakhir ku dengan pak Alex tidak berjalan dengan baik.Aku takut kalau dia memecat ku dari kantor.
Sampai di kantor aku langsung ke bagian personalia.Aku perlu melaporkan diri kembali sesuai prosedur perusahaan. Doni menyambut kedatanganku dengan senyum lebar.
"Adikmu sudah sembuh???".
"Iya,,, dia baik-baik saja sekarang, aku masih karyawan disini kan???".
"Tergantung,,,,kalau kau mengundurkan diri, maka kau bukan lagi karyawan".
"Aku serius Don, maksudku....pak Alex tidak memecat ku kan??".
"Tidak,,,tapi setelah kau berangkat, dia menyuruh mu menghadap ke ruangannya".
"Kau membuatnya kesal kali ini".
"Hmmmm.......sudah kuduga ini akan terjadi".
"Memangnya kenapa".
"Lupakan,,,,aku keruangan nya dulu".
"Dia belum datang".
Irene sudah siap jika dia harus dipecat.Dia tak ingin pak Alex berpikir bahwa Irene memanfaatkan kebaikan hati ibunya, nyonya
Renata.
Setelah beberapa menit berlalu, pak Alex akhirnya sampai di kantor. Dia langsung masuk ke ruangannya. Dia memerintahkan sekretaris nya untuk memanggil Irene.
"Tok....tok.........tok......tok".
"Bapak memanggil saya??"
"Masuk!!!!".
"Kau tahu, apa kesalahanmu kali ini??".
"Maafkan saya pak, saya tak bermaksud untuk membuat anda marah".
"Hei.......dimana kesombongan dan harga diri yang pernah kau tunjukkan padaku".
"Rupanya orang miskin sama saja,,,kalau urusan uang, mereka berubah jadi penjilat".
"Maaf pak,,,saya bukan orang yang seperti anda tuduhkan".
"Urusan saya dengan nyonya Renata adalah meminjam uang, bukan meminta".
"Jadi tolong pak,,,jaga kata-kata bapak".
"Berani sekali kau mengaturku,,,kau sudah bosan hidup rupanya".
"Saya minta maaf, kalau bapak mau memecat saya, silahkan...!!".
"Enak sekali,,,kau minta dipecat,,,,disini aku yang berkuasa, jadi aku ingin kau menderita".
"Mulai besok kau jadi asisten ku,,dan harus mengurus segala keperluanku di kantor".
"Tapi pak,,,,".
"Kau sudah tanda tangan kontrak kan???, kau tahu konsekuensi yang harus kau hadapi jika
membatalkan kontrak mu??".
"Baik pak,,,,,saya mengerti".
Irene keluar dari ruangan dengan rasa kesal.
Rupanya Alex memang benar-benar tidak punya hati. Entah dia putra nyonya Renata atau bukan,karena sifat mereka bagi bumi dan langit.
Nyonya Renata yang baik hati berbanding terbalik dengan boss nya yang kejam.
Mulai besok, aku harus mengurus keperluan pak Alex selama di kantor. Dan itu bukan bidang pekerjaan dari Irene.
"Hei........perhatikan jalanmu,,,kau bisa celaka".
"Maaf Don,aku kurang fokus".
"Memangnya kau habis dapat hukuman apa
dari boss?".
"Mulai besok, aku akan jadi asisten nya".
"Sudah pasti dia akan menyiksaku sepanjang hari".
"Ayolah semangat!!!, kau pasti bisa menanganinya".
Nisa hanya tersenyum menanggapi kata-kata Doni.Dia tahu bagaimana sifat boss nya itu.
Nisa hanya berharap kalau boss nya itu mempunyai sedikit saja belas kasihan padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ophie Pramono
namanya irene ato nisa sih?
2023-02-06
0