Irene memulai rutinitas pagi seperti biasanya.
Dia sampai di kantor selalu tepat waktu.Irene
selalu berusaha untuk menjadi karyawan
yang berdedikasi tinggi terhadap perusahaan.
Sudah hampir 1bulan Irene kerja di perusahaan.Kinerjanya tidak bisa diragukan lagi.Berkat kepintarannya dia bisa melampaui kemampuan seniornya.
Kebetulan pagi ini dia bertemu Doni di depan
kantor.Mereka masuk beriringan ke dalam.
Tiba-tiba dari arah belakang terdengar bunyi klakson mobil.Irene berbalik dan melihat seorang pria yang tidak asing di pikirannya.
"Mobil itu,,,,,,sepertinya aku mengenalinya".
"Iya,,,itu mobil yang menabrak mu waktu itu".
"Jadi kau juga mengingatnya kan Don?".
"Aku kan yang memberimu no plat mobil itu,
mana mungkin aku lupa".
"Dia berhutang maaf padaku, aku akan
menyelesaikannya sekarang juga".
"Irene...........tunggu!!!!!".
Irene berlari menghampiri mobil sport yang baru saja tiba.Dia menegur pria yang baru saja turun dari mobil.
"Anda memang orang kaya tuan,tapi anda sama sekali tak punya etika".?
Setelah itu Irene berbalik dan meninggalkan
tempat parkiran.Terburu-buru dia menuju ke ruangannya.
Pagi ini ada rapat penting yang akan dihadiri
oleh CEO langsung.Namanya pak Alexander
Barra.Semua staf harus hadir dan termasuk
Irene sebagai karyawan baru.
Para karyawan sudah berkumpul di ruang rapat.Mereka menunggu kedatangan pak Alex, untuk memimpin rapat.
Tak berapa lama kemudian, Alex memasuki ruang rapat bersama asisten nya.Irene
terkejut melihat pria yang tadi di maki-makinya di parkiran tengah berjalan ke kursi pimpinan.
Irene saling bertukar pandang dengan Doni,
sambil menggerakkan kepalanya.
Doni mengangguk seolah mengerti kode dari Irene. Seketika Irene menunduk kan kepalanya
untuk menyembunyikan diri dari pandangan
sang CEO.
"Mati aku......rupanya dia boss".
"Aku pasti dipecat setelah ini".
Tengah melamun dan berperang dengan batinnya, Irene tidak mendengar panggilan boss.
"Nona,,,,anda mendengarkan saya kan?".
"Tolong perkenalkan diri anda,,,seorang pegawai baru yang karirnya langsung
melejit di perusahaan ini.
Irene berdiri seketika mendengar kata-kata
dari pak Alex.
"Nama saya Irene Wijaya, saya dari bagian
staf administrasi.Senang bisa bergabung dan
menjadi bagian dari perusahaan ini".
"Nona Irene,,,,tolong temui saya sehabis rapat
nanti,,saya tunggu di ruangan saya".
"Baik pak".
"Kan..........kan,,,,pasti ini hari terakhirku.
"Irene,,,,mulutmu terlalu lancang sih".
Rapat berlangsung selama1jam.Para kepala
bagian melaporkan pencapaian kerjanya dari
masing-masing divisi.
Selesai rapat, Irene segera menuju ruangan
pak Alex.Irene masuk ke dalam ruangan,
setelah mengetuk pintu.
"Bapak memanggil saya??".
"Itu,,,,,ambillah.......ganti rugi karena menabrak
sepeda mu waktu itu".
Irene melihat tumpukan uang yang dilemparkan ke arahnya.
"Maaf pak,,,saya rasa saya tidak butuh uang
ganti rugi untuk kecelakaan itu".
"Dan satu lagi pak, selain tak punya etika,,
Anda juga tidak punya hati rupanya".
"Saya permisi pak".
Irene sudah benar-benar kesal terhadap ulah
pria itu.Bukannya meminta maaf,dia malah
melemparkan uang ke arah Irene.
Irene sudah bertekad,kalaupun hari ini dia dipecat, tak masalah.Dia lebih memilih
berjualan online, daripada harus bekerja dengan orang yang kejam.
Alex sungguh terkejut melihat reaksi Irene.Selama ini tidak ada yang berani berkata
tidak kepadanya.Apalagi ini menyangkut urusan uang.
"Rupanya kau ingin bermain denganku, kita lihat saja siapa yang akan tunduk kali ini".
Irene menunggu surat pemecatan yang sudah pasti akan diterimanya.Tetapi sampai jam istirahat
usai,surat itu tidak diterimanya.
"Apa orang sombong itu ingin menguji kesabaran ku lagi".
"Kenapa dia tidak memecat. ku??".
"Ah.....Irene,,,,,ayolah berpikir!!!!!!".
Nisa tengah berperang dengan batinnya sendiri ketika asisten boss mendatangi mejanya.
"Nona,,,pak Alex meminta anda untuk memeriksa laporan ini, setelah selesai tolong antar kan ke ruangan beliau,,, secepatnya!!".
"Baik pak".
"Nah.........kan,,apa ku bilang,, si brengsek itu
sudah mulai menggunakan kekuasaannya".
"Ok,,,,,,,cuma laporan kan,,,kecil ........!!".
Irene mulai memeriksa laporannya satu persatu ketika tiba-tiba ponselnya berdering.
Nomernya tidak dikenal, Irene ragu, tapi kemudian mengangkat telponnya.
Rupanya ibu menelpon dari rumah sakit.
Adiknya Laura mengalami kecelakaan tertabrak mobil di halaman sekolah.
Irene segera bergegas menuju rumah sakit
dan meminta izin kepada Doni di bagian
personalia.
"Bagaimana keadaan Laura Bu?".
"Dokter bilang adikmu harus segera dioperasi,
butuh biaya sekitar 50 juta, ayahmu sedang
mencari pinjaman"
Ayah Nisa datang dengan muka lesu.Dia gagal mendapatkan uang.Saudara-saudaranya sama sekali tidak ada yang perduli.
"Maaf Bu, ayah sudah berusaha, tapi semua saudara kita bilang tidak bisa meminjami
uang sebanyak itu".
"Lalu nasib Laura bagaimana pak?".
Irene segera bergegas pergi melihat kedua orang tuanya yang tidak berdaya.Sambil
menahan tangis, Irene menuju kantornya.
Dia langsung masuk ke ruangan pak Alex.
"Taruh di meja saya laporannya".
"Maaf pak, saya kesini mau pinjam uang
50 juta".
"Apa........??? saya tidak salah dengar kan?".
"Adik saya kecelakaan pak, dia harus segera di operasi, saat ini kondisinya kritis pak".
"Hei nona,,,,,,tadi barusan anda menolak uang saya kan???".
"Jadi, tolong pergi dari sini,saya bukan bank
yang bisa memberi pinjaman".
"Masih beruntung, anda tidak saya pecat".
"Tapi .....pak!!!".
"Keluar.....!!!!!".
Irene melangkahkan kakinya keluar dari kantornya.Harapan nya satu-satunya untuk mendapatkan uang gagal.Kantor tidak mau
memberi pinjaman sebesar itu bagi karyawan
baru seperti Irene.Mau kemana lagi dia mencari uang".
"Copet.....!!!!!!! tolong......!!!!!".
Irene spontan mengarahkan pukulan ke arah laki-laki yang berlari membawa tas tersebut.
Dia terjatuh dan secepat kilat Irene merebut tas yang di bawanya.Orang-orang langsung
menangkap pencopet itu.
Irene menyerahkan tas kepada wanita itu.
Seorang wanita yang cantik dan anggun.Ibu itu mengucapkan terima kasih atas pertolongan Irene.
Nyonya Renata Barra seorang pemilik butik terkenal di kota ini, pembawaan nya yang ramah dan supel membuat Irene betah ngobrol dengannya.
"Kau kenapa nak, apa sedang ada masalah??,
kulihat wajahmu kelihatan murung".
"Kalau tak keberatan kau boleh cerita kepadaku, supaya beban mu sedikit berkurang".
"Iya nyonya".
Irene lantas menceritakan peristiwa kecelakaan yang dialami oleh adiknya. Irene juga menceritakan bahwa dirinya baru saja ditolak untuk meminjam uang di kantor guna biaya operasi adiknya.
Nyonya Renata lalu menawarkan pada Irene untuk meminjam kan uangnya.Irene bisa mengganti kapan saja kalau sudah punya,
yang penting nyawa adiknya bisa selamat.
Mulanya Irene menolak kebaikan hati nyonya Renata, tetapi karena terpaksa,Irene akhirnya bersedia.
Mereka kemudian pulang menuju kediaman
nyonya Renata untuk mengambil uang.
Irene lega karena masih ada orang yang berbaik hati menolong dirinya.Dalam hati
Irene berjanji tidak akan melupakan kebaikan
nyonya Renata tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments