Jodoh Pilihan Untuk Reva

Jodoh Pilihan Untuk Reva

01. Reva

Tujuh bulan yang lalu di pelabuhan laut Bengkulu, kala para militer berangkat untuk mengemban tugas menuju Papua. Seorang gadis berkerudung panjang dengan pakaian muslimah ikut menghantar kala saudara laki-laki akan pergi bertugas.

"Kakak berangkat, tolong jaga kakak iparmu." Rey memeluk gadis itu, adik satu-satunya yang begitu cantik dan meneduhkan siapa saja yang melihatnya, gadis itu selalu bersama kakak iparnya.

"Iya." Jawabnya tersenyum.

"Bolehkah aku juga memeluknya?" Pria tampan itu tersenyum dari balik tubuh yang memeluk adik kesayangan.

"Jika ingin ku hajar sebelum berangkat boleh saja." Rey tersenyum dengan tatapan tajamnya, walau hanya di balas senyum jahil oleh sahabatnya.

Pria itu mendekati gadis bertubuh kecil dengan jari-jari lentik dan wajah cantik itu. "Tunggu aku, aku akan kembali membawa cinta yang lebih besar untuk menjadikanmu ratu di dalam hati ini." Pria itu menunjuk bagian tengah dadanya, senyum manis dan tatapan penuh cinta tak lepas dari wajah itu.

"Aku akan setia menunggumu, menunggu hari kau mengucap ijab qobul dengan kakakku." Ucap gadis berkerudung itu dengan suara lembut dan begitu merdu.

"Itu pasti, ingat selalu bahwa aku mencintaimu." Ucapnya lalu kemudian berlalu dengan senyum tak henti terukir di wajahnya, berulang kali menoleh kearah gadis yang masih setia berdiri di tempat itu, sama seperti kakak iparnya yang menatap sendu atas kepergian suami tercinta.

Begitu ingatan indah selalu terbayang hingga hari ini, Calon suami Devkan Arza Pratama akan kembali. Revalia Az-Zahra, satu tahun yang lalu dia di lamar seorang militer sahabat dari kakaknya, pria yang sudah berusia 27 tahun itu begitu membuatnya yakin untuk menjalani hidup berumah tangga. Dengan hati gelisah dia memegang ponsel memandangi sebuah foto sudah tak sabar bertemu dengan pria berseragam hijau loreng kekasihnya.

"Assalamualaikum sayang." Panggilan yang membuatnya segera berbalik, pria yang di tunggu sudah berdiri di belakangnya.

"Wa'alaikum salam mas." Reva mendekat menatap laki laki yg sangat dia rindukan. Lama tidak melihatnya membuat seakan kembali pada pertemuan semula. Matanya yg teduh, hidungnya yg mancung, bibir yg tipis dengan rahang yg tegas, badan tegapnya, ingin rasanya ia memeluk erat.

"Ini untukmu!" Dev memberikan kado kecil berwarna biru. Matanya tak berkedip menatap gadis yang cantik di hadapannya.

"Apa ini mas?" Reva memeluk kado berwarna biru itu.

"Itu hanya hijab, kemarin aku membelinya karena ku ingat kau belum memiliki hijab yg berwarna Biru."

"Terima kasih mas." Ucap Reva dengan mata yg berbinar, kado dari orang yang spesial tentu saja sangat membahagiakan.

"Aku ingin kau memakainya nanti." Tatapan Dev berubah menjadi sendu seakan memikirkan sesuatu.

"Mas." panggilnya lembut sekali, ingin tahu apa yang dipikirkan tunangannya.

"Hari ini aku ingin mengajakmu keluar, apa kau tidak sibuk?" Ucapnya halus.

"Tidak mas, aku tidak sibuk, aku baru saja selesai rapat. Kita akan kemana?"

"Hanya jalan- jalan di dekat sini." Pria itu menoleh dengan tatapan rindu.

"Baiklah."

Di taman yg bersebelahan dengan kantornya. Mereka memilih duduk di bawah pohon mangga menikmati suasana dimana tempat inilah yg mereka biasa jadikan tempat bertemu, bahkan sebelum Dev berangkat ke Papua sekitar Tujuh bulan yg lalu.

"Sayang."

"Iya." Reva menoleh melihat wajah pria disampingnya. Senyumnya selalu mengembang mencerminkan hati yang begitu bahagia.

"Aku merindukanmu." Ucapnya dengan seulas senyum tulus sang calon suami.

"Aku juga mas, bahkan aku tidak sabar menunggu mu kembali." Reva tersenyum lalu menundukkan pandangannya menutupi haru dan rindu menjadi satu.

"Sebenarnya, aku ingin membicarakan sesuatu. Dan sangat penting."

"Katakan saja mas." Ucapnya dengan lembut.

"Reva, apa kau percaya jodoh?" Tanya Dev kemudian.

"Tentu saja aku percaya, percaya bahwa tulang rusuk dan pemiliknya tak akan pernah tertukar." Reva sedikit heran dengan sikap kekasihnya. Apa yg sedang dipikirkannya, apakah kekasihnya ini sudah berubah pikiran lantaran bertemu dengan gadis lainya di tempat dia bertugas. Reva menggelengkan kepalanya, mencoba menepis semua pikiran buruk yg belum tentu benar.

Dev menunduk, seakan menahan sesuatu perasaan yang sulit di ucapkan, atau mungkin bingung memikirkan kata yang tepat untuk mengungkapkannya. "Apakah jika di dunia kita tak berjodoh, di akhirat nanti kita bisa bersama." Tanya nya lagi.

Reva mulai gelisah. "Ada apa, apa kau sudah memiliki gadis lain dan melupakan aku?" Tatapnya penuh tanya.

Dev membuang pandangannya ke sembarang arah, seakan ada gumpalan yg tak bisa di keluarkan menyesak di dada. Sesekali Dev menengadah ke langit, memandang dengan putus asa.

"Aku... Aku ingin membicarakan sesuatu padamu tentang pernikahan kita." Sambungnya lagi.

"Katakanlah mas." Reva mulai merasa ada yang salah semua pertanyaan menghampiri kepalanya, sungguh ia sudah tidak sabar mendengar apa yang akan dikatakan calon suaminya itu.

Dev menarik nafasnya sangat dalam. "Aku....aku... Aku tidak bisa menikahi mu."

Bagai tersambar petir di siang hari, Reva tak percaya, degup jantungnya seakan berhenti, mulutnya terbuka dengan mata yg berkaca- kaca. "Apa mas?" lirihnya, Reva masih berusaha mencerna ucapan laki- laki yg ada di hadapannya, matanya tak berkedip, menatap mencari kebenaran atas kata-kata yg diucapkannya. "Aku salah apa?" Suaranya pelan.

"Sayang, aku.. Aku tidak memiliki wanita selain dirimu, hanya kamu, hanya ada kamu yg aku cintai bahkan sepanjang hidupku. Atau hingga aku meninggalkan dunia ini pun hanya ada dirimu, satu nama mu, cintaku yang tak akan pernah ku berikan pada siapapun selain dirimu, hanya kamu sayang." Ucap Dev matanya mulai berembun, ia memegang kedua pundak Reva yang masih diam terpaku penuh tanya.

"Lalu kenapa?" Air mata nya tumpah sudah, mengalir membasahi pipi. Seakan ada batu yg menghimpit di dada, bahkan menarik nafas pun terasa begitu sulit.

"Aku tidak bisa memiliki keturunan. Aku tidak akan bisa membahagiakan mu." Ucapnya lagi

"Bukankah ini sudah pernah kita bahas bulan lalu saat kau masih di Papua kita sudah bicarakan ini, meskipun lewat telepon tapi apakah kurang jelas, apa tidak cukup jelas untuk menyelesaikan ini semua. Kamu bilang, kita bisa mengadopsi dua anak laki-laki yg sudah ku anggap anak itu secara sah, kamu bilang kita bisa berusaha, kenapa sekarang kamu menyerah, punya anak atau tidak bukan kuasa manusia mas, meskipun dokter nyatakan kamu tidak punya anak, tapi jika Tuhan berkehendak semua bisa berubah…,Apa kamu sudah tidak percaya?" Reva mulai terbawa emosi, air matanya mengalir tiada henti melukiskan hati yg begitu pedih.

"......." Tak ada jawaban, hanya menatapnya sendu.

Reva menatap langit. Mencoba menahan air mata, tapi apalah daya, ketika hati terluka mata tak akan mampu berdusta.

"Aku sangat mencintai mu, tapi ini tidak sesederhana yang kamu pikirkan, jika aku memaksa menikah dengan mu."

"Mengapa harus terpaksa mas. Bukankah kau mencintaiku?" Ucapnya penuh emosi.

"Dengarkan aku dulu sayang, aku sangat mencintai mu, karena aku sangat mencintai mu aku tidak akan menikah dengan mu...aku terinfeksi penyakit berbahaya." Ucapnya lega.

"Penyakit, penyakit apa mas??" Reva menatap tak percaya, dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum getir yang berurai air mata.

"Aku serius, aku memang sakit. Kau bisa tanyakan pada Rey, karena dia selalu bersamaku selama bertugas di Papua. aku rasa dia akan datang kemari setelah bertemu istrinya."

"Aku tidak percaya!" Reva menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Aku terkena HIV!" Ucapnya pelan terdengar putus asa.

"Kamu bohong mas?" Ucapnya dengan linangan air mata.

"Aku berkata jujur. Aku harap kau menerima." Jawabnya pelan.

Reva menggeleng, "Kamu bohong mas, ini pasti alasanmu karena sudah memiliki gadis lainnya kan?" Reva terus menangis.

"Ini kenyataan Reva. Maafkan aku." Ucapnya lalu pergi tanpa menoleh wajah cantik di sampingnya.

Terkejut

Terluka,.

"Ini pasti tidak benar." Seakan tak percaya masih terpaku mencoba memahami semua yang terjadi. Reva menarik nafasnya mencoba kuat, pernikahan yang sudah di depan mata telah hancur dalam sekejap saja.

Terpopuler

Comments

🍁Dhita❣️💋🅺🅴🅸🆂🅷🅰️👻ᴸᴷ

🍁Dhita❣️💋🅺🅴🅸🆂🅷🅰️👻ᴸᴷ

saya mampir.mba..

2023-02-01

0

Yanti Bachtiar

Yanti Bachtiar

aduh betul ngak ya..

2022-08-03

0

Vita Sari

Vita Sari

hay kk aku sudah mmpir y

2022-08-01

2

lihat semua
Episodes
1 01. Reva
2 02. Kenyataan
3 03. Malam
4 04. Jangan khawatir
5 05.Sepatu
6 06.Terbawa suasana
7 07.Tidak boleh bersedih
8 08. Menikahlah dengannya
9 09. Mata-mata
10 10. Makanan darinya
11 11. Air mata
12 12. Tidak sepolos yang di pikirkan
13 13. Menjalankan Misi
14 14.Merayu
15 15. Takut kehilangan
16 16. Mengincar CEO
17 17. Melamar
18 18.Sumpah menyayat hati
19 19. Kecelakaan
20 20. Alisa
21 21. Ilmu baru
22 22. Cemburu
23 23.Menerima lamaran
24 24. Buka hatimu
25 25. Akan menikah
26 26. Janji akan bahagia
27 27. Ijab Kabul.
28 28. Kita akan bersama
29 29. Vila kenangan
30 30. Percaya Padaku
31 31. Mawar Putih
32 32. Takut dia mengambilmu
33 33. Dia suamiku
34 34. Kita akan melakukannya
35 35. Tenggelam bersamaku
36 36. Istri kedua
37 37. Melihatnya
38 38. Bertemu
39 39. Tak mau jauh
40 40. Apakah kau bahagia
41 41. Marah dan cemburu
42 42. Aku yang salah
43 43. Mangga muda
44 44. Selalu meminta
45 45. Layangannya putus
46 46. Panggilan sayang
47 47. Kerumah lama
48 48. Mengambilnya kembali
49 49. Terlalu asyik denganmu
50 50. Periksa
51 51. Kecelakaan dan meninggal.
52 52. Aku tidak berguna
53 53. Tidur malam ini tanpamu
54 54. Buktinya tidak ada.
55 55. Malam kedua tanpamu
56 56. Istriku demam
57 57. Mintalah nyawaku
58 58. Rayuanmu membuat bahagia
59 59. Aku penghianat
60 60. Akan menikah lagi
61 61. Bebaskan istriku
62 62. Kecewa
63 63. Talak
64 64. Minta berpisah
65 65. Isabella dan Aldo
66 66. Berbaikan
67 67. Ikhlaskan
68 68. Aku calon ayah
69 69. Kembali manja
70 70. Ingin pulang
71 71. Tidak akan lelah mencintai
72 72. Suasana hangat
73 73. Kerja sama dengan Anggara
74 74. Penuh haru
75 75. Memecat Ayu
76 76. Kenapa harus marah
77 77. Ikut denganmu
78 78. Cinta gila
79 79. Hidup hanya sekali
80 80. Sudah mengandung anakku
81 81. Apa kau bahagia
82 82. Hanya sebatas kenangan
83 83. Laki-laki tak berguna
84 84. Akad yang kedua
85 85. Mengganggu saja
86 86. Aku kamu menjadi kita
87 87. Menikmati waktu berdua
88 88. Rasanya asyik sekali
89 89. Kita akan mengulanginya
90 90. Bertemu gadis manis
91 91. Bahagia
92 92. Dia bilang tak sengaja
93 93. Wanita lain
94 94. Menguasainya
95 95. Teman atau mantan
96 96. Hartaku paling berharga
97 97. Jika kau tak kembali
98 98. Cinta buta
99 99. Dapatkan restunya
100 100. Wanita yang baik
101 101. Semua milikmu
102 102. Perusahaan baru
103 103. Ibu sakit
104 104. Ada yang menemani
105 105. Menjadi aku
106 106. Kau dan aku satu
107 107. Manusia sebodoh diriku
108 108. Jangan marah lagi
109 109. Kumpul bersama
110 110. Ibu
111 111. Seperti saudara
112 112. Mengingat masa lalu
113 113. Pergi ke luar negeri
114 114. Berubah
115 115. Bertengkar
116 116. Siapa orangnya
117 117. Anak kita
118 118. Bayi Zahira Putri Bramastya
119 119. Akulah akar masalahnya
120 120. Anggara tampan
121 121. Datang ke rumah lama
122 122. Keadaan Dev
123 123. Dev & Aldo
124 124. Dev & Aldo 2
125 125. Dev, terbiasa
126 126. Mulai suka
127 127. Waktu yang hanya sebentar
128 128. Dan terjadi
129 129. Sedang berkhayal
130 130. Ternyata
131 131. Pingsan
132 132. Bagaimana jika aku menculikmu
133 133. Bertemu
134 134. Selalu teringat padanya
135 135. Bersabar
136 136. Positif
137 137. Berusaha ikhlas.
138 138. Otakmu yang bermasalah
139 139. Rasa mantan
140 140. Merayu putriku
141 141. Mungkin sudah bertemu jodoh
142 142. Bertemu di pantai kenangan.
143 143. Tak ada yang kebetulan
144 144. Awal yang baru
145 145. Lama-lama kau menyebalkan
146 146. Dimi
147 147. Siapa Dimi?
148 148. Hanya kau saja
149 149. Anakku
150 150. Anak tinggal di rumah mantan
151 151. Ayah yang ini
152 152. Rumah baru.
153 153. Mirip sekali
154 154. Awal permusuhan
155 155. Pertengkaran di mulai
156 156. Dia yang salah
157 157. Jurus ampuh
158 158. Semakin benci
159 159. Tidak puas
160 160. Tidak bersegel
161 161. Reina dan Adi
162 162. Masa lalu yang aduhai
163 163. Istrimu
164 164. Selingkuh
165 165. Talak untuk Reina
166 166. Senyum aneh.
167 167. Gadis baik-baik
168 168. Apakah jatuh cinta?
169 169. Tidak dengan Erita
170 170. Bukannya terbalik?
171 171. Terjebak cinta duda
172 172. Aku cukup tahu diri
173 173. Pria brengsek
174 174. Kapan kita menikah.
175 175. Aku tidak suka
176 176. Bebek bakar
177 177. Heran
178 178. Kita menikah
179 179. Melamar
180 180. Rumah baru kita
181 181. Mulai mencintainya
182 182. Maaf
183 183. Aku harus bagaimana?
184 184. Akan pergi
185 185. Mengkhawatirkan mu
186 186. Akhirnya.
187 Promo Novel baru
Episodes

Updated 187 Episodes

1
01. Reva
2
02. Kenyataan
3
03. Malam
4
04. Jangan khawatir
5
05.Sepatu
6
06.Terbawa suasana
7
07.Tidak boleh bersedih
8
08. Menikahlah dengannya
9
09. Mata-mata
10
10. Makanan darinya
11
11. Air mata
12
12. Tidak sepolos yang di pikirkan
13
13. Menjalankan Misi
14
14.Merayu
15
15. Takut kehilangan
16
16. Mengincar CEO
17
17. Melamar
18
18.Sumpah menyayat hati
19
19. Kecelakaan
20
20. Alisa
21
21. Ilmu baru
22
22. Cemburu
23
23.Menerima lamaran
24
24. Buka hatimu
25
25. Akan menikah
26
26. Janji akan bahagia
27
27. Ijab Kabul.
28
28. Kita akan bersama
29
29. Vila kenangan
30
30. Percaya Padaku
31
31. Mawar Putih
32
32. Takut dia mengambilmu
33
33. Dia suamiku
34
34. Kita akan melakukannya
35
35. Tenggelam bersamaku
36
36. Istri kedua
37
37. Melihatnya
38
38. Bertemu
39
39. Tak mau jauh
40
40. Apakah kau bahagia
41
41. Marah dan cemburu
42
42. Aku yang salah
43
43. Mangga muda
44
44. Selalu meminta
45
45. Layangannya putus
46
46. Panggilan sayang
47
47. Kerumah lama
48
48. Mengambilnya kembali
49
49. Terlalu asyik denganmu
50
50. Periksa
51
51. Kecelakaan dan meninggal.
52
52. Aku tidak berguna
53
53. Tidur malam ini tanpamu
54
54. Buktinya tidak ada.
55
55. Malam kedua tanpamu
56
56. Istriku demam
57
57. Mintalah nyawaku
58
58. Rayuanmu membuat bahagia
59
59. Aku penghianat
60
60. Akan menikah lagi
61
61. Bebaskan istriku
62
62. Kecewa
63
63. Talak
64
64. Minta berpisah
65
65. Isabella dan Aldo
66
66. Berbaikan
67
67. Ikhlaskan
68
68. Aku calon ayah
69
69. Kembali manja
70
70. Ingin pulang
71
71. Tidak akan lelah mencintai
72
72. Suasana hangat
73
73. Kerja sama dengan Anggara
74
74. Penuh haru
75
75. Memecat Ayu
76
76. Kenapa harus marah
77
77. Ikut denganmu
78
78. Cinta gila
79
79. Hidup hanya sekali
80
80. Sudah mengandung anakku
81
81. Apa kau bahagia
82
82. Hanya sebatas kenangan
83
83. Laki-laki tak berguna
84
84. Akad yang kedua
85
85. Mengganggu saja
86
86. Aku kamu menjadi kita
87
87. Menikmati waktu berdua
88
88. Rasanya asyik sekali
89
89. Kita akan mengulanginya
90
90. Bertemu gadis manis
91
91. Bahagia
92
92. Dia bilang tak sengaja
93
93. Wanita lain
94
94. Menguasainya
95
95. Teman atau mantan
96
96. Hartaku paling berharga
97
97. Jika kau tak kembali
98
98. Cinta buta
99
99. Dapatkan restunya
100
100. Wanita yang baik
101
101. Semua milikmu
102
102. Perusahaan baru
103
103. Ibu sakit
104
104. Ada yang menemani
105
105. Menjadi aku
106
106. Kau dan aku satu
107
107. Manusia sebodoh diriku
108
108. Jangan marah lagi
109
109. Kumpul bersama
110
110. Ibu
111
111. Seperti saudara
112
112. Mengingat masa lalu
113
113. Pergi ke luar negeri
114
114. Berubah
115
115. Bertengkar
116
116. Siapa orangnya
117
117. Anak kita
118
118. Bayi Zahira Putri Bramastya
119
119. Akulah akar masalahnya
120
120. Anggara tampan
121
121. Datang ke rumah lama
122
122. Keadaan Dev
123
123. Dev & Aldo
124
124. Dev & Aldo 2
125
125. Dev, terbiasa
126
126. Mulai suka
127
127. Waktu yang hanya sebentar
128
128. Dan terjadi
129
129. Sedang berkhayal
130
130. Ternyata
131
131. Pingsan
132
132. Bagaimana jika aku menculikmu
133
133. Bertemu
134
134. Selalu teringat padanya
135
135. Bersabar
136
136. Positif
137
137. Berusaha ikhlas.
138
138. Otakmu yang bermasalah
139
139. Rasa mantan
140
140. Merayu putriku
141
141. Mungkin sudah bertemu jodoh
142
142. Bertemu di pantai kenangan.
143
143. Tak ada yang kebetulan
144
144. Awal yang baru
145
145. Lama-lama kau menyebalkan
146
146. Dimi
147
147. Siapa Dimi?
148
148. Hanya kau saja
149
149. Anakku
150
150. Anak tinggal di rumah mantan
151
151. Ayah yang ini
152
152. Rumah baru.
153
153. Mirip sekali
154
154. Awal permusuhan
155
155. Pertengkaran di mulai
156
156. Dia yang salah
157
157. Jurus ampuh
158
158. Semakin benci
159
159. Tidak puas
160
160. Tidak bersegel
161
161. Reina dan Adi
162
162. Masa lalu yang aduhai
163
163. Istrimu
164
164. Selingkuh
165
165. Talak untuk Reina
166
166. Senyum aneh.
167
167. Gadis baik-baik
168
168. Apakah jatuh cinta?
169
169. Tidak dengan Erita
170
170. Bukannya terbalik?
171
171. Terjebak cinta duda
172
172. Aku cukup tahu diri
173
173. Pria brengsek
174
174. Kapan kita menikah.
175
175. Aku tidak suka
176
176. Bebek bakar
177
177. Heran
178
178. Kita menikah
179
179. Melamar
180
180. Rumah baru kita
181
181. Mulai mencintainya
182
182. Maaf
183
183. Aku harus bagaimana?
184
184. Akan pergi
185
185. Mengkhawatirkan mu
186
186. Akhirnya.
187
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!