02. Kenyataan

"Assalamualaikum"

Tiba di rumah Reva menyapu air matanya, dia tidak ingin ibunya tau bahwa dia baru saja menangis.

"Waalaikumsalam, sayang masuklah kakak mu baru saja datang. Ibu Ani menggandeng Reva mengajak nya duduk bersama.

"Kak Rey." Ucapnya mencium tangan Rey lalu duduk di dekat kakaknya.

"Apa kabarmu, Kakak rindu padamu?" Tanya Rey menatap wajah adik satu-satunya. Rey sangat faham betul dengan kebiasaan adiknya, jika Reva menunduk saat di ajak bicara artinya adik kesayangan sedang tidak baik-baik saja.

"Baik kak, mana kak Alisa?" Reva melihat kesan kemari berharap kakak iparnya ikut serta.

"Dia sedang hamil tua, lagi pula malam nanti dia masuk kerja. kakak takut dia kelelahan jika melakukan perjalanan jauh."

"Ah iya benar juga, yang penting dia sehat selalu, aku sudah tidak sabar memiliki keponakan yang lucu. " ucapnya sedikit melupakan kesedihan.

"Kita makan siang bersama ya, kakak rindu makan bersamamu, Rebutan ceker ayam." Ucap Rey menggoda adiknya yg sangat suka makan ceker ayam.

Rey sempat heran dengan kesukaan adiknya itu, Rey ingat betul, waktu kecil sepulang sekolah ibu belum sempat memasak untuk makan siang dan hanya ada dua potong kaki ayam. Mereka berebut hingga tarik-tarikan, itu konyol sekali.

Reva yang tidak terima langsung mendorong-dorong dan mencubit bahu kakaknya.

"Kenapa yang kakak ingat itu-itu lagi." Reva merengut lalu beranjak dari duduknya.

"Kau mau kemana?" Rey masih belum puas menggoda adiknya, sungguh kebersamaan diwaktu kecil itu tak akan pernah bisa di ulang kembali.

"Aku sholat sebentar kak" Jawabnya bejalan menuju kamarnya.

"Jangan lama-lama kakak sangat lapar." Teriak Rey agar di dengar adiknya.

"Iya." Jawab Reva dari dalam kamarnya.

Lima belas menit kemudian Reva keluar dari kamarnya ia langsung menuju meja makan, Benar saja Rey menunggunya dengan bersandar mungkin lima belas menit terlalu lama untuk orang yang tengah lapar. Melihat adiknya sudah ada Rey langsung menyantap makanannya.

"Apa sudah berdoa?" Tanya Reva menatapnya heran.

"Sudah dari tadi, kau sholatnya lama doamu kepanjangan."

Reva menatap kakaknya, kembali teringat dengan apa yang di katakan Dev tadi pagi." "Apa kakak tau semuanya, tapi kenapa kakak tidak membicarakannya langsung sejak kemarin-kemarin?" batinnya.

"Makan lah dulu, aku tidak akan merebut cekermu" Ledek Rey sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Reva hanya diam saja mengikuti Rey menyuapkan makanan ke mulutnya.

Jam 03:00 sore Rey duduk di teras belakang rumahnya bersama Reva. mereka bercerita banyak hal juga tentang pekerjaan, hingga tentang kakak ipar.

"Kakak ingin bertanya sesuatu padamu." Rey mulai Serius

Reva menoleh dan menatap kakaknya, lalu mengalihkan pandangannya ke langit yg jauh, membuang nafasnya berat.

"Apa Dev sudah katakan sesuatu?" Selidik Rey dengan sangat hati-hati.

"..... "

Rey menarik nafas dalam. Dia sudah tau jawabannnnya meski tak di jawab adik kesayangannya.

"Itu memang benar." Jelas Rey lagi.

Seketika tangis Reva pecah,

bahunya berguncang menahan kepedihan hati yg begitu dalam. Wajah cantiknya menunduk di tutupi kedua tangannya. Rey mendekati adik kesayangannya, merangkul bahu Reva, Rey menunduk sedih

"Kakak baru tahu disaat kami akan pulang dari Papua, semua melakukan tes Kesehatan, cek darah dan sebagainya. Dan hasilnya ....!"

"Seharusnya ini diketahui sejak awal, tidak setelah aku dan Dev akan menikah." Reva terlihat sangat kecewa.

"Dia juga terpukul, bahkan lebih hancur dari kita semua. Dia sedang tidak baik-baik saja."

"Apa aku harus menyerah?" Ucapnya lirih.

"Pelan-pelan saja. Tuhan akan menunjukan jalannya." Ucap Rey meyakinkan adiknya.

***

Reva termenung sendirian di depan rumahnya. Harusnya ini adalah pertemuan yang menyenangkan, seperti rencana awal mereka akan mempersiapkan pernikahan yang sudah lama di impikan. Harusnya hari ini mereka akan membeli keperluan inti pernikahan. Reva teringat satu tahun yang lalu ketika Dev melamarnya.

"Reva ,. maukah kau menjadi istri ku. ??? " Ucapnya dengan sangat romantis.

Tentu saja dengan senang hati Reva akan menerimanya, sungguh dia ingin menikah muda, memiliki anak-anak yang lucu, mengarungi susah senang bersama. Saat itu Reva menangis penuh haru, wanita mana yang tak meleleh jika di lamar secara hormat tidak dengan menyentuh dan melakukan hal yang salah terlebih dahulu. Laki-laki terhormat akan memperlakukan wanita dengan baik dan menghormatinya.

Seulas senyum itu memudar seketika, bayangan kekasih hati yang mengatakan tak akan menikahinya itu sungguh memecah impian hingga pupus tak akan tumbuh lagi.

Belum lagi isu pernikahan mereka yang sudah disusun sejak lama, sanak dan saudara, rekan dan tetangga. Begitu tega takdir kehidupan ini mempermainkan rasa. Jika boleh meminta lebih baik tak usah mengenalnya saja.

Apalah daya, berandai-andai pun tak di bolehkan dalam agama,..

"Sayang.. !!"

Terdengar suara ibu manggilnya.

"Iya ibu." Reva menoleh menatap wajah ibunya.

"Jangan terlalu banyak melamun, tidak baik untuk mu." Ibu duduk di samping anak gadisnya.

"Kau harus sabar menghadapi ini, kau sedang di uji." Ibu mengelus pundaknya.

"Maafkan aku ibu, ibu pasti akan malu karena aku gagal menikah, mereka akan bertanya, alasan apa yang akan ibu katakan? Mereka pasti menggunjing ibu." Ungkapnya tulus dan penuh kesedihan.

Sebenarnya itu memang iya, tapi apalah daya jika Tuhan belum memberi jodoh untuk Reva ibu tak dapat berbuat apa-apa. Sebagai orang tua tentu ibu ingin anaknya segera menikah dan hidup bahagia.

"Sudahlah, apapun yang mereka katakan kau tidak perlu pikirkan, mau gagal atau tidak, seburuk apapun kata orang kau tetaplah anak ibu. Jangan dengarkan mereka, mereka hanya tau luarnya saja. Yang terpenting bagi ibu kau harus kuat dan jangan mudah putus asa, !!"

Reva merenungkan ucapan ibu.

"Sejujurnya aku masih tidak percaya, ini seperti mimpi yang datang tiba-tiba tanpa asal usul dan memberi kode terlebih dahulu. Aku juga masih mencintainya ibu!!"

"Setiap yang hilang nanti akan ada yang datang, kau hanya perlu bersabar, ibu tau ini tidak mudah bahkan ini adalah masa sulit untukmu. Tapi kau harus ingat, Rencana Tuhanlah yang terbaik, yakini saja itu." Jelas ibu.

"Entahlah Bu, sungguh aku tidak tega meninggalkannya, aku ingin sekali menemani hari-hari sulitnya." Reva mengusap air matanya.

"Ibu mengerti sayang."

Reva menunduk menahan tangis. Cinta ibarat sebuah busur panah, datang tiba-tiba, tapi perginya meninggalkan luka.

***

Menyesal, kata yang selalu datang belakangan.

"Reva, maafkan aku!" Pria itu mengusap wajahnya. Mengingat saat dulu masa muda begitu bahagia berbanding terbalik dengan saat ini seperti dunia ini akan segera berakhir. Terbayang wajah gadis yang teramat dicintainya, harusnya hari ini adalah awal yang bahagia.

Terpopuler

Comments

Erita Wahyuni

Erita Wahyuni

😭😭😭

2022-07-10

1

Erita Yanx Slalu Berharap

Erita Yanx Slalu Berharap

kok jdi aku yg merasakan sakit

2022-06-27

1

lihat semua
Episodes
1 01. Reva
2 02. Kenyataan
3 03. Malam
4 04. Jangan khawatir
5 05.Sepatu
6 06.Terbawa suasana
7 07.Tidak boleh bersedih
8 08. Menikahlah dengannya
9 09. Mata-mata
10 10. Makanan darinya
11 11. Air mata
12 12. Tidak sepolos yang di pikirkan
13 13. Menjalankan Misi
14 14.Merayu
15 15. Takut kehilangan
16 16. Mengincar CEO
17 17. Melamar
18 18.Sumpah menyayat hati
19 19. Kecelakaan
20 20. Alisa
21 21. Ilmu baru
22 22. Cemburu
23 23.Menerima lamaran
24 24. Buka hatimu
25 25. Akan menikah
26 26. Janji akan bahagia
27 27. Ijab Kabul.
28 28. Kita akan bersama
29 29. Vila kenangan
30 30. Percaya Padaku
31 31. Mawar Putih
32 32. Takut dia mengambilmu
33 33. Dia suamiku
34 34. Kita akan melakukannya
35 35. Tenggelam bersamaku
36 36. Istri kedua
37 37. Melihatnya
38 38. Bertemu
39 39. Tak mau jauh
40 40. Apakah kau bahagia
41 41. Marah dan cemburu
42 42. Aku yang salah
43 43. Mangga muda
44 44. Selalu meminta
45 45. Layangannya putus
46 46. Panggilan sayang
47 47. Kerumah lama
48 48. Mengambilnya kembali
49 49. Terlalu asyik denganmu
50 50. Periksa
51 51. Kecelakaan dan meninggal.
52 52. Aku tidak berguna
53 53. Tidur malam ini tanpamu
54 54. Buktinya tidak ada.
55 55. Malam kedua tanpamu
56 56. Istriku demam
57 57. Mintalah nyawaku
58 58. Rayuanmu membuat bahagia
59 59. Aku penghianat
60 60. Akan menikah lagi
61 61. Bebaskan istriku
62 62. Kecewa
63 63. Talak
64 64. Minta berpisah
65 65. Isabella dan Aldo
66 66. Berbaikan
67 67. Ikhlaskan
68 68. Aku calon ayah
69 69. Kembali manja
70 70. Ingin pulang
71 71. Tidak akan lelah mencintai
72 72. Suasana hangat
73 73. Kerja sama dengan Anggara
74 74. Penuh haru
75 75. Memecat Ayu
76 76. Kenapa harus marah
77 77. Ikut denganmu
78 78. Cinta gila
79 79. Hidup hanya sekali
80 80. Sudah mengandung anakku
81 81. Apa kau bahagia
82 82. Hanya sebatas kenangan
83 83. Laki-laki tak berguna
84 84. Akad yang kedua
85 85. Mengganggu saja
86 86. Aku kamu menjadi kita
87 87. Menikmati waktu berdua
88 88. Rasanya asyik sekali
89 89. Kita akan mengulanginya
90 90. Bertemu gadis manis
91 91. Bahagia
92 92. Dia bilang tak sengaja
93 93. Wanita lain
94 94. Menguasainya
95 95. Teman atau mantan
96 96. Hartaku paling berharga
97 97. Jika kau tak kembali
98 98. Cinta buta
99 99. Dapatkan restunya
100 100. Wanita yang baik
101 101. Semua milikmu
102 102. Perusahaan baru
103 103. Ibu sakit
104 104. Ada yang menemani
105 105. Menjadi aku
106 106. Kau dan aku satu
107 107. Manusia sebodoh diriku
108 108. Jangan marah lagi
109 109. Kumpul bersama
110 110. Ibu
111 111. Seperti saudara
112 112. Mengingat masa lalu
113 113. Pergi ke luar negeri
114 114. Berubah
115 115. Bertengkar
116 116. Siapa orangnya
117 117. Anak kita
118 118. Bayi Zahira Putri Bramastya
119 119. Akulah akar masalahnya
120 120. Anggara tampan
121 121. Datang ke rumah lama
122 122. Keadaan Dev
123 123. Dev & Aldo
124 124. Dev & Aldo 2
125 125. Dev, terbiasa
126 126. Mulai suka
127 127. Waktu yang hanya sebentar
128 128. Dan terjadi
129 129. Sedang berkhayal
130 130. Ternyata
131 131. Pingsan
132 132. Bagaimana jika aku menculikmu
133 133. Bertemu
134 134. Selalu teringat padanya
135 135. Bersabar
136 136. Positif
137 137. Berusaha ikhlas.
138 138. Otakmu yang bermasalah
139 139. Rasa mantan
140 140. Merayu putriku
141 141. Mungkin sudah bertemu jodoh
142 142. Bertemu di pantai kenangan.
143 143. Tak ada yang kebetulan
144 144. Awal yang baru
145 145. Lama-lama kau menyebalkan
146 146. Dimi
147 147. Siapa Dimi?
148 148. Hanya kau saja
149 149. Anakku
150 150. Anak tinggal di rumah mantan
151 151. Ayah yang ini
152 152. Rumah baru.
153 153. Mirip sekali
154 154. Awal permusuhan
155 155. Pertengkaran di mulai
156 156. Dia yang salah
157 157. Jurus ampuh
158 158. Semakin benci
159 159. Tidak puas
160 160. Tidak bersegel
161 161. Reina dan Adi
162 162. Masa lalu yang aduhai
163 163. Istrimu
164 164. Selingkuh
165 165. Talak untuk Reina
166 166. Senyum aneh.
167 167. Gadis baik-baik
168 168. Apakah jatuh cinta?
169 169. Tidak dengan Erita
170 170. Bukannya terbalik?
171 171. Terjebak cinta duda
172 172. Aku cukup tahu diri
173 173. Pria brengsek
174 174. Kapan kita menikah.
175 175. Aku tidak suka
176 176. Bebek bakar
177 177. Heran
178 178. Kita menikah
179 179. Melamar
180 180. Rumah baru kita
181 181. Mulai mencintainya
182 182. Maaf
183 183. Aku harus bagaimana?
184 184. Akan pergi
185 185. Mengkhawatirkan mu
186 186. Akhirnya.
187 Promo Novel baru
Episodes

Updated 187 Episodes

1
01. Reva
2
02. Kenyataan
3
03. Malam
4
04. Jangan khawatir
5
05.Sepatu
6
06.Terbawa suasana
7
07.Tidak boleh bersedih
8
08. Menikahlah dengannya
9
09. Mata-mata
10
10. Makanan darinya
11
11. Air mata
12
12. Tidak sepolos yang di pikirkan
13
13. Menjalankan Misi
14
14.Merayu
15
15. Takut kehilangan
16
16. Mengincar CEO
17
17. Melamar
18
18.Sumpah menyayat hati
19
19. Kecelakaan
20
20. Alisa
21
21. Ilmu baru
22
22. Cemburu
23
23.Menerima lamaran
24
24. Buka hatimu
25
25. Akan menikah
26
26. Janji akan bahagia
27
27. Ijab Kabul.
28
28. Kita akan bersama
29
29. Vila kenangan
30
30. Percaya Padaku
31
31. Mawar Putih
32
32. Takut dia mengambilmu
33
33. Dia suamiku
34
34. Kita akan melakukannya
35
35. Tenggelam bersamaku
36
36. Istri kedua
37
37. Melihatnya
38
38. Bertemu
39
39. Tak mau jauh
40
40. Apakah kau bahagia
41
41. Marah dan cemburu
42
42. Aku yang salah
43
43. Mangga muda
44
44. Selalu meminta
45
45. Layangannya putus
46
46. Panggilan sayang
47
47. Kerumah lama
48
48. Mengambilnya kembali
49
49. Terlalu asyik denganmu
50
50. Periksa
51
51. Kecelakaan dan meninggal.
52
52. Aku tidak berguna
53
53. Tidur malam ini tanpamu
54
54. Buktinya tidak ada.
55
55. Malam kedua tanpamu
56
56. Istriku demam
57
57. Mintalah nyawaku
58
58. Rayuanmu membuat bahagia
59
59. Aku penghianat
60
60. Akan menikah lagi
61
61. Bebaskan istriku
62
62. Kecewa
63
63. Talak
64
64. Minta berpisah
65
65. Isabella dan Aldo
66
66. Berbaikan
67
67. Ikhlaskan
68
68. Aku calon ayah
69
69. Kembali manja
70
70. Ingin pulang
71
71. Tidak akan lelah mencintai
72
72. Suasana hangat
73
73. Kerja sama dengan Anggara
74
74. Penuh haru
75
75. Memecat Ayu
76
76. Kenapa harus marah
77
77. Ikut denganmu
78
78. Cinta gila
79
79. Hidup hanya sekali
80
80. Sudah mengandung anakku
81
81. Apa kau bahagia
82
82. Hanya sebatas kenangan
83
83. Laki-laki tak berguna
84
84. Akad yang kedua
85
85. Mengganggu saja
86
86. Aku kamu menjadi kita
87
87. Menikmati waktu berdua
88
88. Rasanya asyik sekali
89
89. Kita akan mengulanginya
90
90. Bertemu gadis manis
91
91. Bahagia
92
92. Dia bilang tak sengaja
93
93. Wanita lain
94
94. Menguasainya
95
95. Teman atau mantan
96
96. Hartaku paling berharga
97
97. Jika kau tak kembali
98
98. Cinta buta
99
99. Dapatkan restunya
100
100. Wanita yang baik
101
101. Semua milikmu
102
102. Perusahaan baru
103
103. Ibu sakit
104
104. Ada yang menemani
105
105. Menjadi aku
106
106. Kau dan aku satu
107
107. Manusia sebodoh diriku
108
108. Jangan marah lagi
109
109. Kumpul bersama
110
110. Ibu
111
111. Seperti saudara
112
112. Mengingat masa lalu
113
113. Pergi ke luar negeri
114
114. Berubah
115
115. Bertengkar
116
116. Siapa orangnya
117
117. Anak kita
118
118. Bayi Zahira Putri Bramastya
119
119. Akulah akar masalahnya
120
120. Anggara tampan
121
121. Datang ke rumah lama
122
122. Keadaan Dev
123
123. Dev & Aldo
124
124. Dev & Aldo 2
125
125. Dev, terbiasa
126
126. Mulai suka
127
127. Waktu yang hanya sebentar
128
128. Dan terjadi
129
129. Sedang berkhayal
130
130. Ternyata
131
131. Pingsan
132
132. Bagaimana jika aku menculikmu
133
133. Bertemu
134
134. Selalu teringat padanya
135
135. Bersabar
136
136. Positif
137
137. Berusaha ikhlas.
138
138. Otakmu yang bermasalah
139
139. Rasa mantan
140
140. Merayu putriku
141
141. Mungkin sudah bertemu jodoh
142
142. Bertemu di pantai kenangan.
143
143. Tak ada yang kebetulan
144
144. Awal yang baru
145
145. Lama-lama kau menyebalkan
146
146. Dimi
147
147. Siapa Dimi?
148
148. Hanya kau saja
149
149. Anakku
150
150. Anak tinggal di rumah mantan
151
151. Ayah yang ini
152
152. Rumah baru.
153
153. Mirip sekali
154
154. Awal permusuhan
155
155. Pertengkaran di mulai
156
156. Dia yang salah
157
157. Jurus ampuh
158
158. Semakin benci
159
159. Tidak puas
160
160. Tidak bersegel
161
161. Reina dan Adi
162
162. Masa lalu yang aduhai
163
163. Istrimu
164
164. Selingkuh
165
165. Talak untuk Reina
166
166. Senyum aneh.
167
167. Gadis baik-baik
168
168. Apakah jatuh cinta?
169
169. Tidak dengan Erita
170
170. Bukannya terbalik?
171
171. Terjebak cinta duda
172
172. Aku cukup tahu diri
173
173. Pria brengsek
174
174. Kapan kita menikah.
175
175. Aku tidak suka
176
176. Bebek bakar
177
177. Heran
178
178. Kita menikah
179
179. Melamar
180
180. Rumah baru kita
181
181. Mulai mencintainya
182
182. Maaf
183
183. Aku harus bagaimana?
184
184. Akan pergi
185
185. Mengkhawatirkan mu
186
186. Akhirnya.
187
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!