03. Malam

Malam itu Rey sengaja menginap di rumah ibu, selain rindu dengan ibu Rey khawatir dengan Reva.

"Ibu, Kak Rey, aku ke kamar dulu. Besok aku ada kunjungan kerja lapangan, jadi harus siapkan berkas untuk tukang dan pekerja. Aku takut Ayu kerepotan sendirian membuat Rencana Anggarannya." Reva beranjak ke kamar meninggalkan Ibu dan Rey yang sedang menonton tv.

Membuat ibu dan Rey saling pandang, ingin membicarakan sesuatu tapi takut mengganggu suasana hatinya, mungkin sebaiknya dibiarkan saja dulu, bagaimanapun juga orang yang patah hati butuh waktu untuk sendiri.

"Baiklah, tapi jangan terlalu larut bekerja. Ingat kau itu wanita, kerja terlalu keras juga tidak baik untukmu "

"Memangnya kenapa tak boleh terlalu keras ??" Reva bertanya dengan wajah yang serius.

"Nanti cepat tua, membuat wajahmu keriput, kalau sudah keriput tak ada lagi yang mau jadi suami mu." Ledeknya.

"Kakak mengada-ada " Reva menggeleng tidak percaya, melangkah naik ke atas menuju kamarnya.

Satu jam Reva bergulat dengan kertas-kertas di mejanya, Reva menutup Laptop dan menarik otot tangannya. Sedikit lelah tapi dia menyukainya, semenjak 3 tahun yang lalu, saat itu Reva masih kuliah semester Lima dia membuka Perusahaan kecil dan memulai dengan keberaniannya menangani beberapa proyek bangunan kecil-kecilan cukup berhasil. Baginya 15 hingga 10% keuntungan sudah lebih dari cukup, tak perlu banyak yg penting kualitas bagus adalah yg utama.

Reva membuka pintu balkon di kamarnya,

menatap langit dimalam hari biasa dia lakukan untuk melepas penat kesehariannya.

Bulan tak seterang biasanya, terlihat bulan hanya separuh dan bersembunyi di awan gelap.

"Seperti hatiku. Separuhnya terasa gelap kehilangan cahaya." Batinnya sambil memejamkan mata

Reva menatap sekeliling rumah tampak kendaraan berlalu lalang dengan masing-masing keperluan mereka. Bahkan di malam hari mereka masih sibuk mencari dan mencari.

Tanpa sengaja Reva melihat sepeda motor yg tak asing baginya, Reva menatapnya lagi memastikan yang di lihatnya tidaklah salah. Benar saja dia adalah calon suami yang tadi siang mengatakan tak akan menikahinya.

"Mas ..... " lirihnya.

Tampak di bawah sana laki-laki yg sedang duduk di atas motor sedang memandanginya. Biasanya dia akan datang bertamu dengan sopan, terlebih lagi jika ada Rey di sana.

"Ingin sekali rasanya memanggil namamu, sebagai mana mimpi menikah denganmu adalah hal yang selalu aku pikirkan". Reva menutup mulutnya.

"Sejak kapan kamu ada di sana mas " lirihnya lagi dengan menahan air mata.

Dibawah merasakan gundah yang sama. Menatapnya dari jauh membuat hati semakin terluka, tak ayal selama ini selalu memikirkannya berharap hidup bersama itu akan menjadi nyata. Dev bahagia melihat wanita pujaan berdiri di balkon rumahnya. ingin rasanya dia masuk, datang bertamu seperti biasa, mengutarakan rasa yang luar biasa, melepas rindu meski hanya menatap dan mendengar suaranya. Tapi dengan keadaan ini dia merasa tak pantas untuk melakukannya.

"Aku mencintaimu Reva. Reva ku tersayang." ucapnya sedih.

Duhai engkau, sang Belahan Jiwa Namamu terukir dalam pusara

Di setiap langkah, ku selalu berdoa Semoga kita bersama

Duhai engkau, tambatan hatiku

Labuhkanlah cintamu di hidupku Ku ingin kau tahu, betapa merindu

Hiduplah engkau denganku

Dengarkanlah Di sepanjang malam aku berdoa

Bersujud dan lalu aku meminta Semoga kita bersama

Dengarkanlah, Di sepanjang malam aku berdoa. Cintaku untukmu selalu terjaga

Dan aku pasti setia..

Dev melajukan kendaraan roda duanya, tak tahan akan kesedihan yg tak aja jalan keluarnya begitu sakit ketika mencintai tanpa memiliki, melihat nya dari jauh itu hanya menambah luka sendiri.

Air mata jatuh melihat Dev telah meninggalkan rumahnya, menatap hingga tak terlihat lagi hilang dari pandangannya.

Dev melaju pelan tak tau arah, yang ada dalam pikirannya adalah Reva dan Reva seorang, seharusnya cuti satu Minggu ini adalah hari-hari bahagia mereka, Minggu depan mereka akan menikah, menjalani hidup bersama, membangun mimpi yang diciptakan berdua, mewujudkan harapan berdua hingga menua bersama. Hingga satu jam Dev berkeliling tak tau arah, akhirnya dia pulang, ke ujung dunia pun bayangan Reva tak akan hilang.

***

"Hey kau dari mana..?? " seseorang menyapanya

Dev turun dan berbalik melihat siapa yang menyapa, ternyata sahabatnya, teman sedari kecil yang bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan yang kebetulan baru pulang.

"Hanya jalan-jalan, apa kabarmu?" mereka berjabat tangan.

"Aku baik. katanya kau akan menikah, apa kau tak mau mengundangku, siapa tau aku juga bertemu jodoh di pernikahan mu nanti." Canda Aldo Sahabatnya

Dev hanya tersenyum menanggapi ocehan yang biasa di dengarnya. Aldo memang suka mengobrol berbeda dengan Dev yang lebih pendiam.

"Aku memang bukan tentara sepertimu, tapi aku tidak kalah tampan darimu. Jadi jangan ragu untuk menjodohkan aku dengan gadis-gadis yang cantik." Candanya sambil tertawa.

"Sudah berapa lama kau kembali bukankah 7 bulan lalu kau masih bekerja di luar." Dev menoleh duduk di dekat sahabatnya.

"Lima bulan lalu. Aku bosan kerja di luar, aku ingin pulang dan mencari calon istri." Ucapnya lagi membahas ingin mencari jodoh.

Dev hanya tertawa kecil. Geleng-geleng dengan candaan sahabatnya.

Hening

Aldo menatap heran, apa ada masalah tanyanya di dalam hati. Kenapa wajahnya kusut sekali.

"Ada apa, apa kau sedang ada masalah dengan calon istri mu, semua bisa di selesaikan baik-baik, jangan di bawa lemas begitu." Aldo menepuk pundak Dev.

Ponsel Dev berbunyi, Dev membuka ponselnya dan ternyata Reva yang mengirim pesan.

"Jangan menjauh dari ku mas, ini begitu berat."

Dev menutup ponsel dan mengusap kasar wajahnya. "Memang ini berat sayang, ini menyakiti kita berdua. Tapi aku tak mampu dan tak tau harus bagai mana." Batinnya.

"Dev." Aldo membuyarkan lamunan sahabatnya.

Dev menoleh. "Aku tidak jadi menikah. Aku bahkan tidak akan menikah, sampai aku meninggalkan dunia ini." Dev lalu menatap langit.

Aldo yg mendengar itu begitu terkejut tak mampu berucap apa-apa. Mereka memang dekat, sedari kecil selalu bersama berbagi suka duka itu sudah biasa.

"Aku sangat mencintainya, dia wanita yang baik, dia begitu sempurna, dia wanita sholeha. Tidak pernah terpikirkan oleh ku untuk menyakiti apalagi meninggalkannya

tapi cintaku ini tak menemukan jalan nya, aku tidak bisa menikahinya, bahkan aku melukai hatinya." Ucapnya Sedih

Aldo menarik nafas. Meskipun belum pernah jatuh cinta, tapi jika soal patah hati tentu setiap orang mengetahuinya.

"Mengapa bisa begitu, apa masalahnya?"

Dev melihat wajah sahabat disebelahnya. "Aku terkena HIV." Ucapnya kemudian.

Aldo terbelalak tak percaya. "Sejak kapan?" Tanyanya lagi

"Aku rasa sejak lama, tapi aku tidak mempedulikan gejalanya, hingga kemarin saat aku akan pulang, semua melakukan berbagai macam tes kesehatan bersama Dokter yg ikut serta dan hasilnya Positif." mata Dev mulai basah.

Menyesali semuanya ......

bersambung...

Terpopuler

Comments

Erita Wahyuni

Erita Wahyuni

itu la pnting nya. ..
cek kesehatan

2022-07-10

1

Bisakah Anda mengikuti saya, saya punya sesuatu untuk diberitahukan kepada Anda

2022-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 01. Reva
2 02. Kenyataan
3 03. Malam
4 04. Jangan khawatir
5 05.Sepatu
6 06.Terbawa suasana
7 07.Tidak boleh bersedih
8 08. Menikahlah dengannya
9 09. Mata-mata
10 10. Makanan darinya
11 11. Air mata
12 12. Tidak sepolos yang di pikirkan
13 13. Menjalankan Misi
14 14.Merayu
15 15. Takut kehilangan
16 16. Mengincar CEO
17 17. Melamar
18 18.Sumpah menyayat hati
19 19. Kecelakaan
20 20. Alisa
21 21. Ilmu baru
22 22. Cemburu
23 23.Menerima lamaran
24 24. Buka hatimu
25 25. Akan menikah
26 26. Janji akan bahagia
27 27. Ijab Kabul.
28 28. Kita akan bersama
29 29. Vila kenangan
30 30. Percaya Padaku
31 31. Mawar Putih
32 32. Takut dia mengambilmu
33 33. Dia suamiku
34 34. Kita akan melakukannya
35 35. Tenggelam bersamaku
36 36. Istri kedua
37 37. Melihatnya
38 38. Bertemu
39 39. Tak mau jauh
40 40. Apakah kau bahagia
41 41. Marah dan cemburu
42 42. Aku yang salah
43 43. Mangga muda
44 44. Selalu meminta
45 45. Layangannya putus
46 46. Panggilan sayang
47 47. Kerumah lama
48 48. Mengambilnya kembali
49 49. Terlalu asyik denganmu
50 50. Periksa
51 51. Kecelakaan dan meninggal.
52 52. Aku tidak berguna
53 53. Tidur malam ini tanpamu
54 54. Buktinya tidak ada.
55 55. Malam kedua tanpamu
56 56. Istriku demam
57 57. Mintalah nyawaku
58 58. Rayuanmu membuat bahagia
59 59. Aku penghianat
60 60. Akan menikah lagi
61 61. Bebaskan istriku
62 62. Kecewa
63 63. Talak
64 64. Minta berpisah
65 65. Isabella dan Aldo
66 66. Berbaikan
67 67. Ikhlaskan
68 68. Aku calon ayah
69 69. Kembali manja
70 70. Ingin pulang
71 71. Tidak akan lelah mencintai
72 72. Suasana hangat
73 73. Kerja sama dengan Anggara
74 74. Penuh haru
75 75. Memecat Ayu
76 76. Kenapa harus marah
77 77. Ikut denganmu
78 78. Cinta gila
79 79. Hidup hanya sekali
80 80. Sudah mengandung anakku
81 81. Apa kau bahagia
82 82. Hanya sebatas kenangan
83 83. Laki-laki tak berguna
84 84. Akad yang kedua
85 85. Mengganggu saja
86 86. Aku kamu menjadi kita
87 87. Menikmati waktu berdua
88 88. Rasanya asyik sekali
89 89. Kita akan mengulanginya
90 90. Bertemu gadis manis
91 91. Bahagia
92 92. Dia bilang tak sengaja
93 93. Wanita lain
94 94. Menguasainya
95 95. Teman atau mantan
96 96. Hartaku paling berharga
97 97. Jika kau tak kembali
98 98. Cinta buta
99 99. Dapatkan restunya
100 100. Wanita yang baik
101 101. Semua milikmu
102 102. Perusahaan baru
103 103. Ibu sakit
104 104. Ada yang menemani
105 105. Menjadi aku
106 106. Kau dan aku satu
107 107. Manusia sebodoh diriku
108 108. Jangan marah lagi
109 109. Kumpul bersama
110 110. Ibu
111 111. Seperti saudara
112 112. Mengingat masa lalu
113 113. Pergi ke luar negeri
114 114. Berubah
115 115. Bertengkar
116 116. Siapa orangnya
117 117. Anak kita
118 118. Bayi Zahira Putri Bramastya
119 119. Akulah akar masalahnya
120 120. Anggara tampan
121 121. Datang ke rumah lama
122 122. Keadaan Dev
123 123. Dev & Aldo
124 124. Dev & Aldo 2
125 125. Dev, terbiasa
126 126. Mulai suka
127 127. Waktu yang hanya sebentar
128 128. Dan terjadi
129 129. Sedang berkhayal
130 130. Ternyata
131 131. Pingsan
132 132. Bagaimana jika aku menculikmu
133 133. Bertemu
134 134. Selalu teringat padanya
135 135. Bersabar
136 136. Positif
137 137. Berusaha ikhlas.
138 138. Otakmu yang bermasalah
139 139. Rasa mantan
140 140. Merayu putriku
141 141. Mungkin sudah bertemu jodoh
142 142. Bertemu di pantai kenangan.
143 143. Tak ada yang kebetulan
144 144. Awal yang baru
145 145. Lama-lama kau menyebalkan
146 146. Dimi
147 147. Siapa Dimi?
148 148. Hanya kau saja
149 149. Anakku
150 150. Anak tinggal di rumah mantan
151 151. Ayah yang ini
152 152. Rumah baru.
153 153. Mirip sekali
154 154. Awal permusuhan
155 155. Pertengkaran di mulai
156 156. Dia yang salah
157 157. Jurus ampuh
158 158. Semakin benci
159 159. Tidak puas
160 160. Tidak bersegel
161 161. Reina dan Adi
162 162. Masa lalu yang aduhai
163 163. Istrimu
164 164. Selingkuh
165 165. Talak untuk Reina
166 166. Senyum aneh.
167 167. Gadis baik-baik
168 168. Apakah jatuh cinta?
169 169. Tidak dengan Erita
170 170. Bukannya terbalik?
171 171. Terjebak cinta duda
172 172. Aku cukup tahu diri
173 173. Pria brengsek
174 174. Kapan kita menikah.
175 175. Aku tidak suka
176 176. Bebek bakar
177 177. Heran
178 178. Kita menikah
179 179. Melamar
180 180. Rumah baru kita
181 181. Mulai mencintainya
182 182. Maaf
183 183. Aku harus bagaimana?
184 184. Akan pergi
185 185. Mengkhawatirkan mu
186 186. Akhirnya.
187 Promo Novel baru
Episodes

Updated 187 Episodes

1
01. Reva
2
02. Kenyataan
3
03. Malam
4
04. Jangan khawatir
5
05.Sepatu
6
06.Terbawa suasana
7
07.Tidak boleh bersedih
8
08. Menikahlah dengannya
9
09. Mata-mata
10
10. Makanan darinya
11
11. Air mata
12
12. Tidak sepolos yang di pikirkan
13
13. Menjalankan Misi
14
14.Merayu
15
15. Takut kehilangan
16
16. Mengincar CEO
17
17. Melamar
18
18.Sumpah menyayat hati
19
19. Kecelakaan
20
20. Alisa
21
21. Ilmu baru
22
22. Cemburu
23
23.Menerima lamaran
24
24. Buka hatimu
25
25. Akan menikah
26
26. Janji akan bahagia
27
27. Ijab Kabul.
28
28. Kita akan bersama
29
29. Vila kenangan
30
30. Percaya Padaku
31
31. Mawar Putih
32
32. Takut dia mengambilmu
33
33. Dia suamiku
34
34. Kita akan melakukannya
35
35. Tenggelam bersamaku
36
36. Istri kedua
37
37. Melihatnya
38
38. Bertemu
39
39. Tak mau jauh
40
40. Apakah kau bahagia
41
41. Marah dan cemburu
42
42. Aku yang salah
43
43. Mangga muda
44
44. Selalu meminta
45
45. Layangannya putus
46
46. Panggilan sayang
47
47. Kerumah lama
48
48. Mengambilnya kembali
49
49. Terlalu asyik denganmu
50
50. Periksa
51
51. Kecelakaan dan meninggal.
52
52. Aku tidak berguna
53
53. Tidur malam ini tanpamu
54
54. Buktinya tidak ada.
55
55. Malam kedua tanpamu
56
56. Istriku demam
57
57. Mintalah nyawaku
58
58. Rayuanmu membuat bahagia
59
59. Aku penghianat
60
60. Akan menikah lagi
61
61. Bebaskan istriku
62
62. Kecewa
63
63. Talak
64
64. Minta berpisah
65
65. Isabella dan Aldo
66
66. Berbaikan
67
67. Ikhlaskan
68
68. Aku calon ayah
69
69. Kembali manja
70
70. Ingin pulang
71
71. Tidak akan lelah mencintai
72
72. Suasana hangat
73
73. Kerja sama dengan Anggara
74
74. Penuh haru
75
75. Memecat Ayu
76
76. Kenapa harus marah
77
77. Ikut denganmu
78
78. Cinta gila
79
79. Hidup hanya sekali
80
80. Sudah mengandung anakku
81
81. Apa kau bahagia
82
82. Hanya sebatas kenangan
83
83. Laki-laki tak berguna
84
84. Akad yang kedua
85
85. Mengganggu saja
86
86. Aku kamu menjadi kita
87
87. Menikmati waktu berdua
88
88. Rasanya asyik sekali
89
89. Kita akan mengulanginya
90
90. Bertemu gadis manis
91
91. Bahagia
92
92. Dia bilang tak sengaja
93
93. Wanita lain
94
94. Menguasainya
95
95. Teman atau mantan
96
96. Hartaku paling berharga
97
97. Jika kau tak kembali
98
98. Cinta buta
99
99. Dapatkan restunya
100
100. Wanita yang baik
101
101. Semua milikmu
102
102. Perusahaan baru
103
103. Ibu sakit
104
104. Ada yang menemani
105
105. Menjadi aku
106
106. Kau dan aku satu
107
107. Manusia sebodoh diriku
108
108. Jangan marah lagi
109
109. Kumpul bersama
110
110. Ibu
111
111. Seperti saudara
112
112. Mengingat masa lalu
113
113. Pergi ke luar negeri
114
114. Berubah
115
115. Bertengkar
116
116. Siapa orangnya
117
117. Anak kita
118
118. Bayi Zahira Putri Bramastya
119
119. Akulah akar masalahnya
120
120. Anggara tampan
121
121. Datang ke rumah lama
122
122. Keadaan Dev
123
123. Dev & Aldo
124
124. Dev & Aldo 2
125
125. Dev, terbiasa
126
126. Mulai suka
127
127. Waktu yang hanya sebentar
128
128. Dan terjadi
129
129. Sedang berkhayal
130
130. Ternyata
131
131. Pingsan
132
132. Bagaimana jika aku menculikmu
133
133. Bertemu
134
134. Selalu teringat padanya
135
135. Bersabar
136
136. Positif
137
137. Berusaha ikhlas.
138
138. Otakmu yang bermasalah
139
139. Rasa mantan
140
140. Merayu putriku
141
141. Mungkin sudah bertemu jodoh
142
142. Bertemu di pantai kenangan.
143
143. Tak ada yang kebetulan
144
144. Awal yang baru
145
145. Lama-lama kau menyebalkan
146
146. Dimi
147
147. Siapa Dimi?
148
148. Hanya kau saja
149
149. Anakku
150
150. Anak tinggal di rumah mantan
151
151. Ayah yang ini
152
152. Rumah baru.
153
153. Mirip sekali
154
154. Awal permusuhan
155
155. Pertengkaran di mulai
156
156. Dia yang salah
157
157. Jurus ampuh
158
158. Semakin benci
159
159. Tidak puas
160
160. Tidak bersegel
161
161. Reina dan Adi
162
162. Masa lalu yang aduhai
163
163. Istrimu
164
164. Selingkuh
165
165. Talak untuk Reina
166
166. Senyum aneh.
167
167. Gadis baik-baik
168
168. Apakah jatuh cinta?
169
169. Tidak dengan Erita
170
170. Bukannya terbalik?
171
171. Terjebak cinta duda
172
172. Aku cukup tahu diri
173
173. Pria brengsek
174
174. Kapan kita menikah.
175
175. Aku tidak suka
176
176. Bebek bakar
177
177. Heran
178
178. Kita menikah
179
179. Melamar
180
180. Rumah baru kita
181
181. Mulai mencintainya
182
182. Maaf
183
183. Aku harus bagaimana?
184
184. Akan pergi
185
185. Mengkhawatirkan mu
186
186. Akhirnya.
187
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!