Akhirnya Pak rudi dan toni sudah sampai di ruma sakit mereka datang hampir bersamaan dengan dokter irwan, mereka bertemu di lobi ruma sakit dan bersama-sama berlari ke igd. Terlihat disana dewi dengan baju yang berlumuran darah masih menangis. Begitu melihat pak rudi dewi segera berdiri, toni kemudian melepas jas yang dipakainya untuk dipakaikan ke dewi yang terlihat kacau.
Segera pak rudi bertanya pada dewi apa yang sebenarnya terjadi. Sementara dokter irwan masuk ke igd untuk melihat bagaimana keadaan erlita. Kebetulan dokter irwan juga bertugas di ruma sakit ini jadi sangat mudah aksesnya untuk masuk.
" Sebenarnya apa yang terjadi pada erlita dewi........" dengan nada sedikit keras dan sedikit bergetar karena melihat kondisi dewi yang kacau membuat hati pak gunawan takut putrinya terluka parah atau apa entah yang ada dipikiranya tidak karuan.
Dengan terbata-bata dewi menceritakan apa yang terjadi pada erlita sambil sesekali air matanya mengalir, toni mencoba menguatian dewi agar dia bisa berbicara dengan lancar dan bisa jelas. Setalah dewi menceritakan kejadian yang sebenarnya pada pak rudi otomatis kaki pak rudi lemas tak mampu menopang tubuh besarnya, toni segera meraih tubuh bosnya itu dan mendudukanya di kursi depan igd.
Air mata pak rudi pun tidak bisa ditahan karena dia memikirkan putrinya apa yang akan terjadi pada erlita. Bagaimana ia akan memberitahu istrinya ibu nya dan juga erina. Sesekali sambil beristifar pak rudi menarik nafas dan menenangkan dirinya. Dia harus kuat sebagai seorang kepala keluarga. Bagaimana dia akan menguatkan istri dan anakanya jika dirinya tidak kuat.
" Ton.....kamu telphone rumah setelah tau kondisi erlita dari dokter saja....kamu urus semua yang harus di urus surat atau apa saja supaya erlita segera mendapatkan pertolongan....." perintah pak rudi
" Baik bapak saya sudah menghubungi kepala pelayan rumah saya meminta untuk menunggu kabar dari saya sebelum memberitahu ibu......bapak bagaimana dengan nona erina sepertinya pesawatnya sudah mendarat"
" Kamu hubungi saja asitenya dulu kalau bawa erina kemari biar saya sendiri yang memberi tau erina"
" Baik pak...."
" Ton....suruh supir cari baju untuk dewi biar dia bisa membersihkan diri saya ndak mau jika ibu dan erina datang kesini melihat dewi seperti itu "
" Baik pak segera saya telphone pak supir "
Toni menyuruh dewi untuk memberihkan diri sementara pak supir mencara baju ganti untuk dewi. Tiba-tiba dokter irwan keluar dari igd, pak rudi segera menghampirinya dengan cemas. Melihat expresi dokter irwan sudah pasti kondisinya tidak baik.
Ya Allah.....apa yang terjadi pada anak ku erlita.......sambil terus istifar....dalam hati......
" Dok.....gimana lita....dia baik-baik saja kan..."
" hhhmmm.....yang sabar yaa pak rudi kondisi erlita tidak bagus karena benturan yang cukup fatal ada cidera dikepalanya dan juga ada beberapa tulang yang patah......tim dokter sedang berusaha yang terbaik untuk erlita kita bantu dengan banyak doa, akan segera dilakukan oprasi darurat saya sendiri akan ikut mendampingi tolong segera urua surat persetujuanya secepatnya...."
Mendengar penjelas dokter irwan hati seorang ayah hancur berkeping-keping ingin rasanya ia segera melihat kondisi putrinya tapi karena saat ini masih ditangani pasti tidak akan bisa. Pak rudi segera memerintahkan toni untuk menghubungi semua orang sembarai dia akan mengurus surat-surat untuk keperluan oprasi.
Di bandara
Erina dan nadia masih menunggu bagasi mereka sambil minum teh hangat disalah satu restoran yang ada disana. Sementara asisten erina mendapat telepon dari toni langsung buru-buru mengakatnya. Toni menyuruh sinta segera membawa erina kerumah sakit sekarang karena telah terjadi seusatu tanpa bertanya panjang lebar, sinta asisten erina langsung menghampiri erina.
" mbak sudah ditunggu supir di depan masalah barang-barang biar anak-anak yang urus......, barusan mas toni telepon mb erina harus segera ke ruma sakit sekarang juga mas toni gak jelasin kenapa mb tapi pasti ini sangat penting....."
Hati erina tidak karuan rasanya hartinya bertanya-tanya ada apa siapa yang sakit kenapa harus ke ruma sakit sekarang juga, tanpa pikir panjang erina segera berlari keluar bandara bersama sinta. Benar saja sudah ada supir yang menunggunya didepan dan erina langsung masuk ke dalam mobil.
Di mobil erina bertanya pada supirnya apa yang terjadi...tapi sayang supirnya juga tidak tau dia hanya diperintahkan untuk menjemput erina tanpan di beri tau apapun. Erina coba menghubungi toni tapi tidak diangkat menghubungi mamanya juga tidak diangkat apalagi kakaknya tentu juga tidak akan diangkat. Sepanjang perjalanan hatinya gelisan dan kacau.
Di rumasakit
Pak rudi sudah menandatangani surat untuk persetujuan tindakan pada erlita. Setelah ia keluar terlihat istrinya dan adiknya sudah berlari-lari menghampirinya. Setelah diberi tau mama segera menyusul keruma sakit bersa adik iparnya yang kebetulan sedang ada dirumahnya.
Air mata mama erlita sudah tidak terbendung lagi begitu sampai ia langsung memeluk suaminya sambil bertanya ada apa dengan erlita. Pak rudi berusaha menenangkan istrinya dan mengajaknya untuk duduk sambil menceritakan kejadianya pada istrinya........mereka berdua berpelukan dan sama-sama menangis dan saling menguatkan..
bersambung...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments