Bab 4 Bertemu untuk berpisah

Ke esokan harinya Erlita sendang sibuk bersiap untuk bertemu dengam Dimas sesuai janji mereka kemarin. Erlita sedanh sibuk memih baju apa yang akan dia pakai saat bertemu dengan Dimas. Hatinya tak tenang sedikit dek-dekan kira- kira dimas mau betanya apa. Tak lama berselang Erina masuk ke kamar kakaknya, Erina sudah tampak siap pergi dia sudah berganti baju dan menenteng tas. Tapi betapa kagetnya dia melihat kakaknya belum siap sama sekali, kakaknya masih ada didepan lemari besar dan masih terliat mencoba baju mana yang akan dia pake.

" ya ampun kakak kuk belum siap sih katanya gak mau datang terlambat tp kuk belum siap sama sekali....." erina bengo melihat kakanya

" Duh rin....sebaiknya aku pake baju apa ya trs aku harus makeup kayak gimana duh aku bingung takut mas dimas ndak suka" erlita yang masih sibuk dengan baju2 nya

"kak mau pake baju apa aja gak ada pengaruhnya kak toh kalian sudah bertunangan semalem apa kakak lupa, lagian semalem kakak ngobrolin aka sih aku jadi penasaran. Apa mas dimas bilang I love you " Erina yang penasaran bertanya pada kakaknya dengan antusias.

" Belum sih semalem ini kan rame banyak orang suara musik juga berisik banget, jadi ya kita belum sempet ngobrolin apa2" jawab Erlita

" Ohhh.....kirain kalian pertama ketemu langsung jatuh cinta gitu kak.....kalau perasaan kakak sendiri gimana kak apa sudah ada sesuatu yang terjadi dihati kakak"

Erlita tersenyum simpul mendengar pertanyaan adiknya " Hhhhhmmmmmm gimana yaaa ...."

" Ayoolah kan cepetan milih bajunya gak usah rebet pake aja yang ada kalau mas dimas bener-bener suka sama kakak gak masalah mau pake apa juga daster juga gak masalah" Sambung erina

" Gak pake dater juga kali dek masak pake daster yang bener aja "

Setengah jama kemudia erlita sudah selesai bersiap kemudian mereka segera berangkat menuju restoran jepang tempat bertemu dengan dimas. Ini adalah lali ke dua mereka bertemu dan kali ini setelah mereka bertungan nanti malem. Ada perasaan dekdekan sebenarnya di hati Erlita tapi karena Dimas juga akan segera kembali ke Amerika .

Tak berapa lama mereka sudah sampai di restoran, sebelumnya sudah memesan tempat jadi pelayanan langsung mengantar ke sebuang ruangan privat untuk bersantap siang. Untung saja ketika tiba disana Dimas belum datang. Setelah duduk Erina sibuk memesan menu hampir semua menu disana dia pesan. Erina berpikir kalau pasti dia tidak akan banyak mengobrol jadi lebih baik makan saja dari pada bengong.

Tak berapa lama dimas dan bagas masuk keruangan khusus yang sudah dipesan, Erlita dan Erina langsung berdiri menyambut mereka kemudian erlita mempersilhakam duduk kepada keduanya.

" Maaf ya sedikit terlambat kalian sudah lama sampai?" tanya dimas

" Belum mas kami baru saja memesan makanan oiyaa mas dan bagas mungkin ada tambahan lagi makan atau minum mungkin" Erlita bertanya dengan rahma

Kemudian pelayani datang menantarkan semua pesanan mereka, Erina yang duduk berhadapan dengan Bagas sibuk dengan hanphone mereka masing-masing dan tentunya sibuk makan, sementara Dimas dan Erlita makan sedikit tapi banyak berbincang. Mereka duduk sedikit berjauhan dengan Erina dan Bagas walau ada dalam satu ruangan.

" Aku panggil apa ya enaknya Erlita atau lita saja " tanya Dimas pada Erlita

" Apa saja mas terserah mas bagas saja mau dipanggil apa saja " jawab erlita sambil tersipu

" Baik.....lita seperti yang sudah kita tau kalau selama ini memang kita sudah dijodohkan oleh kedua keluarga kita, apa kamu ada keberatan dengan perjodohan kita mungkin kemarin karena banyak orang ada hal yang tidak bisa kamu katakan jadi saya harap dengan pertemuan kita ini menjadi lebih jelas dan lebih yakin untuk kedepanya" Dimas berbicara dengan sangat santun

Erlita menjawab dengan lembut.......

" Sejak dulu saya sudah diajarakan untuk mencintai siapapun calon suami yang telah di pilihkan untuk saya mas jadi insyallah saya tidak ada sedikitpun keterpaksaan menerima perjodohan kita dan selama ini saya sangat menjaga hati saya untuk tidak jatuh cinta kepada siapapun kecuali dengam calon suami yang telah dipilihkan untuk saya, insyallah saya percaya pilihan mereka adalah yang terbaik "

" Kalau begitu kamu siap menjadi istri saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya yang pastinya belum kamu tau karena kita baru saja bertemu, saya emang sedikit pemilih bukan tapi sangat pemilih jujur pertama kali mama memperlihatkan foto kamu saya langsung tertarik begitu mama mencaeritakan tentang kepribadian kamu saya mulai ingin tau siapa kamu seperti apa kamu bagaimana perasaan kamu terhadap saya , tapi semua itu sudah terjawab sekarang dan saya merasa kamu adalah orang yang tepat untuk mendampingi saya "

" Insyallah saya siap mas dengan semua bekal yang mama saya ajarkan dan didikan dari kedua orang tua dan juga keluarga saya benar-benar sudah mempersiapkan untuk pernikahan ini sekitar 2 tahun terakhir, mulai dari belajar memasak mengurus suami dan anak dan belajar beberapa bahasa dan alat musik dan masih banyak lagi yang mungkin tidak bisa saya sebutkan "

" Terus bagaimanan dengan kegiatan sosial kamu saya dengar kamu memimpin satu yayasan selain bekarja di perusahaan "

" Ooohh iyaa mas kebetulan kan memang yayasan yang punya keluarga sejak dulu masih sekolah saya sering ikut mama dengan kegitan-kegiatan sosialnya lama-lama jadi keterusam sampai sekarang seneng aja mas kalau bisa bantu orang melihat mereka senyum saja sudah senang "

" Setelah kita menikah kira-kira kamu akan tetap belerja atau mau berhenti jadi ibu rumah tangga " dimas masih trs bertanya pada Erlita dengan sangat antusias

" Sepertinya itu pertanyaan bukan untuk saya mas tapi untuk mas sendiri apakah mas keberatan atau tidak jika saya bekerja setelah menikah pada prinsipnya saya akan melakukan apapun yang suami saya inginkan " jawab Erlita dengan yakin

" Wow.....saya merasa tersanjung.......pada dasarnya saya tidak keberatan dengan wanita yang bekerja malah saya bangga jika istri saya mempunya karir yang bagus tapi saya harap keluarga tetap nomor 1 apalagi saya ingin secepatnya memiliki anak "

Bagas dan Erina saling berpandangan mendengarkan ucapam Dimas dan keduanya tertawa kecil, sementara Erlita tersipu malu mendengar ucapan Dimas.

" Kenapa ada yang salah ya kenapa kalian tertawa ada yang lucu saya saya semua pasangan yang menikah memang ingin segera punya anak kan"

" Iyaa sih mas bener tapi kesanya mas dim... to buru-buru banget iyaa kan Erina.....kamu sependapat kan dengan saya " sahut bagas

" Eeeemmmm....sebenernya sih dari tadi kita disini udah berusaha diem mas tapi saya jadi pengen ketawa... saja....tapi jangan kawatir mas kak lita sudah siap 1000 persen buat menjadi ibu dari anak-anak mas Dimas mau berapapun juga siap hehhehee......" tambah erina

" erina......huuusssss diem dong dek jangam bicara sembarangan " saut Erlita sambil melirik adiknya

" Kalau begitu ginama lita apa yang dikantakan adik kamu ndak benar ya " tanya dimas yang penasaran

" emmmemm.....emmmmm..... itu mas...." lita jadi malu dan tidak bisa memjawab

" Ok...ok...kak aku bantu jawab jadi mas kak lita itu sudah konsultasi ke dokter kandungan dan dokter bilang kak lita sehat banget dan sudah siap hamil maksudnya kalau sudah menikah siap dihamilin kak atau di bikin hamil hehhehehe.........."

Serentak merka ber 4 saling pandang dan tertawa simpul.....

Obrolam masih berlanjut sambil minum teh tak terasa hari sudah sore dan menandakan kalau mereka haru segera berpisah karena besok pagi Dimas harus kembali ke amerika karena harus menyelesaikan banyak pekerjaan sebelum pernikahan. Keduanya saling berpamitan dan bersalaman tak lupa mereka saling bertukar no hanphone untuk bisa berkirim pesan nanti. Walau rasanya sedih tapi mereka harus berpisah untuk sementara sebelum pernikahan.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Dimas bukan Bagas,😂😂

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Persiapan pesta pertunangan
2 Bab 2 Hari pertuangan
3 Bab 3 Ikatan yang menyatukan dua keluarga
4 Bab 4 Bertemu untuk berpisah
5 Bab 5 Pergi untuk kembali
6 Bab 6 Ijin untuk pergi
7 Bab 7 Hari yang di tunggu
8 Bab 8 Amerika
9 Bab 9 Pesan dari Dimas
10 Bab 10 Erina dan Dimas
11 Baba11 Toko Perhiasan
12 BAB 12 Acara Amal
13 BAB 13 Puncak acara
14 Bab 14 Kecemasan
15 Bab 15 Tragedi berdarah
16 Bab 16 firasat
17 Bab 17 Airmata
18 Bab 18 Ruang iccu
19 Bab 19 Kenangan
20 Bab 20 Menepati janji
21 Bab 21 Untuk terakhir kalinya
22 Bab 22 Kenangan
23 Bab 23 Setuju
24 Bab 24 Akad
25 Bab 25 Pergi berdua
26 Bab 26 Rapat meja bundar
27 Bab 27 Sama-sama cuek
28 Bab 28 Di mobil
29 Bab 29 Belanja berdua lagi
30 Bab 30 Titipan
31 Bab 31 Bertengkar
32 Bab 32 Makan malam
33 Bab 33 Pertaka kali tidur satu ranjang
34 Bab 34 Mulai ada rasa
35 Bab 35 Firs kiss
36 Bab 36 Apa itu cinta
37 Bab 37 Tamu istimewa
38 Bab 38 Makan malam
39 Bab 39 Berantem lagi
40 Bab 40 Club malam
41 Bab 41 Erina menyesal
42 Bab 42 Terpaksa berpisah
43 Bab 43 Pamit
44 Bab 44 Banyak pelajaran
45 Bab 45 Rahasia Papa
46 Bab 46 Keiklasan Erina
47 Bab 47 Keiklasan Erina
48 Bab 48 Kedekatan Erina dengan Rani
49 49 Akhirnya bisa bicara
50 Bab 50 Foto prewed
51 Bab 51 Bella pulang
52 Bab 52 Bali
53 Bab 53 Didepan pintu kamar
54 Bab 54 Mengunjungi Erlita
55 Bab 55 Resepsi
56 Bab 56 Dikerjain andra
57 Bab 57 Kejutan di pulau dewata
58 Bab 58 Kabur berdua
59 The real honey moon
60 Episode 60 Bagas
61 Bab 61 Menurut
62 Bab 62 Duffan
63 Bab 63 Berita bahagia
64 Bab 64 Bella menghindar
65 Bab 65 Wanita misterius
66 Bab 66 Rahasia besar
67 Bab 67 Masa lalu
68 Bab 68 Kembalinya bunga
69 Bab 69 Mencari jalan keluar
70 Bab 70 Tau kebenaran
71 Bab 71 Tantangan adi
72 Bab 72 Ternyata rapuh
73 Bab 73 Harapan itu selalu ada
74 Bab 74 Kembali lebih cepat
75 Bab 75 Cinta seorang ibu
76 Bab 76 Bagas dan gendis tau kebenaran
77 Bab 77 Romansa erina dan dimas
78 Bab 78 Simpati andra
79 Bab 79 Bagas dan Gendis
80 Bab 80 Memahami
81 Bab 81 Kebali syah
82 Bab 82 kejutan dari bella
83 Bab 83 Kekerasan hati
84 Bab 84 Bujukan erina
85 Bab 85 Bertengkar dengan dimas
86 Bab 86 Kesabaran hati
87 Bab 87 Ibu
88 Bab 88 Kisah kasih
89 Bab 89 Manja
90 Bab 90 Is a boy
91 Bab 91 Tidak tergantikan
92 Bab 92 Yang terbaik untuk nya
93 Bab 93 Doa yang ku persembahkan
94 Bab 94 7 bulanan
95 Bab 95 kehidupan baru
96 Bab 96 Rumah untuk Erina
97 Bab 97 Menikmati
98 Bab 98 Kabur
99 Bab 99 Anugrah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1 Persiapan pesta pertunangan
2
Bab 2 Hari pertuangan
3
Bab 3 Ikatan yang menyatukan dua keluarga
4
Bab 4 Bertemu untuk berpisah
5
Bab 5 Pergi untuk kembali
6
Bab 6 Ijin untuk pergi
7
Bab 7 Hari yang di tunggu
8
Bab 8 Amerika
9
Bab 9 Pesan dari Dimas
10
Bab 10 Erina dan Dimas
11
Baba11 Toko Perhiasan
12
BAB 12 Acara Amal
13
BAB 13 Puncak acara
14
Bab 14 Kecemasan
15
Bab 15 Tragedi berdarah
16
Bab 16 firasat
17
Bab 17 Airmata
18
Bab 18 Ruang iccu
19
Bab 19 Kenangan
20
Bab 20 Menepati janji
21
Bab 21 Untuk terakhir kalinya
22
Bab 22 Kenangan
23
Bab 23 Setuju
24
Bab 24 Akad
25
Bab 25 Pergi berdua
26
Bab 26 Rapat meja bundar
27
Bab 27 Sama-sama cuek
28
Bab 28 Di mobil
29
Bab 29 Belanja berdua lagi
30
Bab 30 Titipan
31
Bab 31 Bertengkar
32
Bab 32 Makan malam
33
Bab 33 Pertaka kali tidur satu ranjang
34
Bab 34 Mulai ada rasa
35
Bab 35 Firs kiss
36
Bab 36 Apa itu cinta
37
Bab 37 Tamu istimewa
38
Bab 38 Makan malam
39
Bab 39 Berantem lagi
40
Bab 40 Club malam
41
Bab 41 Erina menyesal
42
Bab 42 Terpaksa berpisah
43
Bab 43 Pamit
44
Bab 44 Banyak pelajaran
45
Bab 45 Rahasia Papa
46
Bab 46 Keiklasan Erina
47
Bab 47 Keiklasan Erina
48
Bab 48 Kedekatan Erina dengan Rani
49
49 Akhirnya bisa bicara
50
Bab 50 Foto prewed
51
Bab 51 Bella pulang
52
Bab 52 Bali
53
Bab 53 Didepan pintu kamar
54
Bab 54 Mengunjungi Erlita
55
Bab 55 Resepsi
56
Bab 56 Dikerjain andra
57
Bab 57 Kejutan di pulau dewata
58
Bab 58 Kabur berdua
59
The real honey moon
60
Episode 60 Bagas
61
Bab 61 Menurut
62
Bab 62 Duffan
63
Bab 63 Berita bahagia
64
Bab 64 Bella menghindar
65
Bab 65 Wanita misterius
66
Bab 66 Rahasia besar
67
Bab 67 Masa lalu
68
Bab 68 Kembalinya bunga
69
Bab 69 Mencari jalan keluar
70
Bab 70 Tau kebenaran
71
Bab 71 Tantangan adi
72
Bab 72 Ternyata rapuh
73
Bab 73 Harapan itu selalu ada
74
Bab 74 Kembali lebih cepat
75
Bab 75 Cinta seorang ibu
76
Bab 76 Bagas dan gendis tau kebenaran
77
Bab 77 Romansa erina dan dimas
78
Bab 78 Simpati andra
79
Bab 79 Bagas dan Gendis
80
Bab 80 Memahami
81
Bab 81 Kebali syah
82
Bab 82 kejutan dari bella
83
Bab 83 Kekerasan hati
84
Bab 84 Bujukan erina
85
Bab 85 Bertengkar dengan dimas
86
Bab 86 Kesabaran hati
87
Bab 87 Ibu
88
Bab 88 Kisah kasih
89
Bab 89 Manja
90
Bab 90 Is a boy
91
Bab 91 Tidak tergantikan
92
Bab 92 Yang terbaik untuk nya
93
Bab 93 Doa yang ku persembahkan
94
Bab 94 7 bulanan
95
Bab 95 kehidupan baru
96
Bab 96 Rumah untuk Erina
97
Bab 97 Menikmati
98
Bab 98 Kabur
99
Bab 99 Anugrah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!