Dirumah keluarga Atmajaya
Mama sudah sibuk menyiapan sarapan pagi di meja makan. Walau memiliki banyak asisten rumah tangga untuk urusan masak memasak mama erlita selalu mengurusnya sendiri selain hobi masak mama juga memberikan contoh untuk anak-anaknya agar kelak saat mereka berumah tangga bisa mengurus kelurga mereka dengan baik.
Papa kakek dan nenek sudah duduk di kursi ruang makan dan erlita belum turun dia masih ada dikamarnya. Mama menyuruh salah seorang asiten rumah tanggnya untuk membangunkan erlita.
Tak berapa lama erlita terlihat sudah turun dari tangga dan sudah berpakaian rapi dengan membawa tas kerjanya. Erlita segera bergabung di meja makan untuk sarapan.
" Gimana lita kegitan kamu 3 hari disana sukses " tanya papa pada erlita
" hhhhhmmm suskses pa......besok-besok harus sering bikin acara seperti ini untuk anak-anak yayasan mereka to antusias dan seneng banget lhoo pa...ma...." erlita bercerita dengan antusias tentang acara kemarin di puncak.
Sarapan pagi itu pun berjalan dengan penuh kehangatan.
" oiyaa sore ini erina sudah sampai di bandara semalem erina telphone mama katanya sih minta dikirim mobil buat jemput di bandara "
" Ya sudah ma...suruh aja pak edi suruh jemput di bandara hari ini biar erlita nyetir sendiri ke kantor sebenernya sih erlita mau jemput tapi hari ini ada banyak pekerjaan "
" Kamu gak capek kemaren kan habis keluar kota biar sopir papa aja yang jemput nanti papa hari ini gak ada jadwal keluar kantor " sahut papa
" Gak papa pa....lagian erlita cuma dari kantor terus ada meething diluar manti bisa gantian sama dewi nyetirnya"
" Ya...sudah kalau gitu suruh edi aja yang jemput erina anak itu kerjaanya pergi-pergi ndak jelas...." tegas papa
" Papa.....erina juga sudah bekerja dengan karya-karya bisa sampe kesana to luar biasa lhoo pa...." bela mama
" Papa sudah persiapkan dia jodoh kalau sudah pulang langsung papa mau nikahkan saja biar kerjaanya tidak pergi dan main-main terus saatnya dia ikut bantu kita juga "
" Pa....sudahlah biarkan erina dengan dunianya yang bikin dia bahagia....." bela erlita
Setelah sarapan selesai papa dan erlita segera berangkat ke kantor. Sementara mama dan nenek lanjut sibuk dengan persiapan persta pernikahn erlita.
Siang hari
Setelah selesai meething dengan client disalah satu restoran di mol erlita dan dewi segera keluar dari mol tersebut untuk pindah ketempat lain. Sambil menunggu dewi mengambil mobil di parkiran erlita menunggu didepan lobi mol sambil memainkan ponselnya dan mengeceka pesan masuk.
Tak tertinggal pesan dari dimas yang di beri nama Mas dimas calon suami.
: hay.......calon istri......💜💜 : sent.......
: hay.....calon suami........💜💜 : sent......
Dimas dan erlita sedang berbalas pesan singkat........tampak erlita sambil tersenyum sendiri. Setelah memasukan ponselnya ke dalam tas perhatian erlita beralih ke seberang jalan. Didepan mol itu terlihat seorang anak kecil berdiri sendiri tampak anak itu sedikit kebingungan.
Eelita mencoba menghampiri anak itu dia bergegas menuju anak itu, erlita sambil ber teriak tunggu disitu nak....biar tante bantu sambil erlita berlari menuju anak itu. karena terlihat anak itu akan menyebrang jalan sendiri sementara jalan sangat ramai.....
Anak itu maju mundur maju mundur kebingungan......mau menyebrang jalan erlita buru-buru berlari dan tanpa melihat kiri kanan segera merahir tubuh bocah itu dan memeluknya....dan erlita berhasil membawa anak itu kepinggir jalan...
Tapi tanpa disangka terlihat sebuah mobil melaju cukup kencang dari arah berlawanan dan mobil itu dengan begitu cepat menghantap butuh erlita, sehingga tubuh erlita terpental cukup jauh.........!!!!!!
Semua orang yang melihat kejadian itu sontak berteriak karena terkejut. Sementara dewi yang mencari erlita juga melihat kejadian itu dewi dengan cepat berlari dan berteriak memanggil nama erlita........
Jantung dewi berdetak begitu kencang hatinya hancur melihat erlita berlumuran darah dewi pun berteriak.....histeris meminta tolong......tubuhnya gemetar melihat erlita. Apa yang harus dewi lakukan dia hanya bisa memeluk tubuh erlita sambil manangis histeris.
Beruntung tak lama ambulan datang dan segera meberi pertolongan pada erlita. Erlita dibawa masuk ambulan dengan dikat dan juga dengan penopang leher untuk menjaga agar tidak terjadi cidera lebih parah.
Dewi yang bingung langsung menghubungi asisten pak Rudi Atmajaya dan mengabarkan kejadian yang menimpa erlita. Sambil menangis dewi memberitau asisten pak rudi untuk segera menyusul keruma sakit dan segera memberi tahu pak rudi atmajaya.
Asisten Pak rudi segera memberi tahu Pak rudi yang masih ada di ruang rapat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments