Takdir Aisyah

Takdir Aisyah

Mungkin takdir?

Drttt drttt

''Kenan angkat tuh, telponnya.''

''Gak usah Azka,paling papa,''ucap Kenan acuh.

''Astagfirullah. Jawab atuh, itu papa kamu,''ucap Azka menatap Kenan dengan tak percaya, karna mengabaikan telpon papanya, biasanya akan Kenan angkat bahkan disaat penting sekaligus.

''He'em,tapi papa suruh aku pulang!!,''ucap kenan menjelaskan dengan depresi.

Azka yang mendengar jawaban Kenan menjadi kesal. seharusnya kenan bersyukur disuruh pulang oleh papanya karna itu tandanya papanya sayang dengannya,sedangkan dia boro-boro suruh pulang, ditelpon pun paling satu kalo satu bulan.

''Lalu apa yang salah?''tanya Azka.

Kenan menatap Azka kemudian tampak ragu akan memberitahukannya apa tidak, namun setelah berpikir dengan singkat dan percaya akan sahabatnya itu, Kenan pun memberitahu Azka.

''Papa suruh aku pulang nikah,''ucap Kenan membuat Azka terkejut hingga terjatuh dari kursinya.

''Allahuakbar.''

Kenan dengan cepat membantu Azka berdiri dan menatap Azka dengan jengkel

''Bisa-bisanya kamu kaget banget hingga jatuh karna tau aku disuruh nikah!!''

''Ekhm. Mohon maaf nih, aku bukannya gak nyangka tapi bahkan gak pernah kepikiran.pftt, buaahahahaha,''ucap azka tertawa terbahak-bahak karna tak menyangka sahabatnya ini akan dijodohkan seperti yang difilem-filem.

Kenan menghela napas dan mengacak-acak rambutnya dengan kasar.

''Sudah jangan ketawa lagi,''ucap kenan menundukkan kepalanya depresi.

''Afwan. Terus dia cantik gak?''tanya azka penasaran dengan gadis yang dijodohkan untuk sahabatnya itu.

Kenan mendongakkan kepalanya kemudian menatap azka dari atas hingga kebawah

''Jangan mandang fisik. Kau yang kaya gini juga mana ada yang mau,''ucap kenan menyungging, kan senyumnya.

''Ehh ... terus yang dibelakang itu apa?''tanya Azka melihat para karyawannya yang menatap mereka dengan malu-malu.

''Ingat. Jangan sombong, dosa''ucap Kenan mengingatkan Azka.

''Astagfirullah. Ekhm, maaf yah kebiasaan dari kecil,''ucap azka menggaruk kepalanya yang tak gatal dan malu dengan tindakannya sendiri.

Drttt drttt

Kenan menatap handphonenya lama kemudian memutuskan untuk mematikannya. Azka menatap kenan kemudian menasehatinya.

''Assalamualaikum,''ucap seorang gadis dengan suara cemprengnya dirumah besar itu.

Gadis itu adalah annisa aisyah putri. Aisyah suka memakai kerudung besar dan selalu terlihat seperti anak kecil.

''Waalaikumussalam warahmatullah, Aya barusan datang?''ucap seorang Wanita yang tampak sudah tua namun masih terlihat muda. Aya adalah panggilan Aisyah dari orang orang terdekatnya.Wanita itu adalah Fatimah Azzahra sahabat dari mamanya Aisyah. Aisyah memang suka datang kesana untuk bermain-main karna rumah Fatimah ada dipondok, sehingga Aisyah dapat bermain bersama Santri yang ada disana ketika Aisyah bosan.

''Mama, Papah kamu mana?''

''Mama sama papah dirumah, Umi,''ucap Aisyah enteng kemudian menghampiri Umi Fatimah.

''Terus Aya kesini naik apa?''tanya Umi Fatimah khawatir.

''Naik sepeda,''ucap Aisyah tersenyum lebar.

''Astagfirullah. Dari rumah kepondokkan jauh nak,''ucap Umi Fatimah khawatir, kemudian segera menarik Aisyah untuk duduk.

''Ada yang sakit?''tanya Umi Fatimah khawatir.

''Kaki Aya sakit, mih,''ucap Aisyah merengek, kemudian membenamkan wajahnya dipelukan Umi Fatimah.

Kemudian membuka kos kaki Aisyah dan melihat kakinya yang bengkak hingga membiru.

''Bibi, bibi tolong ambilkan kompres air hangat dan buatkan minuman hangat juga,''ucap Umi Fatimah ketika Bibi Pelayan dirumahnya sudah datang.

Kemudian Umi Fatimah melihat wajah letih Aisyah yang penuh keringat.

''Kenapa gak suruh supir antar kesini saja,''ucap Umi Fatimah.

Kemudian Aisyah mendongakkan kepalanya dan menjelaskannya.

''Gak bisa mi, soalnya Aya lagi kabur dari rumah dan karna Aya gak tau mau kemana yaudah Aya kesini, jadi Umi harus tolong Aya kabur. Aya juga gak punya uang buat ojek dan cuma tau naik sepeda, yaudah Aya naik sepeda kesini.''

''Aya kabur kenapa? coba cerita sama Umi,''ucap Umi Fatimah mencari tahu penyebab Aisyah kabur.

Aisyah terdiam, kemudian Aisyah tampak sedih dan menatap Umi Fatimah dalam-dalam.

''Aya mau dijodohin sama anak sahabat papah dan juga karna wasiat dari kakek,''ucap Aisyah menatap Umi Fatimah dengan dengan air mata yang menbesahi pipinya dan bibirnya yang mengerucut.

'Bentar ... sahabat papa Aisyah adalah suamiku. Aisyah kerumahku berarti sama dengan rumah suamiku, rumah mertuanya dan rumah orang yang dijodohkan dengan Aisyah ... .'

''Aya dijodohin sama anak sahabat papah Aya?''tanya Umi Fatimah lagi memastikan.

Aisyah kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya. Umi Fatimah tanpa sadar tersenyum lebar karna mimpinya yang ingin Aisyah menjadi menantunya akhirnya terwujud.

''Umi kok malah senyum, sih,''ucap Aisyah menggembungkan pipinya kesal.

Umi Fatimah dengan cepat mengubah ekspresinya dan menanyai Aisyah lagi.

''Lalu Aya kabur kesini karna gak mau dijodohin?''

Aisyah kemudian menggelengkan kepalanya dan menatap wajah Umi Fatimah dengan murung.

''Gimana kalau dia gak suka Aisyah, kitakan dijodohkan Umi, nanti kalau dia pukul Aisyah macam mana?''ucap aisyah.

Umi Fatimah yang mengerti maksud Aisyah jadi bingung ingin menjawab apa, sedangkan dia sendiri tidak tau anaknya itu sudah ada orang yang disuka apa tidak, tapi yang pasti Umi Fatimah tidak akan membiarkan Aisyah dipukul walau itu anaknya sendiri.

''Masyaallah. Aya, kan cantik, baik,manis, pasti nanti dia suka sama Aya,''ucap Umi Fatimah memuji Aisyah.

Aisyah tersenyum mendengar ucapan Umi Fatimah, kemudian Aisyah membenamkan wajahnya dipangkuan Umi Fatimah.

''Ini kompres dan air minumnya Umi,''ucap Bibi Pelayan yang datang membawa nampan berisi kompres air hangat dan juga susu coklat hangat, kemudian Bibi Pelayan meletakkannya didepan Mereka.

''Terima kasih bi,''ucap Umi Fatimah.

Aisyah dengan cepat mengangkat kakinya dan dengan manjanya berkata,''umi kompresin dong.''

Umi Fatimah menggelengkan kepalanya kemudian bangun dan meletakkan bantal dibawah kepala aisyah lalu mengopresi kakinya. Umi Fatimah kemudian duduk dikursi depan Aisyah dan memperhatikannya. Aisyah yang melihat susu coklat didepannya membuatnya sangat haus, seketika Aisyah mengambil minumannya dengan cepat kemudian meminumnya sambil tiduran.

ssrukkk srukkkk

Aisyah menghabiskan semua minumannya dalam sekali isapan hingga membuat Umi Fatimah terkekeh karna sepertinya Aisyah sangat kehausan. Aisyah kemudian meletakkan gelasnya dan menatap Umi Fatimah yang duduk disebrangnya.

''Umi, Aya mau tinggal sini bolehkan?''tanya

Aisyah.Umi fatimah kemudian tersenyum dan dengan senang hati menjawabnya,''boleh kok.''

Aisyah dengan cepat berdiri dan melompat lompat kecil.''horeee!!! tak jadi nikah!! mama sama papa pasti nyariin aku, lalu kalau aku gak akan pulang, mama sama papa pasti batalin perjodohannya,''ucap Aisyah kemudian menari-nari tak jelas bahkan melompat-lompat disofa ruang tamu itu.

Umi Fatimah terkejut melihat tingkah Aisyah, biasanya Umi Fatimah hanya melihat tingkah nakal, pecicilan Aisyah seperti lari-lari dan suka menjaili para santri tapi tidak pernah melihatnya lompat lompat disofa dengan bahagia sekali seperti ini. Umi Fatimah menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil. Umi Fatimah tidak marah karna Umi Fatimah sayang sekali kepada Aisyah dan akan selalu memanjakannya. karna keluarga Umi Fatimah dan Aisyah, Aisyah menjadi anak yang sangat manja dan juga periang.

''Umi tinggal dulu yah, sudah jadwal Umi mengajar sebentar lagi,''ucap Umi Fatimah kemudian pergi.

Aisyah mengangguk-anggukan kepalanya kemudian mengambil handphonenya dan memainkanya.

Terpopuler

Comments

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Assalamu'alaikum, aku mampir ya, feedback ke Janda Perawan Yang Soleha

2023-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 Mungkin takdir?
2 Siapa?
3 sudah ditakdirkan.
4 Mutiara tidaklah bisa dilihat.
5 ditulis takdir.
6 Terkadang tidak semuanya sesuai keinginan
7 jika takdir, maka tidak bisa dilawan
8 Kita terikat takdir.
9 Mempersulitmu
10 Sakitmu karna ketidak tahuanku
11 Kebaikan tak perlu terlihat
12 Hal yang tak ingin diingat
13 Perasaan yang terikat
14 Cobaan?
15 Semuanya sayang Aisyah
16 Bertemu sahabat lama.
17 santri pondok
18 Fitnah yang kejam
19 Kenyataannya
20 Manusia itu menyeramkan.
21 kelebihan, juga kekurangan
22 Takdirku adalah kamu.
23 Aku lelah, bawa aku pergi.
24 Sakitku, Sakitmu,Sakit kita.
25 Hidup tanpa kehadiranmu,sakit.
26 kakak
27 banyak pikiran... Stres.
28 3 hari lagi.
29 Azka... apakah kamu cinta pertamaku?
30 Sebelum pernikahan.
31 Pernikahan yang ditulis takdir.
32 Permintaan, suamiku.
33 Rendy dan umar
34 Malam yang indah.
35 Kita ... keluarga.
36 Dirumah baru kita
37 Ombak awal kisah kita.
38 Tersakiti
39 bertengkar
40 Jangan!! Nanti Aisyah jadi Janda.
41 ISTRI PRESDIR!!!
42 ''Aisyah kamu dimana?''
43 yang penting adikku bahagia
44 Hari ini... Hari ulang tahunku... Yang ke 19
45 Raina
46 Kuliah.
47 Dosen sementara
48 Perang batin
49 Jatuh sakit
50 Reuni
51 Pertemuan.
52 Marah.
53 Kenapa pulang larut?
54 Baikan.
55 Hukumannya?
56 Ayah sakit.
57 Saya mau liat cucu saya
58 Perjalanan Bisnis.
59 Apa itu honeymoon?
60 Aisyah dan masa lalu.
61 Ada yang salah.
62 Selingkuhannya suamiku.
63 Bertengkar.
64 Malaikat.
65 Menjemput
66 Pilihan
67 Berusaha berdamai
68 Bertemu
69 Sakit.
70 Hadijah.
71 Kakak
72 Jelaskan!!
73 Aku tidak menyangka.
74 Hadijah dan Kenan
75 Skandal
76 Kecewa.
77 Mama sudah tau
78 Skandal kedua.
79 Kalau Kenan ingin bercerai?
80 Persidangan
81 Terkurung
82 Hasil persidangan
83 Ketahuan
84 Hadijah hamil?! Skandal
85 Pulang
86 akur
87 Aisyah kecil.
88 Bahagia
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Mungkin takdir?
2
Siapa?
3
sudah ditakdirkan.
4
Mutiara tidaklah bisa dilihat.
5
ditulis takdir.
6
Terkadang tidak semuanya sesuai keinginan
7
jika takdir, maka tidak bisa dilawan
8
Kita terikat takdir.
9
Mempersulitmu
10
Sakitmu karna ketidak tahuanku
11
Kebaikan tak perlu terlihat
12
Hal yang tak ingin diingat
13
Perasaan yang terikat
14
Cobaan?
15
Semuanya sayang Aisyah
16
Bertemu sahabat lama.
17
santri pondok
18
Fitnah yang kejam
19
Kenyataannya
20
Manusia itu menyeramkan.
21
kelebihan, juga kekurangan
22
Takdirku adalah kamu.
23
Aku lelah, bawa aku pergi.
24
Sakitku, Sakitmu,Sakit kita.
25
Hidup tanpa kehadiranmu,sakit.
26
kakak
27
banyak pikiran... Stres.
28
3 hari lagi.
29
Azka... apakah kamu cinta pertamaku?
30
Sebelum pernikahan.
31
Pernikahan yang ditulis takdir.
32
Permintaan, suamiku.
33
Rendy dan umar
34
Malam yang indah.
35
Kita ... keluarga.
36
Dirumah baru kita
37
Ombak awal kisah kita.
38
Tersakiti
39
bertengkar
40
Jangan!! Nanti Aisyah jadi Janda.
41
ISTRI PRESDIR!!!
42
''Aisyah kamu dimana?''
43
yang penting adikku bahagia
44
Hari ini... Hari ulang tahunku... Yang ke 19
45
Raina
46
Kuliah.
47
Dosen sementara
48
Perang batin
49
Jatuh sakit
50
Reuni
51
Pertemuan.
52
Marah.
53
Kenapa pulang larut?
54
Baikan.
55
Hukumannya?
56
Ayah sakit.
57
Saya mau liat cucu saya
58
Perjalanan Bisnis.
59
Apa itu honeymoon?
60
Aisyah dan masa lalu.
61
Ada yang salah.
62
Selingkuhannya suamiku.
63
Bertengkar.
64
Malaikat.
65
Menjemput
66
Pilihan
67
Berusaha berdamai
68
Bertemu
69
Sakit.
70
Hadijah.
71
Kakak
72
Jelaskan!!
73
Aku tidak menyangka.
74
Hadijah dan Kenan
75
Skandal
76
Kecewa.
77
Mama sudah tau
78
Skandal kedua.
79
Kalau Kenan ingin bercerai?
80
Persidangan
81
Terkurung
82
Hasil persidangan
83
Ketahuan
84
Hadijah hamil?! Skandal
85
Pulang
86
akur
87
Aisyah kecil.
88
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!