Terlalu Cepat Memilih

Terlalu Cepat Memilih

Episode 1

Zevanya Anugrah seorang gadis berparas cantik namun sangat sederhana, gadis yang sangat ambisius dalam berkarir. Dia gadis yang mandiri serta bertanggung jawab untuk dirinya dan keluarga, dia seorang gadis yang berhasil meraih impiannya dan memiliki pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Dia gadis yang pintar dan selalu beruntung dalam pendidikan serta karirnya namun dia seorang gadis yang tidak beruntung dalam percintaannya.

Beberapa kali Zevanya memiliki hubungan selalu kandas karena sikapnya yang selalu mengutamakan pekerjaan, karena memang dia sangat mencintai pekerjaannya. Hingga akhirnya dia memilih untuk tidak menikah, namun keputusannya sangat ditentang oleh keluarganya.

Terutama ibunya, dan akhirnya Zevanya pun menyerahkan urusan percintaan atau perjodohannya dengan sang ibu yang sangat dia percayai. Dia rela dan mau di jodohkan jika hal itu baik baginya menurut sang ibu, Zevanya seorang putri yang berhati lembut tidak pernah menentang nasehat ataupun keinginan ibunya atau pun ayahnya.

Zevanya putri pertama di keluarga Anugrah, sangat menghormati serta mencintai ayah dan ibunya. Harapan-harapan orangtuanya selalu berusaha dia penuhi dan wujudkan sebaik-baiknya. Namun Zevanya bukan anak satu-satunya, Zevanya memiliki satu orang adik laki-laki bernama William Anugrah.

Adiknya sangat bergantung pada Zevanya sampai tiba Zevanya harus bekerja dan jarang pulang ke rumah, sejak saat itu hubungannya dengan sang adik seperti memiliki batasan karena pekerjaannya yang selalu dia utamakan.

Zevanya Anugrah lahir di Jakarta 23 April 1992 kini usianya sudah genap 28 tahun, belum memiliki pacar dan tidak ada niat untuk menikah. Karena usianya yang sudah terlalu matang bagi keluarganya, dia akan dijodohkan dengan putra sahabat ayahnya yang bernama Samuel Fedrick dan akan segera melangsungkan pernikahannya. Apakah Zevanya bahagia dengan pernikahannya, apakah Zevanya dapat hidup bahagia dengan keputusannya dengan menuruti keinginan orangtuanya.

Hari ini waktunya Zevanya libur dari pekerjaannya, dia menikmati waktu senggangnya dengan pulang ke rumah orangtuanya. Zevanya memanjakan dirinya, bersenandung kecil sembari duduk merendam setengah kakinya di kolam renang dan minum jus jeruk kesukaannya.

Saat dia menikmati waktunya bersantai, Zeva dikagetkan dengan kedatangan ibunya, Zeva kaget karena tidak ada sama sekali suara langkah kaki sang ibu tiba-tiba dia sudah mendapati ibunya duduk di sampingnya.

“Mama ngagetin Zeva aja deh.” Ucap Zeva.

“Kamu mikirin apa sih sayang, dari tadi termenung terus. Baru juga kamu pulang ke rumah tapi wajahnya gak semangat gitu??” tanya mama Christin, ibu Zevanya.

“Gak ada kok ma, Zeva gak mikirin apa-apa. Cuma lagi nikmati waktu Zeva aja.” Jawab Zeva.

“Papa kamu sudah bilangkan rencana kita malam ini??” tanya mama Christin.

“Sudah ma, sebelum Zeva libur papa juga udah ngomong ke Zeva dua kali via telepon.” Jawab Zeva tersenyum.

“Syukurlah, ya sudah kalau gitu ayo kamu ikut mama, bersiap segera ya sayang. Mama tunggu kamu di ruang tengah.” Perintah mama Christin.

“Emangnya mau kemana ma?? Kan acaranya nanti malam.” Tanya Zeva heran.

“Iya sayang, tapi kan baju kamu dan mama belum ada. Kita belum belanja, jadi ayo buruan kita belanja biar nanti papa jemput kita di salon saja.” Ucap mama Christin.

“Ma, gaun Zeva untuk dinner di lemari ada yang baru sekali Zeva pakai, Zeva pakai itu saja ya.” Pinta Zeva.

“Itu model tahun lalu sayang, tahun ini kan udah beda modelnya. Udah ah, ayo buruan dengerin mama.” Jawab mama Christin.

“Iya ma.” Jawab Zeva.

Sebenarnya Zevanya tidak bersemangat karena hari ini adalah dinner antar keluarga dengan seseorang yang akan di jodohkan dengannya. Perjodohan yang terpaksa dia terima, bukan karena cinta, bukan karena harta, hanya karena orangtuanya tidak merestui keinginannya yang tidak mau menikah karena mencintai pekerjaannya.

Zevanya pun mandi bersiap untuk pergi ke salah satu boutique kepercayaan keluarganya, disana semua baju untuk keluarganya dirancang oleh salah satu desainer terkenal yang merupakan sahabat dari ibu Zevanya.

...********...

Sampainya di boutique mereka disambut hangat oleh pemilik boutique. Ayu Indraswari nama pemilik boutique serta sahabat mama Christin.

“Apa kabar Tin, ya ampun Zevanya sudah dewasa ya. Gak terasa ya.” Ucap Ayu.

“Baik Yu, kamu aja yang sibuk terus jadi gak terasa. Kalau aku terasa apalagi sekarang dia mau menikah.” Jawab mama Christin.

Zevanya hanya tersenyum dan memberi salam ke sahabat ibunya.

“Yaudah yuk kita coba fitting bajunya.” Ucap Ayu.

Zeva dan ibunya fitting beberapa baju yang memang di desain untuk mereka berdua. Akhirnya baju yang dibayangkan oleh ibunda Zeva pun terwujud berkat sahabatnya itu, setelah mereka fitting baju Zeva meminta ke ibunya agar mereka di stylish oleh stylish keluarga mereka, Zeva memang tidak nyaman jika harus salon diluar dari stylish keluarganya.

Karena produk yang digunakan sesuai dan yang cocok untuk kulit Zeva, jika harus dandan di salon dengan stylish yang berbeda Zeva takut produk yang digunakan tidak cocok di kulitnya. Karena sang ibunda sangat tau sifat anaknya yang memang sangat teliti menyetujui keinginan sang putri.

Mereka pulang memutuskan untuk make up dan menata rambut mereka di rumah.

Setelah melewati 2 jam bersiap hanya untuk acara dinner yang hanya beberapa jam, Zeva dan ibunya keluar dari ruangan mereka disambut dengan sang ayah yang sudah menunggu di ruang tengah. Melihat kedua bidadarinya, sang ayah terpesona dan tersenyum.

“Wah cantik sekali nyonya-nyonya rumah ini.” Ucap papa Philip ayah Zevanya.

“Terimakasih darling.” Ucap mama Christin.

Mereka bertiga pergi dengan satu mobil, Zevanya duduk di samping pak Amir supir pribadi mereka. Sebenarnya ayah Zeva sudah menyiapkan dua mobil, namun Zevanya merasa tidak nyaman jika harus berdua dengan supir keluarga mereka di dalam mobil.

Akhirnya mereka pergi ke restoran dimana mereka akan makan malam bersama calon keluarga baru yaitu keluarga Fedrick. Di perjalanan Zeva terus berfikir bagaimana dia mengulur waktu untuk menikah agar bisa menikmati masa karirnya sedikit lagi saja.

Sampailah mereka di restoran, mereka langsung diantarkan untuk menuju ruangan dimana keluarga Fedrick sudah menunggu. Mereka saling bertukar kabar, mengobrol ringan sambil menunggu hidangan mereka datang.

Tak lama mereka saling berkenalan, bertukar kabar dan mengobrol ringan hidangan mereka pun datang. Mereka makan dengan tidak saling bicara.

Setelah mereka selesai makan, mereka melanjutkan obrolan mereka sembari minum wine yang sudah dihidangkan.

“Bagaimana pekerjaan kamu Zeva??” tanya Maudy ibu Samuel.

“Baik tante, menyenangkan.” Jawab Zeva sambil tersenyum.

Maudy membalas Zeva dengan senyuman.

“Kamu sudah tau kan apa yang akan kita bicarakan malam ini??” tanya Salomon ayah Samuel.

“ Iya om, saya tau.” Jawab Zeva.

“Bagaimana menurut kamu, apakah kamu mau menjalin hubungan dengan anak om??” tanya ayah Samuel kembali pada Zeva.

“Saya akan mencobanya.” Jawab Zeva singkat dengan senyuman.

Di tengah perbincangan Samuel berbicara.

“Tante, apakah boleh saya mengobrol dengan Zeva berdua malam ini. Mungkin saya akan mengantar Zeva sedikit larut.” Ucap Samuel meminta izin kepada Christin.

“Silahkan sayang, tapi jangan terlalu larut ya.” Jawab Christin.

“Kalau begitu kami permisi ya om, tante, ma, pa.” Ucap Samuel sambil berdiri.

Ketika dia sudah berdiri, dia sedikit berjalan ke arah Zeva mengulurkan tangannya untuk menggandeng tangan Zeva. Sesudah tangan Zeva dalam genggamannya, dia meletakkan tangan mungil itu di lengannya dan mereka pun berjalan ke luar ruangan.

Sampai di luar ruangan Zeva bertanya dan melepaskan gandengannya.

“Kita mau kemana??” tanya Zeva.

“Kita akan pergi ke taman untuk bicara, ada yang ingin aku sampaikan padamu sebelum kamu menerima perjodohan ini. Jika tidak bersedia kamu bisa membatalkan perjodohan ini.” Jawab Samuel yang tidak lagi meraih tangan Zeva untuk di gandeng nya.

Mereka berdua saling berjalan berdampingan tanpa bergandeng tangan. Di dalam ruangan kedua orangtua mereka saling bercanda dan membahas masalah pernikahan mereka.

“Mereka cocok ya bersanding, putrimu semakin dewasa semakin cantik aja ya. Udah cantik mandiri lagi.” Ucap Maudy.

“Ah kamu bisa aja.” Ucap Christin sembari tertawa kecil.

Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah menunggu putra dan putri mereka di rumah.

Kembali ke Zeva dan Samuel. Sebelum mereka sampai di taman, mereka membeli beberapa ice cream dan kopi untuk menemani mereka ngobrol. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka ke taman yang Samuel maksud.

Sesampainya di taman mereka tetap mengobrol di dalam mobil, sambil melihat pemandangan lampu taman yang indah.

“Kamu taukan kita di jodohkan, bagaimana kamu mau menjalani hubungan ini. Saya masih punya kekasih yang tidak bisa saya tinggalkan, awalnya saya berniat menikah dengannya, namun hubungan saya ditentang oleh orangtua saya karena ternyata mereka sudah menjodohkan saya dengan kamu. Mereka mengatakan bahwa perjodohan kita ini sudah lama di rencanakan, karena itu saya berterus terang dengan kamu.” Ucap Samuel dengan tegas ke Zeva.

Zeva yang sedari tadi sudah menikmati es krimnya seketika berhenti mendengar perkataan Samuel, rasanya Zeva tidak ingin menjalani hubungan ini lagi. Tapi Zeva berfikir jika dia membatalkan hubungan ini dia pasti akan di jodohkan kembali dengan orang-orang yang tidak di kenalnya. Dalam pikirannya Zevanya menyusun rencananya.

“Jika kamu mau menolak, kita akan bicarakan kepada kedua orangtua kita.” Samuel menambahi.

“Tidak, saya tidak menolak. Ayo kita jalani pernikahan ini selama 2 tahun dengan kontrak setelah itu kita bercerai, kontrak pernikahan bisa kita buat setelah menikah ataupun sebelum menikah itu terserah padamu. Dengan syarat tidak ikut campur urusan pribadi masing-masing, bagaimana menurut kamu??” Usul Zevanya.

Samuel menatap gadis itu sedikit lebih lama.

“Kenapa kamu mau perjodohan ini tetap dilaksanakan setelah kamu dengar pernyataan dariku??” tanya Samuel yang heran namun penasaran dengan rencana gadis mungil di sampingnya.

“Ibuku sangat ingin aku menikah, dia sudah sangat bahagia aku menerima perjodohan ini. Tidak ada alasanku menolak lelaki sepertimu ditambah lagi keluarga kita sudah saling mengenal sejak lama. Aku hanya tidak ingin ibuku sedih karena keegoisanku, lagian aku tidak akan merugikan kamu. Kamu bisa pergunakan aku untuk menutupi hubunganmu dengan kekasihmu yang tidak direstui itu.” Ucap Zeva.

“Baiklah, ayo kita jalani pernikahan kontrak ini.” Jawab Samuel setuju.

Mereka berdua sepakat pernikahan mereka bukan atas dasar cinta melainkan memenuhi keinginan keluarga. Mereka sepakat untuk tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing, bagi Zeva saat ini itu hal yang mudah karena emang dia sama sekali tidak memiliki rasa pada Samuel. Begitu juga samuel yang tidak memiliki rasa kepada Zeva.

Kira-kira apakah pernikahan mereka bisa terlaksana sesuai dengan rencana mereka. Apakah bisa tidak akan timbul rasa cinta di antara mereka setelah mereka menikah??

Bersambung..

Jangan lupa mampir ke cerita horor saya ya teman-teman. Terimakasih sudah baca cerita saya, semoga dapat terhibur ya. Jangan lupa klik like, komen, share dan vote novel ini sebagai bentuk dukungan teman-teman ❤️❤️.

Terpopuler

Comments

Mhimi Rahalus Rahakbauw

Mhimi Rahalus Rahakbauw

aku mampir thor

2022-10-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!