Episode 2

Sebulan berlalu dari awal pertemuan antara Zeva dan Samuel, selama itu mereka beberapa kali berkencan untuk masa perkenalan mereka sebelum akhirnya memutuskan menikah. Selama mereka berkencan Zeva perlahan mulai nyaman dengan kehadiran Samuel di hidupnya, dengan semua perhatian-perhatian spontan yang diberikan Samuel membuat Zeva lebih terbuka dan bahagia sat bersama Samuel.

Samuel Fedrick memang lelaki yang sangat manis, perhatian dan memiliki hati yang begitu lembut. Membuat siapapun yang berada disisinya nyaman akan kehadirannya. Begitu juga yang terjadi dengan Zeva saat ini nyaman oleh kehadiran Samuel.

Akhirnya hari dimana mereka akan menikah pun tiba, hari ini adalah hari pernikahan Samuel Fedrick dan Zevanya Anugrah. Pesta pernikahan yang mewah nan megah dengan sepasang pengantin yang cantik dan tampan, pernikahan yang didambakan setiap manusia di bumi namun ternyata di balik pesta pernikahan yang terlihat sempurna ini ada cacat di dalamnya.

Zeva masuk ruangan dengan di damping sang ayah di balut kebaya putih dengan memegang mawar merah yang membuat Zevanya terlihat bersinar. Saat Zevanya berjalan menuju Samuel, Samuel terpesona dengan kecantikan gadis mungil itu. Begitu Zeva sampai di hadapan Samuel sang ayah menyerahkan putrinya kepada Samuel, Samuel menerimanya dan menggenggam tangan Zeva dengan lembut dan tersenyum membuat Zeva juga ikut tersenyum. Acara pemberkatan pun dilaksanakan, akhirnya mereka sah menjadi sepasang suami istri.

Tiba di acara mempelai saling berciuman, semua yang datang bersorak agar mempelai pengantin berciuman. Mereka pun berciuman, ciuman pertama di altar gereja, saat itu juga entah mengapa hati keduanya saling berdegup kencang. Walaupun hanya menempelkan bibir tapi berhasil membuat Zevanya Anugrah merona, bagaimana tidak itu adalah ciuman pertamanya. Namun sayang bukan dengan orang yang dicintainya.

Saat mereka menghadap ke para tamu undangan untuk berjalan keluar gereja dan memasuki ruangan resepsi. Zevanya melihat senyum di wajah orang-orang yang dia sayangi, cintai yaitu kedua orangtuanya, adik laki-lakinya serta para sahabatnya. Membuat hati Zevanya terenyuh dan merasa puas dengan pengorbanan yang dia lakukan.

“Dengan begini tidak ada alasanku menyesali pernikahan ini.” Batin Zeva.

Namun berbeda dengan Samuel yang begitu terkejut melihat wajah yang sangat familiar baginya, yaitu wajah sang kekasih yang hadir di tengah acara pernikahannya dengan Zeva. Samuel di sambut dengan raut wajah penuh amarah dari sang kekasih, bagaimana tidak. Samuel sama sekali belum memberitahu kekasihnya bahwa dia akan menikah. Samuel mulai tidak fokus dengan acara resepsi pernikahannya karena terus terbayang raut wajah sang kekasih yang dipenuhi amarah serta kesedihan.

Satu per satu acara pun selesai, kini Zeva tinggal satu atap dengan Samuel suaminya. Saat ini mereka di minta untuk tinggal selama seminggu di rumah orangtua Samuel, karena Maudy ibu dari Samuel masih ingin terus bersama menantunya.

Karena Samuel melihat Zeva sudah sangat kelelahan akhirnya Samuel memutuskan pembicaraan antara ibu dan istrinya itu.

“Ma, besok lagi ya ngobrolnya. Liat tuh Zeva sudah ngantuk.” Ucap Samuel yang duduk di belakang Zeva.

“Iya, iya sayang.” Ucap Maudy yang kini ibu mertua Zeva.

“Gakpapa ma, mama kan juga udah lelah kita istirahat ya. Besok pagi Zeva temani ngobrol lagi ya ma.” Jawab Zeva dengan wajah tersenyum.

“Iya sayang, yaudah masuk kamar gih sama suami kamu, good night sayang.” Ucap mama Maudy.

Zeva berjalan di samping Samuel dengan menggandeng lengan suaminya agar tidak terlihat kaku di depan papa dan mama mertuanya. Begitu sampai kamar, Zeva langsung melepaskan tangannya.

Samuel mengambil bantal dan selimut.

“Untuk apa kamu ambil itu?? Mau kemana??” tanya Zeva.

“Mau tidur di situ.” Ucap Samuel sambil menunjuk sofa yang ada di kamar.

“Tidak usah, tidur disini saja toh kita berdua tidak memiliki perasaan apapun kan. Jadi tidak akan ada yang terjadi.” Ucap Zeva.

Ternyata perkataan Zeva membuat Samuel lega namun juga heran mengapa ada wanita yang memiliki hati sedingin Zeva.

Di tengah tidur mereka dering telepon Samuel berbunyi, Zeva yang masih sedikit sadar tidak sengaja mendengar pembicaraan sepasang kekasih itu. Karena Samuel mengangkat telepon kekasihnya itu tepat di samping istrinya Zeva.

“Halo sayang, iya iya aku minta maaf. Kita bicara nanti ya setelah aku pindah ke rumahku, sekarang aku masih di rumah mama.” Ucap Samuel.

“Jangan menangis sayang, aku mencintaimu, aku akan selalu mencintaimu. Maafkan aku, tidak sayang, tidak aku tidak akan meninggalkan kamu.” Ucap Samuel kembali.

Zeva tidak bisa mendengar apa yang dikatakan gadis itu namun Zeva hanya mendengar rintihan dan isak tangis seorang wanita. Zeva yang merasa tidak sopan menguping berusaha tidak memperdulikan apapun yang di katakan Samuel hingga ada satu kata-kata yang membuat hati Zeva seketika terasa nyeri dan membuatnya sesak.

“Sayang, aku hanya mencintaimu. Aku tidak mencintainya, pernikahan kami hanya kontrak setelah 2 tahun aku akan bercerai, percayalah padaku. Di saat itu tiba kita akan menikah. Aku berjanji, aku sangat mencintaimu.” Ucap Samuel lirih namun membuat hati Zeva terasa pedih dan sesak.

“Sam, apa bisa kamu bicara sedikit jauh. Walaupun kamu berbisik itu menggangguku untuk istirahat.” Ucap Zeva tiba-tiba dengan dingin.

“Maafkan aku Va, kembalilah istirahat.” Ucap Samuel yang kemudian pergi ke kamar mandi untuk bicara.

Zeva memejamkan matanya kembali, namun tanpa sadar ada air yang mengalir keluar dari matanya membasahi pipinya.

“Aku kenapa sih, aneh banget padahal ini semua rencanaku.” Batin Zeva, ia menangis dalam diam sampai tertidur malam itu.

Entah apa isi hati Zeva sebenarnya, sehingga kata-kata yang memang adalah kenyataan bisa menyakitinya malam ini.

Seminggu berlalu di rumah mertuanya, hari ini Zeva dan Samuel sudah waktunya untuk pindah ke rumah Samuel yang memang dekat dengan kantornya dan ternyata juga dekat dengan apartemen kekasihnya. Selama seminggu di rumah mertuanya Zeva sangat bahagia, karena dia mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang sangat melimpah dari mertuanya. Selain itu yang membuat Zeva sangat bahagia adalah perlakuan Samuel padanya.

...*********...

Selama bersama Samuel di rumah mertuanya Zeva benar-benar merasa memiliki seorang suami. Samuel begitu memperhatikan Zeva, memperlakukan Zeva dengan lembut walaupun malamnya Samuel selalu ngobrol dengan kekasihnya di telepon, tapi entah mengapa Zeva merasa sedikit menang selangkah karena dia adalah istri sah Samuel Fedrick.

Tanpa mereka berdua sadari, mereka berdua sudah ada saling ketertarikan satu sama lain. Samuel yang bersikap lembut dengan Zeva yang tulus dari hatinya sehingga dia juga merasa bahagia, di sisi lain Zeva yang sangat bahagia menerima perlakuan istimewa itu membuat keduanya saling memperhatikan tanpa disadari.

Sampainya pengantin baru itu di rumah mereka, mereka sedikit merasa canggung karena hanya ada mereka berdua. Zeva yang merasakan hawa canggung itu langsung berinisiatif membersihkan serta menyusun barang-barangnya untuk di tata di rumah itu. Membuat Samuel juga turut ikut membantu, akhirnya suasana canggung itu pecah dengan canda tawa mereka bersama saat membersihkan rumah bersama.

4 jam mereka membersihkan rumah itu, akhirnya mereka memutuskan untuk mandi di kamar mandi yang berbeda namun secara bersamaan karena memang sudah gerah sekali. Zeva mandi di kamar mandi yang ada di kamar, Samuel mandi di kamar mandi yang ada di dekat dapur. Zeva pun selesai mandi namun dia lupa membawa bajunya.

“Astaga aku lupa bawa bajuku ke kamar mandi.” Batin Zeva.

Zeva keluar mengintip namun belum ada kehadiran Samuel disana, Zeva pun dengan pede keluar dengan hanya menggunakan handuk, mengambil pakaian dalam dan bajunya, Zeva memakai baju di kamar itu. Zeva berpikir bahwa Samuel tidak akan masuk karena Samuel tau Zeva sedang memakai kamar mandi di kamar.

Di kamar mandi lain Samuel yang sudah selesai mandi tidak membawa pakaiannya ke kamar mandi, bukan karena lupa tapi itulah kebiasaannya, dia selalu memakai baju di kamarnya. Samuel yang sejenak melupakan kehadiran Zeva tanpa pikir panjang langsung membuka pintu kamar, tanpa mengetuk terlebih dahulu. Sialnya pintu itu tidak dikunci, Samuel masuk dan dikejutkan dengan pemandangan Zeva yang hendak memakai branya.

Zeva yang mendengar suara pintu terbuka tanpa sadar berbalik badan dan kini berhadapan dengan Samuel, suaminya. Zeva berdiri dengan posisi ingin mengancing branya, ya benar, bra itu belum terpasang sempurna membuat Samuel kaget tidak bisa bergerak, bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya. Zeva yang kaget sedikit berteriak dan kini menutupi dadanya, alhasil bra yang belum terpasang sempurna itu lepas dari tangannya.

Kini mereka saling pandang dengan Samuel yang juga hanya memakai handuk di pinggangnya. Zeva membalikkan badannya, namun sepertinya ada sesuatu yang merasuki Samuel. Samuel yang memang sudah mulai membuka hati untuk Zeva menutup pintu kamar dan menguncinya, Samuel mengambil handuk dan menutupi tubuh mungil itu dari belakang sembari berbisik.

“Cepat pakai bajumu Va, aku lelaki normal.” Ucap lirih Samuel di telinga Zeva yang membuat Zeva merinding.

Entah apa juga yang merasuki Zeva saat itu, Zeva memutar badannya menatap mata Samuel sambil memegang handuk yang diberikan Samuel.

“Aku juga wanita normal Sam.” Jawab Zeva lirih di hadapan Samuel yang kini wajah mereka hanya berjarak satu cm.

“Kalau begitu, ayo kita bersenang-senang.” Ajak Samuel dengan sorotan mata yang menggoda Zeva.

Tidak disangka godaan itu disambut hangat oleh Zeva, Zeva menyentuh wajah Samuel dan turun sampai ke dada bidang milik Samuel. Membuat Samuel merasa sudah diizinkan oleh Zeva, Samuel mencium bibir Zeva dengan lembut yang kini semakin panas membuat ******* serta erangan memenuhi kamar itu.

Senja itu mereka bersenang-senang dengan melupakan tujuan mereka, mereka melakukan penyatuan mereka. Zeva bahkan tidak ingat bahwa dia dalam masa subur, sementara di satu sisi Samuel tidak memakai pengaman apapun. Senja itu mereka melakukan pelepasan berulang kali tanpa mereka pikirkan hasil dari apa yang mereka lakukan.

Sebulan, dua bulan berlalu sejak penyatuan mereka, hubungan keduanya tanpa disadari semakin hari semakin baik dan mesra. Mereka menganggap hubungan mereka layaknya sahabat, namun jika orang lain yang melihat mereka ya pasti mengira mereka memang sepasang kekasih atau suami istri. Kelakuan yang wajar bagi mereka namun mesra di pandangan banyak orang. Sejak pernikahan mereka, Zevanya sama sekali belum pernah bertemu dengan kekasih Samuel. Namun kekasih Samuel sudah berulang kali berpapasan dengan Zeva tanpa Zeva sadari.

Karena kekasih gelap Samuel itu adalah sekretaris dari rekan kerja Samuel yang sering datang ke perusahaan serta rumah Samuel bersama sekretarisnya itu.

Pagi ini Samuel dan Zeva berlibur bersama kedua keluarga ke salah satu Vila milik philip papa Zevanya. Sejak kemarin Zeva merasakan ada yang aneh di tubuh serta perutnya, Zeva sering tiba-tiba merasa mual dan pusing, Zeva juga merasa jantungnya aneh berdetak dengan sangat cepat terkadang. Biasanya mual dan pusing masih bisa Zeva tahan, tapi pagi itu saat sarapan bersama keluarga besar Zeva merasakan mual yang teramat sangat.

Dengan cepat Zeva berlari ke kamar mandi meninggalkan makanannya, semua orang yang ada disana kaget dan kebingungan. Samuel yang melihat Zeva seperti itu langsung ikut lari mengikuti Zeva istrinya. Zeva memuntahkan semuanya dengan sekuat tenaga namun yang keluar hanya air tidak ada yang lain membuat Zeva semakin frustasi apa yang salah dengan dia.

“Va kenapa, kenapa??” tanya Samuel panik.

Zeva hanya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab Samuel, Samuel hanya mengelus punggung Zeva berharap Zeva segera membaik. Baju Zeva basah, dibasahi oleh keringat yang mengalir di tubuhnya, kini Zeva terkulai lemas.

“Sam tolong aku, aku gak kuat.” Ucap Zeva lirih dan kemudian kehilangan kesadarannya.

Melihat istrinya itu pingsan, Samuel dengan cepat mengangkat Zeva meletakkannya di sofa yang dekat dari kamar mandi. Mama Christin dan mama Maudy sangat panik melihat Zeva yang pingsan dengan wajah yang pucat.

Syukurnya saat itu sepupu dari Samuel yang seorang dokter kandungan sedang berada disana, dia selalu membawa peralatan medisnya untuk pertolongan pertama jika terjadi sesuatu saat dia sedang liburan dengan siapapun. Karin, dia di panggil dokter Karin.

“Gimana, kenapa Zeva??” tanya Samuel.

Karin tersenyum melihat ke arah Samuel, Samuel yang tidak mengerti malah mengerutkan dahinya.

“Kak wajahmu harus kamu ubah menjadi bahagia, karena kakak ipar sedang mengandung anakmu.” Ucap Karin dengan wajah penuh senyuman.

Berbeda dengan Samuel, dia kaget menatap Karin pikirannya seketika kosong.

“Zeva, hamil??” tanya Samuel lirih memastikan.

“Iya kak, kakak ipar hamil.” Jawab Karin.

Karena melihat semua orang bersorak bahagia, Samuel mencoba tersenyum. Tak lama setelah itu Zeva sadar, heran melihat semua orang tersenyum bahagia.

“Mereka kok senang sih aku pingsan.” Batin Zeva menduga-duga dalam hati.

Karin yang ingin langsung mengatakannya kepada Zeva dilarang oleh Samuel, Samuel mengatakan bahwa dia yang akan mengatakannya dengan Zeva di kamar. Samuel menggendong Zeva yang sudah sadar dan membawanya ke kamar lalu mengunci pintunya.

“Kamu ngapain sih gendong aku ke kamar??” tanya Zeva.

“Ada yang harus aku tanya sama kamu..” Ucap Samuel.

“Selain denganku, kamu ada melakukan hubungan dengan siapa lagi Va??” tanya Samuel serius.

“Kamu gila ya nanya begituan, emangnya aku cewe apaan. Aku hanya melakukannya denganmu sekali dan itu karena ah karena setan. Selama ini aku selalu bersamamu dan kamu tau itu mana sempat aku melakukan hubungan itu dengan orang lain, kamu kalau bicara lihat situasi dong.” Ucap Zeva.

“Va aku bukan nuduh kamu, tapi kamu hamil Va, hamil.” Ucap Samuel.

“Apa, aku hamil. Mana mungkin Sam, aku hanya melakukannya denganmu sekali.” Jawab Zeva.

Tiba-tiba mereka berdua sama-sama terdiam, mengingat malam itu. Ya benar mereka baru melakukannya satu malam tapi berulang kali pelepasan. Karena sudah mengingat mereka kini saling pandang dengan wajah kaget dan bingung. Zevanya Anugrah hamil, hal yang seharusnya sangat membahagiakan namun itu ketidaksengajaan yang membuat mereka kebingungan. Aneh, tapi itulah pasangan suami istri kontrak ini.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!