Alex menatap dengan tatapan tak terbaca pada punggung gadis yang baru keluar dari ruangannya. Ada secuil rasa sakit menghantam hatinya melihat manik bening tadi mengeluarkan air mata. Tapi dengan cepat dia menghalau perasaan rendahan itu. Sedangkan serigala nya sudah meraung dan memaki dirinya. Tapi, bukan Alpha namanya jika dia tidak bisa membungkam serigala dalam tubuhnya.
"Honey, I miss you," ucap wanita yang entah kapan sudah melepaskan menciumnya. Kini ia mengalungkan tangannya ke leher Alex.
Alex tertegun, lalu memagut lagi bibir merah darah yang selalu menggodanya itu.
Dengan senang hati wanita itu membalas ciuman panas Alex. Tangan Alex sudah merayap sehingga desahanpun keluar tak tertahankan. Alex yang sudah menegang langsung merobek gaun minim yang dikenakan wanita itu.
"Let's play, babeh," ucap Alex menggeram.
"Yeah uhh f*ck me ahh,"
"Dengan senang hati, Darl." Alex menyeringai. "Uhh shit! Kau selalu membuatku gila, Sarah!" Lalu mereka melakukan aktivitas ranjang hingga beberapa jam kemudian, tanpa memikirkan gadis yang mungkin sedang jatuh melihat adegan mereka.
***
Di sisi lain Elle terisak di depan cermin retak yang memperlihatkan sebagian tubuhnya.
"Oh Elle pantas saja dia tidak melirik mu. Look your face! You are so ugly." Elle meratapi wajahnya yang jauh dari kata cerah seperti gadis lain.
"Your body? Ah lihatlah badanmu ini aku tidak yakin bahwa ini adalah tubuh. Ini hanya kerangka yang dilapisi kulit!" Lanjutnya. "Your skin? Kulitmu sangat kusam dan dekil! Pantas saja Alpha itu tidak menganggapmu mate. Ah jangankan Alpha, rogue pun tak akan menatap mu,"
Elle ternyum kecut meratapi tubuhnya yang sekarang. Bukan kemauan Elle jika tidak merawat tubuhnya dengan baik, ia ingin. Ia ingin seperti orang lain yang bisa merawat tubuhnya. Tapi apalah daya Elle, hanya seorang omega ini.
'Kuatkan dirimu Elle, aku yakin nanti dia akan menghargai kita sebagai matenya.' Semangat Lea.
'Ah aku sangat berharap hal itu akan terjadi Lea. Tapi, apakah hari itu akan datang?' lirih Elle.
'Sabarlah Elle, mungkin Moon Goddess sedang menguji kesabaran kita. Aku yakin suatu saat nanti kita akan duduk dimana posisi itu ditulis dengan label 'Kebahagiaan'.'
'Baiklah Lea, terimakasih motivasi mu itu.' kekeh Elle.
'Jangan bersedih terus, mana Elle yang ceria?'
Elle menghela napasnya. 'Aku akan membersihkan wajahku dulu. James dan Bella akan curiga jika melihatku,'
Elle membersihkan wajahnya dari sisa-sisa air mata mengering. Dia kembali lagi beraktivitas seperti biasa meskipun rasa sakit tadi masih membekas.
Elle pergi ke dapur untuk mencuci piring yang ia yakini sudah menggunung. Baru saja Elle menuangkan sabun, punggungnya ditepuk oleh seseorang berpakaian sama sepertinya.
"Elle kau dicari seseorang," ucap orang itu.
"Huh? Siapa?" tanya Elle bingung.
"Entahlah, sebaiknya kau cepat menghampirinya. Dia bilang dia menunggumu di taman pack," ucap orang itu lagi.
"Oh baiklah. Thanks," orang itu mengangguk.
Elle segera pergi ketaman dan mencari orang itu tapi ia tidak menemukan nya.
'Apakah kita sedang dikerjai Lea?' tanya Elle pada serigala nya
'Entahlah Elle. Tapi aku merasa perempuan tadi tidak berbohong, ' jawab Lea
'Ya akupun merasa begitu. Tapi dimana orang yang ingin menemuiku itu?' tanya Elle lagi.
"Ah kau datang juga ternyata," ucap perempuan dibelakang Elle. Seketika Elle menoleh, Elle menegang saat melihat siapa orang itu.
"Santai saja tidak usah tegang," ucap orang itu terkekeh.
'Lea bukankah itu-'
'Sudahlah Elle santai saja anggap saja dia itu taoge yang akan di sayur,' ucap Lea memotong ucapan Elle.
"A-apakah kau yang i-ingin bertemu denganku?" tanya Elle
"Ya, akulah yang mencarimu." Orang itu tersenyum sinis. "Aku tau kau adalah matenya Alex," lanjutnya.
Elle mengernyit bingung. "Maksud Anda, Nona? Siapa Alex?" sungguh Elle tidak tau apa maksud wanita yang mencium mate nya tadi.
"Jangan sok polos kamu! Jal*ng kecil!" ucap perempuan itu.
"Maaf Nona, saya sungguh tidak tau."
Perempuan itu tertawa sinis. "Begitu? Bahkan kau sendiri tak tau siapa nama Alpha-mu?ckck."
Elle terkejut.
Jadi nama matenya Alex? Ah dia melupakan itu lagi, astaga mengapa Elle sangat pelupa?!
"Jadi, kenapa kau ingin menemuiku, Nona?" tanya Elle lagi. Sesungguhnya ia benci dengan wanita ini. Wanita yang sudah mencium matenya itu.
"Jauhi Alexander!!" titahnya.
"Kenapa aku harus menjauhi mateku sendiri?"
Apa hak wanita untuk menyuruh Elle menjauhi matenya sendiri.
"Karna kau tidak pantas untuknya! Kau bukan tipenya Alex," katanya. "Dan ku tegaskan sekali lagi Alex hanya milikku!"
Elle menggeleng. "Tidak! Alpha bukan milikmu!" tegas Elle.
Sarah menyeringai. "Begitu? Kau tak percaya?"
Sarah menyibakkan rambutnya, Elle dapat melihat leher putih jenjang Sarah yang sudah terhiasi tanda merah ke unguan. "Apa kau bisa melihatnya?"
Elle bukan gadis kecil yang tak tau bekas apa itu. Hati Elle sakit, sakit yang tadi sekarang mulai muncul kembali.
Sarah menurunkan lagi sedikit bajunya. "Dan ini," ia menunjuk tanda merah ke unguan pada kedua asetnya. "Ini merupakan tanda bahwa Alex adalah milikku."
Sarah tertawa penuh kemenangan melihat Elle yang sudah terisak kecil.
"Baiklah, aku hanya ingin menegaskan itu saja!" Sarah langsung meninggalkan Elle di sana.
'Dasar wanita jal*ng tak tau diri! Mak lampir! Toge busuk! Ular kadut! Berani berani nya mengatai kita jal*ng! Apa haknya menyuruh kita menjauhi mate sendiri. Arghh jika saja aku tidak memikirkan mu maka saat itu juga akan ku cabik cabik wajah iblisnya itu!!' ucap Lea berapi api
'Sudahlah Lea, mungkin dia benar. Aku akan menjauhinya,' ucap Elle.
'Kau bodoh sekali Elle, mate hanya milik kita! Tak akan ada yang bisa memilikinya selain kita!!Jangan bodoh Elle.'
'Tapi-'
'Sudahlah Elle aku mau istirahat,' ucap Lea langsung memutuskan mindlink.
Elle kembali terisak, Lea sudah marah padanya. Elle terus terisak hingga sebuah tepukan dibahunya membuat ia tersadar.
"Mengapa kau menangis, Baby?" tanya seseorang, ia langsung memeluk Elle erat.
"Hiks. Hiks ... " Elle membalas pelukan yang terasa hangat itu
"Sudahlah gadis manis jangan bersedih. Ayo sekarang ceritakan ada apa sebenarnya?"
"Aku tidak papa," ucap Elle melepaskan pelukannya.
"Tidak Elle, aku tau kau sedang bersedih ayo ceritakan, aku memaksa! Mungkin jika kau berbagi masalah denganku masalahmu akan berkurang," ucap orang itu lagi.
"Aku ... aku... aku hanya rindu kedua orang tuaku. Ya hanya rindu," ucap Elle. Ia tidak akan menceritakan masalah nya pada siapapun, ia tidak mau membebankan orang lain lagi.
"Baiklah, kalau begitu ayo ikut aku. Akan kubuat kau tak merindukan orangtua mu lagi. Ayo." Orang itu langsung menarik tangan Elle.
"Ah Bella kau mau mengajakmu kemana?" tanya Elle pada Bella.
"Ikut saja,"
Tak berapa lama tiba tiba mereka berhenti.
"Kenapa? Apa sudah sampai?" tanya Elle.
"Lihat lah Alpha akan lewat sini," Elle melihat yang ditunjuk Bella. Benar Alpha itu menuju kesini dan ikuti Betanya James.
Ketika rombongan itu melewati mereka, James terlihat mengedipkan matanya pada matenya hingga membuat Bella merona. Berbeda sekali dengan Alpha Alex. Elle merasa hatinya tercubit melihat tatapan tidak suka dari Alpha Alex padanya.
Apakah aku bukan matenya? batin Elle.
Bella segera menarik tangan Elle untuk pergi melanjutkan ajakannya tadi.
Tanpa Elle sadari, dia sudah melakukan kesalahan lagi dengan meninggalkan piring kotor yang menggunung disertai keran yang lupa ia matikan. Ah, poor Elle.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Kustri
Msh bingung dgn kata g ada arti'a,,
2022-01-03
0
Wakhidah Dani
berarti bukan cuman manusia aja yg playboy,werewolf juga
2021-12-05
0
pingkygirl
Elle yg malang
2020-08-03
1