Jangan Menginap Di Sini
"Ayo buruan, Kak Nina. Jemputan untuk ke sekolah sudah datang tuh!" seru Nita, adik perempuan Nina dengan suara lantang hingga menembus dinding kamar Nina.
"Iya." Nina segera keluar dari kamar tidurnya sambil mengangkat sebuah koper kecil berwarna cokelat. Isinya pakaian beberapa stel dan perlengkapan mandi.
Hari ini ada acara sinau wisata bersama anak didiknya kelas 5 SD ke daerah pegunungan yang sejuk dan indah. Rencananya mereka semua akan menginap di hotel, berenang di waterpark hotel, pergi ke kebun strawberry dan peternakan kelinci. Semuanya adalah fasilitas edukasi yang disediakan hotel bintang lima pilihan Nina.
"Bu, Nita, Nina pergi dulu ya!" Nina membuka pintu ruang tamu rumah mungilnya dan segera menyeret kopernya yang beroda menuju ke mobil jemputan.
"Hati-hati di jalan, Nina," balas ibu.
Nina melambaikan tangan pada ibu dan Nita yang sedang sarapan bubur di meja makan. Mereka berdua tidak mengantar Nina ke halaman, tapi tetap lanjut sarapan.
"Kak Nina terlihat cantik sekali hari ini. Semoga di Prigen bisa ketemu jodoh," gumam Nita yang disambut dengan derai tawa renyah ibu Nina dan Nita.
Well, ibu mana sih yang tidak ingin segera punya mantu? Pasti sudah tak sabar ingin menimang cucu yang lucu dan imut-imut seperti Rayyanza. Sayang Nina, si putri sulungnya belum ingin melepas masa lajang. Boro-boro punya calon suami, seumur hidupnya Nina belum pernah pacaran. Hari-hari Nina selalu disibukkan dengan pekerjaannya sebagai guru SD.
Ya, seperti hari ini contohnya.
Pagi-pagi Nina sudah memesan mobil jemputan agar perjalanan ke tempatnya bekerja lebih nyaman dan datang tepat pada waktunya.
"Selamat pagi, Nona Nina. Tujuan kita adalah SD Tunas Harapan Bangsa ya? Saya siap mengantar Nona ke sana sekarang," ucap sopir mobil jemputan dengan sopan.
"Terima kasih, Pak," balas Nina yang sudah duduk nyaman di dalam kabin mobil, sedangkan tas kopernya sudah tersimpan rapi di bagasi mobil jemputan. Mobil pun mulai melaju dengan kecepatan sedang.
"Kalau boleh saya tahu, apakah ada acara wisata di sekolah, Nona? Saya lihat Nona membawa tas koper. Berarti akan ada acara jalan-jalan dan menginap di hotel," tanya supir mobil jemputan ingin mencairkan suasana sepi.
"Benar, Pak. Saya bersama murid kelas 5 SD mau ke Prigen. Menginap semalam di hotel Srikandi. Doakan semoga acaranya lancar ya, Pak. Pulang pergi semua selamat dan semuanya happy," jawab Nina sambil tersenyum.
"Jangan menginap di hotel Srikandi, Nona!" pinta supir jemputan cepat-cepat.
"Bukankah beberapa hari yang lalu di hotel tersebut ada beberapa anak kecil yang tenggelam dan meninggal di waterpark hotel? Sampai masuk koran dan seantero Surabaya heboh lho," tambahnya.
Nina tersenyum kecil.
"Pihak sekolah dan orang tua murid sudah berdiskusi sebelum memutuskan untuk tetap menginap di hotel Srikandi atau membatalkan acara ini, Pak. Mayoritas berpendapat bahwa kecelakaan tenggelamnya anak-anak kecil itu karena kelalaian orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka. Dalam video amartir yang direkam oleh pengunjung kolam renang, terlihat petugas pengawas kolam renang sangat sigap dalam menyelamatkan anak-anak. Sayang nyawa mereka tidak tertolong. Ehm ... Pihak hotel juga, sangat bertanggung jawab dalam penanganan kasus ini. Mereka meminta maaf dengan tulus dan memberikan uang bela sungkawa tanpa bermaksud menghina atau apapun," balas Nina.
"Jadi kalian semua tetap memutuskan menginap di sana padahal sudah ada kejadian buruk beberapa hari lalu? Nona, sepertinya anda terlalu meremehkan masalah ini. Hotel Srikandi itu angker, Nona," tegur supir jemputan.
"Ah, bapak mau nakut-nakutin aja deh!" Nina tertawa kecil mendengar candaan supir mobil jemputan.
"Ih! Saya serius, Nona. Beneran hotel Srikandi itu angker. Beberapa bulan lalu, saya juga pernah mendengar kasus tenggelam beberapa anak kecil di waterpark hotel Srikandi. Tapi kasus ini tidak sampai tercium media karena manager hotel Srikandi menutupinya dengan rapat," ucap supir jemputan.
"Lalu kenapa sekarang bisa tercium media?" tanya Nina penasaran hingga memajukan tubuhnya ke arah depan.
"Managernya diganti, Nona. Dia baru bekerja awal bulan ini. Sepertinya manager baru masih kurang cakap menangani hal begituan," jawab supir jemputan.
"Kok bapak bisa tahu?" tanya Nina penasaran.
"Karena saya adalah penduduk Prigen, Nona. Saya besar di sana. Dan beberapa teman saya bekerja di hotel Srikandi. Sebagai tukang bersih-bersih, tukang rawat kebun strawberry dan ada yang mengurus peternakan kelinci. Jadi info dari teman-teman saya pasti akurat, Nona." Supir jemputan tersenyum bangga.
"Kalau hotel Srikandi angker, kenapa teman-teman bapak masih kerasan kerja di sana? Kan serem tuh kalau kerja digangguin setan," balas Nina ingin membalikkan keadaan.
"Mereka sudah terbiasa dengan gangguan-gangguan dari mahluk gaib, Nona. Kan mereka sudah kerja belasan tahun. Jadi mereka sudah tahu harus apa kalau gangguannya makin parah," jawab supir jemputan.
"Hah? Apa yang mereka lakukan kalau diganggu, Pak?" tanya Nina ingin tahu.
"Berdoa dan keesokan harinya mereka hanya makan nasi putih selama tiga hari, Nona. Ternyata cukup manjur untuk mengusir godaan roh halus," jawab supir jemputan.
"Oh begitu ya caranya, Pak? Terima kasih banyak, Pak." Nina merenung.
Semalam dia bersama guru-guru sekolah yang lain sudah menggelar acara doa bersama agar perjalanan hari ini lancar. Dan sudah dua hari ini, Nina hanya makan nasi putih tanpa topping apa pun karena Nina takut sakit perut, ke kamar mandi bolak balik jika dua hari menjelang acara sinau wisata, makanannya tidak karu-karuan.
Baiklah, kalau memang berdoa dan puasa hanya makan nasi putih saja sanggup mengusir gangguan mahluk gaib, aku akan berdoa dan terus makan nasi putih saja sampai acara sinau wisata selesai, batin Nina.
"Ingat pesan saya, Nona. Selalu awasi murid-murid anda dengan baik. Kalau perlu minta bantuan pihak hotel untuk memantau anak didik anda. Perbanyak doa dan berpuasa mutih, Nona," ucap supir mobil jemputan.
"Terima kasih banyak untuk petunjuknya, Pak."
"Sudah sampai tujuan, Nona. Selamat jalan."
Nina membuka pintu mobil lalu turun dari mobil. Supir mobil jemputan dengan sigap membuka bagasi mobil dan menurunkan koper Nina.
Manik mata Nita membulat saat melihat tangan kanan supir mobil jemputannya. Ada tatto wayang wanita di sana. Berwarna merah menyala.
"Wayang srikandi, Pak?" tanya Nina yang langsung tahu nama tokoh wayang tersebut, karena ia sangat menyukai cerita pewayangan.
Supir mobil jemputan buru-buru menarik lengan bajunya yang tertarik ke atas saat mengambil koper Nina dari bagasi.
Nina tersenyum kecil.
Baiklah, tidak masalah jika pak supir tidak mau menjawab pertanyaanku malah menutupi tattonya. Mungkin ada syarat dari pihak ojol kalau pengemudi ojol dilarang punya tatto di tubuhnya, batin Nina.
"Terima kasih banyak, Pak." Nina berpamitan pada supir mobil sambil membawa tas kopernya. Menghampiri bus sekolah yang terparkir di tepi jalan. Nina memasukkan kopernya ke bagian samping bus, lalu masuk ke halaman sekolah.
"Selamat pagi, Bu Nina," salam beberapa anak didik kelas 5 yang mengenakan kaos hijau dipadu celana panjang warna gelap. Mereka berkumpul di halaman sekolah sembari menunggu detik-detik keberangkatan.
"Pagi, Anak-anak. Sebelum kita berangkat jangan lupa berdoa ya. Selalu ikuti petunjuk bapak ibu guru. Jangan nakal ya," pesan Nina pada anak-anak.
"Nina, barusan datang kamu?" Irene, guru BK yang juga ikut mendampingi sinau wisata menepuk bahu Nina.
"Iya, aku barusan datang. Emang kamu udah datang dari tadi?" tanya Nina sambil memperhatikan penampilan Irene yang super cantik dengan balutan kaos polo warna merah dan celana jeans biru ketat.
"Aku juga barusan datang. Hari ini kamu cantik sekali, Nina. Kaos polo warna merah memang cocok buatmu. Warna putih kulitmu jadi makin bercahaya," jawab Irene.
"Kamu juga kelihatan cantik pakai baju merah. Kita foto dulu yuk sebelum berangkat. Ayo anak-anak kita foto ramai-ramai," balas Nina sambil merangkul bahu sahabatnya dan berfoto wefie di ponsel bersama anak didiknya.
Klik! Foto mereka semua terlihat keren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒏𝒚𝒊𝒎𝒂𝒌
2024-09-27
0
Adien janwarie
0831-5580-7324 yuk Sling kirim link di sini kita saling support
2022-10-23
0