PASANGAN HEBOH
Seorang perempuan cantik dan seksi masuk ke dalam sebuah taman. Di mana taman tersebut adalah taman pribadi milik pengusaha muda dan terkenal. EGI YOGA PRATAMA.
"Silahkan Nona, Tuan Egi menunggu di dalam." ucap seseorang yang berdiri di samping Ella.
"Apa ada sesuatu?" tanya Ella langsung setelah bertemu dengan Egi. Karena Egi mengajak Ella untuk bertemu.
Ella, perempuan yang sangat dicintai oleh Egi. Perempuan yang membuat perasaan Egi menjadi resah.
"Duduk dulu Ell." Egi menarik kursi di depannya dan menyuruh Ella mendaratkan pantatnya di kursi.
Ada beberapa orang yang datang dan menyiapkan makanan di atas meja mereka. Ella hanya memandang dan tersenyum.
"Lebih baik kita makan dulu." ajak Egi.
Mereka berdua makan di tengah-tengah hamparan bunga matahari. Ella melihat sekeliling. Perasaannya mendadak sangat tidak nyaman.
Ella tersenyum canggung pada Egi. Sebagai seorang perempuan dewasa, dirinya bisa menebak kenapa Egi mengajaknya makan berdua. Dengan suasana romantis, meskipun hari masih terang.
"Maaf Eg, aku sudah kenyang." Ella hanya mengambil gelas berisi air dan meminumnya.
Egi menghentikan tangannya yang sedang menyendok makanan ke dalam mulutnya, dan meletakkannya di atas piring.
Egi menarik nafas. Mencoba menenangkan degupan jantungnya. "Ell, apa kamu masih berhubungan dengan Vano?" tanyanya.
"Kenapa?" bukannya menjawab, Ella malah balik bertanya pada Egi.
"Mungkin kamu sudah tahu jika aku menyukaimu." ungkap Egi membuat Ella terdiam dan mencoba mendengarkan perkataan Egi.
"Apa kamu mau memberi kesempatan padaku Ell?" kata Egi penuh harap.
Bingung. Itulah yang dirasakan Ella saat ini. Di sisi lain, Vano juga masih getol untuk mengejarnya. Meskipun Ella pernah bilang bahwa hubungan mereka sudah berakhir. Tapi tidak di pungkiri, dirinya masih memiliki rasa terhadap Vano. Kekasih dari Ella.
"Eg, maaf." ucap Ella lirih.
"Bukankah hubungan kalian juga sudah berakhir." ucap Egi berharap jika Ella memberi jawaban yang menyenangkan untuk dirinya.
"Tapi Vano masih menginginkan ku. Dan sekarang dirinya sedang memperbaiki diri." ucap Ella dengan sungkan, tidak berani menatap wajah Egi.
Egi tersenyum hambar. "Sudah ku duga." batin Egi.
Egi berani mengambil keputusan untuk berterus terang pada Ella. Dirinya tidak ingin kecewa terlalu dalam. Meskipun saat ini dirinya memang kecewa.
Tapi setidaknya, dirinya tidak akan berlarut-larut, berharap terus menerus mendapat cinta dari Ella.
"Apa kamu akan memberi kesempatan padanya?" tanya Egi memastikan.
Melihat Ella terdiam sembari menatap ke bawah, Egi sudah bisa menebak jawaban dari Ella. Terlihat sangat jelas suasana canggung di antara keduanya.
"Mungkin seperti ini akan lebih baik. Dari pada Egi terus berharap pada diriku. Sementara, aku sendiri juga belum bisa sepenuhnya melepaskan Vano." batin Ella.
"Tapi kita masih bisa bertemankan kan Ell?" ucap Egi mencairkan suasana.
Dirinya tidak ingin kehilangan sosok Ella yang menurutnya mempunyai sifat yang baik. Setidaknya Egi tidak akan canggung saat mereka berdua bertemu kembali ke depannya.
"Pasti." jawab Ella tersenyum.
"Maaf ya Eg, maaf." imbuh Ella.
"Tidak ada yang perlu di maafkan, ataupun meminta maaf. Kita tidak salah Ell. Hati tidak bisa memilih." ucap Egi dengan bijak.
"Sahabat." Egi mengulurkan tangannya. Dengan senyum di bibir, Ella menyambut uluran tangan dari Egi.
"Sahabat." ucap Ella.
"Semoga kamu mendapatkan perempuan yang lebih baik." imbuh Ella.
"Semoga." kata Egi.
"Mungkin sekarang kamu bisa menolak ku. Tapi kita tidak tahu siapa jodoh kita." batin Egi masih berharap.
Melupakan Ella sangat sulit bagi seorang Egi. Apalagi dirinya sering bertemu dan bertatap muka dengan Ella.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Nyonya Tiwi. Mama dari Egi. Belakangan ini beliau memperhatikan putra semata wayangnya terlihat murung.
"Cerita sama mama?" sang mama duduk di kursi sebelah Egi.
Hidup berdua dengan sang mama sedari kecil membuat Egi terbiasa untuk menceritakan semua masalahnya pada sang mama.
Papa Egi sudah lama meninggal. Beliau meninggal sejak Egi masih berumur tiga tahun, karena sebuah kecelakaan. Sejak saat itulah Nyonya Tiwi harus menjalankan perusahaan suaminya. Di samping dia harus mengelola butik miliknya sendiri.
Tapi Nyonya Tiwi tidak menjalankan perusahaannya seorang diri. Ada asisten almarhum suaminya yang membantu dirinya.
Karena sebelum kecelakaan terjadi, papa Egi pernah berpesan pada Nyonya Tiwi. Supaya tidak terlalu percaya dengan saudaranya. Dia hanya perlu percaya pada satu orang. Yaitu asistennya.
Tapi sayang, asisten almarhum papa Egi juga meninggal saat Egi berumur 13 tahun. Tapi mama Egi yang sudah terbiasa dengan dunia bisnis bisa menghandle perusahaan.
Tapi ada suatu kejadian yang mengharuskan Nyonya Tiwi melepas satu perusahaan cabangnya. Dan itu karena ulah saudaranya sendiri. Sejak saat itulah, Nyonya Tiwi semakin berhati-hati dalam menjalankan bisnis.
Apalagi status dirinya yang merupakan janda cantik dan kaya. Membuat beberapa lelaki mendekatinya. Entah mereka tulus atau hanya ingin memperkaya diri.
Tapi sampai detik ini, mama Egi memutuskan untuk hidup berdua. Hanya dengan sang putra. Seakan menutup rapat-rapat pintu hatinya untuk lelaki.
Egi di bimbing sang mama menjalankan bisnisnya mulai dirinya berumur 15 tahun. Nyonya Tiwi dengan telaten dan sabar memperkenalkan bisnis pada sang anak.
Hingga Egi bisa mengelola bisnisnya sambil mengenyam pendidikan. Tapi karena memang otak Egi encer. Dirinya tidak kesulitan untuk menjalani keduanya secara bersamaan.
"Katakan pada mama. Mungkin mama bisa bantu." ujar sang mama.
"Ma, Egi mau keluar negeri." ucapan Egi membuat Nyonya Tiwi terkejut. Lantaran sebelumnya Egi tidak pernah berbicara apapun terkait hal tersebut.
"Ada apa sayang, kamu mau ninggalin mama." ucap Nyonya Tiwi dengan tatapan sendu.
"Ada masalah dengan perusahaan kita di sana. Dan kelihatannya sedikit serius. Egi tidak ingin kejadian yang dahulu terulang ma." ucap Egi, teringat jika salah satu perusahaan mereka di ambil alih oleh saudaranya sendiri.
Sebenarnya Egi tidak berbohong, jika perusahaannya yang berada di luar negeri sedang dalam masalah. Dan sepertinya alasan tersebut bisa Egi gunakan untuk menghindar sementara waktu dari Ella.
"Apa orang kamu tidak bisa menanganinya?" tanya Nyonya Tiwi.
"Ada sesuatu yang janggal ma. Dan Egi ingin memastikan." ucapnya untuk menyakinkan Nyonya Tiwi.
"Lagi pula perusahaan disini bisa mama ambil alih sementara. Mama tenang saja, mama tinggal memantau. Sementara Egi akan tetap bekerja dari sana." imbuh Egi.
"Baiklah, jika itu kehendak kamu. Yang terpenting kamu tetap kabari mama." pinta sang mama.
Egi tidak menceritakan masalahnya dan Ella. Dirinya takut jika sang mama malah akan membenci Ella. Padahal selama ini Egi melihat jika Ella dan mamanya mempunyai hubungan baik.
Karena Ella yang seorang model kelas atas, sering di pakai oleh sang mama dalam memperkenalkan baju desain miliknya.
Meskipun bukan desainer ternama, tapi Nyonya Tiwi mendesain beberapa pakaian yang di jual di butiknya sendiri.
******
Egi,,, semoga kamu bisa melupakan Ella. Dan mendapat penggantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Aisyi Ahmad
hmmmm
2022-10-12
2
Aruna Maharani
haloo kak, aku mampir nih . tetap semangat upnya. udah jadi favorite nih. Mampir juga yuk kak ke novelku , mohon dukungannya 🙏🙏
2022-09-16
2
Ceethra DeeNa
SeMangatttt Kakk
2022-06-13
3