Bab 2 Kinan, Queen of bully

Ratih Prameswari, namun lebih sering dipanggil Ratih si cupu. Memang benar penampilan Ratih sangat cupu (Culun punya).

Cupu adalah bahasa gaul yang tren sejak tahun 2000. Kata ini adalah ejekan untuk mewakili orang orang yang berpenampilan udik, ketinggalan jaman, gak modis, kutu buku akut, gak gaul dan lain sebagainya. Kalau saat ini dimodifikasi jadi "NERD" artinya sama cuma pengucapan nya lebih aesthetic.

***

Dikampus akan selalu ada mahasiswa dan mahasiswi yang menjadi primadona, selain Karena prestasi kebanyakan karena sensasi,

Seperti Kinan atmaja, seorang mahasiswi satu angkatan diatas Ratih Prameswari, Kinan memiliki tampilan fisik seperti model sampul majalah WoW (salah satu nama majalah terkenal ).

Kinan Atmaja berkulit putih, rambut hitam legam lurus sebahu, bola mata berwarna coklat dengan bulu mata lentik serta alis yang dilukis dengan sangat rapih menggunakan pensil, jika divisualkan maka akan mirip artis ibu kota Prily .

Namun jangan salah, dibalik tampilan feminim bak primadona populer dikampus, Kinan adalah seorang queen of bullying, setiap hari akan ada satu mahasiswi yang menjadi korban bully nya.

Kinan memiliki dua pengikut setia, Ana dan Grasia. Mereka bertiga mendapatkan julukan geng BEAUTY.

"Eh loe tahu kan mahasiswi angkatan dibawah kita , yang pakai kacamata, penampilan udik, jelek banget.." kata Ana mulai membuka topik gibhah.

"Yang sering jalan sama Putra teman satu kelas kita ? iyuh... cupu banget dia " sahut Grasia.

"Apa dia poject bully kita selanjutnya bestie ??" kata Kinan dengan sorot mata penuh ide (ide bullying)

Mereka bertiga sedang makan dikantin kampus , makan dengan tiga menu yang sama yaitu bakso dan es jeruk Mandarin.

"Kita mulai hari ini aja gimana ?" kata Ana.

"Kita apain tuh si cupu enaknya ??" Sahut Grasia tampak berpikir keras.

"Kita siram aja pakai air sisa pel pak Rahmat..." ucap Kinan enteng memberi ide untuk kedua besti.

Ide untuk membuat selalu muncul dengan lancar, seolah bully adalah aktivitas yang menyenangkan bagi geng BEAUTY, banyak mahasiswi yang memilih untuk menghindari bermasalah dengan Kinan dan gengnya karena pasti mereka akan kalah , Ya tentu saja kalah karena keluarga Kinan adalah pemegang saham yang cukup berpengaruh di kampus .

Keluarga Atmaja adalah donatur beasiswa terbesar di kampus, bisa jadi beasiswa yang diterima Ratih Prameswari berasal dari donatur Atmaja.

***

Ratih Prameswari sedang berjalan menuju kantin,

tiba di kantin Ratih memesan sarapan berupa soto dan teh anget. Menu paling ramah dikantong, karena Ratih harus bisa berhemat menggunakan uang yang ditransfer setiap sebulan sekali oleh sang bapak.

"Nanti aku coba cari kerja lagi ah, siapa tahu dapet.." bermonolog sendiri disela sarapan nya.

Jika bisa mendapatkan pekerjaan sampingan, pasti akan sangat membantu isi tabungan Ratih yang masih sangat ingin membeli kalung bermata merah delima di toko antik yang setiap hari dilalui ketika pulang kenkost.

Ratih Prameswari makan dengan tenang dan selalu sendirian, karena memang hampir tidak ada yang sudi berteman dengan gadis cupu jalur beasiswa seperti Ratih Prameswari. Kesendirian adalah hal yang sudah biasa bagi seorang Ratih Prameswari di kota rantau ini.

Sudah beberapa hari Ratih mencoba mencari pekerjaan sampingan untuk menambah uang saku, biar tidak bergantung terus sama orang tua. Cuma memang masih belum ada pekerjaan sampingan yang nyantol.

Menyerah ? itu tidak ada dalam kamus hidup seorang Ratih Prameswari. Jika gagal harus bangkit dan berusaha lagi. Jika lelah istirahat sebentar lalu berjuang lagi. Pokoknya hidup itu harus terus maju, fokus pada impian yang ingin dicapai.

***

Mata kuliah hari ini tentang sejarah dinasti terbesar di ranah Jawa, dinasti Syailendra.. dan tugas dari dosen adalah mencari tahu silsilah pendiri dinasti Syailendra pada abad ke 8.

Seperti biasa Ratih Prameswari berencana untuk langsung mampir ke perpustakaan kota untuk menyelesaikan tugas dari dosen. Tidak boleh menunda pekerjaan demi hasil yang terbaik.

***

Ratih Prameswari agak tergesa gesa keluar kampus karena ingin segera meluncur ke perpustakaan kota.

berjalan tergesa dengan sedikit berlari kecil, dan

"BYUURRR....."

seember air menyiram tubuh Ratih dari lantai atas.

Seketika Ratih menghentikan langkahnya dan terdiam sesaat seperti patung, basah dan bau adalah apa yang Ratih rasakan saat ini,

"Apa ini ?" Ratih menoleh mencari sumber kesialannya kali ini,

"Oopss... sorry cupu sengaja !!" Queen of bully Kinan menertawakan penampilan Ratih yang berantakan seperti seekor kucing kecemplung got,

Puas menertawakan Ratih yang mirip kucing got geng Beauty pun pergi begitu saja.

ya air yang disiramkan ketubuh Ratih Prameswari adalah air bekas pel milik pak Rahmat seorang cleaning servis kampus.

Marah ?? tentu saja. Kepala Ratih saat ini sudah mendidih seperti air panas , sangat geram dan tanpa disadari meremas genggaman tangannya sampai membekas kuku pada telapak tangannya.

Mencoba mengatur nafas menahan emosi saat melihat Kinan Atmaja sedang mentertawakan dirinya.

Alih alih melawan Kinan, Ratih Prameswari justru segera berlari pergi ke toilet wanita untuk membersihkan tubuhnya.

"Tarik nafas dalam dalam.... hembuskan.... sabar... sabar... " monolog Ratih setelah berada didalam toilet.

"Kenapa aku harus berhadap dengan Queen of bullying Kinan ??" merasa kesal dan sedih karena melawan pun akan percuma, bisa bisa beasiswa nya akan dicabut.

***

Membuka kemeja serta kaos yang kotor dan bau lalu mencuci dengan air mengalir di wastafel pakai sabun cuci tangan.

karena berada didalam toilet khusus wanita makanya Ratih berani melepas pakaian kotornya dan hanya menyisakan tank top daleman pada tubuh.

"seadanya dulu yang penting baunya hilang." monolog Ratih.

Selesai mencuci langsung dikeringkan dibawah alat pengering tangan. Agak lama dan membosankan tapi mau bagaimana lagi ? mana mungkin dia keluar dengan tampilan kucing got kan.

Setelah dirasa sudah bisa dipakai lagi, Ratih kembali memakai baju dan kemeja nya. "Lumayan gak sebau tadi, kalau kena angin juga akan cepat kering.."

merapikan penampilan di cermin lalu melanjutkan tujuannya ke perpustakaan kota.

***

Di dalam perpustakaan kota .

penjaga perpustakaan yang sudah hafal dengan nasib Ratih hanya melempar senyum dan berkata, "Tugas kuliah lagi ya mbak Ratih ?"

"hehe.. iya mba Yuli.." kata Ratih sopan

Ratih mengambil beberapa buku yang sesuai referensi, sebuah buku berjudul "dinasty Syailendra" menarik perhatian Ratih untuk membacanya.

Membaca buku di tempat favoritnya, dekat jendela. Tanpa Ratih sadari ada sepasang mata yang diam diam memperhatikan.

Merasa ada yang memperhatikan, Ratih menoleh dan memindai setiap sudut perpustakaan yang memang sedang ramai pengunjung. Tidak menemukan hal yang janggal Ratih Prameswari melanjutkan membaca buku.

***

Yang mengamati Ratih Prameswari sedari tadi adalah Putra pratama, yang sudah lebih dulu berada di perpustakaan dan sempat melihat bagaimana geng Beauty membully Ratih di kampus.

Tapi putra sendiri tidak bisa berbuat apa apa , apalagi jika menyangkut putri keluarga Atmaja,

Diam diam Putra mengagumi Ratih, karena ketangguhan Ratih dalam menghadap i orang yang sudah melakukan perundungan pada dirinya,

"Dia masih bisa tenang meskipun Kinan sudah mempermalukan dirinya.." gumam Putra dari salah satu sudut perpustakaan yang agak jauh dengan tempat baca Ratih Prameswari.

***

Like, komen, hadiah ..

vote dan favoritkan untuk update selanjutnya

Sugeng Rahayu 🙏

Terpopuler

Comments

Titin Sampita

Titin Sampita

Kalau urusan bullying seingat sy sdh ada sejak zaman dulu th 1960. Krn tdk mengerti bhs mrk ( maklum dr desa) diejek. Dan mrk pelaku bullying tdk pernah sendiri beraninya main keroyok alias pengecut.

2023-01-15

1

pєkαᴰᴼᴺᴳ

pєkαᴰᴼᴺᴳ

si tukang bully pasti beban orang tua 🤣mana bisa mandiri di lihat dari penampilan, gak banget 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️kalau di bully diam aja Ratih gk usah di ladenin buang buang waktu

2022-09-15

4

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Ya tak jarang kata - kata itu begitu di anggap remah oleh orang lain, padahal tak semua orang yang berpenampilan cupu itu sangat polos. Justru ia lebih pintar dari yang lain tanpa mereka sadari.

2022-09-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Si Cupu
2 Bab 2 Kinan, Queen of bully
3 Bab 3 Mimpi aneh tapi nyata
4 Bab 4 Terikat masalalu
5 Bab 5 Aku adalah kamu, kamu adalah aku
6 Superwoman dadakan
7 Macet
8 Home sweet home
9 Kebun belakangan rumah
10 Sang dewi
11 Ritual malam purnama
12 Mengunjungi segara kidul
13 Dua bangsa sebelum manusia
14 Perjamuan makan
15 Dukungan Kanjeng Ratu
16 Cupu manik milik sang putri
17 Hutan Larangan
18 Bukit Boko
19 Perjalanan spiritual sang putri
20 Bertemu Adhi shakti
21 Rakai Pikatan POV
22 Alas Roban
23 Pertemuan pertama calon bojo
24 Bab 24 Flashback pertunangan
25 Bab 25 Prosesi pingitan Rakai Pikatan
26 Bab 26 ibunda sang putri mahkota
27 Bab 27 Kakek dinasty Sanjaya, Rakai Garung
28 Bab 28 Hari H
29 Bab 29 Restu dari alam Semesta
30 Bab 30 Tamu dari negeri seberang
31 Bab 31 Dewi Sati
32 Bab 32 Melamar Dewi Sati
33 Bab 33 Pernikahan dewi Sati & Rudra
34 Bab 34 Kaliash
35 Bab 35 Kemarahan Daksha
36 Bab 36 Kutukan Dewa
37 Bab 37 Kembali ke masa depan
38 Bab 38 Mamratipura
39 Bab 39 Sang pengasuh
40 Bab 40 Pembersihan diri dari belenggu kotoran duniawi
41 Bab 41 Bertemu pria itu
42 Bab 42 Kebetulan lagi ?
43 Bab 43 Musuh besar dinasty ?
44 Bab 44 Awal perpisahan
45 Bab 45 Gerakan makar pu Kumbhayoni
46 Bab 46 Hilangnya roh roh suci penjaga dinasty
47 Bab 47 Samudro Aji..
48 Bab 48 Sebuah pengabdian
49 Bab 49 Cari perhatian ?Hhmm..
50 Bab 50 Cowok biadab
51 Bab 51 Serangan Queen of bully
52 Bab 52 om Raymond jahat !!
53 Bab 53 Nini buyut
54 Bab 54 Kehancuran sebuah babak kehidupan
55 Bab 55 Asal mula nama Sanjivani
56 Bab 56 Petilasan terakhir
57 Bab 57 Ijinkan aku menjadi buyutmu
58 Bab 58 Beberapa menit seperti bertahun tahun
59 Bab 59 Tiga tahun kemudian
60 Bab 60 Menjadi pegawai baru
61 Bab 61 Candi Sudut
62 Bab 62 Bertemu Fabiyan
63 Bab 63 Ijin sakit
64 Bab 64 Ulang tahun Fabiyan
65 Bab 65 Pulang bareng Fabiyan
66 Bab 66 Kamu adalah takdirku
67 Bab 67 Satu karma terakhir
68 Bab 68 Apa yang harus kulakukan
69 Bab 69 Ambil cuti
70 Bab 70 Rawa pening
71 Bab 71 Rawa pening 2
72 Bab 72 Tiba di rumah
73 Bab 73 Bermalas malasan dirumah
74 Bab 74 Air kendi
75 Bab 75 Rencana Hiking
76 Bab 76 puncak kebun teh
77 Bab 77 Jalur perpisahan
78 Bab 78 Candi kamulaning jagad
79 Bab 79 Kedinginan
80 Bab 80 Pulang
81 Bab 81 Wanita itu ternyata dia
82 Bab 82 Dibikin nyaman ?
83 Bab 83 Wes titi wancine
84 Bab 84 Wejangan spiritual
85 Bab 85 Kebingungan Raymond
86 Bab 86 Tugas luar provinsi
87 Bab 87 Bertemu teman lama
88 Bab 88 situs era isyana
89 Bab 89 Tidak terlihat ?
90 Bab 90 Membuat laporan
91 Bab 91 Sudah Tertakdirkan
92 Bab 92 Apakah ini, cinta ?
93 Bab 93 Hanya memperjuangkan tekad
94 Bab 94 Masa depan
95 Bab 95 Kedatangan Nenek dan Kakek
96 Bab 96 Bahasa leluhur bahasa roh suci
97 Bab 97 Bulan madu dadakan
98 Bab 98 Masalalu Putra
99 Bab 99 Putra adalah idhyang
100 Bab 100 Apa bisa ?
101 Bab 101 Rahasia batu merah delima
102 Bab 102 Upacara Yadjna Mahesasurawardhani
103 Bab 103 Waktu bersama Rakai Pikatan
104 Bab 104 Sulit mengubah takdir
105 Bab 105 Tusuk rambut kenangan
106 Bab 106 Pondok kecil
107 Bab 107 Bertemu Sanjivani
108 Bab 108 Bertemu buyut
109 Bab 109 Bebas sementara
110 Bab 110 Ritual Akhir
111 Bab 111 Liciknya Raymond
112 Bab 112 Mencari jawaban kegelisahan hati
113 Bab 113 Menemui penuntun
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 bab 117 Wahyu layang putih
118 Bab 118 Seperti kertas kosong
119 Bab 119 Kemunculan Raymond
120 Bab 120 tahun 2018
121 Bab 121 kenangan terakhir putra pratama..
122 Bab 122 Memperbaiki mood menjelang hari persalinan
123 Bab 123 Kue pukis
124 Bab 124 fase jeda
125 Bab 125 Petunjuk pribadi
126 Bab 126 Mencari sendang
127 Bab 127 Benda itu
128 Bab 128 Ke pasar
129 Bab 129 Persiapan malam ritual bulan purnama
130 Bab 130 Doa pembuka ritual malam bulan purnama
131 Bab 131 Pencuri energi gaib
132 Bab 132 Melahirkan
133 Bab 133 Brokohan
134 Bab 134 Anggap aku ayahmu
135 Bab 135 Pertemuan dinegara asing
136 Bab 136 Pria idaman ?
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139 Menyerahkan Mahkota suci
140 Bab 140 Pertukaran energi gaib dan keinginan
141 Bab 141 Mimpi itu..
142 Bab 142 Persiapan pernikahan Raymond Tamara
143 Bab 143 Dipingit
144 144 Demam mendadak
145 145 Kendi yang kosong
146 Bab 146 Merasa seperti menemukan jalan pulang
147 pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bab 1 Si Cupu
2
Bab 2 Kinan, Queen of bully
3
Bab 3 Mimpi aneh tapi nyata
4
Bab 4 Terikat masalalu
5
Bab 5 Aku adalah kamu, kamu adalah aku
6
Superwoman dadakan
7
Macet
8
Home sweet home
9
Kebun belakangan rumah
10
Sang dewi
11
Ritual malam purnama
12
Mengunjungi segara kidul
13
Dua bangsa sebelum manusia
14
Perjamuan makan
15
Dukungan Kanjeng Ratu
16
Cupu manik milik sang putri
17
Hutan Larangan
18
Bukit Boko
19
Perjalanan spiritual sang putri
20
Bertemu Adhi shakti
21
Rakai Pikatan POV
22
Alas Roban
23
Pertemuan pertama calon bojo
24
Bab 24 Flashback pertunangan
25
Bab 25 Prosesi pingitan Rakai Pikatan
26
Bab 26 ibunda sang putri mahkota
27
Bab 27 Kakek dinasty Sanjaya, Rakai Garung
28
Bab 28 Hari H
29
Bab 29 Restu dari alam Semesta
30
Bab 30 Tamu dari negeri seberang
31
Bab 31 Dewi Sati
32
Bab 32 Melamar Dewi Sati
33
Bab 33 Pernikahan dewi Sati & Rudra
34
Bab 34 Kaliash
35
Bab 35 Kemarahan Daksha
36
Bab 36 Kutukan Dewa
37
Bab 37 Kembali ke masa depan
38
Bab 38 Mamratipura
39
Bab 39 Sang pengasuh
40
Bab 40 Pembersihan diri dari belenggu kotoran duniawi
41
Bab 41 Bertemu pria itu
42
Bab 42 Kebetulan lagi ?
43
Bab 43 Musuh besar dinasty ?
44
Bab 44 Awal perpisahan
45
Bab 45 Gerakan makar pu Kumbhayoni
46
Bab 46 Hilangnya roh roh suci penjaga dinasty
47
Bab 47 Samudro Aji..
48
Bab 48 Sebuah pengabdian
49
Bab 49 Cari perhatian ?Hhmm..
50
Bab 50 Cowok biadab
51
Bab 51 Serangan Queen of bully
52
Bab 52 om Raymond jahat !!
53
Bab 53 Nini buyut
54
Bab 54 Kehancuran sebuah babak kehidupan
55
Bab 55 Asal mula nama Sanjivani
56
Bab 56 Petilasan terakhir
57
Bab 57 Ijinkan aku menjadi buyutmu
58
Bab 58 Beberapa menit seperti bertahun tahun
59
Bab 59 Tiga tahun kemudian
60
Bab 60 Menjadi pegawai baru
61
Bab 61 Candi Sudut
62
Bab 62 Bertemu Fabiyan
63
Bab 63 Ijin sakit
64
Bab 64 Ulang tahun Fabiyan
65
Bab 65 Pulang bareng Fabiyan
66
Bab 66 Kamu adalah takdirku
67
Bab 67 Satu karma terakhir
68
Bab 68 Apa yang harus kulakukan
69
Bab 69 Ambil cuti
70
Bab 70 Rawa pening
71
Bab 71 Rawa pening 2
72
Bab 72 Tiba di rumah
73
Bab 73 Bermalas malasan dirumah
74
Bab 74 Air kendi
75
Bab 75 Rencana Hiking
76
Bab 76 puncak kebun teh
77
Bab 77 Jalur perpisahan
78
Bab 78 Candi kamulaning jagad
79
Bab 79 Kedinginan
80
Bab 80 Pulang
81
Bab 81 Wanita itu ternyata dia
82
Bab 82 Dibikin nyaman ?
83
Bab 83 Wes titi wancine
84
Bab 84 Wejangan spiritual
85
Bab 85 Kebingungan Raymond
86
Bab 86 Tugas luar provinsi
87
Bab 87 Bertemu teman lama
88
Bab 88 situs era isyana
89
Bab 89 Tidak terlihat ?
90
Bab 90 Membuat laporan
91
Bab 91 Sudah Tertakdirkan
92
Bab 92 Apakah ini, cinta ?
93
Bab 93 Hanya memperjuangkan tekad
94
Bab 94 Masa depan
95
Bab 95 Kedatangan Nenek dan Kakek
96
Bab 96 Bahasa leluhur bahasa roh suci
97
Bab 97 Bulan madu dadakan
98
Bab 98 Masalalu Putra
99
Bab 99 Putra adalah idhyang
100
Bab 100 Apa bisa ?
101
Bab 101 Rahasia batu merah delima
102
Bab 102 Upacara Yadjna Mahesasurawardhani
103
Bab 103 Waktu bersama Rakai Pikatan
104
Bab 104 Sulit mengubah takdir
105
Bab 105 Tusuk rambut kenangan
106
Bab 106 Pondok kecil
107
Bab 107 Bertemu Sanjivani
108
Bab 108 Bertemu buyut
109
Bab 109 Bebas sementara
110
Bab 110 Ritual Akhir
111
Bab 111 Liciknya Raymond
112
Bab 112 Mencari jawaban kegelisahan hati
113
Bab 113 Menemui penuntun
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
bab 117 Wahyu layang putih
118
Bab 118 Seperti kertas kosong
119
Bab 119 Kemunculan Raymond
120
Bab 120 tahun 2018
121
Bab 121 kenangan terakhir putra pratama..
122
Bab 122 Memperbaiki mood menjelang hari persalinan
123
Bab 123 Kue pukis
124
Bab 124 fase jeda
125
Bab 125 Petunjuk pribadi
126
Bab 126 Mencari sendang
127
Bab 127 Benda itu
128
Bab 128 Ke pasar
129
Bab 129 Persiapan malam ritual bulan purnama
130
Bab 130 Doa pembuka ritual malam bulan purnama
131
Bab 131 Pencuri energi gaib
132
Bab 132 Melahirkan
133
Bab 133 Brokohan
134
Bab 134 Anggap aku ayahmu
135
Bab 135 Pertemuan dinegara asing
136
Bab 136 Pria idaman ?
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139 Menyerahkan Mahkota suci
140
Bab 140 Pertukaran energi gaib dan keinginan
141
Bab 141 Mimpi itu..
142
Bab 142 Persiapan pernikahan Raymond Tamara
143
Bab 143 Dipingit
144
144 Demam mendadak
145
145 Kendi yang kosong
146
Bab 146 Merasa seperti menemukan jalan pulang
147
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!