Bab 5 Aku adalah kamu, kamu adalah aku

Seminggu berlalu setelah kejadian mimpi aneh itu..

Ratih Prameswari masih tidak bisa menangkap apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus dia lakukan. Setiap malam dirinya selalu didatangi sesosok bayangan, entah itu alam mimpi atau bukan tapi Ratih Prameswari sadar apa yang dia alami. Bayangan itu adalah sesosok wanita dengan mahkota, persis seperti yang Ratih pakai dialam mimpi tempo hari, cuma ini masih berwujud bayangan, belum nampak pasti siapa ..

Ratih Prameswari... jangan lewat gang kecil itu..

Sebuah suara membisik indera pendengaran Ratih, ketika dia hendak lari pagi sebelum subuh seperti kebiasaan nya.

Mencoba mengabaikan suara tidak jelas tadi dan tetap berlari melewati gang kecil di perkampungan belakang kost.

Tercium aroma yang aneh,

busuk banget...

mencari asal aroma tidak sedap itu dan Ratih terkejut, sebuah jasad tergeletak ditumpukkan sampah. Jantung berlomba , harus bagaimana ?

Wajah Ratih seketika pias karena ini adalah kali pertama dia melihat jasad yang sudah mulai membusuk.

Segera meninggalkan gang kecil lalu berlari mencari rumah pak RT.

Pukul 06.30 Ambulans sudah berada di lokasi untuk evakuasi jasad. Beberapa mobil polisi juga berjaga disekitar lokasi kejadian ditemukan nya seonggok mayat yang diketahui berjenis kelamin laki laki.

Ratih tertahan di rumah pak RT karena selain syok, dia juga diminta keterangan sebagai saksi.

Ratih sangat tidak suka aroma busuk seperti tadi, pikirannya terbayang bagaimana dia melihat jasad diatas tumpukan sampah seketika membuat dirinya mual hampir muntah.

bu RT memberikan teh hangat supaya Ratih lebih tenang.

Jam segini harusnya aku udah mandi dan bersiap ke kampus, huft

Pukul 08.00 semua sudah selesai

Mobil ambulans dan mobil polisi sudah pergi dari lokasi kejadian, Ratih juga sudah memberikan keterangan sesuai apa yang dia alami.

Ternyata itu adalah mayat seorang laki laki yang terkenal sebagai preman kampung, tubuhnya banyak tatoo, rambut gondrong ikal, saat ditemukan korban mengalami banyak bekas tusukan benda tajam, bukan pisau atau benda tajam pada umumnya, melainkan sebuah keris, karena bekas luka tusukan terlihat kasar dan membentuk gelombang.

Anehnya mayat laki-laki itu juga menampakkan ekspresi ketakutan, teridentifikasi dari dahi berkerut tertarik keatas dan juga bola mata yang menonjol keluar dengan pupil yang membesar. Ini seperti dia diserang tiba tiba dan korban tidak siap membela diri.

Kejadian ini menjadi berita hangat selama berhari -hari, warga kampung tidak henti hentinya berkonspirasi, saling mengaitkan dengan hal -hal yang diluar akal sehat. Ada yang bilang pria itu diserang makhluk jadi jadian yang menyeramkan, Aada yang bilang malaikat pencabut nyawa bekerja dengan sangat baik dengan mencabut nyawa seorang preman seperti nya.

***

Lain kali aku akan coba ikuti suara bisikan itu..

Bayangkan saja kalau dari awal Ratih mengikuti apa yang dikatakan suara di kepala nya pasti dia tidak akan terjebak dalam drama penemuan jasad, dan dia juga tidak akan bolos kuliah di hari yang sama. Karena setelah kejadian itu tubuh Ratih benar benar pucat pias dan tidak bertenaga, seharian hanya tidur di kost.

***

Hujan deras membasahi bumi, malam itu Ratih bersiap untuk pulang, karena jam kerjanya sudah selesai. Namun keadaan berkata lain, Ratih terjebak di teras toko karena hujan yang sangat lebat,

Pingin nekat tapi takut nanti masuk angin

Iseng iseng menyentuh kalung kuno dilehernya. Kalung yang sejak awal dipakai tidak bisa dilepaskan, sekuat apapun tenaga seorang Ratih Prameswari tetep gagal melepaskan kalung,

Kalung kuno yang dipakai kanjeng putri dyah Pramodhawardani pada hari pertunangan pada awal abad 9

Mengusap usap kalung yang tanpa Ratih sadari sesosok itu hadir disampingnya..

memanggilku ?

Aarrhh... Ratih berteriak kaget, namun sosok itu hanya tersenyum manis.

"ka..kamu siapa ??" tanya Ratih

"Kamu.. siapa ??" balas sesosok itu

"Jangan ganggu aku, pergilah !!" mencoba menggertak walaupun sebenarnya takut

"Kamu yang memanggilnya ku, Ratih Prameswari..." ucap sesosok itu yang ikut duduk disebelah Ratih.

"Apakah orang lain juga melihat mu ? sama seperti aku melihat mu saat ini ??" tanya Ratih

"Hanya kamu yang bisa melihat ku..." jawabnya

Kalau aku bicara dalam hati seperti ini apakah kamu tahu ??

Ratih membatin.

"Aku tahu Ratih... meskipun hanya diucapkan didalam hati tapi aku bisa mendengarnya..." kata sesosok sambil senyum.

kalau begitu aku akan bicara dalam hati saja biar tidak dianggap gila...

"Tanyakan apa yang ingin kamu tanyakan Ratih.."

Siapa kamu ?

"aku adalah kamu Ratih.."

Tolong jangan bercanda, apa tujuan dari semua ini ?

"Memperbaiki karma.. supaya terlepas dari ikatan masalalu .."

Apa yang bisa aku lakukan ?

"pertama tama, aku ingin kita berteman," Sesosok itu menjawab ambigu

"Aku adalah kamu dan Kamu adalah aku.. "

sosok itu mengulurkan tangan , Ratih menyambut lalu mereka berdua bersalaman. Tiba tiba sesosok itu menghilang, lebih tepatnya tertarik ke dalam tubuh Ratih Prameswari.

Aku ada ditubuhmu Ratih, kita akan memperbaiki karma kita...

Astaga.. seenaknya saja sih !!

Panggil aku mbakyu..

Kamu bukan mbakyuku, kamu seorang anak raja yang nyasar ditubuhku

Kamu adalah perwujudan reinkarnasi diriku...

Sulit untuk percaya... pergilah keluar dari tubuh ku..

Aku tidak bisa Ratih Prameswari, sebelum kamu membantuku memperbaiki karma yang kadung terjadi.

Terserah lah... Aku mau pulang.. bisa tolong hentikan hujan ini ???

bisa...

Beberapa saat kemudian hujan reda, awan hitam yang menyelimuti malam mulai hilang, Langit seketika cerah nampak bintang bertaburan dan bulan yang terang memancarkan sinarnya.

waah keren....

Ratih berdecak kagum akan kemampuan sosok yang nyawiji didirinya..

itu hal kecil Ratih, ayo sekarang kita segera pulang !!

Pulang ke kost dengan suasana yang menyenangkan, aroma aspal setelah terkena hujan adalah terbaik. Berkali kali Ratih menghirup dalam aroma tersebut.

Kekanakan juga kamu ya tih...

biarin.. ini tuh sangat menyenangkan tahu !!

seperti nya kita akan cepat akrab

Kamu seperti penjaga pribadiku hehe

Aku akan selalu menjaga ragamu, sampai karma kita terselesaikan..

Bisa cerita tentang perbuatan apa saja yang perlu diperbaiki ? maksudku kita perbaiki ?

Aku akan menceritakan nya satu persatu Ratih..

Kini Ratih Prameswari harus mulai terbiasa dengan kehadiran sosok yang datang dan pergi sesuka hati, tapi selalu merespon cepat ketika Ratih membutuhkan bantuan...

***

To be continued...

Liike, komen, hadiah ..

vote dan favoritkan untuk update selanjutnya

Sugeng Rahayu 🙏

Terpopuler

Comments

Yusni

Yusni

keren jg ceritanya thor

2024-02-23

2

Aman Tubillah

Aman Tubillah

wahhhh ceritanya keren.....👍👍👍

2023-06-08

1

𝑬𝒍𝒍𝒂

𝑬𝒍𝒍𝒂

Bukan cuman kamu saja ratih yang ngga suka aroma yang busuk! semua orang pasti ngga suka, apalagi seperti bau mayat yang tercium oleh kamu ratih, dan juga ngga tau sudah seperti apa rupah mayat yang kau temukan iti, sampai mengeluarkan bau, yang udah busuk

2022-09-20

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Si Cupu
2 Bab 2 Kinan, Queen of bully
3 Bab 3 Mimpi aneh tapi nyata
4 Bab 4 Terikat masalalu
5 Bab 5 Aku adalah kamu, kamu adalah aku
6 Superwoman dadakan
7 Macet
8 Home sweet home
9 Kebun belakangan rumah
10 Sang dewi
11 Ritual malam purnama
12 Mengunjungi segara kidul
13 Dua bangsa sebelum manusia
14 Perjamuan makan
15 Dukungan Kanjeng Ratu
16 Cupu manik milik sang putri
17 Hutan Larangan
18 Bukit Boko
19 Perjalanan spiritual sang putri
20 Bertemu Adhi shakti
21 Rakai Pikatan POV
22 Alas Roban
23 Pertemuan pertama calon bojo
24 Bab 24 Flashback pertunangan
25 Bab 25 Prosesi pingitan Rakai Pikatan
26 Bab 26 ibunda sang putri mahkota
27 Bab 27 Kakek dinasty Sanjaya, Rakai Garung
28 Bab 28 Hari H
29 Bab 29 Restu dari alam Semesta
30 Bab 30 Tamu dari negeri seberang
31 Bab 31 Dewi Sati
32 Bab 32 Melamar Dewi Sati
33 Bab 33 Pernikahan dewi Sati & Rudra
34 Bab 34 Kaliash
35 Bab 35 Kemarahan Daksha
36 Bab 36 Kutukan Dewa
37 Bab 37 Kembali ke masa depan
38 Bab 38 Mamratipura
39 Bab 39 Sang pengasuh
40 Bab 40 Pembersihan diri dari belenggu kotoran duniawi
41 Bab 41 Bertemu pria itu
42 Bab 42 Kebetulan lagi ?
43 Bab 43 Musuh besar dinasty ?
44 Bab 44 Awal perpisahan
45 Bab 45 Gerakan makar pu Kumbhayoni
46 Bab 46 Hilangnya roh roh suci penjaga dinasty
47 Bab 47 Samudro Aji..
48 Bab 48 Sebuah pengabdian
49 Bab 49 Cari perhatian ?Hhmm..
50 Bab 50 Cowok biadab
51 Bab 51 Serangan Queen of bully
52 Bab 52 om Raymond jahat !!
53 Bab 53 Nini buyut
54 Bab 54 Kehancuran sebuah babak kehidupan
55 Bab 55 Asal mula nama Sanjivani
56 Bab 56 Petilasan terakhir
57 Bab 57 Ijinkan aku menjadi buyutmu
58 Bab 58 Beberapa menit seperti bertahun tahun
59 Bab 59 Tiga tahun kemudian
60 Bab 60 Menjadi pegawai baru
61 Bab 61 Candi Sudut
62 Bab 62 Bertemu Fabiyan
63 Bab 63 Ijin sakit
64 Bab 64 Ulang tahun Fabiyan
65 Bab 65 Pulang bareng Fabiyan
66 Bab 66 Kamu adalah takdirku
67 Bab 67 Satu karma terakhir
68 Bab 68 Apa yang harus kulakukan
69 Bab 69 Ambil cuti
70 Bab 70 Rawa pening
71 Bab 71 Rawa pening 2
72 Bab 72 Tiba di rumah
73 Bab 73 Bermalas malasan dirumah
74 Bab 74 Air kendi
75 Bab 75 Rencana Hiking
76 Bab 76 puncak kebun teh
77 Bab 77 Jalur perpisahan
78 Bab 78 Candi kamulaning jagad
79 Bab 79 Kedinginan
80 Bab 80 Pulang
81 Bab 81 Wanita itu ternyata dia
82 Bab 82 Dibikin nyaman ?
83 Bab 83 Wes titi wancine
84 Bab 84 Wejangan spiritual
85 Bab 85 Kebingungan Raymond
86 Bab 86 Tugas luar provinsi
87 Bab 87 Bertemu teman lama
88 Bab 88 situs era isyana
89 Bab 89 Tidak terlihat ?
90 Bab 90 Membuat laporan
91 Bab 91 Sudah Tertakdirkan
92 Bab 92 Apakah ini, cinta ?
93 Bab 93 Hanya memperjuangkan tekad
94 Bab 94 Masa depan
95 Bab 95 Kedatangan Nenek dan Kakek
96 Bab 96 Bahasa leluhur bahasa roh suci
97 Bab 97 Bulan madu dadakan
98 Bab 98 Masalalu Putra
99 Bab 99 Putra adalah idhyang
100 Bab 100 Apa bisa ?
101 Bab 101 Rahasia batu merah delima
102 Bab 102 Upacara Yadjna Mahesasurawardhani
103 Bab 103 Waktu bersama Rakai Pikatan
104 Bab 104 Sulit mengubah takdir
105 Bab 105 Tusuk rambut kenangan
106 Bab 106 Pondok kecil
107 Bab 107 Bertemu Sanjivani
108 Bab 108 Bertemu buyut
109 Bab 109 Bebas sementara
110 Bab 110 Ritual Akhir
111 Bab 111 Liciknya Raymond
112 Bab 112 Mencari jawaban kegelisahan hati
113 Bab 113 Menemui penuntun
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 bab 117 Wahyu layang putih
118 Bab 118 Seperti kertas kosong
119 Bab 119 Kemunculan Raymond
120 Bab 120 tahun 2018
121 Bab 121 kenangan terakhir putra pratama..
122 Bab 122 Memperbaiki mood menjelang hari persalinan
123 Bab 123 Kue pukis
124 Bab 124 fase jeda
125 Bab 125 Petunjuk pribadi
126 Bab 126 Mencari sendang
127 Bab 127 Benda itu
128 Bab 128 Ke pasar
129 Bab 129 Persiapan malam ritual bulan purnama
130 Bab 130 Doa pembuka ritual malam bulan purnama
131 Bab 131 Pencuri energi gaib
132 Bab 132 Melahirkan
133 Bab 133 Brokohan
134 Bab 134 Anggap aku ayahmu
135 Bab 135 Pertemuan dinegara asing
136 Bab 136 Pria idaman ?
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139 Menyerahkan Mahkota suci
140 Bab 140 Pertukaran energi gaib dan keinginan
141 Bab 141 Mimpi itu..
142 Bab 142 Persiapan pernikahan Raymond Tamara
143 Bab 143 Dipingit
144 144 Demam mendadak
145 145 Kendi yang kosong
146 Bab 146 Merasa seperti menemukan jalan pulang
147 pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bab 1 Si Cupu
2
Bab 2 Kinan, Queen of bully
3
Bab 3 Mimpi aneh tapi nyata
4
Bab 4 Terikat masalalu
5
Bab 5 Aku adalah kamu, kamu adalah aku
6
Superwoman dadakan
7
Macet
8
Home sweet home
9
Kebun belakangan rumah
10
Sang dewi
11
Ritual malam purnama
12
Mengunjungi segara kidul
13
Dua bangsa sebelum manusia
14
Perjamuan makan
15
Dukungan Kanjeng Ratu
16
Cupu manik milik sang putri
17
Hutan Larangan
18
Bukit Boko
19
Perjalanan spiritual sang putri
20
Bertemu Adhi shakti
21
Rakai Pikatan POV
22
Alas Roban
23
Pertemuan pertama calon bojo
24
Bab 24 Flashback pertunangan
25
Bab 25 Prosesi pingitan Rakai Pikatan
26
Bab 26 ibunda sang putri mahkota
27
Bab 27 Kakek dinasty Sanjaya, Rakai Garung
28
Bab 28 Hari H
29
Bab 29 Restu dari alam Semesta
30
Bab 30 Tamu dari negeri seberang
31
Bab 31 Dewi Sati
32
Bab 32 Melamar Dewi Sati
33
Bab 33 Pernikahan dewi Sati & Rudra
34
Bab 34 Kaliash
35
Bab 35 Kemarahan Daksha
36
Bab 36 Kutukan Dewa
37
Bab 37 Kembali ke masa depan
38
Bab 38 Mamratipura
39
Bab 39 Sang pengasuh
40
Bab 40 Pembersihan diri dari belenggu kotoran duniawi
41
Bab 41 Bertemu pria itu
42
Bab 42 Kebetulan lagi ?
43
Bab 43 Musuh besar dinasty ?
44
Bab 44 Awal perpisahan
45
Bab 45 Gerakan makar pu Kumbhayoni
46
Bab 46 Hilangnya roh roh suci penjaga dinasty
47
Bab 47 Samudro Aji..
48
Bab 48 Sebuah pengabdian
49
Bab 49 Cari perhatian ?Hhmm..
50
Bab 50 Cowok biadab
51
Bab 51 Serangan Queen of bully
52
Bab 52 om Raymond jahat !!
53
Bab 53 Nini buyut
54
Bab 54 Kehancuran sebuah babak kehidupan
55
Bab 55 Asal mula nama Sanjivani
56
Bab 56 Petilasan terakhir
57
Bab 57 Ijinkan aku menjadi buyutmu
58
Bab 58 Beberapa menit seperti bertahun tahun
59
Bab 59 Tiga tahun kemudian
60
Bab 60 Menjadi pegawai baru
61
Bab 61 Candi Sudut
62
Bab 62 Bertemu Fabiyan
63
Bab 63 Ijin sakit
64
Bab 64 Ulang tahun Fabiyan
65
Bab 65 Pulang bareng Fabiyan
66
Bab 66 Kamu adalah takdirku
67
Bab 67 Satu karma terakhir
68
Bab 68 Apa yang harus kulakukan
69
Bab 69 Ambil cuti
70
Bab 70 Rawa pening
71
Bab 71 Rawa pening 2
72
Bab 72 Tiba di rumah
73
Bab 73 Bermalas malasan dirumah
74
Bab 74 Air kendi
75
Bab 75 Rencana Hiking
76
Bab 76 puncak kebun teh
77
Bab 77 Jalur perpisahan
78
Bab 78 Candi kamulaning jagad
79
Bab 79 Kedinginan
80
Bab 80 Pulang
81
Bab 81 Wanita itu ternyata dia
82
Bab 82 Dibikin nyaman ?
83
Bab 83 Wes titi wancine
84
Bab 84 Wejangan spiritual
85
Bab 85 Kebingungan Raymond
86
Bab 86 Tugas luar provinsi
87
Bab 87 Bertemu teman lama
88
Bab 88 situs era isyana
89
Bab 89 Tidak terlihat ?
90
Bab 90 Membuat laporan
91
Bab 91 Sudah Tertakdirkan
92
Bab 92 Apakah ini, cinta ?
93
Bab 93 Hanya memperjuangkan tekad
94
Bab 94 Masa depan
95
Bab 95 Kedatangan Nenek dan Kakek
96
Bab 96 Bahasa leluhur bahasa roh suci
97
Bab 97 Bulan madu dadakan
98
Bab 98 Masalalu Putra
99
Bab 99 Putra adalah idhyang
100
Bab 100 Apa bisa ?
101
Bab 101 Rahasia batu merah delima
102
Bab 102 Upacara Yadjna Mahesasurawardhani
103
Bab 103 Waktu bersama Rakai Pikatan
104
Bab 104 Sulit mengubah takdir
105
Bab 105 Tusuk rambut kenangan
106
Bab 106 Pondok kecil
107
Bab 107 Bertemu Sanjivani
108
Bab 108 Bertemu buyut
109
Bab 109 Bebas sementara
110
Bab 110 Ritual Akhir
111
Bab 111 Liciknya Raymond
112
Bab 112 Mencari jawaban kegelisahan hati
113
Bab 113 Menemui penuntun
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
bab 117 Wahyu layang putih
118
Bab 118 Seperti kertas kosong
119
Bab 119 Kemunculan Raymond
120
Bab 120 tahun 2018
121
Bab 121 kenangan terakhir putra pratama..
122
Bab 122 Memperbaiki mood menjelang hari persalinan
123
Bab 123 Kue pukis
124
Bab 124 fase jeda
125
Bab 125 Petunjuk pribadi
126
Bab 126 Mencari sendang
127
Bab 127 Benda itu
128
Bab 128 Ke pasar
129
Bab 129 Persiapan malam ritual bulan purnama
130
Bab 130 Doa pembuka ritual malam bulan purnama
131
Bab 131 Pencuri energi gaib
132
Bab 132 Melahirkan
133
Bab 133 Brokohan
134
Bab 134 Anggap aku ayahmu
135
Bab 135 Pertemuan dinegara asing
136
Bab 136 Pria idaman ?
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139 Menyerahkan Mahkota suci
140
Bab 140 Pertukaran energi gaib dan keinginan
141
Bab 141 Mimpi itu..
142
Bab 142 Persiapan pernikahan Raymond Tamara
143
Bab 143 Dipingit
144
144 Demam mendadak
145
145 Kendi yang kosong
146
Bab 146 Merasa seperti menemukan jalan pulang
147
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!