Bab 4 Terikat masalalu

kanjeng putri...

Ratih membuka mata seketika saat mendengar suara memanggil nya. Melihat sekeliling dan terkejut, dia tidak berada ditempat seharusnya, bayangan rooftop gedung perkuliahan yang terik menguap seketika saat Ratih menyadari bahwa dirinya berada dikamar asing.

Kamar dengan bilik kayu berukir lapis emas, ranjang besar bahan kayu jati, kokoh nan mewah. Tirai yang mengelilingi ranjang terbuat dari anyaman benang sutra, alas tidur empuk sangat nyaman terbuat dari bulu bulu pilihan dengan warna emas . Diseberang ranjang terdapat sebuah meja bundar dengan sebuah cangkir berwarna kuning dan kendi,

seperti kamar seorang putri raja

batin Ratih. dia bangun beranjak dari dipan, melihat pantulan dirinya disebuah cermin yang terbuat dari bahan kuningan, tidak cukup jelas namun masih dapat memantulkan sosoknya.

Mundur beberapa langkah saking terkejutnya, sejak kapan dia memakai kemben (kain jarik yang dililitkan pada badan, menutup bagian dada sampai mata kaki..).

"Kanjeng putri, paduka sudah menunggu di tempat siraman.." ucap salah seorang perempuan yang berpakaian mirip dirinya,

seorang dayang...

Ratih menatap tertegun pada sosok dayang yang berdiri menundukkan kepala dihadapan nya..

Mulai belajar memahaminya situasi, Ratih mencoba bersikap sebiasa mungkin.

ikuti dulu arusnya nanti sambil cari solusinya.

Ratih mengangguk lalu berjalan mengikuti para dayang yang menunggu didepan bilik kamar..

Berjalan pelan, karena lilitan kain ini sangat kencang. Namun para dayang seperti sudah terbiasa, mereka berjalan dengan gesit, tidak seperti Ratih yang Takut kesrimpet.

Lima dayang berjalan didepan, Lima lainnya berjalan dibelakang, Ratih berada ditengah...

Sesekali Ratih mengamati, pilar pilar menjulang tinggi melewati sebuah taman yang berisi banyak sekali bunga bunga yang cantik seperti mawar, melati,sedap malam, lotus, teratai, Kolam besar seperti danau buatan berisi banyak sekali ikan berwarna hitam, putih, merah, kuning.

Setelah beberapa menit berjalan mengikuti iringan para dayang, Ratih tiba disebuah pendopo kecil yang terdapat pancuran dari mata air yang berasal dari salah satu sumber murni Gunung dibelakang istana.

Seperti prosesi siraman

Celingak celinguk kembali membaca situasi, para pengawal perempuan berdiri berjejer di sepanjang jalan setapak menuju pendopo.

ada ratusan

Diujung sana ada sebuah singgasana dan sedang duduk seorang pria tua bermahkota memakai pakaian kebesaran seorang raja.

Samaratungga..

Ratih seketika membekap mulutnya, seakan tidak percaya, dia berada di dunia mimpi, lebih tepatnya di peralihan abad 8 ke 9. Mundur beberapa langkah saking syok nya.

"Kanjeng putri..." kata seorang dayang yang berada tepat dibelakang ku.

"Ti.. tidak apa apa.. maaf.." mencoba menetralkan diri lagi.

"sendiko dawuh kanjeng putri..." menangkup kedua tangan lalu menuntun ke pendopo.

Semua mata tertuju pada sosok Ratih Prameswari yang sedang menjelma menjadi seorang anak raja, dan kalau tebakan Ratih benar, maka dia saat ini berada di tubuh Dyah Pramodhawardani. Seketika seluruh tubuh terasa merinding...

"Anakku... kemarilah.." kata sang Raja tatkala menghampiri dan memeluk singkat sang putri.

Hangat... pelukan seorang ayah..

Aroma Cendana adalah wewangian yang paling disukai Raja Samaratungga. Ketika beliau berjalan menuju singgasana sangat gagah dan berwibawa dengan aura seorang raja yang direstui semesta , aroma Cendana mengiringi setiap langkah nya..

Raja menatap teduh pada sang putri, yang hari ini akan melakukan proses i siraman. Seorang pria telah berhasil memenangkan sayembara, dia berhasil mewujudkan pembangunan bumisambhara sesuai keinginan sang Raja.

Ratih mengikuti semua prosesi dengan tentang, lebih tepatnya main aman karena takut jika salah bicara akan merusak semuanya,dan bukan tidak mungkin dia akan dianggap gila , karena semua orang dijaman itu melihat Ratih Prameswari sebagai seorang putri tunggal calon penerus tahta kerajaan dinasti Syailendra,

Dyah Pramodhawardani

Sebuah nama yang akan melegenda ribuan tahun, karena sikap bijaksana nya terhadap seluruh rakyat, Seorang calon pemimpin yang sangat mulia hati dan tutur katanya. Seorang calon Ratu yang akan melahirkan bibit bibit ratu selanjutnya, wilayah kekuasaan yang tidak hanya di tanah Jawa tapi seluruh penjuru marcapada.

merinding

Itu yang saat ini Ratih rasakan, sepanjang prosesi yang dia jalani. Sang ayah memandikan putrinya dibawah pancuran mata air murni diiringi lantunan doa doa yang akan direstui para dewa. Sebuah harapan besar dipundak sang putri, semoga putri satu satunya akan sanggup menjalani takdirnya...

Selesai proses i siraman, Ratih kembali diiring kedalam kamarnya, para dayang cekatan mengeringkan tubuhnya, lalu memakaikan busana selanjutnya, sebuah mahkota kecil bertengger diatas kepala sang putri, rambut yang disanggul sesuai ketentuan jaman itu.

mirip baju kebaya basahan

Kain berwarna coklat kombinasi emas membalut tubuh sang putri sangat sempurna. Selendang berwarna hijau emerald menghiasi menambahkan kesan elegan seorang putri mahkota.

Menjelang pergantian malam, suasana alun alun istana mulai dipadati rakyat yang ingin menyaksikan acara sakral junjungannya. Para biksu mulai memasuki pelataran bumishambara, melantunkan puji pujian untuk para leluhur.

Semakin pekat dan sakral, malam hari ini adalah saksi persatuan dua orang dari dinasti berbeda yang akan mengikat hidup mereka dalam sebuah ikatan sebelum pernikahan akbar.

Calon suami sang putri berasal dari sebuah negeri nanjauh disana, pria itu 17 tahun lebih tua darinya. Dan juga berasal dari dinasti berbeda,Dinasti Syailendra penganut Budha, sedang sang calon pasangan berasal dari Dinasti Sanjaya penganut Hindu.

Inilah awal mula kisah cinta yang melegenda antara dua dinasti besar pada masa lalu.

***

skip (tidak berani terlalu detail detail)

***

Pada akhir prosesi sang calon menantu memberikan sebuah perhiasan simbolik untuk mengikat sang putri. Memasang sebuah kalung dengan liontin sebuah batu merah delima dengan ukiran yang sangat indah.

"Mulai saat ini kamu akan terikat denganku selama nya Adinda.." kata sang pria.

Sang putri hanya mengangguk tanda setuju. Atau lebih kepada rasa tanggung jawab kepada trah dinastinya,

Cinta ?? sang putri belum merasakan nya, namun sudah dipastikan bahwa sang pria sudah sangat jatuh cinta sejak pandangan pertama...

Ketika peresmian bangunan bumishambara, adalah pertemuan pertama sang pria (mpu Manuku) dengan sang putri (Dyah Pramodhawardani) disaksikan seluruh keluarga besar serta rakyat.

awalnya ini hanya sebuah bentuk tanggung jawab terhadap rakyat..

Ratih Prameswari terpejam tatkala kalung itu tersemat dilehernya

cantik sekali...

Ketika Ratih menyentuh kalung itu, tiba tiba dia terbangun dari tidur siangnya di atap rooftop salah satu gedung kampus. Nafasnya memburu... detak jantungnya tidak beraturan... dia panik... kaget ..

Mimpi yang sangat nyata... syukurlah..

Ratih gegas bangun dan berdiri merapikan pakaiannya yang sudah kering, dan dia kaget melihat kalung yang disematkan sang calon suami bertengger indah di lehernya...

Astaga Gusti...

Sejak hari itu kehidupan Ratih Prameswari berubah 180 derajat...

***

Like, komen, hadiah ..

vote dan favoritkan untuk update selanjutnya

Sugeng Rahayu 🙏

Terpopuler

Comments

Aman Tubillah

Aman Tubillah

salken kak othorr....
mampir dulu...
baru nrmu ini ceritanya....
kok berasa ikutan timetravel yaaa....
keren kereennnn....
👋👋👋✌️✌️✌️

2023-06-08

1

Ujung Harapan

Ujung Harapan

bab ini ceritanya keren banget aku suka cerita kerajaan jaman dulu

2023-01-26

1

Dewi

Dewi

Entah kenapa saat baca bab ini suasananya jadi berasa kayak hidup di zaman itu

2022-10-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Si Cupu
2 Bab 2 Kinan, Queen of bully
3 Bab 3 Mimpi aneh tapi nyata
4 Bab 4 Terikat masalalu
5 Bab 5 Aku adalah kamu, kamu adalah aku
6 Superwoman dadakan
7 Macet
8 Home sweet home
9 Kebun belakangan rumah
10 Sang dewi
11 Ritual malam purnama
12 Mengunjungi segara kidul
13 Dua bangsa sebelum manusia
14 Perjamuan makan
15 Dukungan Kanjeng Ratu
16 Cupu manik milik sang putri
17 Hutan Larangan
18 Bukit Boko
19 Perjalanan spiritual sang putri
20 Bertemu Adhi shakti
21 Rakai Pikatan POV
22 Alas Roban
23 Pertemuan pertama calon bojo
24 Bab 24 Flashback pertunangan
25 Bab 25 Prosesi pingitan Rakai Pikatan
26 Bab 26 ibunda sang putri mahkota
27 Bab 27 Kakek dinasty Sanjaya, Rakai Garung
28 Bab 28 Hari H
29 Bab 29 Restu dari alam Semesta
30 Bab 30 Tamu dari negeri seberang
31 Bab 31 Dewi Sati
32 Bab 32 Melamar Dewi Sati
33 Bab 33 Pernikahan dewi Sati & Rudra
34 Bab 34 Kaliash
35 Bab 35 Kemarahan Daksha
36 Bab 36 Kutukan Dewa
37 Bab 37 Kembali ke masa depan
38 Bab 38 Mamratipura
39 Bab 39 Sang pengasuh
40 Bab 40 Pembersihan diri dari belenggu kotoran duniawi
41 Bab 41 Bertemu pria itu
42 Bab 42 Kebetulan lagi ?
43 Bab 43 Musuh besar dinasty ?
44 Bab 44 Awal perpisahan
45 Bab 45 Gerakan makar pu Kumbhayoni
46 Bab 46 Hilangnya roh roh suci penjaga dinasty
47 Bab 47 Samudro Aji..
48 Bab 48 Sebuah pengabdian
49 Bab 49 Cari perhatian ?Hhmm..
50 Bab 50 Cowok biadab
51 Bab 51 Serangan Queen of bully
52 Bab 52 om Raymond jahat !!
53 Bab 53 Nini buyut
54 Bab 54 Kehancuran sebuah babak kehidupan
55 Bab 55 Asal mula nama Sanjivani
56 Bab 56 Petilasan terakhir
57 Bab 57 Ijinkan aku menjadi buyutmu
58 Bab 58 Beberapa menit seperti bertahun tahun
59 Bab 59 Tiga tahun kemudian
60 Bab 60 Menjadi pegawai baru
61 Bab 61 Candi Sudut
62 Bab 62 Bertemu Fabiyan
63 Bab 63 Ijin sakit
64 Bab 64 Ulang tahun Fabiyan
65 Bab 65 Pulang bareng Fabiyan
66 Bab 66 Kamu adalah takdirku
67 Bab 67 Satu karma terakhir
68 Bab 68 Apa yang harus kulakukan
69 Bab 69 Ambil cuti
70 Bab 70 Rawa pening
71 Bab 71 Rawa pening 2
72 Bab 72 Tiba di rumah
73 Bab 73 Bermalas malasan dirumah
74 Bab 74 Air kendi
75 Bab 75 Rencana Hiking
76 Bab 76 puncak kebun teh
77 Bab 77 Jalur perpisahan
78 Bab 78 Candi kamulaning jagad
79 Bab 79 Kedinginan
80 Bab 80 Pulang
81 Bab 81 Wanita itu ternyata dia
82 Bab 82 Dibikin nyaman ?
83 Bab 83 Wes titi wancine
84 Bab 84 Wejangan spiritual
85 Bab 85 Kebingungan Raymond
86 Bab 86 Tugas luar provinsi
87 Bab 87 Bertemu teman lama
88 Bab 88 situs era isyana
89 Bab 89 Tidak terlihat ?
90 Bab 90 Membuat laporan
91 Bab 91 Sudah Tertakdirkan
92 Bab 92 Apakah ini, cinta ?
93 Bab 93 Hanya memperjuangkan tekad
94 Bab 94 Masa depan
95 Bab 95 Kedatangan Nenek dan Kakek
96 Bab 96 Bahasa leluhur bahasa roh suci
97 Bab 97 Bulan madu dadakan
98 Bab 98 Masalalu Putra
99 Bab 99 Putra adalah idhyang
100 Bab 100 Apa bisa ?
101 Bab 101 Rahasia batu merah delima
102 Bab 102 Upacara Yadjna Mahesasurawardhani
103 Bab 103 Waktu bersama Rakai Pikatan
104 Bab 104 Sulit mengubah takdir
105 Bab 105 Tusuk rambut kenangan
106 Bab 106 Pondok kecil
107 Bab 107 Bertemu Sanjivani
108 Bab 108 Bertemu buyut
109 Bab 109 Bebas sementara
110 Bab 110 Ritual Akhir
111 Bab 111 Liciknya Raymond
112 Bab 112 Mencari jawaban kegelisahan hati
113 Bab 113 Menemui penuntun
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 bab 117 Wahyu layang putih
118 Bab 118 Seperti kertas kosong
119 Bab 119 Kemunculan Raymond
120 Bab 120 tahun 2018
121 Bab 121 kenangan terakhir putra pratama..
122 Bab 122 Memperbaiki mood menjelang hari persalinan
123 Bab 123 Kue pukis
124 Bab 124 fase jeda
125 Bab 125 Petunjuk pribadi
126 Bab 126 Mencari sendang
127 Bab 127 Benda itu
128 Bab 128 Ke pasar
129 Bab 129 Persiapan malam ritual bulan purnama
130 Bab 130 Doa pembuka ritual malam bulan purnama
131 Bab 131 Pencuri energi gaib
132 Bab 132 Melahirkan
133 Bab 133 Brokohan
134 Bab 134 Anggap aku ayahmu
135 Bab 135 Pertemuan dinegara asing
136 Bab 136 Pria idaman ?
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139 Menyerahkan Mahkota suci
140 Bab 140 Pertukaran energi gaib dan keinginan
141 Bab 141 Mimpi itu..
142 Bab 142 Persiapan pernikahan Raymond Tamara
143 Bab 143 Dipingit
144 144 Demam mendadak
145 145 Kendi yang kosong
146 Bab 146 Merasa seperti menemukan jalan pulang
147 pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bab 1 Si Cupu
2
Bab 2 Kinan, Queen of bully
3
Bab 3 Mimpi aneh tapi nyata
4
Bab 4 Terikat masalalu
5
Bab 5 Aku adalah kamu, kamu adalah aku
6
Superwoman dadakan
7
Macet
8
Home sweet home
9
Kebun belakangan rumah
10
Sang dewi
11
Ritual malam purnama
12
Mengunjungi segara kidul
13
Dua bangsa sebelum manusia
14
Perjamuan makan
15
Dukungan Kanjeng Ratu
16
Cupu manik milik sang putri
17
Hutan Larangan
18
Bukit Boko
19
Perjalanan spiritual sang putri
20
Bertemu Adhi shakti
21
Rakai Pikatan POV
22
Alas Roban
23
Pertemuan pertama calon bojo
24
Bab 24 Flashback pertunangan
25
Bab 25 Prosesi pingitan Rakai Pikatan
26
Bab 26 ibunda sang putri mahkota
27
Bab 27 Kakek dinasty Sanjaya, Rakai Garung
28
Bab 28 Hari H
29
Bab 29 Restu dari alam Semesta
30
Bab 30 Tamu dari negeri seberang
31
Bab 31 Dewi Sati
32
Bab 32 Melamar Dewi Sati
33
Bab 33 Pernikahan dewi Sati & Rudra
34
Bab 34 Kaliash
35
Bab 35 Kemarahan Daksha
36
Bab 36 Kutukan Dewa
37
Bab 37 Kembali ke masa depan
38
Bab 38 Mamratipura
39
Bab 39 Sang pengasuh
40
Bab 40 Pembersihan diri dari belenggu kotoran duniawi
41
Bab 41 Bertemu pria itu
42
Bab 42 Kebetulan lagi ?
43
Bab 43 Musuh besar dinasty ?
44
Bab 44 Awal perpisahan
45
Bab 45 Gerakan makar pu Kumbhayoni
46
Bab 46 Hilangnya roh roh suci penjaga dinasty
47
Bab 47 Samudro Aji..
48
Bab 48 Sebuah pengabdian
49
Bab 49 Cari perhatian ?Hhmm..
50
Bab 50 Cowok biadab
51
Bab 51 Serangan Queen of bully
52
Bab 52 om Raymond jahat !!
53
Bab 53 Nini buyut
54
Bab 54 Kehancuran sebuah babak kehidupan
55
Bab 55 Asal mula nama Sanjivani
56
Bab 56 Petilasan terakhir
57
Bab 57 Ijinkan aku menjadi buyutmu
58
Bab 58 Beberapa menit seperti bertahun tahun
59
Bab 59 Tiga tahun kemudian
60
Bab 60 Menjadi pegawai baru
61
Bab 61 Candi Sudut
62
Bab 62 Bertemu Fabiyan
63
Bab 63 Ijin sakit
64
Bab 64 Ulang tahun Fabiyan
65
Bab 65 Pulang bareng Fabiyan
66
Bab 66 Kamu adalah takdirku
67
Bab 67 Satu karma terakhir
68
Bab 68 Apa yang harus kulakukan
69
Bab 69 Ambil cuti
70
Bab 70 Rawa pening
71
Bab 71 Rawa pening 2
72
Bab 72 Tiba di rumah
73
Bab 73 Bermalas malasan dirumah
74
Bab 74 Air kendi
75
Bab 75 Rencana Hiking
76
Bab 76 puncak kebun teh
77
Bab 77 Jalur perpisahan
78
Bab 78 Candi kamulaning jagad
79
Bab 79 Kedinginan
80
Bab 80 Pulang
81
Bab 81 Wanita itu ternyata dia
82
Bab 82 Dibikin nyaman ?
83
Bab 83 Wes titi wancine
84
Bab 84 Wejangan spiritual
85
Bab 85 Kebingungan Raymond
86
Bab 86 Tugas luar provinsi
87
Bab 87 Bertemu teman lama
88
Bab 88 situs era isyana
89
Bab 89 Tidak terlihat ?
90
Bab 90 Membuat laporan
91
Bab 91 Sudah Tertakdirkan
92
Bab 92 Apakah ini, cinta ?
93
Bab 93 Hanya memperjuangkan tekad
94
Bab 94 Masa depan
95
Bab 95 Kedatangan Nenek dan Kakek
96
Bab 96 Bahasa leluhur bahasa roh suci
97
Bab 97 Bulan madu dadakan
98
Bab 98 Masalalu Putra
99
Bab 99 Putra adalah idhyang
100
Bab 100 Apa bisa ?
101
Bab 101 Rahasia batu merah delima
102
Bab 102 Upacara Yadjna Mahesasurawardhani
103
Bab 103 Waktu bersama Rakai Pikatan
104
Bab 104 Sulit mengubah takdir
105
Bab 105 Tusuk rambut kenangan
106
Bab 106 Pondok kecil
107
Bab 107 Bertemu Sanjivani
108
Bab 108 Bertemu buyut
109
Bab 109 Bebas sementara
110
Bab 110 Ritual Akhir
111
Bab 111 Liciknya Raymond
112
Bab 112 Mencari jawaban kegelisahan hati
113
Bab 113 Menemui penuntun
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
bab 117 Wahyu layang putih
118
Bab 118 Seperti kertas kosong
119
Bab 119 Kemunculan Raymond
120
Bab 120 tahun 2018
121
Bab 121 kenangan terakhir putra pratama..
122
Bab 122 Memperbaiki mood menjelang hari persalinan
123
Bab 123 Kue pukis
124
Bab 124 fase jeda
125
Bab 125 Petunjuk pribadi
126
Bab 126 Mencari sendang
127
Bab 127 Benda itu
128
Bab 128 Ke pasar
129
Bab 129 Persiapan malam ritual bulan purnama
130
Bab 130 Doa pembuka ritual malam bulan purnama
131
Bab 131 Pencuri energi gaib
132
Bab 132 Melahirkan
133
Bab 133 Brokohan
134
Bab 134 Anggap aku ayahmu
135
Bab 135 Pertemuan dinegara asing
136
Bab 136 Pria idaman ?
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139 Menyerahkan Mahkota suci
140
Bab 140 Pertukaran energi gaib dan keinginan
141
Bab 141 Mimpi itu..
142
Bab 142 Persiapan pernikahan Raymond Tamara
143
Bab 143 Dipingit
144
144 Demam mendadak
145
145 Kendi yang kosong
146
Bab 146 Merasa seperti menemukan jalan pulang
147
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!