Say You Love Me

Say You Love Me

Menjemputnya

"Ma, aku sudah bangun"Sudah turun dari tangga,ia terlihat ceria dan sangat cantik di pagi hari.

Sambil tersenyum manis menatap ibunya yang sedang memotong buah.

Dia Anita Putri Bahara Sanjaya.

Anak dari pasangan Anjani Berliana Putri dan Devino Bahara Sanjaya.

Merupakan pemilik perusahaan terbesar Bahara Sanjaya group di negara ini.

Ia terlihat begitu bahagia karena akan menjemput Reyfano Febri Cho.

Orang yang paling dekat dengannya sejak kecil. Bukan hanya dekat saja, namun karena Anita memang menyukainya sejak lama.

Terlebih keberadaan Reyfano yang berkuliah di luar negeri membuatnya jarang sekali bertemu setelah 3 tahun terakhir.

Hari ini adalah hari kepulangannya ke tanah air, membuat Anita sangat menanti dan merasa senang.

"Sarapan dulu sayang!, Reyfan akan mendarat sekitar 1 jam lagi.Mungkin Om Rey juga baru jalan ke mari"

Yang di maksud Om Rey adalah ayah dari Reyfano. Pemilik perusahaan besar Febri Cho Company City.

Yang sama-sama orang besar dan memiliki beberapa perusahaan terkenal juga.

"Aku hanya ingin minum susu coklat saja Ma,aku merasa kenyang"

"Hmm,Reyfan pulang gak nafsu makan yah.."Sindir mama Anjani dengan penuh senyuman bahagia menatap putrinya.

Tak lama terdengar suaranya klakson mobil di depan rumah. Menandakan Om Rey yang sudah datang menjemputnya.

"Tuh,Om Rey sudah dateng, hati-hati di jalan ya sayang"

"Iya Ma,dah.."

Anita langsung terburu-buru menghabiskan gelas susunya,ia tidak sabar untuk bertemu dengan Reyfan secepatnya.

"Hey, lupa ya tidak berpamitan dengan Papa?!"Devino,ia sudah turun dari lantai atas kamarnya dan melihat putrinya yang terburu-buru untuk keluar rumah.

"Oh iya maaf Pa, hehe..."

Buru-buru berpamitan.

"Dasar anak jaman sekarang"

Terkadang, cinta memang membuat kita lupa akan segalanya. Namun tidak ada kehidupan yang nyata tanpa cinta.

Anita langsung masuk ke dalam mobil itu dengan penuh semangat dan tidak sabar.

Keduanya pun langsung berangkat ke Bandara internasional untuk menjemput Reyfan.

Terlihat juga satu mobil mewah yang di bawa supir untuk mengikuti keduanya dari belakang. Mungkin bisa membantu dan membawa barang-barang nanti.

"Pa, aku yakin Anita memang sangat menyukai Reyfan,dia terlihat bahagia sekali mendengar Reyfan pulang ke mari"Sambil menyodorkan buah untuk suaminya.

"Syukurlah jika putri kita menyukai Reyfan,maka rencana perjodohan ini akan baik-baik saja"Papa Devino pun turun senang mendengarnya.

Rencana perjodohan ini memang sudah di rencanakan kedua orang tua mereka sejak lama.

Bahkan waktu mereka masih bayi dan ada di dalam kandungan pun sudah iseng mereka jodohkan.

Kini keduanya sudah dewasa, waktunya untuk memberitahukan tentang perjodohan ini.

...----------------...

Mobil sudah terparkir di parkiran bandara.

Keduanya langsung berjalan masuk ke lobby utama untuk menunggu informasi pendaratan pesawat.

Tak lama sekitar 20 menit waktu pendaratan pesawat pun tiba.

Anita sedang sibuk menyeruput minuman kopinya yang di belikan oleh Om Rey tadi.

Mendengar pesawat yang telah mendarat dengan aman membuatnya tidak memiliki nafsu lagi untuk meminum minuman itu.

Keduanya langsung menuju ke lapangan menghampiri pesawat yang di naikin oleh Reyfano.

Para penumpang terlihat berbondong-bondong turun dari dalam pesawat.

Sementara batang hidung Reyfan belum terlihat sama sekali, membuat Anita semakin tidak sabar untuk bertemu dengannya.

Tak lama terlihat pasangan kekasih yang bergandengan tangan turun dari pesawat itu.

Ternyata setelah di amati dengan jelas,itu adalah Reyfan dan kekasihnya.

Ia terlihat pulang bareng dari luar negeri ke negeri ini bersamaan.

Anita masih tercengang tidak percaya dengan pemandangan Reyfan yang bergandengan tangan romantis dengan perempuan itu.

Begitu pula dengan Om Rey yang berdiri di samping Anita pun merasa kaget,karena ia sendiri tidak mengetahui apapun tentang hal ini.

"Apa-apaan ini!"Raut wajahnya tampak mengerut,baru melihat mereka berdua saja sudah membuat Om Rey tidak suka.

Mood Anita langsung berubah,ia terlihat tidak bersemangat seperti tadi.

Namun tetap berusaha tersenyum di hadapan mereka.

"Papa.."Reyfan merangkul ayahnya sejenak untuk melepas kerinduannya.Lalu ia menghampiri Anita juga.

"Anita..."Mengusap-usap rambut Anita selayaknya kakak beradik yang baru saja bertemu.

Anita hanya tersenyum kecil membalas senyumannya, sebenarnya mood hatinya telah menghilang sejak tadi.

Namun ia tetap berusaha untuk tersenyum di hadapan Reyfan.

"Om.."Sapa perempuan yang tadi turun bersama Reyfan.

Mereka berdua terlihat tersenyum dan menyapa keduanya.

"Rey, Anita, langsung masuk ke mobil!"Perintah Om Rey terlihat ketus dan kesal menatap putranya.

Sementara wanita itu terlihat kecewa dan hanya bisa tersenyum kecil melihat Reyfan yang tampak di sambut buruk oleh ayahnya sendiri.

"Tapi Pa aku.."

"Masuk!"Lebih tegas lagi.

Tidak ingin mendengarkan perkataan putranya saat ini,ia sudah terlanjur kesal dan kecewa melihat putranya yang berdekatan dengan wanita lain.

Reyfan dengan kesal masuk ke dalam mobil mengikuti Anita.

Hanya tersisa Om Rey dan wanita itu di lapangan, keduanya tampak berbincang sedikit di situ.

"Kau bagaimana?"

"Ohh aku di jemput sama supir Om"

"Siapa namamu?"

"Aku Sintya Om"

"Baiklah kalau gitu,saya sedang terburu-buru,saya harus pergi dulu.."

"Iya Om, hati-hati"

Om Rey pun segera pergi meninggalkan bandara untuk pulang ke rumah juga menyusul mereka yang mendahului.

Di dalam mobil keduanya saling terdiam.

Reyfan fokus ke arah layar ponselnya. Sepertinya ia sedang fokus chatingan dengan Sintya yang masih di bandara karena di tinggal olehnya.

Sedangkan Anita ia cueki begitu saja.

Ini membuat Anita semakin kecewa dan merasa kesal sendiri.

Mood bahagia semakin menghilang entah kemana.

"Pak Danu, turunkan saya di halte sekolah xxx, pak Erik akan menjemput ku di situ"

"Tapi Nona, bukanya anda harus mampir dulu ke rumah"

"Lain kali saja pak,aku juga ada pertemuan dengan teman kuliahku"

"Baiklah"

Percakapan keduanya pun sama sekali tidak masuk ke telinga Reyfano. Ia benar-benar sibuk mengurus layar ponselnya yang bolak-balik bergetar mendapatkan notifikasi pesan masuk yang begitu banyak.

Terlebih ia sedang chatingan dengan Sintya yang masih di bandara, tentunya ia begitu sibuk dan tidak bisa di ganggu gugat.

Sampai pada akhirnya mobil pun sudah berhenti tepat di depan halte bus sekolah.

Anita langsung akan turun begitu saja.

Namun Reyfan baru sadar akan hal itu.

"Loh Anita,kok kamu turun?"

"Aku harus pulang dulu,kamu hati-hati di jalan"

"Kamu gak mau main dulu ke rumah?"

"Besok-besok saja, sekarang aku ada pertemuan dengan teman kuliahku"

"Oh iya sudah baiklah"

Merasa tambah kecewa lagi Anita, terlebih melihat sikap Reyfan yang sama sekali tidak memperdulikannya.

Terpopuler

Comments

Mawar

Mawar

haaa

2022-07-24

0

Hanijaya wanto

Hanijaya wanto

udah nunggu lama ternyata ganti cover yg baru😁
mksih thor🙏

2022-06-30

0

Sagita Chn

Sagita Chn

Thanks ya yang udah pada mampir ❤️

2022-06-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!