Ke kantor

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 3 malam.

Entah kenapa Anita terbangun dari tidurnya.

Ia mulai merasakan sayup-sayup nafas kecil yang terlintas di hidungnya.

Tercium juga aroma wangi yang belum pernah ia hirup sebelumnya.

Wangi itu terasa begitu nyaman saat di hirup.

Tarikan dan hembusan nafas terdengar indah di telinganya seperti alunan musik yang syahdu.

Masih menatap dagu indah lelaki itu.Ia baru sadar, ia terhipnotis dengan kenyamanan di atas ranjang saat ini.

Sepasang kekasih yang tak sadar tidur berpelukan hangat akibat ranjang yang terlalu sempit.

Ini sungguh kenyamanan bagi Anita yang merasakannya karena terbangun saat ini.

Jantung hati terasa begitu hidup dan menari-nari karena berdebar kencang saat menatap wajah suaminya dari dekat.

Ia sudah mencoba melepaskan pelukan dari suaminya itu, namun pelukannya malah semakin kencang dan terikat dengan kehangatan olehnya.

Pada akhirnya Anita mulai tidur kembali dengan nyaman di pelukan suaminya.

Hingga pagi pun datang menjemput.

Matahari sudah mulai berani menampakkan dirinya dan memancarkan sinarnya ke selah-selah jendela kamar.

Keduanya sudah terbangun,lalu saling beranjak karena canggung telah tidur sambil berpelukan.

"Ini sudah siang sekali"Menggaruk kepalanya sambil mencari-cari sendal untuk menuju ke kamar mandi.

Reyfan hanya terdiam sambil menatap tingkah istrinya.

Semalaman ia menangis karena aku!,apa yang telah aku lakukan?.

Setengah jam berlalu. Pengantin baru itu sudah turun dari lantai atas ke ruang bersantai untuk menikmati sarapan pagi.

"Kau mau minum kopi yang mana?"

"Yang mana saja terserah"

"Baiklah"

Lalu di ikuti dengan anggota keluarganya yang lain turun ke bawah untuk ikut sarapan bersama juga.

Di rumah ini juga masih ada Om Rey dan Tante Ayana yang menginap semalam.

Jadi suasana di rumah Anita tampak ramai dan damai bersama mertua.

"Ehh... kalian baru bangun yah?"Mama Anjani yang tampak membawa roti tawar panggang dari dapur.

"Hehe, maaf Ma aku kesiangan"

"Tidak papa, namanya juga pengantin baru pasti capek"Sahut mama Ayana yang sudah tersenyum.

Membuat semua Papa Rey dan Papa Dev ikut terseyum menyindir juga.

"Ini roti panggang kesukaanmu sayang,Mama sudah buatin"

"iya makasih Ma"

Reyfan hanya tersenyum kecil, sepertinya raut wajahnya tak sedatar hari lalu.

Mungkin hatinya sudah sedikit terbuka untuk kenyataan ini.

Semua langsung duduk di kursinya masing-masing.

Menikmati minuman mereka di ruangan ini.

Sambil berbincang-bincang hangat di pagi hari.

"Oh iya sayang, mulai besok kau harus berkunjung ke kantor untuk pengenalan diri sebelum menjadi pemimpin perusahaan,ajak istrimu juga"

"Iya Pa, besok aku dan Anita pasti akan ke sana"Jawab Reyfan datar.

"Di kantor juga ada seminar dan pameran, sebaiknya kalian melihat-lihat sekaligus mengevaluasi untuk gaya kinerja mereka di kantor"

"Ada seminar dan pameran apa Om?, e'..maksudku Papa"

"Hmm,kaku banget manggilnya"Sindir Mama Ayana lagi.

"Dia masih canggung sis"Mama Anjani yang ikut menimpali.

"Di kantor akan mengadakan seminar dan pameran kosmetik,ada juga lukisan dan karya sastra lainya yang ikut bergabung dalam pengembangan bisnis,kamu berhak mengambil apapun yang kau mau Anita"

"Wah, menarik sekali"

"Nona"

"Iyah"

"Jadwal makan buah,Nona mau makan buah apa hari ini?"

"Aku ingin semangka dan mangga. Bijinya jangan lupa di buang-in ya Bi.makasih"

"Sama-sama Nona"

Reyfan memperhatikan keduanya.

Selama menjadi Tuan muda dan anak orang kaya pun ia selalu mandiri dan melakukan apapun dengan sendiri.

Ia tidak pernah meminta pelayanan ataupun di layani oleh pelayan sekalipun.

Melihat istrinya yang selalu di layani serba apapun itu membuatnya merasa heran.

Tak lama bibi pelayan kembali ke ruangan sambil membawa satu piring potongan buah untuknya.

"Ini Nona"

"Tolong sendok dan garpu-nya Bi"

Ini yang tidak di sukai dari Anita untuk Reyfan.

Selama Reyfan kenal dan melihat Anita,ia selalu meminta pelayanan dan selalu di layani sekecil apapun itu yang ia butuhkan.

Terlebih keluarganya yang ikut memanjakannya juga di rumah.

...----------------...

Hari berlalu.

Anita dan Reyfan sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor.

Ia akan berkunjung ke kantor untuk pengenalan diri dan Evaluasi.

Karena secepatnya Reyfan akan segera menggantikan posisi ayahnya menjadi seorang CEO atau pemimpin perusahaanya yang tertinggi.

Keduanya langsung berangkat ke kantor dan di antara oleh supir.

Kedatangan mereka rupanya di sambut baik oleh banyaknya karyawan kantor.

Tidak sedikit yang mengetahui Reyfan sebagai anak pemilik perusahaan. Namun ada juga beberapa staf kantor yang mengetahui dan mengenalnya.

Namun masih banyak yang belum mengetahui dirinya kecuali karyawan lamanya di kantor.

Bukan hanya itu saja. Ternyata pernikahan mereka pun di berikan banyak ucapan selamat dan doa-doa yang mengintari mereka di setiap lorong ruangan kantornya oleh ucapan para karyawan.

Anita dan Reyfan berjalan menuju ke lantai atas ke ruangan kerja ayahnya tentunya.

Setelah menemui ayahnya,ia baru ke ruangan management untuk memperkenalkan diri sekaligus Evaluasi diri dalam bidang kepemimpinan. Baik kemampuannya dalam berbicara di depan umum maupun jiwa kepemimpinannya.

Namun sebenarnya sudah tidak di ragukan lagi dengan jiwa dan kepribadian Reyfan.

Ia adalah lulusan universitas ternama dan terkenal di mana-mana.

Selain banyaknya prestasi yang ia raih ia adalah peraih olimpiade di bidang matematika di tingkat internasional.

Anita memilih untuk menunggu di ruangan kerja mertuanya.

Untuk menghilangkan rasa bosan ia melihat-lihat pajangan dan barang-barang yang ada di ruangan ini.

Terlihat foto keluarganya dan keluarga Reyfan yang begitu dekat.

Bahkan kerjasama antar perusahaan juga sudah seperti saudara,dan sekarang malah benar-benar menjadi keluarga.

Jangan pernah berubah antara kerukunan keluargaku dengan keluarga Reyfan ya Tuhan.

Apabila nanti kita tidak dapat bersatu sesuai harapan mereka.

Karena aku tahu cinta dan perasaan itu tidak dapat di paksakan.

"Thok..thok..thok"

Tiba-tiba ada seorang OB masuk ke ruangan ini sambil membawa nampan kecil berisi kopi panas.

Anita merasa penasaran dengan orang yang datang itu, hingga tak sengaja...

DUGHH, CETARR!

"Ahh panas"Keduanya sudah bertabrakan,dan kopi panas yang dibawanya tak sengaja tumpah mengenai baju Anita.

"Maaf Nona maaf,saya benar-benar tidak sengaja,saya tidak tahu jika ada anda tadi, saya benar-benar kaget, maaf,Nona..maaf"

"Panas sekali"Anita tampak kesakitan karena panasnya kopi yang mengenai tubuhnya bahkan di bagian perut.

"Ada apa?"Reyfan yang tiba-tiba muncul dari arah pintu.

"Maafkan saya Tuan muda, saya benar-benar tidak sengaja, tadi kami bertabrakan,kopi panasnya tumpah mengenai.."

"Bereskan!"

Reyfan langsung menarik tangan Anita dan membawanya ke kamar mandi setelah melihat baju istrinya yang di penuhi dengan kopi.

"Panas sekali"Raut wajah Anita tampak mengerut kesakitan.

"Kau tidak papa?,lepas bajumu!"

"Hah?!"

Anita tampak terdiam, karena ia hanya menggunakan BH untuk menutupi area sensitifnya saja tanpa sehelai kain lagi.

Terpopuler

Comments

arill

arill

ehem-ehem kesempatan dalam kesempitan nih..😁🥰

2022-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!