Suasana di kamar

Walupun tidak ada pesta besar-besaran tetep saja ini adalah acara pernikahan. Tentunya banyak sekali tamu undangan dan teman-teman yang datang ke pernikahan mereka untuk mereka layani.

Waktu sudah menjelang malam.

Kini keduanya sudah berada di dalam kamar agar bisa beristirahat.

Keduanya masih terdiam dan membisu di dalam kamar. Bahkan saling pandang pun tidak.

"Kenapa kau mau menerima pernikahan ini?. Sedangkan kau sudah memiliki kekasih kan?"Akhirnya Anita memilih untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Kau pasti tahu sendiri karena siapa aku menerima pernikahan ini"Dengan raut wajah datar dan lelahnya.

"Seharusnya jika kau enggan,kau harus berani menolaknya"

"Tapi kau tidak enggan kan?, kenapa tidak kau saja yang menolaknya?"Terlihat sekali Reyfan yang menyudutkan Anita atas pernikahan ini.

Mungkin pemikirannya sedang salah paham terhadap istrinya.

"Karena aku tidak punya keberanian untuk itu"

"Tidak punya keberanian atau kau suka?"

"Kenapa kau berpikiran seperti itu kepadaku?"

"Maaf mungkin aku hanya salah paham!"

Dia benar-benar telah berubah,dia pasti sangat membenciku atas pernikahan ini.

Maafkan aku,aku benar-benar tidak tahu atas pernikahan ini.

Anita hanya mampu terdiam dan mengumpat di dalam hati. Sebenarnya hati Anita sangat lembut,jika terkena sedikit goresan pun ia akan menangis.

Namun untuk kali ini ia mencoba menahan dirinya,ia juga malu jika menangis di hadapan Reyfan.

"Apa kau mau mandi dulu?"Tanya lembut Anita lagi.

"Tidak,aku nanti saja,kau saja duluan!"Balas Reyfan yang sedang asik duduk di kursi itu. Ia terlihat sibuk sekali dengan layar ponselnya.

Anita langsung bersiap-siap untuk mandi.

Ia mulai mencopot perhiasan yang ada di rambutnya. Baik mahkota pernikahan dan perhiasan lainnya.

Lalu masuk ke kamar mandi dengan gaun pernikahan itu.

"Ddrrrttt.. drettt..drettt"Panggilan masuk ke ponsel Reyfan.Ia terlihat bergegas mengangkat panggilan itu dan berdiri di sudut ruangan.

Ia tampak berbicara serius dan berbincang beberapa menit.

"Thok..thok"

"Iya masuk"

Salah satu pelayan langsung masuk ke dalam kamar,lalu berbicara sopan seperti biasa kepada majikannya.

"Mohon maaf Tuan muda,nona muda di mana?"

"Dia sedang mandi kenapa?"

"Katanya Nona muda tidak bisa buka bajunya tadi, tapi baiklah jika Nona sudah mandi,saya permisi Tuan muda"Pelayan itu akhirnya memilih untuk meninggalkan ruangan kamar.

Namun mata Reyfan tertuju ke arah kamar mandi yang tampak masih sepi belum ada percikan air sedikit pun yang terdengar di telinganya.

"Thok...thok"

"Tolong aku, aku tidak bisa mele.."Dan ternyata yang muncul ke kamar mandinya adalah Reyfan.Yang Anita kira tadi adalah pelayannya yang ia panggil." Reyfan.."Sedikit kaget,namun merasa canggung juga melihat kehadirannya.

"Kenapa kau memanggil orang lain untuk membantumu?,kau tidak menganggap kehadiranku di sini?"Menyibakkan rambut istrinya ke samping.

Lalu mencoba membuka kancing bajunya yang masih mengait kencang di tubuhnya.

Kulitnya terlihat putih mulus dan bersinar, membuat Reyfan menatap sesaat karena telah menggoda.

"Bukan begitu,aku hanya.."

"Apa?, kau tidak enak meminta bantuan kepada suamimu sendiri?. Lain kali jangan begini, bagaimana sikap orang tua kita jika mengetahui hal ini nanti"

"Iya, maafkan aku"

...----------------...

Anita sudah selesai mandi.

Kini giliran Reyfan yang akan membersihkan diri.

Ia segera menyiapkan pakaian dan celana untuk suaminya, layaknya melayani suami sebagai seorang istri seperti yang lainnya.

Namun posisi yang sekarang benar-benar terasa seperti mimpi. Tadi pagi ia masih gadis dan sekarang sudah berstatus memiliki suami. Oh ini sungguh mimpi, menurutnya.

Terlebih umur mereka yang masih begitu muda untuk memasuki ke jenjang rumah tangga.Anita baru masuk umur 22 tahun, begitu juga dengan Reyfan yang berumur 23 tahun masih kurang.

"Di mana sisir mu?"

Reyfan menyadarkan Anita yang sedang melamun sejak tadi.

"Tunggu, akan aku ambilkan!, biasanya aku taruh sini"Sambil menunjuk ke sebuah tempat berisi peralatan make-up lainnya.

"Kau mau makan malam?"

"Tidak,aku tidak lapar,jika kau mau makan malam makanlah dulu"

"Tidak juga,aku hanya ingin menawari-mu saja, sepertinya kau belum makan apapun sejak siang"

"Kenapa kau sangat memperhatikanku?"

"hah?,maaf"

Orang aneh, di tanya malah minta maaf.

apa dia menyukaiku?.

Reyfan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Waktu terus bergulir.

Hari pun semakin malam.

Reyfan sudah selesai dengan urusan mandinya.

Kini keduanya sudah sama-sama duduk di tepi ranjang.

Empat mata itu saling menatap dan melihat ranjang yang tampak minimalis.

Ini benar-benar cukup untuk dua orang saja tanpa perantara lainya kecuali bantal kepala saja.

"E'...kita harus apa?,e'... maksudku kita harus bagaimana, mungkin ranjang ini terlalu sempit untukmu?"

"Bukan untukku,tapi untukmu. Sekarang bantal guling mu tidak ada tempat bukan?"

"Tidak juga, nanti aku peluk sambil tidur saja"

"Kau tidak ingin memelukku?"

"Hah?"

"Lupakan!"

Anita tidak sadar bahwasanya batal guling-nya yang sekarang memiliki jiwa dan raga yang dapat menghangatkan tubuh sampai ke rongga hatinya.

Sebenarnya ucapan Reyfan yang tadi sudah membuatnya malu dan sedikit berharap.

Namun ia tahu diri di hati Reyfan hanya ada wanita itu.

"Aku ngantuk"Reyfan mencopot jam tangannya dan menaruhnya di ujung meja.

"Tidurlah lebih dulu"Anita langsung merapikan bantal untuk suaminya.

"Memangnya kau mau ngapain?"

"Aku mau ke kamar mandi sebentar"

"Iya sudah"

Lama Anita di dalam kamar mandi.

Hingga ruangan sudah tercipta begitu sunyi di dalam ruangan kamar.

Reyfan tampak terpejam anteng.

Sepertinya ia sudah tertidur pulas.

Anita berjalan menuju ke arah ranjang,lalu duduk di pinggiran ranjang sambil menatap suaminya.

Ia terlihat memegang tisu untuk mengelap matanya, mungkin ia habis menangis.

"Fan"Anita mencoba memanggilnya pelan.Tapi tidak ada sahutan darinya. Sepertinya ia memang sudah terlelap.

"Maafkan aku Fan, seandainya aku memiliki keberanian untuk berbicara denganmu secara langsung,kau mungkin sangat terluka dengan pernikahan ini. Aku sungguh tidak mengetahui hal ini. Aku juga baru tahu aku akan menikah tiba-tiba begini. Aku memang menyukaimu,tapi bukan berarti aku yang membuat pernikahan ini terjadi.Jika kau bahagia dengannya maka aku akan ikut bahagia. Tapi jika kau tidak bahagia menikah denganku begini,ini yang akan membuatku sedih,hiks..hiks"

Mengusap lembut wajah suaminya dengan penuh ketulusan.

Anita benar-benar menangis dan tidak bisa menahan diri, bahkan ia merasa tidak bahagia dengan pernikahan ini juga.

Lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang untuk mengistirahatkan diri.

Suasana kembali hening beberapa saat setelah Anita menangis.

Ia juga terlihat lebih tenang, mungkin ia sudah tertidur karena lelah menangis.

Reyfan mulai membuka matanya perlahan.

Semua ucapan yang di ucapkan istrinya memang terdengar jelas di telinganya.

Ia hanya pura-pura tidur saja tadi.

Lalu menatap punggung istrinya yang tidur membelakanginya karena miring.

Ia terlihat berpikir sambil menatap Anita dari belakang.

Terpopuler

Comments

🌸 Ela 🌸

🌸 Ela 🌸

Semangat Anitaa🤧

2022-06-18

0

arill

arill

Awas fan, entar jatuh cinta loh😂

2022-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!