Rencana perjodohan

Raut wajah Anita tampak lesu sambil masuk ke dalam rumah.

Ia terlihat tidak seceria tadi pagi.

Ibu Anjani sudah berdiri di depan pintu untuk menjemputnya. Melihat raut wajah putrinya yang tampak berbeda membuatnya mengerutkan dahi.

"Kok kamu pulang cepet sayang?,kamu udah mampir ke rumah Tante Ayana kan?"

Menggelengkan kepalanya sambil menaruh sepatunya di rak sepatunya."Aku capek banget Ma,aku mau Istirahat di kamar yah, lain kali aku akan kesana"

"Tadi Om Rey telvon Mama loh, katanya kamu kenapa gak mampir ke sana?"

Anita diam saja,ia berjalan ke arah lift untuk menuju ke kamarnya karena males naik tangga.

Kenapa lagi anak itu?.

Dia terlihat murung sekali.

Kamar Anita tampak begitu sepi. Sebagai seorang ibu pastinya memiliki rasa gelisah terhadap sikap diam putrinya.

Anjani langsung masuk begitu saja ke kamar putrinya.

Melihat putrinya yang sedang tengkurap di atas ranjang membuatnya semakin yakin putrinya sedang bersedih.

"Anita.."Memanggil pelan, membelai kepala putrinya lembut dan duduk di tepian ranjang.

"Iya Ma"Langsung tergesa-gesa menghapus air matanya ke selimut.

"Kamu kenapa?,mama tahu kau sedang sedih"

"Tidak ada apa-apa Ma, siapa yang sedih"

"Lihat matamu yang lembab dan merah ini,itu cukup memberikan bukti bahwa kau habis menangis kan?"

Berkaca-kaca,lalu memeluk ibunya dengan erat.

"Apa yang terjadi kepadaku Ma?, kenapa aku kesal dan marah ketika melihat Reyfan bersama wanita lain.."Sambil memeluk ibunya erat.

"Karena kau mencintainya sayang,kau takut kehilangannya kan"

"Tapi aku tidak ingin seperti ini Ma, kenapa aku harus mencintainya,aku tidak mau"

"Perasaan tidak bisa di bohongi sayang, apalagi di ingkari, sebuah perasaan itu tumbuh dengan sendirinya" Membalas erat pelukan putrinya untuk berusaha menenangkannya yang sedang bersedih itu.

...----------------...

Papa Rey baru saja sampai di parkiran rumahnya.

Raut wajah kesalnya belum hilang juga sejak tadi.

Sesampainya di dalam rumah ia langsung berteriak memanggil putranya.

"Reyfan!"

"Oh papa udah pulang?"

"Di mana Reyfan Ma?"

"Dia sedang mandi sayang. Kamu juga sendirian?, dimana Anita Pa?,ia tidak ikut mampir?"

"Justru itu yang membuatku kesal. Putramu dengan gagahnya pulang membawa wanita, apa-apaan si!"

"Maksudnya?. Oh sayang minum dulu, jangan marah-marah seperti ini!"Melihat suaminya yang sedang marah besar membuatnya tidak ingin bertanya panjang lebar. Tugas Ayana sekarang adalah menenangkan suaminya itu.

"Reyfan!"Tidak sabar untuk mengintrogasi putranya. Amarah masih terus meluap sebelum mendapatkan penjelasan dari putranya secara langsung.

"Iya tunggu bentar Pa"

Tak lama setelah selesai dengan urusannya Reyfan pun turun ke lantai bawah untuk menemui ayahnya.

"Siapa dia?!"Bertanya dengan nada marah yang langsung ia lampiaskan.

"Dia pacar Reyfan Pa"

"Pacar kau bilang?!,kau tahu Anita sudah sangat senang menjemputmu,tapi kau malah melakukan hal ini!"

"Maksudnya apa Pa?,apa hubungannya dengan Anita?"Merasa heran sekaligus bingung dengan ayahnya yang begitu marah kepadanya.

"Sejak kau kecil, Papa sudah menjodohkan mu dengan Anita,papa hanya ingin kau menikah dengan Anita besok!"

"Besok?!"

"Putuskan dia, menikahlah dengan Anita sesuai perintah Papa!, besok!!"

"Apa-apaan si Pa,ini hidup Reyfan, Reyfan berhak menentukan masa depan Reyfan sendiri, Reyfan saja baru pulang,masa suruh menikah besok!"

"Papa hanya ingin yang terbaik untukmu!. Putuskan dia dan segera menikah dengan Anita!"

"Sabar sayang.."Istrinya hanya bisa terdiam lembut sambil mengusap punggung suaminya yang terlihat emosi.

"Reyfan tidak suka wanita manja Pa, Reyfan juga tidak suka wanita yang hanya ingin menuruti kemauannya sendiri, Reyfan juga tidak ingin di jodoh-jodohkan, Reyfan punya hak untuk menentukan hidup Reyfan sendiri"

"Apa bagi kau Anita itu manja?, memang siapa wanita itu, wanita yang sempurna?, mandiri dan pemilik segalanya hah?.Papa hanya ingin kau menikah dengan Anita,kau dengar itu!"

"Pah!"Sudah kesal Reyfan.

Bahkan ia sudah berdiri dari duduknya.

Lalu pergi meninggalkan ruangan itu begitu saja.

"Mau kemana kamu?, Reyfan!, Reyfan!"

Reyfan tampak pergi meninggalkan rumah dengan sangat kesal dan emosi juga.

Ia pasti sedang membutuhkan ketenangan untuk dirinya saat ini.

"Heh!, anak jaman sekarang susah untuk di atur"

"Sabar sayang,biar aku yang akan berbicara dengan Reyfan nanti"

"Anita pasti sangat kecewa tadi Ma, berani-beraninya putramu membawa wanita dan bergandengan tangan turun dari pesawat itu!. Sementara Anita terlihat sangat senang menunggunya sejak tadi, apakah ini yang namanya budaya luar?,"

"Kasian Anita,dia pasti sangat kecewa. Ya udah kamu istirahatlah dulu sayang,aku yang akan membujuk Reyfan nanti"

"Iya sayang.Muuachh.."Mencium kening istrinya dan langsung naik ke lantai atas.

...----------------...

"Gila, katanya kau baru sampai ke sini,tapi kenapa kau sudah ke mari saja?"

"Aku sedang kesal,aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang!"

"Kesal kenapa?, baru sampai kau sudah kesal!"

"Papa menyuruhku untuk menikah dengan Anita besok!"

"Besok!,hah, gila!, pasti itu hanya bercanda,gak mungkin lah langsung besok"

"Aku kenal Papa!,aku sangat mengenalinya,dia tidak akan mempercandakan apapun itu termasuk hal kecil sekalipun, terlebih jika ia sedang marah"

"Lalu bagaimana hubunganmu dengan Sintya"

"Aku benar-benar tidak tahu Land"

Dia adalah Ferland,teman dekat Reyfan sejak kecil juga.

"Tapi menurutku Anita juga cocok untukmu,dia cantik,baik pula,kau tidak menyukainya?"

"Aku tidak tahu untuk sekarang"

"Tapi aku yakin kau belum menyukainya untuk sekarang, buktinya kau merasa kesal untuk di jodohkan dengannya"

Untuk saat ini Reyfan memilih untuk menangkan dirinya di rumah temannya.

Namun ia tidak tahu bahwa temanya itu juga bersahabat dekat dengan ayahnya, jadi ada masalah apapun itu ia pasti akan melapor kepadanya.

Saat ini Papa Rey sedang duduk di kursi belakang.

Ia terlihat sedang menikmati kopinya dengan Danu. Supir sekaligus tangan kanannya sejak ia masih bujangan.

Jadi keduanya sudah saling dekat dan begitu akrab layaknya saudara.

"Bagaimana sikap mereka berdua di mobil tadi?"

"Tuan muda begitu sibuk dengan ponselnya, bahkan keduanya tidak berbicara apapun saat di mobil. Tuan muda terlihat begitu sibuk menatap ponselnya"

"Apa Erik benar-benar mengantar Anita pergi untuk menemui teman kuliahnya?, apakah ini hanya alasannya saja?"

Erik adalah supir sekaligus tangan kanan Devino,papa dari Anita.

"Tidak,Nona muda langsung minta pulang ke rumah"

"Persiapkan untuk pernikahan putraku besok dengan Anita"

"Siap Tuan"

Memang hal mencengangkan seperti ini terdengar begitu biasa di telinga Danu.

Karena hal-hal mengejutkan seperti ini sudah begitu sering ia dapati oleh Tuan besarnya yang satu ini.

Terpopuler

Comments

Hanijaya wanto

Hanijaya wanto

biarpun nantinya nikah jgn biarkan anita kelihatan bucin amat thor

2022-06-30

0

Sagita Chn

Sagita Chn

Mari kita jodohkan..🤭

2022-06-27

0

arill

arill

ayo jodohkan saja Thor😘

2022-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!