bagaimanapun setiap orang punya privasi masing masing yang harus dihargai.
Axel menelpon kembali ke nomor Leana.
"Lo dimana?" Ucap Axel setengah berteriak. Ia hampir tak bisa mendengar apapun, di dalam ruangan setengah gelap itu.
"Hallo gue gak bisa denger" ucap Keysa dengan suara teriakan juga.
Axel kembali bicara dengan suara lebih keras.
"Lo sama Lea dimana. Gue udah sampe!"
"Gue di meja deket bar minuman."
Keysa mematikan tlp dan melihat leana yang sudah tertidur pulas.
"Gue yang ngantuk dari tadi malah dia yang tidur." Keysa melihat Ke sekelilingnya dengan rasa tak nyaman. Beberapa orang memperhatikan ke arah mereka berdua dengan tatapan tajam. Beberapa lagi, melihat disertai seringai yang menyeramkan. Oke, rasa khawatir kini mulai menjalar. Keysa bisa menebak pikiran kotor di dalam orang orang itu. Tapi Seorang pria akhirnya menghampiri mereka. Bisa ditebak kan siapa dia.
"Lo Keysa?" Tanya Axel.
"Lo Axel ya? Aduh untung lo dateng.Gue udah nggak nyaman banget banyak yang ngeliatin gue ama Lea gitu. Gue nggak kuat angkat dia."
"Ya udah bantuin gue. Ayo kita keluar."
Tak berapa lama mereka sampai di parkiran dan membawa Leana yang belum sadar ke dalam mobil.
Keysa duduk di dalam mobil dan membiarkan kepala Leana di pangkuannya, dan menjadikan pahanya sebagai bantal. Axel mulai mengemudikan mobilnya menjauh dari tempat itu.
"Gue belom pernah liat lo kayanya." Kata Axel, saat tangannya ada di balik kemudi.
"Gue temen sekelas Lea dulu. Belum lama ini kita jadi deket."
"Terus ngapain lo bawa Lea kesini?"
"Kalau gue yang bawa dia, harusnya gue yang mabok bukan dia."
Mereka saling diam untuk beberapa saat.
"Jadi leana pasti udah cerita tentang gue." Axel bertanya sambil terus melihat ke jalan.
"Ya sedikit."
"Jangan percaya sama dia."
"Terus gue harus percaya sama lo gitu.?"
Sekarang Axel menemukan kesamaan Leana di diri Keysa. Sama sama keras kepala. Dia membawa mobilnya menuju ke arah kosant sesuai arahan yang diminta Keysa.
Dengan susah payah mereka berdua membawa leana ke dalam kamar Keysa. Berusaha agar kedatangan mereka tak membuat keributan.
...brug...
Mereka bertiga jatuh di kasur yang sama dengan nafas lega. Keysa segera bangkit dan mengunci pintu kamar.
"Fffiiuuuuhh makasih ya."
"Kalau lo mau terima kasih ambillin gue minum. Gue capek."
Keysa mengambil sekaleng soda dari kulkas kecil di kamarnya. Axel segera meminumnya dengan rakus.
"Wah bener bener kehausan tuh anak" ucap Keysa dalam hati.
Sekarang Keysa melihat Axel yang tengah menatap Leana dalam diam Tatapan penuh cinta yang bisa dirasakan Keysa.
"Kenapa." Tanya Keysa pada Axel. Axel nampaknya tak mengerti maksud gadis itu. Karena balasannya, ia hanya diam.
"Kalau lo cinta sama dia. Kenapa lo ninggalin dia."
Tanya Keysa dengan rasa ingin tahu yang begitu besar. Ya meski Leana sering mengeluh juga berkata kasar tentang Axel, Keysa tahu Leana seperti masih menyimpan rasa untuk laki laki ini.
Axel menarik nafas panjang. Dia mengambil sebuah selimut dan memakaikannya di tubuh Leana. Lalu pindah duduk di samping Keysa dan masih diam.
"Ya, sejauh yang gue tau, meskipun dia selalu cerita tentang kekesalan dia sama lo. Tapi gue bisa liat kalau dia tu masih mikirin lo dan pastinya ada rasa yang tertinggal gitu."
"Heh, apa dia pernah cerita kalau dia punya pacar yang namanya Rio."
Keysa mengingat ingat nama itu. Dan dia ingat Rio adalah lelaki mesum yang pernah menghubungi nya melalui sosial media. Dan memang benar Rio pernah menjadi pacar Leana sebelumnya. Tapi Keysa tak pernah menceritakan tingkah aneh Rio pada Leana karena takut dia akan berpikir macam macam.
"Dari raut muka lo. Gue yakin lo pasti tahu. Tapi yang nggak lo tahu. Rio itu temen gue. Mereka menjalin hubungan di belakang gue selagi gue tersiksa sama yang namanya LDR. Belom lagi cowok cowok yang lain. Hhhaaddehhh. Tapi yang bikin gue bingung adalah waktu Rio bilang dia udah ml sama Lea. Dan Lea juga nggak mengelak. "
"Gue nggak tahu kalau lo sebaik itu. Atau itu cuma cerita fiktif ?"
" Terserah, yang jelas gue mau pulang dulu. Jagain Lele gue ini yah. Jangan bilang gue yang bantu lo bawa dia kesini."
Keysa mengangguk dan membiarkan Axel pergi sendirian. Keysa memang merasa ada yang aneh dari cerita cerita leana. Tapi bagaimanapun setiap orang punya privasi masing masing yang harus dihargai.
***
*T*hanks Udah mampir di episode kali ini ya guys. Jangan lupa like dan comment biar author semangat buat lanjut. enjoy guys :D
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments