kadang kebohongan bisa jadi teman yang sangat berguna.
Suara alunan musik yang kencang sangat cocok membawa orang orang bermasalah untuk melupakan sejenak rasa penatnya. Keysa masih bingung untuk apa Leana pergi ke tempat yang mereka sebut club malam. Rasa kantuk yang sedari tadi menghantuinya jadi hilang. Jangankan tidur, untuk bicara saja sulit, karena jelas mereka tak akan bisa saling bicara tanpa berteriak.
"Ayo key, temenin gue. Biar gue yang traktir." teriak Leana pada Keysa. Gadis itu menarik tangan Keysa, membawanya pada salah satu meja, dan memesan minuman pada salah satu pelayan.
Samar samar Keysa mendengar teriakannya. Tapi ia mengerti maksud Leana. Mau tak mau ia harus mengikuti Leana. Ia khawatir Leana akan mendapat masalah jika sendirian. Apapun bisa terjadi di tempat seperti ini. Keysa berandai andai, jika ia tak ikut kesini tentu ia sudah tidur nyenyak dan bermimpi indah.
"Key, jangan bengong mulu. Nih minum." Leana menyodorkan minuman berbau menyengat, Keysa menutup hidungnya. Dan dia sudah bisa menebaknya apa yang digenggam Leana.
"Nggak ah lo aja. Gue masih harus sadar sampe lo mau pulang."
"Ya udah terserah lo aja deh."
Leana menghabiskan nya dengan sekali teguk. Keysa masih merasa kikuk. Ini pertama kalinya ia melangkah ke tempat seperti ini dan melihat sisi lain dari Leana.
Berbagai pemandangan membuat perasaan Keysa campur aduk. Ada beberapa tingkah orang mabuk yang membuatnya lucu. Ada juga aksi bebas saling cumbu yang membuatnya menaikkan ke dua alis.
"Iiiuuuhh, apa mereka nggak sanggup bayar hotel atau mengunci pintu rumah." ucapnya dalam hati.
Pandangannya beralih pada Leana yang sedari tadi asik meliuk liukkan badannya di antara orang orang yang mulai kehilangan arah. Ia memperhatikan dua orang laki laki yang mulai bergerak mendekati Leana. Buru buru Keysa bangkit dan menuju ke tempat dimana Leana mulai kehilangan kesadaran. Ia memegangi tubuh Leana yang sudah gontai. Kedua lelaki itu heran menatap Keysa dan leana.
"Sorry sorry ini temen gue. Pacarnya udah nungguin."
"Hey, jangan ganggu kesenangan orang. Kita tahu lo lagi bohong."
Kedua laki laki itu bersikeras agar Keysa tak membawa pergi Leana. Keysa hampir kehabisan akal, dia mencari cari sesuatu di ruangan pengap itu dan menemukannya.
"Gue gak bohong. Tuh liat itu cowoknya disana. Hey kak."
Keysa menunjuk ke arah lelaki berbadan kekar dan melambaikan tangannya sambil tersenyum, berpura pura mengenalnya. Dan anehnya laki laki itu juga membalas lambaian tangan key. Key sendiri jadi merasa aneh.
Kedua lelaki itu mengurungkan niatnya, melihat lelaki berbadan kekar dan besar yang membalas lambaian tangan Keysa. Mereka pergi meninggalkan kedua gadis itu.
Padahal Keysa sendiri merasa agak terkejut karena tipuannya bisa berhasil.
Kadang, kebohongan bisa jadi teman yang sangat berguna. Tapi sekarang dia tidak peduli, dia membawa Leana yang sudah lemas sambil merangkulnya kembali ke tempat duduk, karena merasa tubuhnya berat. Leana terlalu mabuk, sampai akhirnya dia tertidur dengan kepalanya bersandar di meja.
"Haduh. Gimana caranya gue bawa dia pulang. Dan harus gue bawa kemana? Kalau ke rumah dia gue nggak mau jawab pertanyaan orang tua Lele. Mereka pasti bakal nyangkain gue bawa pengaruh buruk."
Keysa meraih tas kecil milik Leana dan mengeluarkan ponsel miliknya. Dia membuka beberapa chat dan menemukan nama Axel Yudistira. Keysa ingat, baru saja Leana bercerita tentang pria ini. Ini mantan pacar yang diceritakan Leana. Mungkin pria ini bisa membantunya. Tanpa pikir panjang Keysa mencoba menghubungi pria itu.
***
ok guys, makasih udah luangkan waktu buat baca episode ini. Jangan lupa like dan comment nya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Leana ternyata bukan cewek baik2,Dia membawa pengaruh buruk buat temennya..
2024-08-31
0
Daffa Febriansyah
ya ampun lele .... lele
2020-03-30
1
Taufiq Al Zahra
berbohong tidaklah suatu kesalahan
2020-02-19
2