Sang Hantu Malam
Pada pagi hari di Rumah Makan di pinggir jalan raya besar nampak dua pegawai pria sedang menyapu dan menyiapkan meja. Ivan dan anton sedang menyapu, dan membersihkan meja makan. mereka berdua adalah pegawai Ropi, pemilik rumah makan itu. Ropi sosok pria dengan tinggi 170 cm dengan bentuk wajah bulat dan muka biasa saja.
Pegawainya disana mengenalnya dengan sikap sederhananya, ramah tamah dan sopan santunnya. tapi di balik semua itu ada sifat kejam, bengis dan tak kenal ampun yang dia tidak nampakkan kepada orang orang. pekerjaan malam nya adalah sebagai pembunuh bayaran. Julukan nya di dunia kejam itu adalah Sang Hantu Malam, datang tanpa suara, bergerak bagai angin dan tanpa di sadari korbannya dia sudah berada dibelakang targetnya. ia sengaja tidak menampakkan sebagian sifatnya karna seandainya ada korban yang mengenali ketika ia gagal menghabisi nyawa targetnya, sang korban akan beranggapan, mana mungkin itu orangnya.
Pada pagi hari itu ketika Ivan dan anton sudah selesai menyiapkan dan membersihkan meja. mereka pun kebelakang membantu Mama melda menyiapkan nasi dan lauk yang sudah di masak untuk segera di taruh di depan.
Pukul 08.00 semua nasi dan lauk sudah siap di meja dan di lemari kaca yang ada di depan. tepatnya dekat teras depan, agar nanti pelanggan datang tidak bingung memilih lauk karna sudah ada di depan. Di lemari kaca. Ropi duduk di bagian kasir sambil memandangi Photo dengan wajah seorang wanita manis berambut sebahu dengan bibir agak tebal dan menjadi sangat manis ketika tersenyum dengan kulit kuning sawo matang. Sosok wanita itu adalah wanita ke empat dalam jalinan hubungan asmara nya. dia yang selama ini merasakan kesulitan mencari wanita seumuran 25 tahun yang sebaya dengan nya. Dan baru di wanita ke empat ini dia merasakan apa yang namanya cinta dan kasih sayang. Tapi entah kenapa, saat dia melihat photo itu dia merasakan sedih teramat sangat.
Tepat pukul 09.24. datang seorang ibu dengan dua anaknya. Nampak ibu itu menggendong satu anaknya yang berumur 4 tahun dengan kain abu abu yang terlihat kumal. Dan satu anaknya lagi yang berumur 7 tahun dengan baju kumalnya dan celana yang nampak Robek dibagian lutut nya. Ropi yang melihat ibu dan dua anak itu langsung menaruh Photo wanita yang tadi dipegang nya. dia langsung menghampiri ibu dan dua anak itu. tanpa basa basi ia langsung menyuruh mereka masuk. dan menyuruh mama melda dan Ivan untuk mengambilkan tiga porsi makan sedangkan anton menyiapkan minuman hangat dan jus untuk mereka. Ropi yang nampak kasihan melihat mereka tak kuasa menahan air matanya. dia juga seorang lelaki berhati lembut dengan pemadangan semacam itu. mama melda, Ivan dan anton yang melihat itu juga ikut terlarut tapi tidak mereka perlihatkan. hanya mama melda yang sedikit meneteskan air mata. dalam hati mereka, mereka sangat bersyukur mempunyai seorang bos baik hati seperti ropi.
ropi menanyakan mereka dari mana. kemudian ibuk itu menjawab dia dari desa yang sebelum rumah makan ropi. Desa yang lumayan jauh dari rumah makannya ropi. saat ditanya ibu itu mau kemana. dia menjawab mau ke kota yang jaraknya juga jauh dari rumah makan ropi.
"ibuk sama adek adek mau kemana buk", tanya ropi pada ibu itu.
"ibu mau ke rumah adek ibu di kota pak, rumah saya disita rentenir di desa, karna suami saya meminjam uang untuk pengobatan anak saya yang kecil, bapak waktu itu telat bayar. dia terus pergi entah kemana dan belum balik sampai sekarang. saat pergi wajahnya terlihat sedih pak, dan saat sudah jatuh tempo rentenir itu datang kerumah mengusir kami pak, kami luntang lantang kesana kesini pak, bingung mau kemana beberapa hari ini, dan saya akhirnya nekat ke kota mencari saudara saya. sekalian mau kerja disana pak, untuk kebutuhan anak saya pak".
setelah berbincang bincang dengan ibu itu. ropi kemudian pergi ke jalan aspal. jarak dari rumah makannya hanya 30 meter dari jalan raya. setelah memberhentikan bus dan membayar ongkos bus untuk ibu dan anak anaknya, ropi juga memberikan uang sebagai pegangan di jalan. karna dari rumah makan ropi ke kota lumayan lama, sekitar 4 jam perjalanan.
sekitar pukul 17.00, setelah selesai melayani semua pelanggan yang lumayan ramai hari ini. Ivan, anton dan mama melda sudah selesai membersihkan meja, lantai dan semua yang terlihat kotor disana. mereka mulai menutup pintu rumah makan, dan bersiap untuk beristirahat di mess belakang di rumah makan itu. ropi memberikan mereka fasilitas 2 motor untuk jalan jalan hari libur karna rumah makan mereka dekat dengan berbagai wisata disana, seperti pemancingan, air terjun dan berbagai wisata keluarga di daerah rumah makan itu. sebelum pulang kerumah dengan motor nya. ropi bilang dia akan menemui teman nya untuk membicarakan daging dan sayuran yang akan di stok oleh temannya ropi.
ropi berkata pada mama melda, Ivan dan anton bahwa ia akan pergi dalam tiga atau lima hari. dan semua urusan di percayakan pada mama melda. para pegawai ropi seketika menjawab "siap bapak bos". mereka kemudian tertawa.
dalam perjalanan pulang ropi memikirkan si rentenir. dia mencocokkan ciri ciri dan dengan gambaran target yang ada di kepalanya. setelah sampai rumah ropi membuka ponsel khusus. ponsel itu adalah ponsel para pembunuh bayaran yang berisi data dan target yang harus mereka habisi. masing masing mempunyai target yang berbeda beda.
tapi pada saat ropi membuka ponsel dan melihat photo dan ada wajah seorang pria berwajah acuh dengan jenggot lebat dan dengan luka di hidung. ciri ciri ini persis seperti yang disebutkan oleh ibu yang datang bersama anak anaknya di rumah makan ropi. dan kebetulan juga daerah yang menjadi target ropi adalah daerah si ibu, yang dimana rentenir itu lah targetnya ropi.
ropi menjawab "ya" yang artinya dia siap membunuh target nya. Dan menulis angka 3 yang artinya tiga hari target nya akan dihabisi. dan waktunya terhitung besok.
setelah selesai menjawab pesan di ponselnya. ia kemudian mandi membasuh tubuhnya yang adek dan berkeringat.
Saat tengah malam ropi kemudian menendang sangat keras keramik kotak di tembok di samping tempat tidurnya yang merupakan. kunci untuk membuka tembok kamarnya, dimana ada ruang rahasia yang berisikan senjata seperti belati tipis tajam dan kecil yang di gunakan khusus untuk menikam jantung agar langsung berhenti berdetak. pistol, senapan dan berbagi alat canggih yang dia beli di pasar malam tersusun rapi di ruangan itu.
ropi kemudian mengambil pisau belati kesayangan nya yang tidak bermotif namun putih mengkilap, kemudian pistol dan amunisi nya. lalu dia susun rapi di kopernya. Tepat disebelah koper yang terletak di kasur ropi ada baju dinas malamnya dengan kaos lengan panjang, celana jins elastis dan sepatu hitam nya. setelah selesai mempersiapkan semuanya. Ropi kemudian beristirahat dan merebahkan dirinya dikasur sepring bed nya. menunggu hari esok di dalam tidurnya untuk mulai berburu si rentenir, target sang Hantu Malam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments