Dalam perjalanan menuju daerah sang Rentenir itu menggunakan motornya sport hitam merah nya. Ropi melaju dengan santai, karna jarak Daerah tujuan ropi dari rumahnya sekitar 7 jam perjalanan. Di perjalanan Ropi terlihat sangat menikmati pemandangan di jalan, mulai dari pohon rindang kiri kanan yang menutupi jalanan aspal sehingga perjalanan menuju daerah Rentenir itu terasa sangat santai. Dalam pikirannya, Ropi membayangkan bagaimana cara dia menghabisi targetnya, apakah harus menusuk bagian kepalanya, atau melubangi dadanya, atau mematahkan semua tulang nya satu persatu.
Gambaran dikepala ropi seperti adegan scene film pembunuhan brutal. Bukan tanpa alasan Ropi melakukan semua ini, Dia melakukan nya karna muak dengan hukum yang ada. tumpul ke atas tapi tajam kebawah. dalam hatinya pun ia sering berkata lebih baik menghilangkan satu nyawa tak berguna demi menyelamatkan puluhan atau ratusan nyawa.
memang dia terdengar sangat kejam dan tak berhati. Tapi itu hanya berlaku ke pada para penjahat dan sampah sampah masyarakat yang selalu merugikan orang banyak. Dalam tiga jam perjalanan nya, Ropi memberhentikan motornya untuk beristirahat sejenak di POM untuk mengisi minyak motornya dan membakar rokok di cafe dekat POM itu.
Dia kemudian membuka ponsel khususnya untuk mempelajari informasi lebih lanjut tentang si rentenir. Dalam informasi itu tertera bahwa si rentenir selain menjadi lintah darat juga sebagai pengelola tempat lokalisasi, dimana pekerja disana adalah sebagian wanita yang dia ambil paksa dari orang tua yang meminjam uang kepadanya, untuk sebagai jaminan agar uangnya cepat di kembalikan dan anak anak mereka akan di pulangkan dari rumah rentenir itu ketika hutang mereka lunas. Si rentenir berkata kepada orang tua mereka bahwa anak anak mereka akan di pekerjakan di rumah nya untuk mengurus rumahnya karna dia tidak punya pembantu. Anak dan istri rentenir ini sudah di jual oleh nya kepada pasar gelap untuk di jadikan sebagai pekerja ilegal di luar negeri dengan gajih yang tidak seberapa, selain itu juga rentenir itu menjual barang terlarang atau biasa di sebut sabu, dan mengedarkannya di kawasan wisata dekat rumahnya. Aparat disana tidak berani menangkap rentenir ini karna, rentenir ini sudah menyuap para aparat disana dengan nominal yang cukup tinggi, sehingga para oknum aparat menutup hanya menutup mata terhadap si rentenir ini. Saat membaca itu mata ropi melotot, memerah seakan siap memakan orang. Pada saat itu juga salah satu pelayan menyapa nya,
"bapak mau minum apa pak". Sapa pelayan itu sekaligus menawarkan menu di cafe itu.
"Caffucino hangat mbak, dan sebungkus rokok seperti ini mbak dan juga roti selai kacang mbak"
"iya pak, tunggu sebentar pak"
pelayan itu pergi kebelakang untuk menyiapkan pesanan ropi.
Nama : Yoka
pekerja : pengelola tempat hiburan dan toko baju pantai
umur : 53 tahun
pekerjaan asli : pengelola lokalisasi, tempat perjudian dan pengedar narkoba, Rentenir.
Target telah melakukan berbagai pemerasan terhadap berbagai orang atau yang di kenal sebagai lintah darat, memaksa orang membayar hutang kepadanya dengan bunga yang tidak masuk akal dan mengancam merusak atau membakar rumah orang yang meminjam dengan di dampingi anak buahnya yang berjumlah 7 orang, membuat lapak judi di tempat hiburannya, pengelola lokalisasi dengan anak anak dari korban pemerasannya, merusak generasi muda dengan mengedarkan barang terlarang seperti narkoba dan minuman keras.
Pengawal utama
Nama : vihis
keahlian : permainan pisau dan menembak jarak dekat.
pengawal setia yoka yang merupakan seorang mantan napi, sering keluar masuk penjara karna kasus pemalakan, pembunuhan dan perampokan. saat akan di eksekusi mati, yoka menjaminnya dengan membayarkan uang yang tidak sedikit agar dia di lepaskan. karna merasa hutang budi, akhirnya vihis mengabdikan dirinya kepada yoka. dengan badan besar coklat berotot dan mata buta satunya. melengkapi sangar nya wajah Vihis
sisanya hanyalah pengawal biasa dengan modal wajah seram dan badan besar mereka, semua informasi tentang tempat dan kebiasaan yoka telah di pelajari Ropi saat sedang beristirahat di cafe itu sembari menyedot rokok nya. Ropi bukan perokok aktif hanya perokok pasif yang akan merokok ketika dia mau saja.
"Silahkan dinikmati sajiannya pak", ucap seorang pelayan muda cantik yang nampak baik hatinya.
"Terima kasih mbak"
Ropi kemudian meminum caffucino nya sembari memakan roti kacang dengan porsi sedang nya. menikmati setiap tegukan dan kunyahannya. tak lupa ia menelepon mama melda menanyakan bagaimana kondisi rumah makannya hari ini. dan semua berjalan baik baik saja tanpa ada kendala yang berarti.
"terima kasih mama melda, palingan dua atau tiga hari lagi saya pulang, ini masih di perjalanan istirahat sebentar. makasih ya mama melda". Ucap ropi sembari mematikan telponnya.
selesai meminum dan memakan sajian menu. ropi meninggalkan bayarannya untuk menu tadi, tak lupa iya menyelip kan uang tips sebagai ucapan terima kasih kepada mbak yang mengantakan pesanan nya tadi yang jumlah tiga kali lipat harga pesananya.
Ropi berjalan mendekati motornya dengan tas yang sudah berisi perlengkapan lalu menaiki motornya kemudian menghidupkan dan memacu motornya lagi dengan santai seraya menikmati perjalanan nya.
empat jam telah berlalu dengan total 8 jam di perjalanan karna dia sempat beristirahat sejam di cafe tadi.
Akhirnya Ropi sampai di daerah rentenir itu, daerah rentenir itu merupakan daerah pariwisata pantai yang suasana nya menjadi lebih hidup ketika malam hari.
Ropi mencari penginapan yang sederhana agar tidak mencolok. setelah menemukan penginapan yang tidak jauh dari tempat hiburan yoka dia kemudian memasuki penginapan itu dan memesan untuk tiga hari di resepsionis itu dengan alasan ingin bersantai dan menikmati hari liburnya.
Pukul 21.00, Ropi keluar dengan pakaian santai sembari membawa botol minuman menuju ke tempat hiburan yoka. sebelum masuk ke dalam tempat hiburan itu ropi di periksa dulu oleh penjaga itu, mereka memastikan bahwa ropi tidak membawa senjata tajam atau senjata api. Setelah selesai pemeriksaan Ropi masuk kedalam ruangan yang luas. Disana terdapat bar minuman dan berbagai orang yang sedang duduk menikmati tarian erotis di panggung, ada juga beberapa anak muda yang sedang mabuk dan memakai barang terlarang di sana, sungguh miris hati Ropi melihat mereka, mereka yang disayang oleh orang tuanya malah betingkah seperti itu.
Didalam sana ropi mengawasi berbagai tempat, mulai dari lampu, sirkuit listrik, dan pintu keluar. Jumlah pengawal nya Yoka tidak terlalu banyak. Di pojok ruangan besar itu terlihat yoka, vihis dan beberapa pengawalnya sedang asik meminum alkohol ditemani dengan beberapa wanita yang sudah mabuk.
Ropi memperhatikan mereka dengan sesekali melirik mereka disana, sembari meminum air putih dan memakan makanan yang sudah dia pesan. Disana juga terdapat berbagai orang yang sedang berjudi. Ada yang berteriak menang, ada juga yang sedang terpuruk lesu karna kalah.
Saat melirik Yoka dan Vihis, Ropi melihat mereka pergi keluar melewati pintu belakang dengan beberapa wanita, menuju mobil mewah hasil usaha haram Yoka, mereka pun pergi dengan menaik mobil mewah itu. Ropi mengikuti mereka dengan menaiki taksi dan berpura-pura melihat maps dan mengarahkan mobil sesuai maps untuk menipu supir taksi agar dia tidak curiga dengan Ropi yang mengikuti mobil Yoka.
Beberapa belas menit dari kejauhan Ropi melihat Mobil yoka yang berhenti di rumah besar yang menurut Ropi itu adalah rumahnya yoka. Ropi kemudian berpura-pura menyuruh menepi ke tempat makanan khas ikan bakar madu untuk mengurangi kecurigaan supir taksi. Supir taksi pun menurut dan memikirkan mobilnya ke pinggir jalan tepat di depan rumah makan itu. Ropi lalu membayar supir taksi itu dengan tips lebih.
Ropi masuk ke rumah makan itu dan memesan makanan khas ikan bakar madu. Karena dari pagi sampai malam ini, ia hanya memakan roti. Setelah selesai makan ropi kemudian kembali penginapan nya untuk beristirahat sejenak. Pagi hari tak terasa bagi Ropi karna ia terlelap dalam tidurnya. dia dibangun kan oleh cahaya matahari yang menembus jendela. Ropi bergegas dari tempat tidur nya mencuci badannya dan mengambil tas yang berisi peralatan untuk menghabisi Yoka.
Di rumah besar milik yoka
ia terbangun dari tidur nya dengan dua gadis di pinggirnya, ia kemudian keluar dari kamar nya menuju ruang tengah lalu membakar cerutunya dengan santai dan sesekali tersenyum membayangkan betapa indah hidupnya dengan harta banyak hasil usaha haramnya dan segala kemudahan yang ia dapatkan dengan uangnya itu, tanpa ia sadari bahwa sebentar lagi dia akan di datangi oleh Ropi Sang Hantu Malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments