NovelToon NovelToon

Sang Hantu Malam

Ropi

Pada pagi hari di Rumah Makan di pinggir jalan raya besar nampak dua pegawai pria sedang menyapu dan menyiapkan meja. Ivan dan anton sedang menyapu, dan membersihkan meja makan. mereka berdua adalah pegawai Ropi, pemilik rumah makan itu. Ropi sosok pria dengan tinggi 170 cm dengan bentuk wajah bulat dan muka biasa saja.

Pegawainya disana mengenalnya dengan sikap sederhananya, ramah tamah dan sopan santunnya. tapi di balik semua itu ada sifat kejam, bengis dan tak kenal ampun yang dia tidak nampakkan kepada orang orang. pekerjaan malam nya adalah sebagai pembunuh bayaran. Julukan nya di dunia kejam itu adalah Sang Hantu Malam, datang tanpa suara, bergerak bagai angin dan tanpa di sadari korbannya dia sudah berada dibelakang targetnya. ia sengaja tidak menampakkan sebagian sifatnya karna seandainya ada korban yang mengenali ketika ia gagal menghabisi nyawa targetnya, sang korban akan beranggapan, mana mungkin itu orangnya.

Pada pagi hari itu ketika Ivan dan anton sudah selesai menyiapkan dan membersihkan meja. mereka pun kebelakang membantu Mama melda menyiapkan nasi dan lauk yang sudah di masak untuk segera di taruh di depan.

Pukul 08.00 semua nasi dan lauk sudah siap di meja dan di lemari kaca yang ada di depan. tepatnya dekat teras depan, agar nanti pelanggan datang tidak bingung memilih lauk karna sudah ada di depan. Di lemari kaca. Ropi duduk di bagian kasir sambil memandangi Photo dengan wajah seorang wanita manis berambut sebahu dengan bibir agak tebal dan menjadi sangat manis ketika tersenyum dengan kulit kuning sawo matang. Sosok wanita itu adalah wanita ke empat dalam jalinan hubungan asmara nya. dia yang selama ini merasakan kesulitan mencari wanita seumuran 25 tahun yang sebaya dengan nya. Dan baru di wanita ke empat ini dia merasakan apa yang namanya cinta dan kasih sayang. Tapi entah kenapa, saat dia melihat photo itu dia merasakan sedih teramat sangat.

Tepat pukul 09.24. datang seorang ibu dengan dua anaknya. Nampak ibu itu menggendong satu anaknya yang berumur 4 tahun dengan kain abu abu yang terlihat kumal. Dan satu anaknya lagi yang berumur 7 tahun dengan baju kumalnya dan celana yang nampak Robek dibagian lutut nya. Ropi yang melihat ibu dan dua anak itu langsung menaruh Photo wanita yang tadi dipegang nya. dia langsung menghampiri ibu dan dua anak itu. tanpa basa basi ia langsung menyuruh mereka masuk. dan menyuruh mama melda dan Ivan untuk mengambilkan tiga porsi makan sedangkan anton menyiapkan minuman hangat dan jus untuk mereka. Ropi yang nampak kasihan melihat mereka tak kuasa menahan air matanya. dia juga seorang lelaki berhati lembut dengan pemadangan semacam itu. mama melda, Ivan dan anton yang melihat itu juga ikut terlarut tapi tidak mereka perlihatkan. hanya mama melda yang sedikit meneteskan air mata. dalam hati mereka, mereka sangat bersyukur mempunyai seorang bos baik hati seperti ropi.

ropi menanyakan mereka dari mana. kemudian ibuk itu menjawab dia dari desa yang sebelum rumah makan ropi. Desa yang lumayan jauh dari rumah makannya ropi. saat ditanya ibu itu mau kemana. dia menjawab mau ke kota yang jaraknya juga jauh dari rumah makan ropi.

"ibuk sama adek adek mau kemana buk", tanya ropi pada ibu itu.

"ibu mau ke rumah adek ibu di kota pak, rumah saya disita rentenir di desa, karna suami saya meminjam uang untuk pengobatan anak saya yang kecil, bapak waktu itu telat bayar. dia terus pergi entah kemana dan belum balik sampai sekarang. saat pergi wajahnya terlihat sedih pak, dan saat sudah jatuh tempo rentenir itu datang kerumah mengusir kami pak, kami luntang lantang kesana kesini pak, bingung mau kemana beberapa hari ini, dan saya akhirnya nekat ke kota mencari saudara saya. sekalian mau kerja disana pak, untuk kebutuhan anak saya pak".

setelah berbincang bincang dengan ibu itu. ropi kemudian pergi ke jalan aspal. jarak dari rumah makannya hanya 30 meter dari jalan raya. setelah memberhentikan bus dan membayar ongkos bus untuk ibu dan anak anaknya, ropi juga memberikan uang sebagai pegangan di jalan. karna dari rumah makan ropi ke kota lumayan lama, sekitar 4 jam perjalanan.

sekitar pukul 17.00, setelah selesai melayani semua pelanggan yang lumayan ramai hari ini. Ivan, anton dan mama melda sudah selesai membersihkan meja, lantai dan semua yang terlihat kotor disana. mereka mulai menutup pintu rumah makan, dan bersiap untuk beristirahat di mess belakang di rumah makan itu. ropi memberikan mereka fasilitas 2 motor untuk jalan jalan hari libur karna rumah makan mereka dekat dengan berbagai wisata disana, seperti pemancingan, air terjun dan berbagai wisata keluarga di daerah rumah makan itu. sebelum pulang kerumah dengan motor nya. ropi bilang dia akan menemui teman nya untuk membicarakan daging dan sayuran yang akan di stok oleh temannya ropi.

ropi berkata pada mama melda, Ivan dan anton bahwa ia akan pergi dalam tiga atau lima hari. dan semua urusan di percayakan pada mama melda. para pegawai ropi seketika menjawab "siap bapak bos". mereka kemudian tertawa.

dalam perjalanan pulang ropi memikirkan si rentenir. dia mencocokkan ciri ciri dan dengan gambaran target yang ada di kepalanya. setelah sampai rumah ropi membuka ponsel khusus. ponsel itu adalah ponsel para pembunuh bayaran yang berisi data dan target yang harus mereka habisi. masing masing mempunyai target yang berbeda beda.

tapi pada saat ropi membuka ponsel dan melihat photo dan ada wajah seorang pria berwajah acuh dengan jenggot lebat dan dengan luka di hidung. ciri ciri ini persis seperti yang disebutkan oleh ibu yang datang bersama anak anaknya di rumah makan ropi. dan kebetulan juga daerah yang menjadi target ropi adalah daerah si ibu, yang dimana rentenir itu lah targetnya ropi.

ropi menjawab "ya" yang artinya dia siap membunuh target nya. Dan menulis angka 3 yang artinya tiga hari target nya akan dihabisi. dan waktunya terhitung besok.

setelah selesai menjawab pesan di ponselnya. ia kemudian mandi membasuh tubuhnya yang adek dan berkeringat.

Saat tengah malam ropi kemudian menendang sangat keras keramik kotak di tembok di samping tempat tidurnya yang merupakan. kunci untuk membuka tembok kamarnya, dimana ada ruang rahasia yang berisikan senjata seperti belati tipis tajam dan kecil yang di gunakan khusus untuk menikam jantung agar langsung berhenti berdetak. pistol, senapan dan berbagi alat canggih yang dia beli di pasar malam tersusun rapi di ruangan itu.

ropi kemudian mengambil pisau belati kesayangan nya yang tidak bermotif namun putih mengkilap, kemudian pistol dan amunisi nya. lalu dia susun rapi di kopernya. Tepat disebelah koper yang terletak di kasur ropi ada baju dinas malamnya dengan kaos lengan panjang, celana jins elastis dan sepatu hitam nya. setelah selesai mempersiapkan semuanya. Ropi kemudian beristirahat dan merebahkan dirinya dikasur sepring bed nya. menunggu hari esok di dalam tidurnya untuk mulai berburu si rentenir, target sang Hantu Malam

Mimpi Malam

Dalam tidurnya. Ropi kadang memimpikan target yang telah ia habisi. dalam tidurnya kali ini pun ia bermimpi menghabisi berbagai target nya yang yang bermacam macam mulai dari seorang pemerkosa anak di bawah umur, Bandar Narkoba, Penipu kelas kakap, atau Koruptor. Saat akan menemui ajal, Target target Ropi berusaha memohon ampun kepadanya dengan berbagai cara hingga sampai menjerit dan kehilangan akal sehat nya.

......................

Motor sport hitam merah melaju kencang dibawah guyuran hujan. dengan jaket hitam dan belati putih yang mantap dalam sarungnya di pinggang ropi. Dan dua pistol lengkap dengan peredam tepat berada dibelakang pinggang Ropi. Ponsel khususnya sudah terpampang wajah lelaki mesum dengan wajah tampan dan senyum sinis nya, Targetnya kali ini adalah seorang Pedofil yang sudah lama ia intai dan amati.

( Ropi. seorang pembunuh bayaran, yang selalu bergerak di malam hari. lincah seperti kijang, senyap seperti burung hantu. setiap ponsel nya berbunyi, dia selalu antusias membuka. Karena di ponsel khususnya berisi target bisa di bilang sampah masyarakat, baik itu pejabat, koruptor, penculik, pengedar narkoba, senjata api atau penjahat kelas teri maupun kelas kakap

Bagi Ropi, cara tercepat untuk menghukum orang orang seperti itu adalah penebusan dengan darah atau nyawa mereka sendiri. karena penjahat penjahat itu terkadang membunuh orang sipil biasa tanpa memperdulikan nyawa atau nasib dari keluarga korban yang di tinggalkan ).

Ropi memacu motornya ke Gudang Pabrik Semen. Suara motornya sangat halus, Motor yang Ropi gunakan kali ini adalah Motor yang di modifikasi khusus untuk membantu menjalankan Misi dari Ponsel Khusus nya. Ketika berjalan atau di kebut suara yang terdengar hanyalah suara halus ban motor yang berada di atas aspal saat motor ini di gunakan. Ropi sudah menandai orang ini beberapa hari, ia sudah sangat geram melihat tingkah laku Abnormal orang ini.

Saat akan tiba di Gudang Pabrik Semen. Ropi memikirkan motornya di belakang bangunan penjagaan yang sudah tidak ada penjagaan lagi, karna gudang ini sudah tidak lama di gunakan, dan kali ini pun Targetnya hanya bergerak perorangan,

Ropi berjalan di bawah bayang-bayang bangunan menuju , menghindari cahaya bulan yang terburai karna air hujan.

langkah nya yang tenang dan tanpa suara sungguh seperti burung hantu. Di kejauhan dia mellihat lampu hidup di tengah bangunan Gudang . Ropi berjalan mendekati bangunan itu, ia kemudian melihat melalui salah satu ventilasi gudang dan didalam sana terdapat targetnya yang sedang melecehkan wanita. Sang target terlihat melakukan pelecehan terhadap korbannya. korbannya di ikat tanpa busana separuh badan, dia terlihat merasa sangat senang, tertawa seperti psikopat dengan memegang pisau dapur. Terlihat juga korban mengalami luka sayatan di tangan dan bahu nya. Beberapa saat ropi melakukan pengamatan nya, memastikan jumlah orang yang ada disana hanya dia.

Karna sudah tidak tahan lagi dengan tingkah laku Targetnya memegang dada korbannya dengan brutal. Ropi kemudian masuk mengendap ngendap lewat pintu belakang Gudang Pabrik. Dia berjalan dan masuk di bawah bayang bayangan bagian dalam gudang yang tidak terkena lampu. dia berjalan dengan tenang dan pasti.

Target yang tengah asik memainkan dada sang korban, tanpa dia sadari Ropi telah berdiri di belakangnya. si wanita yang di ikat di kursi tadi merasa terkejut melihat orang di belakang penculiknya. Ropi kemudian menaruh jari telunjuknya di bibirnya mengisyaratkan agar wanita itu diam.

Tanpa basa basi, Ropi mengambil belati dengan tangan kanan dari pinggang kanannya. tangan yang sebelah kiri kemudian mendarat di leher targetnya, yang di tekannya dengan kuat sehingga Targetnya seperti tersendak, jari jari tangan kiri Ropi kemudian bergerak memegang bajunya sendiri untuk mengunci leher dan pergerakan targetnya. Targetnya yang telah dikunci seketika terkejut dan berusaha melawan Ropi dengan tenaga pas pasan. Tapi apa daya si target, Ropi adalah seorang lelaki yang sangat kuat, dia sudah melatih tubuhnya untuk menjadi sekuat yang dia bisa sekarang, dengan latihan extreme di gunung dan sungai di hutan.

Dengan tangan kanannya, Ropi menancapkan belati dengan bilah kecil dan panjangnya ke kepala targetnya. Belati itu menancap sampai ke pangkal bilah nya. Darah merah segera menyiprat dari kepala targetnya, mengenai wajah si wanita yang yang kemudian berteriak histeris lalu menangis dan hampir pingsan. sekitar 15 detik Ropi memegang targetnya sampai target itu kemudian tidak bergerak dan mati kehabisan darah dan Luka di kepala. Terlihat jelas lubang berbentuk oral kedalam di kepala targetnya saat ropi melepas belati dari kepala target itu, tak ada wajah takut, sedih atau ekspresi lain di wajah Ropi. Yang ada hanya wajah bengis dan jijik melihat targetnya. Dia pun masih menginjak kepala dan menendang mulut targetnya itu dengan sepatu miliknya hingga gigi gigi targetnya itu patah bahkan rontok . Dia kemudian menedang kemaluan mayat itu, sampe terdengar bunyi retakan di tulang selangkangan kemaluan mayat itu. sungguh kejam memang ropi memperlakukan mayat targetnya itu, meskipun mati masih tetap di siksa oleh Ropi. Tapi di wajahnya tidak ada rasa sesal sama sekali dan sesekali nampak rasa puas di wajah Ropi karena membunuh orang itu.

Wanita yang dari tadi duduk ketakutan melihat Ropi, tanpa ia sadari dia telah mengeluarkan air matanya, Ropi lalu mendekati wanita itu, dan berusaha menenangkan wanita itu yang terlihat sangat panik dan ketakutan melihat kekejaman Ropi. Tapi tanpa di duga ropi menyeka air mata wanita itu, dan berkata,

"tenanglah kau sudah aman, tak usah takut aku akan mengantarkan ke jalan depan nanti agar kau bisa mencari kendaraan untuk pulang". Ucap Ropi menenagkan wanita yang terlihat takut sampai gemetar.

"terima kasih banyak tuan", ucap wanita itu terbata bata, melihat wajah ropi yang ditutup dengan sebo hitam.

Penutup separuh wajah nya kadang dipakai dan kadang tidak dipakai, sesuai mood Sang Hantu malam. Ropi melepaskan ikatan wanita itu dan mengambilkan nya baju, tepatnya kaos dalam tebal bekas ia pakai. Lalu menyerahkan nya dengan mata tertutup ke wanita itu karna wanita itu tidak memakai bajunya tanpa bra juga. sungguh perlakuan sopan bagi seorang pembunuh para penjahat seperti ropi.

Sang wanita tersipu malu melihat ropi yang memejamkan matanya. Dia kemudian berbalik badan dan memakai bajunya Ropi.

Mereka pergi meninggalkan mayat manusia hina itu agar dimakan tikus dan dan hewan hewan disana.

Saat berjalan menuju motor nya, di bawah hujan yang mulai reda, sesekali wanita itu melihat ropi dan melihat mata sayu ropi yang sangat hangat. dan wanita itu berkata dalam hatinya "matanya sangat teduh dan hangat, berbeda sekali dengan yang tadi".

...----------------...

Ting teng, ting teng, ting teng.

bunyi alarm membangunkan Ropi,

Ropi beranjak dari tempat tidurnya kemudian membuka jendela nya, menghirup udara segar. Rumah Ropi berada di bawah bukit. tersendiri, dan lumayan jauh dari kerumunan warga dan perumahan lainnya. Dia merasakan ketenangan berada kondisi dan lingkungan seperti ini. Ropi mengambil segelas air, tak lupa juga roti dan madu menjadi menu sarapannya. dia kemudian duduk teras belakang rumahnya sambil melihat pepohonan dan burung burung yang menyanyi. setelah kunyahan terakhirnya ropi kemudian mandi membersihkan badannya.

Jam sudah menunjukan pukul 08.00. Ropi sudah siap dengan pakaian touring karna ia akan mengendarai motornya menuju ke tempat si rentenir itu dan mengecek ulang tas yang berisi belati, pistol, munisi dan peredamnya. selesai melakukan pengecekan, Ropi berjalan keluar rumah nya dengan kunci motornya lalu menuju garasi tempat motor dan mobilnya terparkir. Ropi menaiki motornya berjalan keluar dan turun lagi untuk mengunci pagar rumahnya, meninggalkan dua ekor anjing penjaga rumahnya di dalam.

Perjalanan Ke Daerah Target

Dalam perjalanan menuju daerah sang Rentenir itu menggunakan motornya sport hitam merah nya. Ropi melaju dengan santai, karna jarak Daerah tujuan ropi dari rumahnya sekitar 7 jam perjalanan. Di perjalanan Ropi terlihat sangat menikmati pemandangan di jalan, mulai dari pohon rindang kiri kanan yang menutupi jalanan aspal sehingga perjalanan menuju daerah Rentenir itu terasa sangat santai. Dalam pikirannya, Ropi membayangkan bagaimana cara dia menghabisi targetnya, apakah harus menusuk bagian kepalanya, atau melubangi dadanya, atau mematahkan semua tulang nya satu persatu.

Gambaran dikepala ropi seperti adegan scene film pembunuhan brutal. Bukan tanpa alasan Ropi melakukan semua ini, Dia melakukan nya karna muak dengan hukum yang ada. tumpul ke atas tapi tajam kebawah. dalam hatinya pun ia sering berkata lebih baik menghilangkan satu nyawa tak berguna demi menyelamatkan puluhan atau ratusan nyawa.

memang dia terdengar sangat kejam dan tak berhati. Tapi itu hanya berlaku ke pada para penjahat dan sampah sampah masyarakat yang selalu merugikan orang banyak. Dalam tiga jam perjalanan nya, Ropi memberhentikan motornya untuk beristirahat sejenak di POM untuk mengisi minyak motornya dan membakar rokok di cafe dekat POM itu.

Dia kemudian membuka ponsel khususnya untuk mempelajari informasi lebih lanjut tentang si rentenir. Dalam informasi itu tertera bahwa si rentenir selain menjadi lintah darat juga sebagai pengelola tempat lokalisasi, dimana pekerja disana adalah sebagian wanita yang dia ambil paksa dari orang tua yang meminjam uang kepadanya, untuk sebagai jaminan agar uangnya cepat di kembalikan dan anak anak mereka akan di pulangkan dari rumah rentenir itu ketika hutang mereka lunas. Si rentenir berkata kepada orang tua mereka bahwa anak anak mereka akan di pekerjakan di rumah nya untuk mengurus rumahnya karna dia tidak punya pembantu. Anak dan istri rentenir ini sudah di jual oleh nya kepada pasar gelap untuk di jadikan sebagai pekerja ilegal di luar negeri dengan gajih yang tidak seberapa, selain itu juga rentenir itu menjual barang terlarang atau biasa di sebut sabu, dan mengedarkannya di kawasan wisata dekat rumahnya. Aparat disana tidak berani menangkap rentenir ini karna, rentenir ini sudah menyuap para aparat disana dengan nominal yang cukup tinggi, sehingga para oknum aparat menutup hanya menutup mata terhadap si rentenir ini. Saat membaca itu mata ropi melotot, memerah seakan siap memakan orang. Pada saat itu juga salah satu pelayan menyapa nya,

"bapak mau minum apa pak". Sapa pelayan itu sekaligus menawarkan menu di cafe itu.

"Caffucino hangat mbak, dan sebungkus rokok seperti ini mbak dan juga roti selai kacang mbak"

"iya pak, tunggu sebentar pak"

pelayan itu pergi kebelakang untuk menyiapkan pesanan ropi.

Nama : Yoka

pekerja : pengelola tempat hiburan dan toko baju pantai

umur : 53 tahun

pekerjaan asli : pengelola lokalisasi, tempat perjudian dan pengedar narkoba, Rentenir.

Target telah melakukan berbagai pemerasan terhadap berbagai orang atau yang di kenal sebagai lintah darat, memaksa orang membayar hutang kepadanya dengan bunga yang tidak masuk akal dan mengancam merusak atau membakar rumah orang yang meminjam dengan di dampingi anak buahnya yang berjumlah 7 orang, membuat lapak judi di tempat hiburannya, pengelola lokalisasi dengan anak anak dari korban pemerasannya, merusak generasi muda dengan mengedarkan barang terlarang seperti narkoba dan minuman keras.

Pengawal utama

Nama : vihis

keahlian : permainan pisau dan menembak jarak dekat.

pengawal setia yoka yang merupakan seorang mantan napi, sering keluar masuk penjara karna kasus pemalakan, pembunuhan dan perampokan. saat akan di eksekusi mati, yoka menjaminnya dengan membayarkan uang yang tidak sedikit agar dia di lepaskan. karna merasa hutang budi, akhirnya vihis mengabdikan dirinya kepada yoka. dengan badan besar coklat berotot dan mata buta satunya. melengkapi sangar nya wajah Vihis

sisanya hanyalah pengawal biasa dengan modal wajah seram dan badan besar mereka, semua informasi tentang tempat dan kebiasaan yoka telah di pelajari Ropi saat sedang beristirahat di cafe itu sembari menyedot rokok nya. Ropi bukan perokok aktif hanya perokok pasif yang akan merokok ketika dia mau saja.

"Silahkan dinikmati sajiannya pak", ucap seorang pelayan muda cantik yang nampak baik hatinya.

"Terima kasih mbak"

Ropi kemudian meminum caffucino nya sembari memakan roti kacang dengan porsi sedang nya. menikmati setiap tegukan dan kunyahannya. tak lupa ia menelepon mama melda menanyakan bagaimana kondisi rumah makannya hari ini. dan semua berjalan baik baik saja tanpa ada kendala yang berarti.

"terima kasih mama melda, palingan dua atau tiga hari lagi saya pulang, ini masih di perjalanan istirahat sebentar. makasih ya mama melda". Ucap ropi sembari mematikan telponnya.

selesai meminum dan memakan sajian menu. ropi meninggalkan bayarannya untuk menu tadi, tak lupa iya menyelip kan uang tips sebagai ucapan terima kasih kepada mbak yang mengantakan pesanan nya tadi yang jumlah tiga kali lipat harga pesananya.

Ropi berjalan mendekati motornya dengan tas yang sudah berisi perlengkapan lalu menaiki motornya kemudian menghidupkan dan memacu motornya lagi dengan santai seraya menikmati perjalanan nya.

empat jam telah berlalu dengan total 8 jam di perjalanan karna dia sempat beristirahat sejam di cafe tadi.

Akhirnya Ropi sampai di daerah rentenir itu, daerah rentenir itu merupakan daerah pariwisata pantai yang suasana nya menjadi lebih hidup ketika malam hari.

Ropi mencari penginapan yang sederhana agar tidak mencolok. setelah menemukan penginapan yang tidak jauh dari tempat hiburan yoka dia kemudian memasuki penginapan itu dan memesan untuk tiga hari di resepsionis itu dengan alasan ingin bersantai dan menikmati hari liburnya.

Pukul 21.00, Ropi keluar dengan pakaian santai sembari membawa botol minuman menuju ke tempat hiburan yoka. sebelum masuk ke dalam tempat hiburan itu ropi di periksa dulu oleh penjaga itu, mereka memastikan bahwa ropi tidak membawa senjata tajam atau senjata api. Setelah selesai pemeriksaan Ropi masuk kedalam ruangan yang luas. Disana terdapat bar minuman dan berbagai orang yang sedang duduk menikmati tarian erotis di panggung, ada juga beberapa anak muda yang sedang mabuk dan memakai barang terlarang di sana, sungguh miris hati Ropi melihat mereka, mereka yang disayang oleh orang tuanya malah betingkah seperti itu.

Didalam sana ropi mengawasi berbagai tempat, mulai dari lampu, sirkuit listrik, dan pintu keluar. Jumlah pengawal nya Yoka tidak terlalu banyak. Di pojok ruangan besar itu terlihat yoka, vihis dan beberapa pengawalnya sedang asik meminum alkohol ditemani dengan beberapa wanita yang sudah mabuk.

Ropi memperhatikan mereka dengan sesekali melirik mereka disana, sembari meminum air putih dan memakan makanan yang sudah dia pesan. Disana juga terdapat berbagai orang yang sedang berjudi. Ada yang berteriak menang, ada juga yang sedang terpuruk lesu karna kalah.

Saat melirik Yoka dan Vihis, Ropi melihat mereka pergi keluar melewati pintu belakang dengan beberapa wanita, menuju mobil mewah hasil usaha haram Yoka, mereka pun pergi dengan menaik mobil mewah itu. Ropi mengikuti mereka dengan menaiki taksi dan berpura-pura melihat maps dan mengarahkan mobil sesuai maps untuk menipu supir taksi agar dia tidak curiga dengan Ropi yang mengikuti mobil Yoka.

Beberapa belas menit dari kejauhan Ropi melihat Mobil yoka yang berhenti di rumah besar yang menurut Ropi itu adalah rumahnya yoka. Ropi kemudian berpura-pura menyuruh menepi ke tempat makanan khas ikan bakar madu untuk mengurangi kecurigaan supir taksi. Supir taksi pun menurut dan memikirkan mobilnya ke pinggir jalan tepat di depan rumah makan itu. Ropi lalu membayar supir taksi itu dengan tips lebih.

Ropi masuk ke rumah makan itu dan memesan makanan khas ikan bakar madu. Karena dari pagi sampai malam ini, ia hanya memakan roti. Setelah selesai makan ropi kemudian kembali penginapan nya untuk beristirahat sejenak. Pagi hari tak terasa bagi Ropi karna ia terlelap dalam tidurnya. dia dibangun kan oleh cahaya matahari yang menembus jendela. Ropi bergegas dari tempat tidur nya mencuci badannya dan mengambil tas yang berisi peralatan untuk menghabisi Yoka.

Di rumah besar milik yoka

ia terbangun dari tidur nya dengan dua gadis di pinggirnya, ia kemudian keluar dari kamar nya menuju ruang tengah lalu membakar cerutunya dengan santai dan sesekali tersenyum membayangkan betapa indah hidupnya dengan harta banyak hasil usaha haramnya dan segala kemudahan yang ia dapatkan dengan uangnya itu, tanpa ia sadari bahwa sebentar lagi dia akan di datangi oleh Ropi Sang Hantu Malam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!