Eksekusi

Saat malam hari tiba, Ropi berjalan keluar dengan santainya dengan setelan baju kaos putih dan celana chino nya. Terlihat sangat maskulin. Dalam perjalanan nya ke tempat hiburan nya Yoka, beberapa wanita melirik Ropi, tampilan otot lengan bisep nya membuat sebagian wanita meliriknya secara diam diam.

Dalam tempat hiburan nya Yoka, terlihat dia sedang asyik mengadu bibir ke leher wanita di samping nya. Tak lupa tangan kirinya memegang botol alkohol dan tangan kanan nya memegang cerutu.

"Bos, hari ini pengiriman kita lancar, satu dus kokain dan sabu sudah di ambil pelanggan kita bos. Uangnya pun sudah di transfer ke rekening bos". ucap vihis kepada bosnya dengan senyum menjijikan nya.

"oke, Vihis, sekarang kau bersenang senang seperti biasa, nikmati malam ini dengan santai dan kita akan seperti ini terus. hahahah". Tawa yoka terbahak bahak, terlihat sangat menjijikan.

Sebagian pegawai disana tampak sedih karna mereka masih anak remaja yang di bawa oleh yoka dari orang tuanya,karna tak sanggup membayar hutang mereka kepada Yoka, akhirnya Yoka membawa anak mereka sebagai jaminan dan akan dikembalikan ketika hutangnya lunas. Dan katanya mereka hanya akan di jadikan pembantu di rumah yoka untuk merawat kebun dan membersihkan rumah nya, tapi pada kenyataannya mereka di pekerjakan paksa di tempat hiburan yoka, Dan kadang mereka harus melayani nafsu pria hidung belang dengan terpaksa.

Dari Pojok kursi bar, Ropi sudah memandangi serta mengamati mereka, tak sedkitpun celah yang di lewatkan Ropi, dia mengamati dengan seksama lewat kaca mata hitamnya. Jam 12.00, Terlihat yoka beranjak keluar melewati pintu belakang. Ropi segera beranjak dari kursi nya, meninggalkan uang dan tips di bar. Dia kemudian mengendap ngendap di balik bayangan bangunan bangunan dengan langkah burung hantunya yang tanpa suara sambil mengindari cahaya bulan. Setengah jam berlalu ropi sudah sampai belakang rumah makan khas ikan bakar madu, di semak semak itu ropi kemudian mencari kantong kresek hitamnya, dan kantong nya itu tersembunyi rapi dengan posisi penutup nya berada mengarah tanah di bawah pohon semak belukar.

Tanpa basa basi ropi, mengambil kantong itu. Dan mencari tempat gelap untuk berganti baju. Kaos panjang hitam, celana Jeans elastisnya, sepatu olahraga berwarna hitam, tak lupa juga sebo berwarna hitam dan dua sarung tangan karet untuk menghilangkan bekas sidik jarinya sudah selesai ia pakai.

Pistolnya seperti biasa menyilang di belakang pinggangnya, belati putih dengan sarung warna hitamnya juga sudah berada pada posisinya.

Dalam pekarangan rumah itu, nampak seorang penjaga berbadan besar dan berwajah seram dengan rambut di ikat kebelakang sedang berjalan menuju ke kamar mandi belakang untuk buang air kecil, bunyi air kloset terdengar setelah ia menekan tombol kloset itu. Saat ia akan keluar, dan hendak menutup pintu kamar mandi. Tiba tiba dadanya di hujam belati saat akan berteriak ropi menutup mulut orang it, kemudian ropi melepaskan hujaman belati dari dada orang itu, lalu menusukkan nya kembali dari atas menuju ke kepala orang itu, suara bunyi tengkorak yang retak terdengar di telinga ropi, seketika juga penjaga itu tidak bergerak dan jatuh tergeletak dengan tengkorak kepala nya bolong bekas hujaman belati Ropi.

Ropi melanjutkan aksi lalu kemudian ia membuka pintu kamar mandi itu dan memasukkan kedalam sana, dan mengunci lalu membuang nya kedalam sambil meludahinya. Ropi lalu mengeluarkan remote kecil dari kantong celana nya kemudian dia menekan remote itu. terdengar bunyi ledakan di Gardu listrik rumah yoka yang berada di sebelah kamar mandi tadi, sebelumnya Ropi sudah memasang peledak di gardu listrik tersebut untuk mengalihkan perhatian, seketika saat itu juga lampu rumah Yoka padam.

Didalam rumah nampak yoka sedang asik memakai barang terlarang dengan vihis dan anak buahnya, tiba-tiba lampu padam dan cahaya di rumah itu menjadi remang remang, karna cahaya yang masuk hanya cahaya bulan, diluar rumah ketika satu penjaga lagi merasa curiga karna kawannya sudah lama tidak keluar dari kamar mandi, dia pun berniat menghampiri dan memeriksa gardu listrik yang terbakar karena ledakan itu bersama temannya yang tadi sudah di tumbangkan Ropi.

Dari remang remang kamar mandi itu terlihat Ropi yang menarik satu pistolnya dengan tangan kiri.

jleb jleb, kepala penjaga itu sudah bolong dengan dua lubang dan jatuh lunglai berceceran darah di lantai. Ropi pun tampak biasa saja tak merasakan apa apa ketika menghabisi nyawa kedua penjaga tersebut, dia berjalan masuk kedalam rumah itu tak lupa ia menendang kepala mayat tadi hingga bunyi tulang lehernya patah, masuk secara perlahan kedalam rumah. Saat berada di pintu rumah dia masuk dengan mengendap ngedap tanpa suara. Jleb jleb, satu lagi pengawal itu tumbang karna mengarahkan senternya ke ropi, dengan lubang di kepala dari mulut yang tembus ke otak kecil karena terkena timah panas dari pistol Ropi.

"tiga lalat kecil sudah tumbang, sisa 6 lagi. aku harus cepat, sebelum pagi". Ucap Ropi sambil menghitung sisa targetnya.

"Karna waktu perjalanan dari sini ke penginapan Ropi hampir sejam". Gumam ropi sambil melihat jam yang sudah menunjukan pukul 02.00.

Ropi berjalan masuk lagi kedalam, terlihat dua orang mau berteriak kepadanya, sebelum berteriak jleb jleb jleb jleb dua orang itu pun telah tumbang dengan masing masing dua lubang di kepala mereka. terlihat asap tipis keluar dari peredam pistol ropi, dan dia menghirup asap itu dan berkata

"bau nya enak sekali". Ucap Ropi sambil menghirup bau asap seakan itu adalah aroma terapi.

Ropi berjalan masuk pelan pelan kedalam mencari keberadaan yoka, Rupanya vihis melihat ropi yang sedang mengendap ngendap langsung mengeluarkan tembakan mengarahkan ke ropi.

Ropi dengan lincah segera menghindar bersembunyi di balik meja kayu tebal yang dia tendang hingga menutupi tubuh ropi, ketika vihis hendak menembak, tiga pengawal datang membantu vihis dan mengarah tembakan pistol mereka kesana.

bunyi pistol yang menggunakan peredam saling bersahutan, nampak rumah yoka seperti ada kembang api.

yoka datang menghampiri mereka dan bersembunyi di belakang vihis. Ropi hanya diam memejamkan matanya dengan posisi berjongkok sembari menundukkan kepalanya, dengan tujuan untuk menenangkan pernapasan dan melemaskan otot ototnya. Dia membuka matanya, saat semua orang itu mengambil magazen untuk mengisi peluru munisi karna munis mereka habis di gunakan menembak meja dengan arah tak karuan.

Ropi lalu berdiri dengan dua pistolnya menekan dua pelatuk pistolnya secara bersamaan. jleb jleb jleb jleb, dua orang itu tumbang dengan luka dada dan kepala, kedua orang itu tumang dengan dua tembakan dari pistol Ropi. Yoka yang hendak berlari, terkena tembakan di kaki kanannya tepatnya dipaha, saat akan berteriak kesakitan, Ropi menembak pipi yoka hingga tembus dari kiri ke kanan. yang menyebabkan yoka hanya meringis kesakitan.

Vihis yang melihat bosnya terkena tembakan dan satu kawannya lagi telah tumbang, mengarahkan pistolnya ke Ropi dan menebak secara membabi buta karena mulai merasa takut kepada Ropi, satu peluru mengenai bahu kiri ropi. Dan kemudian ropi jatuh dan ber guling ke sofa, munisi nya habis karna peluru nya tadi berhamburan jatuh dari magazennya saat ia jatuh, dan kebetulan juga vihis kehabisan peluru.

Vihis melemparkan pistolnya ke arah ropi, dan berkata

"hai baj*ngan, hadapi aku, jangan gunakan pistol mu si**an". Ucap Vihis dengan percaya dirinya menantang Ropi.

"Terserah kau manusia hina". Ucap ropi yang sudah siap dengan kuda kudanya.

Vihis berlari menghampiri ropi, melompat dan mengepalkan tangan, mengambil ancang ancang di udara, bersiap memukul ropi dari lompatanny, tapi selang beberapa sekian detik saat Ropi menangkis pukulan tangan kanan vihis dengan tangan kiri, crack. bunyi tulang tengkorak yang di tembus oleh belati ropi, seketika tubuh vihis kaku karena kaget mendapatkan luka serius secara spontan, Ropi mencabut belatinya dan menusukkan nya ke dada Vihis, menekan belati itu kebawah tembus sampai perut vihis sehingga usus dari perut vihis keluar terburai, vihis memegang ususnya dengan tangan kanannya dan mata nya kemudian memutih lalu mati, dengan kepala berlubang dan usus yang terburai.

Ropi yang melihat yoka merangkak kemudian melemparkan pisau nya hingga menancap ke tangan yoka. dia pun semakin meringis kesakitan, Ropi kemudian mengambil pistolnya dan mengisi magazen dengan peluru yang berhamburan tadi, tak lupa ia juga memungut klongsong pelurunya agar tidak meninggalkan jejak, Ropi mengisi satu persatu dua magazen tadi dengan sarung tangan hitam yang nampak berkilau merah kehitaman karna darah para pengawal yang sudah ia bunuh tadi, setelah selesai mengisi magazennya dan memasukkan ke pistolnya, ropi berjalan mendekati yoka sambil menginjak usus vihis yang terburai dan berkata

"Lemah, badannya saja yang besar tak karuan". Ucap Ropi dengan nada sedikit sombong.

Ropi berjongkok di sebelah yoka, dan memasukkan jarinya ke pipi yoka yang bolong, lalu menariknya, yoka meringis kesakitan sambil mengeluarkan air mata

"apun apun apuuunn", ringisan kata yang yang terdengar dari mulut yoka yang memohon ampun kepada Ropi.

Tak tampak rasa kasihan atau jijik dan semacamnya saat ia melihat darah dan luka Yoka, yang ada hanya tatapan keji tanpa belas kasihan dari matanya, Ropi kemudian mengambil belatinya dan memotong telinga yoka, nampak yoka yang meringis kesakitan karena telinga nya putus dan lemas karna darahnya terus keluar, tak cukup sampai disitu. Ropi memotong beberapa jari tangan kanan dan kiri Yoka. Yoka meringis kesakitan karena benar benar terasa sakit, saat dalam keadaan sadar beberapa anggota tubuhnya di potong oleh Ropi, badannya sampai bergetar hebat karna tak mampu menahan sakit, mata nya sudah mulai memutih dan pandangan nya kabur, lalu terasa dua hentakan keras di kepalanya, pandangan seketika menjadi hitam dan kemudian dia tak bernafas lagi dan meninggal

Ropi telah menembakkan dua pelurunya, dari atas kepala yoka hingga tembus ke dagu, sungguh kejam memang tapi beginilah sifat ropi ketika mengeksekusi targetnya. Kejam, keji dan tak ada rasa ampun, dia melakukan itu agar targetnya mengerti di saat saat terakhir bagaimana sakit nya orang orang yang telah mereka jahati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!