Mimpi Malam

Dalam tidurnya. Ropi kadang memimpikan target yang telah ia habisi. dalam tidurnya kali ini pun ia bermimpi menghabisi berbagai target nya yang yang bermacam macam mulai dari seorang pemerkosa anak di bawah umur, Bandar Narkoba, Penipu kelas kakap, atau Koruptor. Saat akan menemui ajal, Target target Ropi berusaha memohon ampun kepadanya dengan berbagai cara hingga sampai menjerit dan kehilangan akal sehat nya.

......................

Motor sport hitam merah melaju kencang dibawah guyuran hujan. dengan jaket hitam dan belati putih yang mantap dalam sarungnya di pinggang ropi. Dan dua pistol lengkap dengan peredam tepat berada dibelakang pinggang Ropi. Ponsel khususnya sudah terpampang wajah lelaki mesum dengan wajah tampan dan senyum sinis nya, Targetnya kali ini adalah seorang Pedofil yang sudah lama ia intai dan amati.

( Ropi. seorang pembunuh bayaran, yang selalu bergerak di malam hari. lincah seperti kijang, senyap seperti burung hantu. setiap ponsel nya berbunyi, dia selalu antusias membuka. Karena di ponsel khususnya berisi target bisa di bilang sampah masyarakat, baik itu pejabat, koruptor, penculik, pengedar narkoba, senjata api atau penjahat kelas teri maupun kelas kakap

Bagi Ropi, cara tercepat untuk menghukum orang orang seperti itu adalah penebusan dengan darah atau nyawa mereka sendiri. karena penjahat penjahat itu terkadang membunuh orang sipil biasa tanpa memperdulikan nyawa atau nasib dari keluarga korban yang di tinggalkan ).

Ropi memacu motornya ke Gudang Pabrik Semen. Suara motornya sangat halus, Motor yang Ropi gunakan kali ini adalah Motor yang di modifikasi khusus untuk membantu menjalankan Misi dari Ponsel Khusus nya. Ketika berjalan atau di kebut suara yang terdengar hanyalah suara halus ban motor yang berada di atas aspal saat motor ini di gunakan. Ropi sudah menandai orang ini beberapa hari, ia sudah sangat geram melihat tingkah laku Abnormal orang ini.

Saat akan tiba di Gudang Pabrik Semen. Ropi memikirkan motornya di belakang bangunan penjagaan yang sudah tidak ada penjagaan lagi, karna gudang ini sudah tidak lama di gunakan, dan kali ini pun Targetnya hanya bergerak perorangan,

Ropi berjalan di bawah bayang-bayang bangunan menuju , menghindari cahaya bulan yang terburai karna air hujan.

langkah nya yang tenang dan tanpa suara sungguh seperti burung hantu. Di kejauhan dia mellihat lampu hidup di tengah bangunan Gudang . Ropi berjalan mendekati bangunan itu, ia kemudian melihat melalui salah satu ventilasi gudang dan didalam sana terdapat targetnya yang sedang melecehkan wanita. Sang target terlihat melakukan pelecehan terhadap korbannya. korbannya di ikat tanpa busana separuh badan, dia terlihat merasa sangat senang, tertawa seperti psikopat dengan memegang pisau dapur. Terlihat juga korban mengalami luka sayatan di tangan dan bahu nya. Beberapa saat ropi melakukan pengamatan nya, memastikan jumlah orang yang ada disana hanya dia.

Karna sudah tidak tahan lagi dengan tingkah laku Targetnya memegang dada korbannya dengan brutal. Ropi kemudian masuk mengendap ngendap lewat pintu belakang Gudang Pabrik. Dia berjalan dan masuk di bawah bayang bayangan bagian dalam gudang yang tidak terkena lampu. dia berjalan dengan tenang dan pasti.

Target yang tengah asik memainkan dada sang korban, tanpa dia sadari Ropi telah berdiri di belakangnya. si wanita yang di ikat di kursi tadi merasa terkejut melihat orang di belakang penculiknya. Ropi kemudian menaruh jari telunjuknya di bibirnya mengisyaratkan agar wanita itu diam.

Tanpa basa basi, Ropi mengambil belati dengan tangan kanan dari pinggang kanannya. tangan yang sebelah kiri kemudian mendarat di leher targetnya, yang di tekannya dengan kuat sehingga Targetnya seperti tersendak, jari jari tangan kiri Ropi kemudian bergerak memegang bajunya sendiri untuk mengunci leher dan pergerakan targetnya. Targetnya yang telah dikunci seketika terkejut dan berusaha melawan Ropi dengan tenaga pas pasan. Tapi apa daya si target, Ropi adalah seorang lelaki yang sangat kuat, dia sudah melatih tubuhnya untuk menjadi sekuat yang dia bisa sekarang, dengan latihan extreme di gunung dan sungai di hutan.

Dengan tangan kanannya, Ropi menancapkan belati dengan bilah kecil dan panjangnya ke kepala targetnya. Belati itu menancap sampai ke pangkal bilah nya. Darah merah segera menyiprat dari kepala targetnya, mengenai wajah si wanita yang yang kemudian berteriak histeris lalu menangis dan hampir pingsan. sekitar 15 detik Ropi memegang targetnya sampai target itu kemudian tidak bergerak dan mati kehabisan darah dan Luka di kepala. Terlihat jelas lubang berbentuk oral kedalam di kepala targetnya saat ropi melepas belati dari kepala target itu, tak ada wajah takut, sedih atau ekspresi lain di wajah Ropi. Yang ada hanya wajah bengis dan jijik melihat targetnya. Dia pun masih menginjak kepala dan menendang mulut targetnya itu dengan sepatu miliknya hingga gigi gigi targetnya itu patah bahkan rontok . Dia kemudian menedang kemaluan mayat itu, sampe terdengar bunyi retakan di tulang selangkangan kemaluan mayat itu. sungguh kejam memang ropi memperlakukan mayat targetnya itu, meskipun mati masih tetap di siksa oleh Ropi. Tapi di wajahnya tidak ada rasa sesal sama sekali dan sesekali nampak rasa puas di wajah Ropi karena membunuh orang itu.

Wanita yang dari tadi duduk ketakutan melihat Ropi, tanpa ia sadari dia telah mengeluarkan air matanya, Ropi lalu mendekati wanita itu, dan berusaha menenangkan wanita itu yang terlihat sangat panik dan ketakutan melihat kekejaman Ropi. Tapi tanpa di duga ropi menyeka air mata wanita itu, dan berkata,

"tenanglah kau sudah aman, tak usah takut aku akan mengantarkan ke jalan depan nanti agar kau bisa mencari kendaraan untuk pulang". Ucap Ropi menenagkan wanita yang terlihat takut sampai gemetar.

"terima kasih banyak tuan", ucap wanita itu terbata bata, melihat wajah ropi yang ditutup dengan sebo hitam.

Penutup separuh wajah nya kadang dipakai dan kadang tidak dipakai, sesuai mood Sang Hantu malam. Ropi melepaskan ikatan wanita itu dan mengambilkan nya baju, tepatnya kaos dalam tebal bekas ia pakai. Lalu menyerahkan nya dengan mata tertutup ke wanita itu karna wanita itu tidak memakai bajunya tanpa bra juga. sungguh perlakuan sopan bagi seorang pembunuh para penjahat seperti ropi.

Sang wanita tersipu malu melihat ropi yang memejamkan matanya. Dia kemudian berbalik badan dan memakai bajunya Ropi.

Mereka pergi meninggalkan mayat manusia hina itu agar dimakan tikus dan dan hewan hewan disana.

Saat berjalan menuju motor nya, di bawah hujan yang mulai reda, sesekali wanita itu melihat ropi dan melihat mata sayu ropi yang sangat hangat. dan wanita itu berkata dalam hatinya "matanya sangat teduh dan hangat, berbeda sekali dengan yang tadi".

...----------------...

Ting teng, ting teng, ting teng.

bunyi alarm membangunkan Ropi,

Ropi beranjak dari tempat tidurnya kemudian membuka jendela nya, menghirup udara segar. Rumah Ropi berada di bawah bukit. tersendiri, dan lumayan jauh dari kerumunan warga dan perumahan lainnya. Dia merasakan ketenangan berada kondisi dan lingkungan seperti ini. Ropi mengambil segelas air, tak lupa juga roti dan madu menjadi menu sarapannya. dia kemudian duduk teras belakang rumahnya sambil melihat pepohonan dan burung burung yang menyanyi. setelah kunyahan terakhirnya ropi kemudian mandi membersihkan badannya.

Jam sudah menunjukan pukul 08.00. Ropi sudah siap dengan pakaian touring karna ia akan mengendarai motornya menuju ke tempat si rentenir itu dan mengecek ulang tas yang berisi belati, pistol, munisi dan peredamnya. selesai melakukan pengecekan, Ropi berjalan keluar rumah nya dengan kunci motornya lalu menuju garasi tempat motor dan mobilnya terparkir. Ropi menaiki motornya berjalan keluar dan turun lagi untuk mengunci pagar rumahnya, meninggalkan dua ekor anjing penjaga rumahnya di dalam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!