KAU GADAIKAN DIRIKU

KAU GADAIKAN DIRIKU

1. Jatuh Tempo

"Kami mohon Tuan Hang memberikan kami sedikit kelonggaran lagi. Kami pasti bisa melunasi semua hutang-hutang kami," Edward sembari menangkupkan kedua tangannya.

"Iya Tuan. Minimal pandanglah almarhum papa kami, sebagai teman lama tuan Hang," timpal Yasmin.

Hanggono terkekeh sembari menghembuskan asap dari cerutu yang dia hisap beberapa detik yang lalu. Pria itu bahkan menghentakkan tongkat ke lantai sebanyak dua kali, karena rasa geli dihatinya. Pria berusia senja dengan rambut yang sudah memutih itu menatap kearah Edward dan Yasmin secara bergantian.

"Justru karena aku masih memandang Bakrie, makanya aku tidak menjebloskan kalian kedalam penjara. Aku rasa waktu 3 tahun sudah cukup kuberikan kelonggaran untuk hutang kalian yang seharusnya sudah jatuh tempo 1 tahun yang lalu," ucap Hanggono.

"Uang 200 milyar bagi keluarga Hanggono memang tidak ada artinya, tapi yang namanya hutang tetap saja harus dibayar. Dulu Bakrie punya hutang sebesar 100 milyar sudah aku anggap lunas karena dia sudah meninggal. Dan dia berjanji akan menikahkan putri sulung kalian dengan putra keduaku. Tapi kalian ingkar janji dan malah membiarkan dia kabur bersama pacarnya yang seorang pengusaha bangkrut itu," sambung Hanggono.

"Sekarang kalianpun sudah bangkrut. Jadi kalian minta kelonggaran mau bayarnya pakai apa? kalian bernafas saja sudah sempit, sok mau minta kelonggaran," sarkas Hanggono.

"Kami minta maaf soal kejadian Leoni dulu. Sebagai orang tua kami tentu ingin yang terbaik buat putri kami. Anda ingin menjodohkannya dengan putra kedua anda yang hanya seorang anak angkat dan masih kuliah saat itu. Tentu kami lebih memilih Ferdy yang seorang pengusaha sukses. Mohon tuan juga mengerti perasaan kami sebagai orang tua," ucap Yasmin.

"Tapi mereka saling mencintai." Jawab Hanggono.

"Kita hidup nggak kenyang makan cinta. Dia hanya anak angkat, dan sekarangpun dia tidak memimpin perusahaan keluarga Hanggono. malah jadi...."

Edward menyenggol lutut Yasmin, agar istrinya itu tidak memprovokasi pengusaha ternama itu.

"Bodoh. Pantas saja bangkrut, pola pikir kalian sangat sempit. Sesempit kepitan ketiak kalian," ujar Hanggono.

"Sekarang tidak usah berbasa basi lagi. Aku minta kalian tinggalkan rumah ini, dan perusahaan kalian akan aku akuisisi," ucap Hanggono.

"Kami mohon jangan lakukan itu tuan Hang. Kalau anda menyita rumah ini, kami tinggal dimana? kami sudah tidak punya apa-apa lagi selain rumah ini," ujar Edward.

"Aku tidak...."

"Kakek Hang? kakek Hang kapan datang?"

Deva berhambur kepelukkan Hanggono, yang membuat pria berusia senja itu jadi bingung. Deva meletakkan sebuah piala berukuran besar diatas meja, beserta sebuah piagam yang baru dia dapatkan disekolah sebagai penyandang juara umum satu disekolah menengah atas.

"Hey...apa ini? ada apa dengan ekspresi kakek Hang yang kebingungan? kakek Hang melupakan cucumu yang imut ini?" tanya Deva sembari berkacak pinggang.

Hanggono menatap gadis kecil berseragam abu-abu dengan rambut dikuncir satu. Gadis kecil itu memang terlihat manis menurut pandangan Hanggono. Selain itu Deva gadis yang cantik dan berkulit bening.

"Ckk...Deva kek. Ini Deva yang sering main dipangkuan kakek dulu," ucap Deva.

Mata Hanggono langsung berbinar saat mengingat semuanya.

"Oh...hahaha...cucu kesayanganku. Kemarilah sayang," ujar Hanggono dengan merentangkan kedua tangannya.

Deva segera berhambur kepelukkan Hanggono. Sementara Edward dan Yasmin yang otaknya dipenuhi dengan pikiran kotor, langsung saling memberi isyarat lewat alis mereka.

"Mana mungkin kakek lupa. Tapi bukankah cucu yang harus datang menemui kakeknya?" tanya Hanggono.

"Mana Deva berani. Kakek orang hebat, Deva takut diusir meski sudah di depan pintu." Jawab Deva sembari terkekeh.

"Tidak ada yang berani melakukan itu pada cucu kesayangan kakek," ujar Hanggono.

"Kakek lihatlah! hari ini adalah hari kelulusanku. Aku mendapat juara umum satu. Mendapatkan piala dan juga piagam. Tidakkah kakek bangga padaku?" tanya Deva.

"Benarkah? hebat sekali. Kalau begitu mesti diberi hadiah. Katakan! apa yang kamu inginkan sebagai hadiahmu?" tanya Hanggono

"Tawaran yang menarik. Jangan disia-siakan ini. Apa ya?"

Deva terlihat berpikir, dengan satu jari telunjuk dia letakkan didagu.

"Aha...kakek kan orang kaya raya, Deva mau dibelikan motor matic dong kek," ucap Deva.

"Dikabulkan." Jawab Hanggono.

"Yeyyy...." Deva berjingkrak senang.

"Tapi untuk sekarang kamu harus naik keatas dulu, kakek ingin berbicara penting dengan orang tuamu. Besok motor barumu akan datang," ujar Hanggono.

"Benarkah?" tanya Deva antusias.

"Tentu saja." Jawab Hanggono.

"Yes,"

Cup

Deva mencium pipi Hanggono dan memeluk pria tua itu.

"Makasih kek. Kakek emang yang terbaik," ujar Deva.

Deva kemudian pergi ke kamar atas dengan membawa piala dan juga piagam yang dia peroleh dari sekolah.

"Aku tidak akan menyita rumah kalian, tapi dengan satu syarat," ucap Hanggono.

"Apa syaratnya tuan Hang?" tanya Edward.

"Aku ingin Deva menikah dengan Decky Hanggono. Pewaris tunggal HANG GROUP." Jawab Hanggono.

Jika kebanyakkan orang tua akan menolak jika menjual putrinya, tapi tidak dengan Edward dan Yasmin. Mereka tentu saja sangat senang jika Deva menikah dengan Decky Hanggono, ahli waris dari HANG GROUP. Hidup bergelimangan harta sudah diambang mata, tentu saja mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Apa jika Deva menikahi Decky, semua hutang kami dianggap lunas?" tanya Edward penuh harap.

"Tentu saja. Bahkan aku akan memberikan mahar sebuah rumah mewah, jika kalian berhasil membujuk Deva menikah dengan Decky." Jawab Hanggono.

"Baiklah. Kami akan membujuk Deva, agar mau menikah dengan Decky. Tapi saya harap tuan juga bersabar, Deva baru lulus sekolah. Tentu keinginan sebagai anak belia sangatlah banyak," ujar Edward.

"Baik. Aku beri waktu kalian sampai Deva menerima ijazah. Kalau kalian tidak berhasil, kalian tidak perlu lagi bertanya padaku. Silahkan kalian angkat kaki dari rumah ini," ucap Hanggono.

"Baik tuan Hang." Jawab Edward.

Hanggono kemudian membuat cek senilai 30 juta dan menyodorkannya pada Edward.

"Cairkan cek ini. Ajak Deva pergi ke dealer. Belikan dia motor matic yang dia mau," ucap Hanggono.

"Terima kasih banyak Tuan Hang," ujar Edward sembari meraih selembar cek dari tangan Hanggono.

Hanggono langsung beranjak dari tempat duduknya, dengan dibantu supir pribadi dan tongkat kayu yang dia milikki. Sebuah mobil mewah berwarna hitam sudah terparkir di depan rumah Edward. Hanggono kemudian menaikki mobil itu bersama supir, dan menghilang dibalik pagar setelah mobil itu melaju.

"Bukankah ini suatu keberuntungan pa?" tanya Yasmin.

"Tentu saja. Kalau tahu begitu, kenapa tidak ngutang 1 triliun saja. Sudah pasti akan dianggap lunas juga sama si tua bangka itu." Jawab Edward.

"Sekarang yang kita harus pikirkan tentu saja membujuk Deva agar mau menikah dengan Decky. Tapi bagaimana kalau dia menolak pa?" tanya Yansmin.

"Kenapa kamu malah mengkhawatirkan itu? dia mau atau tidak, Deva harus tetap mau bagaimanapun caranya. Itupun kalau mama nggak mau hidup gembel. Coba mama bayangkan kalau Deva sampai menikah dengan Decky, kita pasti akan kecipratan kaya juga." Jawab Edward.

Yasmin dan Edward larut dalam pemikiran dan hayalan masing-masing. Hayalan tentang jadi pengusaha sukses akibat dukungan sang menantu sudah didepan matanya. Begitu juga dengan Yasmin, yang ingin kembali jadi nyonya sosialita high class sudah dipelupuk mata.

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

aku mampir kak🌹🌹🌹

2024-02-09

0

Norma Indah Susanti

Norma Indah Susanti

Hai, Kak.
Aku mampir

2023-08-24

0

mama oca

mama oca

salam kenal kaka ..

2023-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Jatuh Tempo
2 2. Penolakkan Deva
3 3. Setuju Menikah
4 4. Decky Mengamuk
5 5. Tidak Ada Pilihan Lain
6 6. Perdebatan
7 7. Lamaran
8 8. Ambil Ijazah
9 9. SAH
10 10. Palsu
11 11. Mata-Mata
12 12. Pindah
13 13. Bulan Madu
14 14. Aku Merindukanmu
15 15. Istri Bodoh
16 16. Egi Pulang
17 17. Menantu Pengangguran
18 18. Kesedihan Leoni
19 19. Tawaran
20 20. Menyerah
21 21. Pulang
22 22. Kemesraan Palsu
23 23. Koma
24 24. Mencari Tempat Ternyaman
25 25. Oleh-Oleh Buat Kayla
26 26.Tidak Tahan Lagi
27 27. Bahagia
28 28. Dinobatkan
29 29. Kesepakatan
30 30. Terkejut
31 31. Terang-Terangan
32 32. Sepakat
33 33. Resmi Bercerai
34 34. Kabur
35 35. Riki Murka
36 36. Jalan-Jalan Ke Pantai
37 37. Dipecat
38 38. Ulang
39 39. Pingsan
40 40. Jadi Pelayan
41 41. Lezat
42 42. Merawat Bocil
43 43. Mengecewakan
44 44. Pamit
45 45. Merindukan Dia
46 46. Menyerahlah
47 47. Menemui Hanggono
48 48. Surat Cerai
49 49. Pria Tua Tidak Berguna
50 50. Resmi Bercerai
51 51. Kembali
52 52. Kabar Baik
53 53. Semakin Dekat
54 54. Cari Kandidat Lain
55 55. Menuruti Perjodohan
56 56. Om Tua?
57 57. Bulan Madu
58 58. Terlanjur Basah
59 59. Berubah
60 60. Merasa Aneh
61 61. Menjalankan Misi
62 62. Cemburu
63 63. Gagal
64 64. Nguntit
65 65. Syok
66 66. Berubah
67 67. Kenyataan
68 68. Patah Hati Terhebat
69 69. Tidak Ada Celah
70 70. Kangen
71 71. Terkejut
72 72. Ungkapan Vino
73 73. Bertemu
74 74. Mas Kangen
75 75. Menerimamu Apa Adanya
76 76. Mencari Deva
77 77. Rencana Gila
78 78. Undangan Resmi
79 79. Deva Bingung
80 80. Syarat
81 81. Damai
82 82. Swiss
83 83. Gol
84 84. Susah Jalan
85 85. Cinta Tanpa Syarat
86 86. Ganas
87 87. Gonjang Ganjing
88 88. Kecewa
89 89. Kenyataan
90 90. Pembalasan Awal
91 91. Runtuh
92 92. Kesedihan Hanggono
93 93. Kejutan Untuk Hanggono
94 94. Neraka Dimulai
95 95. Talak
96 96. Ustad Dadakkan
97 97. Hari Bahagia
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Jatuh Tempo
2
2. Penolakkan Deva
3
3. Setuju Menikah
4
4. Decky Mengamuk
5
5. Tidak Ada Pilihan Lain
6
6. Perdebatan
7
7. Lamaran
8
8. Ambil Ijazah
9
9. SAH
10
10. Palsu
11
11. Mata-Mata
12
12. Pindah
13
13. Bulan Madu
14
14. Aku Merindukanmu
15
15. Istri Bodoh
16
16. Egi Pulang
17
17. Menantu Pengangguran
18
18. Kesedihan Leoni
19
19. Tawaran
20
20. Menyerah
21
21. Pulang
22
22. Kemesraan Palsu
23
23. Koma
24
24. Mencari Tempat Ternyaman
25
25. Oleh-Oleh Buat Kayla
26
26.Tidak Tahan Lagi
27
27. Bahagia
28
28. Dinobatkan
29
29. Kesepakatan
30
30. Terkejut
31
31. Terang-Terangan
32
32. Sepakat
33
33. Resmi Bercerai
34
34. Kabur
35
35. Riki Murka
36
36. Jalan-Jalan Ke Pantai
37
37. Dipecat
38
38. Ulang
39
39. Pingsan
40
40. Jadi Pelayan
41
41. Lezat
42
42. Merawat Bocil
43
43. Mengecewakan
44
44. Pamit
45
45. Merindukan Dia
46
46. Menyerahlah
47
47. Menemui Hanggono
48
48. Surat Cerai
49
49. Pria Tua Tidak Berguna
50
50. Resmi Bercerai
51
51. Kembali
52
52. Kabar Baik
53
53. Semakin Dekat
54
54. Cari Kandidat Lain
55
55. Menuruti Perjodohan
56
56. Om Tua?
57
57. Bulan Madu
58
58. Terlanjur Basah
59
59. Berubah
60
60. Merasa Aneh
61
61. Menjalankan Misi
62
62. Cemburu
63
63. Gagal
64
64. Nguntit
65
65. Syok
66
66. Berubah
67
67. Kenyataan
68
68. Patah Hati Terhebat
69
69. Tidak Ada Celah
70
70. Kangen
71
71. Terkejut
72
72. Ungkapan Vino
73
73. Bertemu
74
74. Mas Kangen
75
75. Menerimamu Apa Adanya
76
76. Mencari Deva
77
77. Rencana Gila
78
78. Undangan Resmi
79
79. Deva Bingung
80
80. Syarat
81
81. Damai
82
82. Swiss
83
83. Gol
84
84. Susah Jalan
85
85. Cinta Tanpa Syarat
86
86. Ganas
87
87. Gonjang Ganjing
88
88. Kecewa
89
89. Kenyataan
90
90. Pembalasan Awal
91
91. Runtuh
92
92. Kesedihan Hanggono
93
93. Kejutan Untuk Hanggono
94
94. Neraka Dimulai
95
95. Talak
96
96. Ustad Dadakkan
97
97. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!