4. Decky Mengamuk

"Ada apa?" tanya Hanggono diseberang telpon.

"Maaf kalau saya mengganggu waktu istirahat anda tuan Hanggono. Saya hanya ingin menyampaikan kabar gembira untuk anda," ucap Edward.

"Apa itu?" tanya Hanggono.

"Deva setuju menikah dengan Decky. kira-kira kapan mereka akan melangsungkan pernikahannya tuan?" tanya Edward.

"Tunggu sampai Deva mengambil ijazah nanti. Untuk sekarang persiapkan saja segala sesuatunya. Cari wedding organizer terbaaik. Turuti apapun konsep pernikahan yang Deva mau."

"Oh ya. Kalian tidak perlu melakukan pesta penikahan. Nanti semua acara pesta pernikahan akan keluarga Hanggono yang urus" sambung Hanggono.

"Baik tuan Hang. Terima kasih atas keba...."

Kata-Kata Edward terpotong, karena Hanggono sudah mengakhiri percakapan itu secara sepihak.

"Dasar tua bangka sialan. Kalau bukan orang kaya raya, rasanya aku ingin melemparkan tua bangka ini kedalam kandang buaya," gerutu Edward.

"Sudahlah pa. Yang penting kita jadi berbesanan dengan keluarga Hanggono. Mama sudah tidak sabar lagi pengen jadi nyonya sosialita lagi," ujar Yasmin.

"Mama benar. Dengan memilikki menantu seperti Decky, aku bisa membangun usahaku kembali," ucap Edward.

Sementara itu. Hanggono yang mendengar kabar itu tidak jadi beristirahat di paviliun, tempat biasa dirinya menghabiskan waktu bersama almarhum istri tercinta. Hanggono langsung menghubungi Decky, yang menurut pemikirannya sedang berada di kantor saat ini.

Tring

Tring

Tring

"Sayang. Ponsel kamu bunyi terus tuh. Berisik tauk," rengek Olivia sembari membenamkan wajahnya didada telanjang milik Decky.

Decky meraih ponselnya dan menggeser tanda panah hijau, tanpa melihat dulu siapa si penelpon.

"Hallo," suara Decky terdengar berat.

Hanggono orang tua dengan segudang pengalaman itu tahu betul sedang apa cucunya itu saat ini.

"Bagus kamu ya? pergi dari rumah bilangnya ke kantor. Tapi ternyata kamu bukannya ke kantor, malah tidur dengan gadis murahan itu?"

Suara Hanggono yang menggelegar diseberang telpon, membuat Decky jadi bangkit seketika dari tempat tidur.

"Kakek jangan sembarangan nuduh. Decky ada dikantor saat ini. Ini kan jam istirahat kek, masak Decky nggak boleh istirahat?" ucap Decky sembari berkacak pinggang.

Sementara itu Olivia dengan jahil menyentuh kejantanan Decky yang tengah menggelantung manja. Decky melotot karena ulah kekasihnya itu, namun Olivia hanya membalasnya dengan kekehan.

"Pokoknya kakek nggak mau tahu. Kamu pulang sekarang juga! atau kalau tidak semua aset dan perusahaan akan menjadi milik pamanmu semua," ucap Hanggono membuat telinga Decky berdenging karena pria tua itu berbicara dengan lumayan keras.

Hanggono mengakhiri panggilan itu secara sepihak. Decky yang kesal dan geregetan langsung membanting ponselnya diatas tempat tidur.

"Kakek kamu kenapa lagi sih? kayak nggak pernah muda aja," tanya Olivia.

"Nggak tahu. Bisanya ngancem aja terus. Lama-Lama kuberi sianida juga tuh aki-aki. Lagian ngapain maksain kerja tiap hari? sudah tahu harta Hanggono nggak akan habis tujuh turunan, meskipun aku ngabisin uang 1 milyar selama satu hari." Jawab Decky.

"Ya udalah beb. Ngapain kamu ambil pusing. Pulangnya nanti aja ya? kita main satu ronde lagi," ujar Olivia sembari mengedipkan mata.

"Nggak bisa honey. Aku harus pulang sekarang ya? kakek ngencem aku, kalau sampai aku nggak pulang sekarang. Aku nggak mau harta dan perusahaan Hanggono diberikan sama pamanku yang karbitan itu," ucap Decky sembari kembali memasang pakaian satu persatu.

"Terus kamu anggurin aku setelah main dua ronde? kamu cuma ngotorin aku tahu nggak? kita kan biasa main 4 ronde Beb," rengek Olivia.

Cup

Decky mengecup bibir Olivia sekilas, dan mengusap pipi mulus kekasihnya itu.

"Sebagai gantinya aku akan transfer kamu 50 juta buat shoping," ujar Decky.

"Nggak mau. 50 dapat apaan? aku mau tas baru. Tambahin cepek," rengek Olivia.

"Oke sayangku. Nanti aku transfer 150 juta ke rekening kamu ya?"

"Yeyyy...kamu memang yang terbaik deh,"

Cup

Olivia mengecup pipi Decky, dan setelahnya mengantar pria itu kedepan pintu. Decky yang sudah memasukki mobilnya bergegas memacu mobil itu dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Sialan. Apa sih maunya kakek? aku kayak masih diperlakukan seperti anak kecil. Aku bahkan tidak bebas mengambil keputusanku sendiri," gerutu Decky sembari sesekali memukul stir mobilnya.

Hanya butuh waktu selama 20 menit bagi Decky untuk dirinya sampai di kediaman utama Hanggono. Saat dirinya memasuki rumah itu, Hanggono ternyata sudah menunggunya diruang tamu dengan didepan meja sudah ada beberapa berkas yang Deckypun tidak tahu isinya apa.

"Duduklah! ada hal penting yang ingin aku bicarakan padamu," ucap Hanggono.

"Ada apa sih kek? Decky ini sudah dewasa kek. Sudah 25 tahun. Kakek kenapa sih ngak memberikan kebebasan penuh seperti yang Decky inginkan?" tanya Decky.

"Kebebasan apa yang kamu maksud? kebebasan berbuat mesum, dan kebiasaan berjudimu itu?" tanya Hanggono.

"Ayolah kek. Kakek juga pernah muda kali kek?" ucap Decky.

"Tentu saja kakek pernah muda. Tapi masa muda kakek nggak pernah digunakan dengan hal-hal kotor seperti itu. Ingat ya! kamu itu belum resmi memegang tampuk kekuasaan di keluarga Hanggono. Kamu baru 3 bulan menjalankan masa penjajakkan, apa yang sudah kamu perbuat untuk perusahaan? apa hasilnya?" tanya Hanggono.

"Sekarang untuk mengendalikan sifat liarmu itu, kakek akan menikahkanmu. Mungkin dengan menikah, rasa tanggung jawabmu itu bisa muncul," sambung Hanggono.

"Jadi kakek sudah merestui hubunganku dengan Olivia?" tanya Decky dengan mata berbinar terang.

Hanggono menerbitkan senyumnya itu, senyum yang Decky kira tanda mengiyakan. Namun sesaat kemudian senyum itu lenyap tanpa bekas, yang digantikan dengan tatapan membunuh.

"Mimpi saja kamu!" sarkas Hanggono.

"Jangan bilang kakek ingin menjodohkan aku dengan gadis lain? aku nggak mau ya kek. Aku cuma mencintai Olivia. Aku nggak mau gadis yang lainnya," ucap Decky berapi-api.

"Apa bagusnya wanita murahan itu? belum menikah saja kamu sudah puas menidurinya. Belum tentu juga kamu yang mengambil keperawanannya," ujar Hanggono.

"Aku tidak perduli soal itu. Aku hanya menginginkan Olivia sebagai istriku," ucap Decky.

"Tidak masalah. Kamu hanya perlu menandatangani ini saja," ujar Hanggono sembari menyodorkan map berwarna merah.

"Apa ini?" tanya Decky.

"Surat persetujuan sebagai ahli waris, untuk menyerahkan semua aset keluarga Hanggono, dan juga perusahaan untuk dilimpahkan pada pamanmu." Jawab Hanggono dengn tegas.

"Ap-Apa? apa aku ini sungguh-sungguh cucu kandung? kenapa kakek pilih kasih sekali? kakek lebih percaya dengan anak angkat kakek penjual ****** itu, daripada aku cucu kandung kakek sendiri?" tanya Decky dengan nafas naik turun.

"Setidaknya meski dia hanya seorang penjual ******, dia sudah membuktikan dirinya. Dan tidak pernah bergantung dengan harta Hanggono. Kakek sih tidak masalah kamu mau atau tidak dengan persyaratan yang kakek ajukan. Toh kakek sudah tua juga. Tapi kakek ingin sebelum mati mengetahui perusahaan jatuh pada orang yang tepat." Jawab Hanggono.

Decky sangat kesal mendengar kata-kata Hanggono. Namun perasaannya cukup lega, saat melihat kedua orang tuanya baru datang. Dia pikir orang tuanya bisa menyelamatkan. dirinya dari perjodohan yang tidak dia inginkan itu.

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

kenapa Deva harus bersama Decky??kasian...dapat lelaki pecundang
..bisanya ngabisin uang doang😔semoga Deva bisa merubahnya menjadi lebih baik

2024-02-09

0

nur lizha

nur lizha

kasian deva

2022-08-10

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

seru 😍😍😍😍

2022-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Jatuh Tempo
2 2. Penolakkan Deva
3 3. Setuju Menikah
4 4. Decky Mengamuk
5 5. Tidak Ada Pilihan Lain
6 6. Perdebatan
7 7. Lamaran
8 8. Ambil Ijazah
9 9. SAH
10 10. Palsu
11 11. Mata-Mata
12 12. Pindah
13 13. Bulan Madu
14 14. Aku Merindukanmu
15 15. Istri Bodoh
16 16. Egi Pulang
17 17. Menantu Pengangguran
18 18. Kesedihan Leoni
19 19. Tawaran
20 20. Menyerah
21 21. Pulang
22 22. Kemesraan Palsu
23 23. Koma
24 24. Mencari Tempat Ternyaman
25 25. Oleh-Oleh Buat Kayla
26 26.Tidak Tahan Lagi
27 27. Bahagia
28 28. Dinobatkan
29 29. Kesepakatan
30 30. Terkejut
31 31. Terang-Terangan
32 32. Sepakat
33 33. Resmi Bercerai
34 34. Kabur
35 35. Riki Murka
36 36. Jalan-Jalan Ke Pantai
37 37. Dipecat
38 38. Ulang
39 39. Pingsan
40 40. Jadi Pelayan
41 41. Lezat
42 42. Merawat Bocil
43 43. Mengecewakan
44 44. Pamit
45 45. Merindukan Dia
46 46. Menyerahlah
47 47. Menemui Hanggono
48 48. Surat Cerai
49 49. Pria Tua Tidak Berguna
50 50. Resmi Bercerai
51 51. Kembali
52 52. Kabar Baik
53 53. Semakin Dekat
54 54. Cari Kandidat Lain
55 55. Menuruti Perjodohan
56 56. Om Tua?
57 57. Bulan Madu
58 58. Terlanjur Basah
59 59. Berubah
60 60. Merasa Aneh
61 61. Menjalankan Misi
62 62. Cemburu
63 63. Gagal
64 64. Nguntit
65 65. Syok
66 66. Berubah
67 67. Kenyataan
68 68. Patah Hati Terhebat
69 69. Tidak Ada Celah
70 70. Kangen
71 71. Terkejut
72 72. Ungkapan Vino
73 73. Bertemu
74 74. Mas Kangen
75 75. Menerimamu Apa Adanya
76 76. Mencari Deva
77 77. Rencana Gila
78 78. Undangan Resmi
79 79. Deva Bingung
80 80. Syarat
81 81. Damai
82 82. Swiss
83 83. Gol
84 84. Susah Jalan
85 85. Cinta Tanpa Syarat
86 86. Ganas
87 87. Gonjang Ganjing
88 88. Kecewa
89 89. Kenyataan
90 90. Pembalasan Awal
91 91. Runtuh
92 92. Kesedihan Hanggono
93 93. Kejutan Untuk Hanggono
94 94. Neraka Dimulai
95 95. Talak
96 96. Ustad Dadakkan
97 97. Hari Bahagia
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Jatuh Tempo
2
2. Penolakkan Deva
3
3. Setuju Menikah
4
4. Decky Mengamuk
5
5. Tidak Ada Pilihan Lain
6
6. Perdebatan
7
7. Lamaran
8
8. Ambil Ijazah
9
9. SAH
10
10. Palsu
11
11. Mata-Mata
12
12. Pindah
13
13. Bulan Madu
14
14. Aku Merindukanmu
15
15. Istri Bodoh
16
16. Egi Pulang
17
17. Menantu Pengangguran
18
18. Kesedihan Leoni
19
19. Tawaran
20
20. Menyerah
21
21. Pulang
22
22. Kemesraan Palsu
23
23. Koma
24
24. Mencari Tempat Ternyaman
25
25. Oleh-Oleh Buat Kayla
26
26.Tidak Tahan Lagi
27
27. Bahagia
28
28. Dinobatkan
29
29. Kesepakatan
30
30. Terkejut
31
31. Terang-Terangan
32
32. Sepakat
33
33. Resmi Bercerai
34
34. Kabur
35
35. Riki Murka
36
36. Jalan-Jalan Ke Pantai
37
37. Dipecat
38
38. Ulang
39
39. Pingsan
40
40. Jadi Pelayan
41
41. Lezat
42
42. Merawat Bocil
43
43. Mengecewakan
44
44. Pamit
45
45. Merindukan Dia
46
46. Menyerahlah
47
47. Menemui Hanggono
48
48. Surat Cerai
49
49. Pria Tua Tidak Berguna
50
50. Resmi Bercerai
51
51. Kembali
52
52. Kabar Baik
53
53. Semakin Dekat
54
54. Cari Kandidat Lain
55
55. Menuruti Perjodohan
56
56. Om Tua?
57
57. Bulan Madu
58
58. Terlanjur Basah
59
59. Berubah
60
60. Merasa Aneh
61
61. Menjalankan Misi
62
62. Cemburu
63
63. Gagal
64
64. Nguntit
65
65. Syok
66
66. Berubah
67
67. Kenyataan
68
68. Patah Hati Terhebat
69
69. Tidak Ada Celah
70
70. Kangen
71
71. Terkejut
72
72. Ungkapan Vino
73
73. Bertemu
74
74. Mas Kangen
75
75. Menerimamu Apa Adanya
76
76. Mencari Deva
77
77. Rencana Gila
78
78. Undangan Resmi
79
79. Deva Bingung
80
80. Syarat
81
81. Damai
82
82. Swiss
83
83. Gol
84
84. Susah Jalan
85
85. Cinta Tanpa Syarat
86
86. Ganas
87
87. Gonjang Ganjing
88
88. Kecewa
89
89. Kenyataan
90
90. Pembalasan Awal
91
91. Runtuh
92
92. Kesedihan Hanggono
93
93. Kejutan Untuk Hanggono
94
94. Neraka Dimulai
95
95. Talak
96
96. Ustad Dadakkan
97
97. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!