3. Setuju Menikah

"Kamu tidak jadi menginap di rumah kakak kamu?" tanya Yasmin saat melihat Deva yang pulang dengan menggendong tas ranselnya.

"Nggak." Jawab Deva singkat sembari menaiki anak tangga dengan sedikit tergesa-gesa.

"Sepertinya apa yang papa katakan benar. Deva tidak menemukan solusi, dan tidak punya pilihan lain selain menerima perjodohan itu. Kami hanya tinggal menunggu dia mengatakan iya saja," Yasmin senyum-senyum sendiri saat membayangkan semua kemungkinan itu.

Deva melempar tas ranselnya kelantai karena kesal. Gadis itu berbaring tengkurap sembari menangis. Keinginannya untuk melanjutkan sekolah sangatlah besar, tapi sepertinya dia tidak berdaya menghadapi situasi saat ini.

"Apa aku harus benar-benar berkorban sendirian? apa memang tidak punya jalan lain selain menikah dengan cucu kakek Hanggono? kenapa harus aku mengalami nasib seperti ini? hiks...." Deva terisak.

Deva jadi teringat dengan sosok Rizky yang sedang gencar mendekatinya akhir-akhir ini. Deva sudah berjanji akan memberikan jawaban saat akan mengambil ijazah nanti. Mereka juga sudah sepakat akan kuliah ditempat yang sama, dengan jurusan yang sama pula. Deva sudah memiliki jawaban atas ungkapan perasaan Rizky terhadapnya. Namun mengingat tentang perjodohan itu, tentu saja jawabannya menjadi berbelok arah.

Deva akhirnya meraih ponsel yang berada didalam ransel miliknya, dan membuat panggilan untuk Rizky. Rizky yang sedang menonton tv, wajahnya berseri-seri karena Deva membuat panggilan untuk dirinya.

"Ya Dev?" tanya Rizky.

"Ki. Aku mau bicara penting soal jawaban itu," ucap Deva dengan berat hati.

"Ada apa? bukannya kamu mau kasih jawaban pas kita ngambil ijazah nanti?" tanya Rizky.

"Maaf Ki. Sepertinya tidak perlu menunggu selama itu. Aku minta maaf karena mungkin seperti memberikan harapan buat kamu. Tapi aku tidak bisa menerima perasaan kamu," ujar Deva dengan suara hampir tercekat.

"Kenapa? apa kamu tidak menyukaiku? tapi kenapa aku merasa kalau kamu juga menyukaiku?" tanya Rizky.

"Setelah mengambil ijazah nanti, aku akan menikah." Jawab Deva.

"Ap-Apa? menikah? tapi kenapa? kamu masih sangat muda," tanya Rizky.

"Aku dijodohkan oleh kedua orang tuaku. Orang tuaku sedang terlilit hutang saat ini. Jadi sebagai jaminannya, aku harus menikah sebagai pelunas hutang." Jawab Deva.

"Maaf ya Dev. Tapi aku rasa orang tuamu sudah gila. Aku kira kisah seperti itu cuma ada disinetron doang, tapi ternyata aku bisa mendengarnya langsung. Bukankah menurutku orang tuamu itu keterlaluan? secara tidak langsung kamu sudah dijual oleh mereka," ucap Rizky.

"Mereka tidak punya pilihan lain selain mengambil jalan itu. Kalau tidak rumahku akan disita, dan kami akan tinggal dikolong jembatan," ujar Deva.

"Emang berapa sih hutang orang tuamu? kalau aku ada, aku pasti akan bantu," tanya Rizky.

Deva terkekeh saat mendengar ucapan Rizky. Bukan maksud hati ingin merendahkan, tapi dia tahu Rizky tidak akan mampu membayar hutang orang tuanya, hanya dengan mengandalkan sisihan uang jajan dari orang tuanya itu.

"200." Jawab Deva.

"200 ribu?" tanya Rizky.

"Kamu kalau mau menghina orang tuaku yang beneran dikit dong. Masak orang tuaku mau nikahin aku sama orang hanya karena hutang 200 ribu," ucap Deva.

"200 juta? 200 juta juga bisa dicicil kali Dev bayarnya. Aku rasa nilai rumahmu bisa lebih dari 3 M, jadi nggak harus nikahin kamu sama aki-aki juga kan?"

"Sok tahu kamu. Lama-Lama ngobrol sama kamu nyebelin tahu nggak? bukannya ngehibur, malah bikin aku tambah stres," ucap Deva.

"Ya ampun sayang. Kok marah-marah sih? harusnya aku yang marah, kan aku yang dikecewakan?" ujar Rizky.

"Orang tuaku juga sudah tahu kalau rumahku nilainya segitu. Masalahnya jumlah hutangnya bukan 200 ribu, bukan 200 juta. Tapi 200 milyar." Jawab Deva.

"Ap-Apa?" Rizky terkejut.

"Lagipula aku bukan dinikahkan dengan aki-aki, tapi nikah dengan cucunya," ujar Deva.

"Pantas aja kamu tidak keberatan dan nerima perjodohan itu. Itu karena kamu mendapat pria yang lebih segalanya dari aku kan?" tanya Rizky.

"Nerima matamu picek. Kamu kalau ngomong jangan asal. Apa kamu pikir aku ini cewek matre?" tanya Deva kesal

"Ya kita realistis aja lah Dev. Aku memang nggak sebanding dengan dia. Kalau kamu benar-benar nggak mau, pasti kamu milih kabur dari rumah. Terus...."

"Terus biarin orang tuaku jadi gembel dijalanan, sementara masih punya anak tapi nggak guna. Maaf ya Ki. Ketimbang aku tidak berguna untuk keluargaku, aku lebih memilih perjodohan itu. Setidaknya keluargaku bisa bahagia, meskipun caranya memang tidak dibenarkan."

"Aku tidak tahu kedepannya nanti aku bisa bahagia atau tidak. Tapi aku tidak mau egois dengan menyenangkan diri sendiri, sementara keluargaku susah didepan mataku," sambung Deva.

"Maaf ya Dev. Tapi aku rasa keputusanmu itu memang bijak, meskipun sangat mengecewakan aku. Aku tahu mungkin cinta kita ini tergolong cinta monyet, tapi aku serius sama kamu."

"Tapi kalau melihatmu yang gigih ingin berkorban demi keluargamu, aku rasa aku tidak ada hak untuk menahanmu karena hubungan kita tidak seintim itu,"

"Deva. Apapun keputusanmu, aku akan mendukungmu terlepas kita jodoh atau tidak. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, aku benar-benar sayang dan sangat mencintaimu," sambung Rizky.

Deva tidak sanggup lagi mendengarkan ungkapan Rizky lebih dari itu. Deva langsung mengakhiri percakapan itu secara sepihak dan kemudian terisak. Sementara diseberang telpon, Rizky tidak mencoba membuat panggilan kembali. Karena dia tahu perasaan gadis yang dia cintai itu.

Tok

Tok

Tok

"Masuk!" ucap Deva sembari menyeka air matanya.

Ceklekkk

Yasmin menekan handle pintu, dan memasuki kamar putrinya itu.

"Ayo kita makan malam sama-sama sayang," ujar Yasmin.

"Emm. Mama duluan saja. Sebentar lagi Deva nyusul. Ada yang Deva ingin bicarakan," ujar Deva.

"Baiklah. Mama tunggu kamu dibawah ya?"

"Emm." Deva mengangguk.

Yasmin kemudian keluar dari kamar itu, sementara Deva mencuci wajahnya ke dalam kamar mandi. Setelah selesai Deva turun kebawah dan makan malam bersama orang tuanya.

Tidak ada percakapan saat dimeja makan. Deva yang biasanya ceria mendadak murung seketika. Edward dan Yasmin hanya bicara lewat alis mereka.

"Sayang. Apa kamu sudah mengemasi pakaian kamu?" tanya Yasmin.

"Belum. Kita tidak perlu kemana-mana. Karena Deva sudah memutuskan akan menerima perjodohan itu." Jawab Deva.

"Ap-Apa?" Yasmin dan Edward berpura-pura terkejut secara bersamaan.

"Ya. Mama dan papa nggak salah dengar. Aku setuju menikah dengan cucu kakek Hanggono." Jawab Deva.

Yasmin dan Edward kompak berhambur kearah Deva dengan air mata palsu mereka. Padahal tanpa sepengetahuan Deva, mereka berbicara lewat alis dan senyuman mereka.

"Mama tahu kamu anak baik dan berbakti. Mama sayang kamu nak," ujar Yasmin.

Deva hanya membalas ucapan Yasmin dengan senyuman hambar.

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

orang tua macam apa dia??😔

2024-02-09

0

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

ada ya orang tua yg serakah seperti yasmin dan edward

2022-07-05

0

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

astaga tu orang tua modelan apa seh😏😏

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Jatuh Tempo
2 2. Penolakkan Deva
3 3. Setuju Menikah
4 4. Decky Mengamuk
5 5. Tidak Ada Pilihan Lain
6 6. Perdebatan
7 7. Lamaran
8 8. Ambil Ijazah
9 9. SAH
10 10. Palsu
11 11. Mata-Mata
12 12. Pindah
13 13. Bulan Madu
14 14. Aku Merindukanmu
15 15. Istri Bodoh
16 16. Egi Pulang
17 17. Menantu Pengangguran
18 18. Kesedihan Leoni
19 19. Tawaran
20 20. Menyerah
21 21. Pulang
22 22. Kemesraan Palsu
23 23. Koma
24 24. Mencari Tempat Ternyaman
25 25. Oleh-Oleh Buat Kayla
26 26.Tidak Tahan Lagi
27 27. Bahagia
28 28. Dinobatkan
29 29. Kesepakatan
30 30. Terkejut
31 31. Terang-Terangan
32 32. Sepakat
33 33. Resmi Bercerai
34 34. Kabur
35 35. Riki Murka
36 36. Jalan-Jalan Ke Pantai
37 37. Dipecat
38 38. Ulang
39 39. Pingsan
40 40. Jadi Pelayan
41 41. Lezat
42 42. Merawat Bocil
43 43. Mengecewakan
44 44. Pamit
45 45. Merindukan Dia
46 46. Menyerahlah
47 47. Menemui Hanggono
48 48. Surat Cerai
49 49. Pria Tua Tidak Berguna
50 50. Resmi Bercerai
51 51. Kembali
52 52. Kabar Baik
53 53. Semakin Dekat
54 54. Cari Kandidat Lain
55 55. Menuruti Perjodohan
56 56. Om Tua?
57 57. Bulan Madu
58 58. Terlanjur Basah
59 59. Berubah
60 60. Merasa Aneh
61 61. Menjalankan Misi
62 62. Cemburu
63 63. Gagal
64 64. Nguntit
65 65. Syok
66 66. Berubah
67 67. Kenyataan
68 68. Patah Hati Terhebat
69 69. Tidak Ada Celah
70 70. Kangen
71 71. Terkejut
72 72. Ungkapan Vino
73 73. Bertemu
74 74. Mas Kangen
75 75. Menerimamu Apa Adanya
76 76. Mencari Deva
77 77. Rencana Gila
78 78. Undangan Resmi
79 79. Deva Bingung
80 80. Syarat
81 81. Damai
82 82. Swiss
83 83. Gol
84 84. Susah Jalan
85 85. Cinta Tanpa Syarat
86 86. Ganas
87 87. Gonjang Ganjing
88 88. Kecewa
89 89. Kenyataan
90 90. Pembalasan Awal
91 91. Runtuh
92 92. Kesedihan Hanggono
93 93. Kejutan Untuk Hanggono
94 94. Neraka Dimulai
95 95. Talak
96 96. Ustad Dadakkan
97 97. Hari Bahagia
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Jatuh Tempo
2
2. Penolakkan Deva
3
3. Setuju Menikah
4
4. Decky Mengamuk
5
5. Tidak Ada Pilihan Lain
6
6. Perdebatan
7
7. Lamaran
8
8. Ambil Ijazah
9
9. SAH
10
10. Palsu
11
11. Mata-Mata
12
12. Pindah
13
13. Bulan Madu
14
14. Aku Merindukanmu
15
15. Istri Bodoh
16
16. Egi Pulang
17
17. Menantu Pengangguran
18
18. Kesedihan Leoni
19
19. Tawaran
20
20. Menyerah
21
21. Pulang
22
22. Kemesraan Palsu
23
23. Koma
24
24. Mencari Tempat Ternyaman
25
25. Oleh-Oleh Buat Kayla
26
26.Tidak Tahan Lagi
27
27. Bahagia
28
28. Dinobatkan
29
29. Kesepakatan
30
30. Terkejut
31
31. Terang-Terangan
32
32. Sepakat
33
33. Resmi Bercerai
34
34. Kabur
35
35. Riki Murka
36
36. Jalan-Jalan Ke Pantai
37
37. Dipecat
38
38. Ulang
39
39. Pingsan
40
40. Jadi Pelayan
41
41. Lezat
42
42. Merawat Bocil
43
43. Mengecewakan
44
44. Pamit
45
45. Merindukan Dia
46
46. Menyerahlah
47
47. Menemui Hanggono
48
48. Surat Cerai
49
49. Pria Tua Tidak Berguna
50
50. Resmi Bercerai
51
51. Kembali
52
52. Kabar Baik
53
53. Semakin Dekat
54
54. Cari Kandidat Lain
55
55. Menuruti Perjodohan
56
56. Om Tua?
57
57. Bulan Madu
58
58. Terlanjur Basah
59
59. Berubah
60
60. Merasa Aneh
61
61. Menjalankan Misi
62
62. Cemburu
63
63. Gagal
64
64. Nguntit
65
65. Syok
66
66. Berubah
67
67. Kenyataan
68
68. Patah Hati Terhebat
69
69. Tidak Ada Celah
70
70. Kangen
71
71. Terkejut
72
72. Ungkapan Vino
73
73. Bertemu
74
74. Mas Kangen
75
75. Menerimamu Apa Adanya
76
76. Mencari Deva
77
77. Rencana Gila
78
78. Undangan Resmi
79
79. Deva Bingung
80
80. Syarat
81
81. Damai
82
82. Swiss
83
83. Gol
84
84. Susah Jalan
85
85. Cinta Tanpa Syarat
86
86. Ganas
87
87. Gonjang Ganjing
88
88. Kecewa
89
89. Kenyataan
90
90. Pembalasan Awal
91
91. Runtuh
92
92. Kesedihan Hanggono
93
93. Kejutan Untuk Hanggono
94
94. Neraka Dimulai
95
95. Talak
96
96. Ustad Dadakkan
97
97. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!