Istri Jelek Nomor 1 Kesayangan Tuan Muda
Saat ini disebuah hotel, tengah di adakan sebuah pesta pernikahan. Terlihat dari tamu-tamu yang berdatangan, mereka bukan dari golongan orang biasa, mereka keluar dari mobil mewahnya, mengenakan berbagai busana dan pakaian yang terlihat sangat mewah.
Ditengah pesta ini, pusat perhatian bintang pesta ini, tengah menyapa para tamu undangan.
Di sana berdiri sosok seorang Pria Tampan dengan Jas putih dengan bunga mawar putih di sakunya, disampaignya tampak seorang wanita mengenakan pakaian pengantin putih yang terlibat indah dan juga mewah, namun wajahnya tidak terlihat karena tertutup kerudung.
Sang Mempelai Pria dari tadi merasa gugup ketika melihat ke wanita yang berada disampingnya itu.
Hari ini merupakan hari terindah untuk Pria bernama Arka William, karena dia berhasil menikah dengan wanita yang dicintainya.
Sang pempelai wanita, yang merasa ditatap dari tadi menoleh dan menatap Pria disampingnya, dia mulai mendekatkan wajahnya ke telinga Pria itu, mulai berbisik,
"Apakah Tuan Muda lelah? Apa sebaiknya kita pergi ke tempat Istirahat? Aku takut Tuan Muda tiba-tiba pingsan,"
Mendengar bisikan dari wanita yang telah menjadi Istrinya itu tetap memanggilnya Tuan Muda, perasaan rumit muncul di hatinya.
"Hanya sedikit lelah. Memang kamu tidak?"
"Tidak sama sekali. Ini bukan apa-apa. Jadi mari sebaiknya kita ke tempat Istirahat dulu, biar yang lain yang menyapa Tamu, lagipula sebentar lagi Pesta hampir selesai,"
Sambil tetap tersenyum, Arka menyetujui usulan 'Istrinya' tersebut. Keduanya lalu menyelinap, dan sampai di Ruang Istirahat. Ruang Istirahat terdiri dari satu ruangan besar, yang kemudian dipisahkan dengan beberapa Tirai.
Didalam Tirai akan berisi kursi sofa, dan meja untuk bersantai, Tirai-tirai ini berguna agar orang-orang yang Istirahat disini tidak terlalu terganggu oleh kerumunan.
Disana juga sudah disediakan beberapa makanan dan minuman.
"Tuan Muda bisa duduk dulu, aku akan mengambilkan minum untuk Tuan Muda,"
Arka menghela nafas pasrah, melihat Istrinya ini yang awalnya adalah Pelayan Pribadinya masih memperlakukan sama seperti sebelum mereka menikah.
Memang, dari awal Pernikahan ini adalah ide egoisnya untuk menjebak agar Pelayan Pribadinya sekaligus orang yang dirinya cintai ini tetap menjadi miliknya, karena beberapa hal dirinya menawarkan sebuah Pernikahan Kontrak dengannya, berharap dengan hal ini hubungan mereka dari Majikan dan Pelayannya akan berubah.
Namun seperti jalan masih panjang.
"Ya."
Arka duduk disana mencoba menenangkan dirinya, cukup lelah menyapa begitu banyak Tamu diluar.
"Ini Tuan Muda,"
"Terimakasih, Viola. Kamu juga bisa duduk,"
Viola pun duduk disampingnya, setelah menyerahkan minuman untuk Tuan Mudanya, lalu menikmati minumannya sendiri.
Ada keheningan sesaat dalam ruangan itu, sampai ada suara beberapa grombolan orang sepertinya memasuki ruang Istirahat di balik Tirai sebelah.
Beberapa orang itu sepertinya sedang bercakap-cakap, tidak tahu bahwa ruangan disamping Tirai mereka ada orangnya.
Suara mereka sampai ke telinga Arka dan Viola.
"Ahahahaha... Apa kalian tidak lihat bagaimana Istri Tuan Muda Arka menutupi wajahnya di Acara ini? Itu jelas karena wajah jeleknya itu," kata seorang Pria dengan nada Arogan.
Arka yang mendengar hal itu hatinya diliputi oleh emosi.
"Bagaimana kamu bisa tahu?"
"Coba saja tanya pada Tuan Muda Galvin, benar bukan Tuan Muda?"
"Memang, Arka itu sebenarnya hanya menikahi seorang Pelayan Jelek, aku memikirkannya, mereka benar-benar pasangan yang serasi, yang satunya adalah Tuan Muda tidak berguna di Keluarga William dan yang satunya adalah Seorang gadis pelayan jelek yatim piatu." Kata laki-laki yang dipanggil Tuan Muda Galvin itu.
Arka jelas mendengar bagaimana mereka menghina dirinya dibelakangnya itu...
Itu adalah suara sepupunya yang menyebalkan bersama kelompoknya.
"Ya ampun, aku memikirkan itu memang benar, sangat layak Tuan Muda Arka yang tidak berguna itu menikah dengan pelayan jelek,"
"Tunggu Pelayan Jelek ini? Apakah ini merujuk pada Pelayan Pribadi Tuan Muda Arka? Pelayan dengan wajah mengerikan itu yang selalu mengikuti Tuan Muda Arka kemana-mana?"
"Tepat sekali, dengan pelayan itu,"
Suara laki-laki lainnya terdengar,
"Ya ampun, aku tidak mengira kalau selera Tuan Muda Arka itu seperti itu, suguh hardcore sekali, aku ingat betapa mengerikannya wajah pelayan itu, luka bakar mengerikan di sebagian wajahnya,"
"Ya, aku setuju denganmu, melihat wajahnya saja aku sungguh merasa seram. Namun bagaimana bisa Pelayan Jelek sepertinya bisa menikah dengan Tuan Muda Arka? Walaupun Tuan Muda Arka adalah Tuan Muda buangan di Keluarganya, tetap saja dia masih Tuan Muda dari Keluarga terhormatnya,"
"Mana aku tahu? Siapa yang tahu kalau Pelayan itu mengunakan beberapa Trik licik bukan? Barangkali Tuan Muda Arka berhasil dia goda di tempat tidur? Aku melihat, sepertinya walaupun wajahnya cukup buruk, mungkin dibalik pakaian itu benar-benar sesuatu yang mengejutkan yang bisa mengoda Tuan Muda Arka,"
"Ya, aku yakin itu. Itu hanya Trik Pelayan murahan untuk menikahi Tuan Muda Kaya, dengan mengodanya di tempat tidur dengan tubuhnya, dan lagi Tuan Muda Arka itu bodoh, sangat gampang untuk di tipu dengan Trik murahan seperti itu, bener bukan Tuan Muda Galvin?"
Arka mencekam tangannya, terlewat muak mendegar bagaimana mereka berani menghina wanita yang dirinya cintai itu, mereka boleh untuk mengejek dan menghinanya, namun tidak dengan Violanya, Arka sudah berdiri karena emosi, berniat langsung melabrak orang-orang di balik tirai.
Viola juga mendegarnya, mencoba menghentikan Arka, dengan memegang tangannya.
"Viola aku tidak tahan dengan mereka," kata Arka, melihat Tuan Muda nya sudah begitu marah, Villa membiarkan.
Dari balik tirai Galvin tertawa penuh dengan hinaan,
"Memang sepupuku itu punya selera rendah...."
Belum selesai dia bicara, Arka langsung membuka Tirai lalu memukul wajah sepupunya itu.
Itu membuat rombongan laki-laki itu kaget melihat kedatangan Tuan Muda Arka disana, muka mereka menjadi pucat, apakah dia dengar apa yang barusan mereka bicarakan?
"Arka? Apa-apa kamu!!" Kata Galvin dengan marah sambil memegangi pipinya yang memar.
"Kalian jangan bicara sembarangan soal Aku dan Istriku!!"
Galvin malah tertawa, lalu berkata,
"Apa? Jadi kamu dengar? Memang yang aku katakan itu nyata bukan? Wanita yang kamu nikahi adalah Pelayan Jelek dan Buruk Rupa, apakah kamu buta?" Kata Galvin lalu langsung menyambar kerudung yang di pakai Viola, hingga wajahnya yang terluka itu terlihat.
"Astaga, lihat wajah jelek ini! Benar-benar sangat tidak cocok dengan gaun pengantin mewah ini," kata Galvin sambil tertawa, lalu diikuti oleh teman-temannya.
"Kamu!! Kamu berani!!" Arka begitu emosi hendak menghajar Galvin, namun dia ditahan oleh Viola.
"Heh? Apa? Kamu masih ingin memukulku? Sini, pukul aku kalau berani!!"
"Viola lepaskan aku!! Aku akan memukul si Brengsek ini!"
Namun Viola tetap mencoba menjubuk Tuan Mudanya ini agar tidak membuat masalah.
"Lihat? Kamu jadi tidak berani hanya karena ucapan Pelayanmu? Tidak, dia adalah Istrimu sekarang? Ya ampun, wajah jelek ini selalu membuatku muak berapa kalipun aku melihatnya,"
Arka yang sudah kalut dalam emosinya itu, tidak menghiraukan bujukan Viola, langsung maju dan memukul pipi Galvin lagi, yang membuat Galvin sampai terjatuh kelantai, dia juga menjadi emosi, langsung bangun berniat memukul wajah Arka.
Namun rasa sakit yang seharusnya Arka terima tidak pernah datang.
Arka melihat bagaimana Viola mencekam tangan Galvin, sampai wajah Galvin menjadi biru karena kesakitan.
"Tuan Muda Galvin, sebaiknya anda tidak membuat keribuatan disini, atau ini akan memalukan Keluarga,"
Galvin mencoba melepaskan diri dari cengkeraman itu namun gagal.
Dia cukup heran berapa kuatnya wanita didepannya ini.
Galvin lalu ingat kalau Viola ini merupakan juara seni bela diri, kemampuannya dalam berkelahi tentu jauh diatasnya, Viola ini juga selain Pelayan Pribadi Arka, juga merupakan Bodyguard Pribadi Arka.
Seorang bawahan yang sangat kompeten yang selalu bisa membereskan kekacauan yang di buat oleh Tuan Muda Arkanya.
Kecuali wajah jeleknya, Wanita didepannya ini cukup bagus, sayang sekali talenta sepertinya harus menjadi Pelayan Arka yang tukang membuat masalah itu.
"Lepaskan aku!!"
Dengan cengkraman itu hampir membuat tulang Galvin patah.
"Viola patahkan saja itu tulang Galvin, bila perlu buat dia sampai masuk rumah sakit, aku akan puas," kata Arka dengan nada arogannya itu, sangat suka melihat bagaimana wajah Galvin pucat.
Viola segera melepaskan tangan Galvin, dan Galvin segera menjaga jarak darinya.
"Sebaiknya Tuan Muda Galvin segera pergi dan berhenti membuat masalah." Kata Viola lagi.
Galvin memegangi tangannya yang sepertinya ada sedikit retakan itu.
"Awas saja kalian! Aku akan bilang ini pada Kakek!" Kata Gavlin dengan penuh Emosi,
"Hah? Kamu berani! Sini maju!!" Kata Arka penuh provokasi.
"Mari kita pergi saja," kata Galvin pada rombongannya.
Setelah Galvin pergi, wajah Arka menjadi cemberut,
"Viola kenapa kamu membiarkannya pergi begitu saja? Kamu tidak dengar bagaimana dia menghina kita barusan? Terutama soal kamu,"
Viola hanya bisa menghela nafas lelah,
"Tuan Muda, mungkin mudah membuat Tuan Muda Galvin masuk Rumah Sakit, namun bagaimana dengan efek samping setelahnya? Ingat? Saat ini kita sedang berada di Acara Pesta Pernikahan Tuan Muda sendiri, bagaimana kalau keributan menjadi diluar kendali? Sampai ada wartawan meliput? Akan sangat tidak lucu jika besok ada semacam berita tentang bagaimana Tuan Muda Arka membuat kekacauan pada Pesta Pernikahannya sendiri,"
Arka berpikir sejenak, merasa apa yang dikatakan Viola masuk akal.
Sangat percuma membuat Pesta Pernikahannya ini kacau dengan keributan yang dibuat sepupunya itu.
Namun bukan itu masalahnya!!
"Tapi tetap saja aku tidak suka bagaimana mereka berkata buruk soalmu,"
"Aku yang seharusnya minta maaf pada Tuan Muda. Seharusnya kita tidak menikah, bahkan walaupun ini Pernikahan Kontrak, alangkah baiknya jika Tuan Muda mencari beberapa wanita yang lebih cantik dan dari keluarga yang cukup baik, agar tidak dipermalukan seperti ini. Ini salahku karena aku begitu Impulsif dan langsung setuju saja,"
"Viola!! Ini bukan salahmu! Dan soal pernikahan kontrak ini! Aku hanya tidak ingin Kakek menjodohkan ku dengan wanita-wanita lain diluar sana, aku hanya ingin menikah dengan wanita yang aku cintai, terlalu malas ikut perjodohan bisnis,"
Dalam hati, Arka ingin menambakan, 'Aku hanya ingin menikah dengan mu Viola,' ya Arka tidak berani mengatakannya langsung.
Viola hanya bisa menghela nafas panjang,
"Hah, aku tahu bahwa anda menikah denganku sementara untuk bisa menghindari perjodohan, namun sebenarnya tidak ada yang buruk dari Perjodohan buka? Tidakkah Tuan Muda tahu Nona Muda dari Keluarga Chastalope, aku dengar dia cukup cantik dan memiliki beberapa perasaan pada Tuan Muda, bahkan dia berasal dari Keluarga Kelas Atas yang sangat bagus, jika Tuan Muda Arka menikah dengannya, mungkin itu bisa menaikkan posisi Tuan Muda dalam Keluarga ini,"
Dengar kata-kata wanita didepannya ini, Perasaan Arka menjadi begitu sedih.
Memang, wanita di depannya ini cukup dingin tidak pernah mempertimbangkan dirinya ini di hatinya, ataupun memiliki perasaan romantis padanya, bahkan tanpa ampun dia malah menjodoh-jodohkan dirinya dengan wanita lain.
"Aku sudah bilang aku tidak suka hal-hal itu. Soal Pernikahanku, aku ingin memiliki sesuai yang aku inginkan, masa bodoh soal posisi di Keluarga ini."
"Ya, terserah Tuan Muda,"
####
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
ossy Novica
cukup menarik
2022-11-12
1
Teti Masdiana
👍👍👍
2022-09-07
0
Umi Ningsih Mujung
❤️❤️❤️
2022-07-07
1