Istri Jelek Nomor 1 Kesayangan Tuan Muda

Istri Jelek Nomor 1 Kesayangan Tuan Muda

Episode 1: Tuan Muda Yang Terbuang

Saat ini disebuah hotel, tengah di adakan sebuah pesta pernikahan. Terlihat dari tamu-tamu yang berdatangan, mereka bukan dari golongan orang biasa, mereka keluar dari mobil mewahnya, mengenakan berbagai busana dan pakaian yang terlihat sangat mewah.

Ditengah pesta ini, pusat perhatian bintang pesta ini, tengah menyapa para tamu undangan.

Di sana berdiri sosok seorang Pria Tampan dengan Jas putih dengan bunga mawar putih di sakunya, disampaignya tampak seorang wanita mengenakan pakaian pengantin putih yang terlibat indah dan juga mewah, namun wajahnya tidak terlihat karena tertutup kerudung.

Sang Mempelai Pria dari tadi merasa gugup ketika melihat ke wanita yang berada disampingnya itu.

Hari ini merupakan hari terindah untuk Pria bernama Arka William, karena dia berhasil menikah dengan wanita yang dicintainya.

Sang pempelai wanita, yang merasa ditatap dari tadi menoleh dan menatap Pria disampingnya, dia mulai mendekatkan wajahnya ke telinga Pria itu, mulai berbisik,

"Apakah Tuan Muda lelah? Apa sebaiknya kita pergi ke tempat Istirahat? Aku takut Tuan Muda tiba-tiba pingsan,"

Mendengar bisikan dari wanita yang telah menjadi Istrinya itu tetap memanggilnya Tuan Muda, perasaan rumit muncul di hatinya.

"Hanya sedikit lelah. Memang kamu tidak?"

"Tidak sama sekali. Ini bukan apa-apa. Jadi mari sebaiknya kita ke tempat Istirahat dulu, biar yang lain yang menyapa Tamu, lagipula sebentar lagi Pesta hampir selesai,"

Sambil tetap tersenyum, Arka menyetujui usulan 'Istrinya' tersebut. Keduanya lalu menyelinap, dan sampai di Ruang Istirahat. Ruang Istirahat terdiri dari satu ruangan besar, yang kemudian dipisahkan dengan beberapa Tirai.

Didalam Tirai akan berisi kursi sofa, dan meja untuk bersantai, Tirai-tirai ini berguna agar orang-orang yang Istirahat disini tidak terlalu terganggu oleh kerumunan.

Disana juga sudah disediakan beberapa makanan dan minuman.

"Tuan Muda bisa duduk dulu, aku akan mengambilkan minum untuk Tuan Muda,"

Arka menghela nafas pasrah, melihat Istrinya ini yang awalnya adalah Pelayan Pribadinya masih memperlakukan sama seperti sebelum mereka menikah.

Memang, dari awal Pernikahan ini adalah ide egoisnya untuk menjebak agar Pelayan Pribadinya sekaligus orang yang dirinya cintai ini tetap menjadi miliknya, karena beberapa hal dirinya menawarkan sebuah Pernikahan Kontrak dengannya, berharap dengan hal ini hubungan mereka dari Majikan dan Pelayannya akan berubah.

Namun seperti jalan masih panjang.

"Ya."

Arka duduk disana mencoba menenangkan dirinya, cukup lelah menyapa begitu banyak Tamu diluar.

"Ini Tuan Muda,"

"Terimakasih, Viola. Kamu juga bisa duduk,"

Viola pun duduk disampingnya, setelah menyerahkan minuman untuk Tuan Mudanya, lalu menikmati minumannya sendiri.

Ada keheningan sesaat dalam ruangan itu, sampai ada suara beberapa grombolan orang sepertinya memasuki ruang Istirahat di balik Tirai sebelah.

Beberapa orang itu sepertinya sedang bercakap-cakap, tidak tahu bahwa ruangan disamping Tirai mereka ada orangnya.

Suara mereka sampai ke telinga Arka dan Viola.

"Ahahahaha... Apa kalian tidak lihat bagaimana Istri Tuan Muda Arka menutupi wajahnya di Acara ini? Itu jelas karena wajah jeleknya itu," kata seorang Pria dengan nada Arogan.

Arka yang mendengar hal itu hatinya diliputi oleh emosi.

"Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Coba saja tanya pada Tuan Muda Galvin, benar bukan Tuan Muda?"

"Memang, Arka itu sebenarnya hanya menikahi seorang Pelayan Jelek, aku memikirkannya, mereka benar-benar pasangan yang serasi, yang satunya adalah Tuan Muda tidak berguna di Keluarga William dan yang satunya adalah Seorang gadis pelayan jelek yatim piatu." Kata laki-laki yang dipanggil Tuan Muda Galvin itu.

Arka jelas mendengar bagaimana mereka menghina dirinya dibelakangnya itu...

Itu adalah suara sepupunya yang menyebalkan bersama kelompoknya.

"Ya ampun, aku memikirkan itu memang benar, sangat layak Tuan Muda Arka yang tidak berguna itu menikah dengan pelayan jelek,"

"Tunggu Pelayan Jelek ini? Apakah ini merujuk pada Pelayan Pribadi Tuan Muda Arka? Pelayan dengan wajah mengerikan itu yang selalu mengikuti Tuan Muda Arka kemana-mana?"

"Tepat sekali, dengan pelayan itu,"

Suara laki-laki lainnya terdengar,

"Ya ampun, aku tidak mengira kalau selera Tuan Muda Arka itu seperti itu, suguh hardcore sekali, aku ingat betapa mengerikannya wajah pelayan itu, luka bakar mengerikan di sebagian wajahnya,"

"Ya, aku setuju denganmu, melihat wajahnya saja aku sungguh merasa seram. Namun bagaimana bisa Pelayan Jelek sepertinya bisa menikah dengan Tuan Muda Arka? Walaupun Tuan Muda Arka adalah Tuan Muda buangan di Keluarganya, tetap saja dia masih Tuan Muda dari Keluarga terhormatnya,"

"Mana aku tahu? Siapa yang tahu kalau Pelayan itu mengunakan beberapa Trik licik bukan? Barangkali Tuan Muda Arka berhasil dia goda di tempat tidur? Aku melihat, sepertinya walaupun wajahnya cukup buruk, mungkin dibalik pakaian itu benar-benar sesuatu yang mengejutkan yang bisa mengoda Tuan Muda Arka,"

"Ya, aku yakin itu. Itu hanya Trik Pelayan murahan untuk menikahi Tuan Muda Kaya, dengan mengodanya di tempat tidur dengan tubuhnya, dan lagi Tuan Muda Arka itu bodoh, sangat gampang untuk di tipu dengan Trik murahan seperti itu, bener bukan Tuan Muda Galvin?"

Arka mencekam tangannya, terlewat muak mendegar bagaimana mereka berani menghina wanita yang dirinya cintai itu, mereka boleh untuk mengejek dan menghinanya, namun tidak dengan Violanya, Arka sudah berdiri karena emosi, berniat langsung melabrak orang-orang di balik tirai.

Viola juga mendegarnya, mencoba menghentikan Arka, dengan memegang tangannya.

"Viola aku tidak tahan dengan mereka," kata Arka, melihat Tuan Muda nya sudah begitu marah, Villa membiarkan.

Dari balik tirai Galvin tertawa penuh dengan hinaan,

"Memang sepupuku itu punya selera rendah...."

Belum selesai dia bicara, Arka langsung membuka Tirai lalu memukul wajah sepupunya itu.

Itu membuat rombongan laki-laki itu kaget melihat kedatangan Tuan Muda Arka disana, muka mereka menjadi pucat, apakah dia dengar apa yang barusan mereka bicarakan?

"Arka? Apa-apa kamu!!" Kata Galvin dengan marah sambil memegangi pipinya yang memar.

"Kalian jangan bicara sembarangan soal Aku dan Istriku!!"

Galvin malah tertawa, lalu berkata,

"Apa? Jadi kamu dengar? Memang yang aku katakan itu nyata bukan? Wanita yang kamu nikahi adalah Pelayan Jelek dan Buruk Rupa, apakah kamu buta?" Kata Galvin lalu langsung menyambar kerudung yang di pakai Viola, hingga wajahnya yang terluka itu terlihat.

"Astaga, lihat wajah jelek ini! Benar-benar sangat tidak cocok dengan gaun pengantin mewah ini," kata Galvin sambil tertawa, lalu diikuti oleh teman-temannya.

"Kamu!! Kamu berani!!" Arka begitu emosi hendak menghajar Galvin, namun dia ditahan oleh Viola.

"Heh? Apa? Kamu masih ingin memukulku? Sini, pukul aku kalau berani!!"

"Viola lepaskan aku!! Aku akan memukul si Brengsek ini!"

Namun Viola tetap mencoba menjubuk Tuan Mudanya ini agar tidak membuat masalah.

"Lihat? Kamu jadi tidak berani hanya karena ucapan Pelayanmu? Tidak, dia adalah Istrimu sekarang? Ya ampun, wajah jelek ini selalu membuatku muak berapa kalipun aku melihatnya,"

Arka yang sudah kalut dalam emosinya itu, tidak menghiraukan bujukan Viola, langsung maju dan memukul pipi Galvin lagi, yang membuat Galvin sampai terjatuh kelantai, dia juga menjadi emosi, langsung bangun berniat memukul wajah Arka.

Namun rasa sakit yang seharusnya Arka terima tidak pernah datang.

Arka melihat bagaimana Viola mencekam tangan Galvin, sampai wajah Galvin menjadi biru karena kesakitan.

"Tuan Muda Galvin, sebaiknya anda tidak membuat keribuatan disini, atau ini akan memalukan Keluarga,"

Galvin mencoba melepaskan diri dari cengkeraman itu namun gagal.

Dia cukup heran berapa kuatnya wanita didepannya ini.

Galvin lalu ingat kalau Viola ini merupakan juara seni bela diri, kemampuannya dalam berkelahi tentu jauh diatasnya, Viola ini juga selain Pelayan Pribadi Arka, juga merupakan Bodyguard Pribadi Arka.

Seorang bawahan yang sangat kompeten yang selalu bisa membereskan kekacauan yang di buat oleh Tuan Muda Arkanya.

Kecuali wajah jeleknya, Wanita didepannya ini cukup bagus, sayang sekali talenta sepertinya harus menjadi Pelayan Arka yang tukang membuat masalah itu.

"Lepaskan aku!!"

Dengan cengkraman itu hampir membuat tulang Galvin patah.

"Viola patahkan saja itu tulang Galvin, bila perlu buat dia sampai masuk rumah sakit, aku akan puas," kata Arka dengan nada arogannya itu, sangat suka melihat bagaimana wajah Galvin pucat.

Viola segera melepaskan tangan Galvin, dan Galvin segera menjaga jarak darinya.

"Sebaiknya Tuan Muda Galvin segera pergi dan berhenti membuat masalah." Kata Viola lagi.

Galvin memegangi tangannya yang sepertinya ada sedikit retakan itu.

"Awas saja kalian! Aku akan bilang ini pada Kakek!" Kata Gavlin dengan penuh Emosi,

"Hah? Kamu berani! Sini maju!!" Kata Arka penuh provokasi.

"Mari kita pergi saja," kata Galvin pada rombongannya.

Setelah Galvin pergi, wajah Arka menjadi cemberut,

"Viola kenapa kamu membiarkannya pergi begitu saja? Kamu tidak dengar bagaimana dia menghina kita barusan? Terutama soal kamu,"

Viola hanya bisa menghela nafas lelah,

"Tuan Muda, mungkin mudah membuat Tuan Muda Galvin masuk Rumah Sakit, namun bagaimana dengan efek samping setelahnya? Ingat? Saat ini kita sedang berada di Acara Pesta Pernikahan Tuan Muda sendiri, bagaimana kalau keributan menjadi diluar kendali? Sampai ada wartawan meliput? Akan sangat tidak lucu jika besok ada semacam berita tentang bagaimana Tuan Muda Arka membuat kekacauan pada Pesta Pernikahannya sendiri,"

Arka berpikir sejenak, merasa apa yang dikatakan Viola masuk akal.

Sangat percuma membuat Pesta Pernikahannya ini kacau dengan keributan yang dibuat sepupunya itu.

Namun bukan itu masalahnya!!

"Tapi tetap saja aku tidak suka bagaimana mereka berkata buruk soalmu,"

"Aku yang seharusnya minta maaf pada Tuan Muda. Seharusnya kita tidak menikah, bahkan walaupun ini Pernikahan Kontrak, alangkah baiknya jika Tuan Muda mencari beberapa wanita yang lebih cantik dan dari keluarga yang cukup baik, agar tidak dipermalukan seperti ini. Ini salahku karena aku begitu Impulsif dan langsung setuju saja,"

"Viola!! Ini bukan salahmu! Dan soal pernikahan kontrak ini! Aku hanya tidak ingin Kakek menjodohkan ku dengan wanita-wanita lain diluar sana, aku hanya ingin menikah dengan wanita yang aku cintai, terlalu malas ikut perjodohan bisnis,"

Dalam hati, Arka ingin menambakan, 'Aku hanya ingin menikah dengan mu Viola,' ya Arka tidak berani mengatakannya langsung.

Viola hanya bisa menghela nafas panjang,

"Hah, aku tahu bahwa anda menikah denganku sementara untuk bisa menghindari perjodohan, namun sebenarnya tidak ada yang buruk dari Perjodohan buka? Tidakkah Tuan Muda tahu Nona Muda dari Keluarga Chastalope, aku dengar dia cukup cantik dan memiliki beberapa perasaan pada Tuan Muda, bahkan dia berasal dari Keluarga Kelas Atas yang sangat bagus, jika Tuan Muda Arka menikah dengannya, mungkin itu bisa menaikkan posisi Tuan Muda dalam Keluarga ini,"

Dengar kata-kata wanita didepannya ini, Perasaan Arka menjadi begitu sedih.

Memang, wanita di depannya ini cukup dingin tidak pernah mempertimbangkan dirinya ini di hatinya, ataupun memiliki perasaan romantis padanya, bahkan tanpa ampun dia malah menjodoh-jodohkan dirinya dengan wanita lain.

"Aku sudah bilang aku tidak suka hal-hal itu. Soal Pernikahanku, aku ingin memiliki sesuai yang aku inginkan, masa bodoh soal posisi di Keluarga ini."

"Ya, terserah Tuan Muda,"

####

Bersambung

Terpopuler

Comments

ossy Novica

ossy Novica

cukup menarik

2022-11-12

1

Teti Masdiana

Teti Masdiana

👍👍👍

2022-09-07

0

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

❤️❤️❤️

2022-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tuan Muda Yang Terbuang
2 Episode 2: Pelayan Perfeksionis
3 Episode 3: Keluarga Besar William
4 Episode 4: Makan Malam Keluarga William
5 Episode 5: Adik Yang Sempurna (Part 1)
6 Episode 6: Adik Yang Sempurna (Part 2)
7 Episode 7: Malam Pertama (Part 1)
8 Episode 8: Malam Pertama (Part 2)
9 Episode 9: Hal-hal Memalukan di Pagi Hari
10 Episode 10: Sebuah Trauma
11 Episode 11: Kenangan Buruk (Part 1)
12 Episode 12: Kenangan Buruk (Part 2)
13 Episode 13: Gosip di Kantor
14 Episode 14: Proyek Mencurigakan
15 Episode 15: Mengoda di Pagi Hari
16 Episode 16: Rapat Direksi
17 Episode 17: Bertaruh
18 Episode 18: Rahasia Keluarga William
19 Episode 19: Rencana Jahat
20 Episode 20: Mimpi Buruk
21 Episode 21: Istri Misterius Tuan Muda Arka
22 Episode 22: Para Fans Arka
23 Episode 23: Sebuah Pertayaan Mengejutkan
24 Episode 24: Keinginan Nenek Arka
25 Episode 25: Menggoda Viola
26 Episode 26: Sesuatu Yang Berharga
27 Episode 27: Mengoda di Kamar Mandi
28 Episode 28: Pertemuan tidak terduga
29 Episode 29: Pembicaraan Empat Mata
30 Episode 30: Rencana Masing-masing
31 Episode 31: Kyla William
32 Episode 32: Bersiap ke Pesta
33 Episode 33: Pesta Malam
34 Episode 34: Jebakan (Part 1)
35 Episode 35: Jebakan (Part 2)
36 Episode 36: Mabuk
37 Episode 37: Rasa Bersalah
38 Episode 38: Review
39 Episode 39: Keluarga Cavel
40 Episode 40: Kecurigaan
41 Episode 41: Kecurigaan (Part 2)
42 Episode 42: Menjadi Atasan
43 Episode 43: Pergi Ke Apotek
44 Episode 44: Membeli Hadiah
45 Episode 45: Memanjakanmu
46 Episode 46: Pertanyaan
47 Episode 47: Bersaing
48 Episode 48: Menjadi Keras Kepala (Part 1)
49 Episode 49: Menjadi Keras Kepala (Part 2)
50 Episode 50: Tidak akan membiarkannya
51 Episode 51: Bersemangat
52 Episode 52: Hambatan
53 Episode 53: Percaya
54 Episode 54: Keraguan
55 Episode 55: Rencana Keluarga Cavel
56 Episode 56: Tidak Apa-apa
57 Episode 57: Gadis Tanpa Ekpersi
58 Episode 58: Kabar Baik
59 Episode 59: Tidak Setuju
60 Episode 60: Heboh Sendiri
61 Episode 61: Perhatian Kecil
62 Episode 62: Masalalu Yang Hilang
63 Episode 63: Bagaimana cara memberitahunya?
64 Episode 64: Keinginan
65 Episode 65: Pekerjaan Tambahan
66 Episode 66: Penyelidikan
67 Episode 67: Ingatan Hari itu
68 Episode 68: Misteri Baru
69 Episode 69: Kelicikan
70 Episode 70: Misteri Rumah Lama
71 Episode 71: Kenyataan
72 Episode 72: Rencana Viola
73 Episode 73: Canggung
74 Episode 74: Masalah Keluarga Cavel
75 Episode 75: Rasa Malu
76 Episode 76: Ingin Pindah (Part 1)
77 Episode 77: Ingin Pindah (Part 2)
78 Episode 78: Memilih Apartemen
79 Episode 79: Pertemuan Tidak Terduga
80 Episode 80: Rumah Baru (Part 1)
81 Episode 81: Rumah Baru (Part 2)
82 Episode 82: Kemarahan
83 Episode 83: Terungkap
84 Episode 84: Tidak Bisa Menerima Ini
85 Episode 85: Pindah Rumah
86 Episode 86: Tidak Ingin Berpisah
87 Episode 87: Modus
88 Episode 88: Sebuah Janji
89 Episode 89: Kisah Masalalu
90 Episode 90: Masalah di Perusahaan
91 Episode 91: Mencari Rahasia
92 Episode 92: Mencari Rahasia (Part 2)
93 Episode 93: Kunci
94 Episode 94: Rencana Arka
95 Episode 95: Pilihan Terbaik
96 Episode 96: Respon Viola
97 Episode 97: Hal-hal Rumit
98 Episode 98: Hubungan Antara Saudara
99 Episode 99: Mengoda Viola
100 Episode 100: Ingin Mencoba
101 Episode 101: Kembali ke Kantor
102 Episode 102: Keinginan dan Keserakahan
103 Episode 103: Memilikimu
104 Episode 104: Kebersamaan
105 Episode 105: Kenyataan Pahit
106 Episode 106: Clarissa Cavel
107 Episode 107: Hasil Penyelidikan
108 Episode 108: Percakapan Rahasia
109 Episode 109: Keraguan
110 Episode 110: Mencari Keberadaanmu
111 Episode 111: Tidak Setuju
112 Episode 112: Sebuah Perpisahan
113 Episode 113: Hari-hari Tanpamu
114 Episode 114: Hal Yang Perlu di Selesaikan
115 Episode 115: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 1)
116 Episode 116: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 2)
117 Episode 117: Hari-hari Yang Hampa
118 Episode 118: Masing-masing Dari Kita
119 Episode 119: Cinta Kita
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1: Tuan Muda Yang Terbuang
2
Episode 2: Pelayan Perfeksionis
3
Episode 3: Keluarga Besar William
4
Episode 4: Makan Malam Keluarga William
5
Episode 5: Adik Yang Sempurna (Part 1)
6
Episode 6: Adik Yang Sempurna (Part 2)
7
Episode 7: Malam Pertama (Part 1)
8
Episode 8: Malam Pertama (Part 2)
9
Episode 9: Hal-hal Memalukan di Pagi Hari
10
Episode 10: Sebuah Trauma
11
Episode 11: Kenangan Buruk (Part 1)
12
Episode 12: Kenangan Buruk (Part 2)
13
Episode 13: Gosip di Kantor
14
Episode 14: Proyek Mencurigakan
15
Episode 15: Mengoda di Pagi Hari
16
Episode 16: Rapat Direksi
17
Episode 17: Bertaruh
18
Episode 18: Rahasia Keluarga William
19
Episode 19: Rencana Jahat
20
Episode 20: Mimpi Buruk
21
Episode 21: Istri Misterius Tuan Muda Arka
22
Episode 22: Para Fans Arka
23
Episode 23: Sebuah Pertayaan Mengejutkan
24
Episode 24: Keinginan Nenek Arka
25
Episode 25: Menggoda Viola
26
Episode 26: Sesuatu Yang Berharga
27
Episode 27: Mengoda di Kamar Mandi
28
Episode 28: Pertemuan tidak terduga
29
Episode 29: Pembicaraan Empat Mata
30
Episode 30: Rencana Masing-masing
31
Episode 31: Kyla William
32
Episode 32: Bersiap ke Pesta
33
Episode 33: Pesta Malam
34
Episode 34: Jebakan (Part 1)
35
Episode 35: Jebakan (Part 2)
36
Episode 36: Mabuk
37
Episode 37: Rasa Bersalah
38
Episode 38: Review
39
Episode 39: Keluarga Cavel
40
Episode 40: Kecurigaan
41
Episode 41: Kecurigaan (Part 2)
42
Episode 42: Menjadi Atasan
43
Episode 43: Pergi Ke Apotek
44
Episode 44: Membeli Hadiah
45
Episode 45: Memanjakanmu
46
Episode 46: Pertanyaan
47
Episode 47: Bersaing
48
Episode 48: Menjadi Keras Kepala (Part 1)
49
Episode 49: Menjadi Keras Kepala (Part 2)
50
Episode 50: Tidak akan membiarkannya
51
Episode 51: Bersemangat
52
Episode 52: Hambatan
53
Episode 53: Percaya
54
Episode 54: Keraguan
55
Episode 55: Rencana Keluarga Cavel
56
Episode 56: Tidak Apa-apa
57
Episode 57: Gadis Tanpa Ekpersi
58
Episode 58: Kabar Baik
59
Episode 59: Tidak Setuju
60
Episode 60: Heboh Sendiri
61
Episode 61: Perhatian Kecil
62
Episode 62: Masalalu Yang Hilang
63
Episode 63: Bagaimana cara memberitahunya?
64
Episode 64: Keinginan
65
Episode 65: Pekerjaan Tambahan
66
Episode 66: Penyelidikan
67
Episode 67: Ingatan Hari itu
68
Episode 68: Misteri Baru
69
Episode 69: Kelicikan
70
Episode 70: Misteri Rumah Lama
71
Episode 71: Kenyataan
72
Episode 72: Rencana Viola
73
Episode 73: Canggung
74
Episode 74: Masalah Keluarga Cavel
75
Episode 75: Rasa Malu
76
Episode 76: Ingin Pindah (Part 1)
77
Episode 77: Ingin Pindah (Part 2)
78
Episode 78: Memilih Apartemen
79
Episode 79: Pertemuan Tidak Terduga
80
Episode 80: Rumah Baru (Part 1)
81
Episode 81: Rumah Baru (Part 2)
82
Episode 82: Kemarahan
83
Episode 83: Terungkap
84
Episode 84: Tidak Bisa Menerima Ini
85
Episode 85: Pindah Rumah
86
Episode 86: Tidak Ingin Berpisah
87
Episode 87: Modus
88
Episode 88: Sebuah Janji
89
Episode 89: Kisah Masalalu
90
Episode 90: Masalah di Perusahaan
91
Episode 91: Mencari Rahasia
92
Episode 92: Mencari Rahasia (Part 2)
93
Episode 93: Kunci
94
Episode 94: Rencana Arka
95
Episode 95: Pilihan Terbaik
96
Episode 96: Respon Viola
97
Episode 97: Hal-hal Rumit
98
Episode 98: Hubungan Antara Saudara
99
Episode 99: Mengoda Viola
100
Episode 100: Ingin Mencoba
101
Episode 101: Kembali ke Kantor
102
Episode 102: Keinginan dan Keserakahan
103
Episode 103: Memilikimu
104
Episode 104: Kebersamaan
105
Episode 105: Kenyataan Pahit
106
Episode 106: Clarissa Cavel
107
Episode 107: Hasil Penyelidikan
108
Episode 108: Percakapan Rahasia
109
Episode 109: Keraguan
110
Episode 110: Mencari Keberadaanmu
111
Episode 111: Tidak Setuju
112
Episode 112: Sebuah Perpisahan
113
Episode 113: Hari-hari Tanpamu
114
Episode 114: Hal Yang Perlu di Selesaikan
115
Episode 115: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 1)
116
Episode 116: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 2)
117
Episode 117: Hari-hari Yang Hampa
118
Episode 118: Masing-masing Dari Kita
119
Episode 119: Cinta Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!