Episode 4: Makan Malam Keluarga William

Ketika Arka dan Viola masuk ke ruang makan, disana sudah berkumpul banyak orang.

Arka menoleh kesamping, selain Paman Lucas dan Tante Aurora, sudah ada Putra mereka Galvin didalam.

Disamping Galvin, ada seorang wanita cantik yang Arka baru pertama kali lihat.

Disisi lainnya, sudah ada Paman dan Tante Arka yang lain, adik ke dua Ayahnya, bersama Putra mereka Robet.

Arka lalu duduk di dekat kursi Ayahnya, sudah ada kursi tambahan di samping tempat duduk Arka biasanya. Arka menyuruh Viola dulu untuk duduk disana.

Menoleh kesamping, disamping kuris Ibu Tirinya, ada sebuah kursi kosong.

'Dia belum datang?' pikir Arka penasaran.

Duduk memimpin di tengah meja, Kepala Keluarga William, yaitu Abraham William.

Tanpa memperdulikan beberapa orang yang belum datang, dia mulai membuka acara ini terlebih dahulu.

"Sepertinya sudah lengkap, karena Cucuku Arka dan Istrinya sudah datang, mari kita mulai makan malam ini," katanya dengan nada tenang.

Arka disana, tentu saja merasa ada yang kurang,

"Kakek, tapi adikku belum datang,"

Kakek Arka menatap tajam kearah Arka.

"Kita tidak perlu menunggunya, dia di Rumah Sakit sekarang, tadi siang dia terlibat beberapa Kecelakaan,"

Mendengar kabar ini tentu saja Arka menjadi kaget. Pantas saja dirinya tidak melihat adik tirinya itu. Hubungan antara dirinya dan adik tirinya cukup rumit.

"Apa? Di Rumah Sakit? Kenapa tidak ada yang bilang padaku?"

Lalu sebuah suara dingin dari Ibu Tirinya muncul,

"Jangan terlihat seolah kamu peduli,"

Arka menatap kearah Ibu Tirinya, lalu membalas ucapannya dengan dingin,

"Lalu jika dia di Rumah Sakit kenapa anda berada disini Nyonya Laura? Siapa yang menemaninya?"

"Dia bisa menjaga dirinya sendiri, itu tidak parah."

Mendengar kata-kata dingin itu, membuat Arka kesal.

Tetap saja, adiknya mengalami kecelakaan dan ini bukan saatnya untuk berpesta bukan?

Ya, tentu saja Arka cemas dengan keadaan adiknya ini, sebenarnya mereka cukup dekat walaupun menurut orang-orang mereka adalah musuh.

Arka lalu berdiri dari kursinya, tentu saja ini menarik perhatian semua orang.

"Arka kembali duduk!" Perintah Kakek Arka dengan tegas.

"Tapi, Kakek.... Adikku sedang di Rumah Sakit, ini bukan saatnya aku duduk dan menikmati pesta ini dengan tenang,"

"Ini acara Penjamuan untuk Pernikahanmu, duduklah dan jangan membuat masalah," kata Kakeknya lagi.

Melihat sepertinya tidak ada orang yang peduli bagaimana adiknya berada di rumah sakit, perasaan Arka menjadi cukup rumit dan kesal.

Viola lalu memberi isyarat agar Arka tenang dulu, Arka duduk, lalu dia mendegar Viola berbisik padanya,

"Tuan Muda tenang dulu, mari kita makan malam dulu sebentar, lalu setelah ini kita ke Rumah Sakit menjenguk Tuan Muda Louise, tidak ada gunanya membuat keributan disini, dan malah hanya membuat makan malam ini semakin lama,"

Arka lalu tidak lagi membuat keributan, makan malam itu dimulai dengan tenang, sambil menunggu pelayan menghidangkan hidangannya, beberapa orang mulai berbicara,

"Kakek, lihat ini adalah Kekasihku Yuliana Carmelia dari Keluarga Carmelia, dia sangat cantik bukan? Dia juga merupakan Putri dari salah satu rekan bisnis kita, Putri dari Keluarga Kaya yang terhormat, tidak seperti Istri seseorang yang merupakan seorang pelayan rendahan dan jelek pula," suara Galvin terlihat sekali menyingung Arka.

Gadis disamping Galvin, lalu tersenyum kearah Kakek Arka.

"Salam kenal Tuan Abraham William,"

Arka yang awalnya sedang memakam makanan didepannya, tiba-tiba menjadi begitu marah, menatap Galvin dengan penuh kebencian.

"Galvin! Jaga bicaramu!" Kata Arka kesal.

Suara lain bergabung dalam percakapan,

"Owh? Apakah Kak Arka marah? Tapi Kak Galvin hanya mengatakan hal-hal yang sebenarnya, tidak kurang dan tidak lebih, kenapa Kakak marah?" Itu adalah suara Robert yang mendukung Galvin.

Lalu berkata dengan tenang pada Galvin,

"Kak Galvin benar-benar memiliki selera yang bagus, tidak seperti selera seseorang yang buruk. Nona Yuliana sangat cantik. Salam kenal Nona, aku Robet William,"

Yuliana lalu tersenyum dan menjawab,

"Salam kenal juga,"

Tentu saja Arka masih sangat marah, namun Viola mencoba menenangkan Arka.

Salah satu Tante Arka Ibu Robert, adik dari Ayah Arka, lalu berkata,

"Ya ampun, aku sebenarnya cukup risih tiba-tiba harus makan dengan seorang Pelayan di Meja makan ini, aku melihat wajahnya saja, membuat selera makanku hilang, bukan begitu sayang?" Katanya sambil meminta dukungan pada suaminya.

"Itu benar."

Suara itu lalu didukung dari yang lain,itu adalah Aurora Tante Arka,

"Kamu benar Serrly, tiba-tiba aku kehilangan selera makan berkat melihat wajah mengerikan itu di meja makan, ya ampun dia bahkan Berani mengenakan Kalung Warisan Keluarga kita, astaga... Sangat tidak pantas untuk dia pakai,"

Terlihat jelas ada rasa kebencian ketika melihat Kalung Liontin Ruby simbol Keluarga William ini, dirinya Istri kedua dari Putra Keluarga William, namun juga tidak pernah diijinkan memakai kalung itu, itu dulu diberikan pada Kakak Iparnya, yaitu Ibu Arka, bahkan setelah Kakak Iparnya itu, mati dirinya tetap tidak bisa memakai kalung itu! Dan sekarang Kalung berharga itu dipakai oleh Pelayan jelek ini?

Ketika Aurora mengatakannya, Serrly, Tante Arka itu lalu menatap kearah Viola, awalnya dirinya tidak memperhatikannya, namun setelah melihat kearahnya, dia melihat kalung liontin Ruby di leher Viola.

Perasaannya menjadi cukup rumit.

"Ya ampun, Kak Aurora sangat benar sekali, bagaimana Kalung Berharga Keluarga William bisa dipakai oleh Pelayan jelek ini? Astaga, sangat meremehkan Keluarga William,"

"Kalian jangan bicara sembarangan, sekarang Viola adalah Istriku, bukan lagi pelayan." Kata Arka dengan marah.

Lalu menyusul sebuah surat dingin seorang wanita Tua.

"Aurora, Serrly, jaga bicara kalian. Viola adalah Istri Arka, dan soal Kalung itu, aku yang memberinya ijin untuk memakainya, itu awalnya adalah milik Ibu Arka, jadi tentu saja itu harus di wariskan dan diberikan pada Istri Arka, yaitu Viola."

"Ibu, kenapa Ibu malah membela menantu jelek ini, dari pada Putri Ibu sendiri? Harusnya Kalung itu kan bisa diberikan pada Menantuku dimasa depan, ketika cucu Ibu, Robet menikah kelak," kata Serrly dengan nada kesal.

"Serrly, kanapa semakin kesini kamu tidak patuh?" Kata Nenek Arka dengan nada dinginnya.

"Lagipula kenapa dari awal Ibu musti setuju dengan Pernikahan Arka dengan Pelayan ini? Ini benar-benar merusak reputasi Keluarga William kita. Benar bukan semua? Kalian juga tidak menyukai Pernikahan ini," kata Serrly lagi.

"Itu benar, Pernikahan ini benar-benar merusak reputasi. Baik Ayah atau Putranya benar-benar sama, tipe mereka adalah wanita-wanita kelas rendahan," Kata Lucas dengan dingin, menyetujui kata-kata adiknya, sambil menyingung Kakaknya, Andreas.

Andreas yang awalnya tidak ingin terlibat menjadi marah ketika adiknya Lucas mulai menyingung dirinya juga.

Lalu, tidak ingin kalah, dia juga mulai berkata dengan dingin,

"Lucas, adikku tersayang sebelum kamu bicara kenapa kamu tidak berkaca dulu? Lihat, mana sekarang Putri harammu itu? Apakah kamu tidak membawanya kesini? Apakah kamu malu menunjukan Putri hasil perselingkuhan mu itu, Ah? Ya ampun, pasti Adik Ipar sangat merasa sedih ketika memikirkan ini, lagipula semua orang disini sudah tahu soal anak harammu itu, tidak ada yang perlu disembunyikan,"

Sekarang wajah Lucas yang menjadi pucat, dia mencoba membela diri,

"Kamu!!! Jangan samakan aku denganmu! Tapi setidaknya Putriku itu adalah Putri dari Keluarga Kaya yang terhormat Ibunya berasal dari...."

Sebelumnya Lucas menyelesaikan perkataannya, dia mendapatkan tatapan kebencian dari Aurora.

"Lucas!!" Katanya dengan marah.

Arka yang melihat sekarang Paman Lucas terpojok itu, merasa senang.

Apa?

Semua orang di Kelurga William itu tidak ada yang benar.

Arka jadi ingat, memang, Pamannya Lucas ini punya anak haram hasil perselingkuhan dengan seorang Wanita dari Keluarga Kaya, namun dia adalah istri orang.

Kalau memikirkan soal rasa malu, sebenarnya Keluarga William sudah tidak lagi memiliki muka di hadapan Keluarga Kaya lainnya.

Melihat kelakuan Putra-putra Keluarga William yang tidak benar.

Ayahnya, dulu berselingkuh dengan Sekertarisnya.

Pamannya Lucas berani sekali berselingkuh dengan Istri Orang.

Padahal mereka berdua saat itu sama-sama memiliki seorang istri dari Keluarga Kaya yang terhormat.

Itulah yang membuat Kakeknya merasa tidak puas dengan kedua Putranya itu yang hanya bisa membuat malu Keluarga.

Benar-benar tidak ada kesetiaan sama sekali, berbeda dengan dirinya yang hanya menyukai Viola. Dirinya tidak akan menjadi seperti Ayahnya atau Pamannya yang brengsek ini.

Cintanya seumur hidup hanya untuk seorang wanita, yaitu Violanya, Istrinya sekarang, tidak ada wanita lain.

#####

Bersambung

Terpopuler

Comments

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

eee buset rumit amat tu keluarga

2022-09-21

1

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

eee buset rumit amat tu keluarga

2022-09-21

1

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

😍😍

2022-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tuan Muda Yang Terbuang
2 Episode 2: Pelayan Perfeksionis
3 Episode 3: Keluarga Besar William
4 Episode 4: Makan Malam Keluarga William
5 Episode 5: Adik Yang Sempurna (Part 1)
6 Episode 6: Adik Yang Sempurna (Part 2)
7 Episode 7: Malam Pertama (Part 1)
8 Episode 8: Malam Pertama (Part 2)
9 Episode 9: Hal-hal Memalukan di Pagi Hari
10 Episode 10: Sebuah Trauma
11 Episode 11: Kenangan Buruk (Part 1)
12 Episode 12: Kenangan Buruk (Part 2)
13 Episode 13: Gosip di Kantor
14 Episode 14: Proyek Mencurigakan
15 Episode 15: Mengoda di Pagi Hari
16 Episode 16: Rapat Direksi
17 Episode 17: Bertaruh
18 Episode 18: Rahasia Keluarga William
19 Episode 19: Rencana Jahat
20 Episode 20: Mimpi Buruk
21 Episode 21: Istri Misterius Tuan Muda Arka
22 Episode 22: Para Fans Arka
23 Episode 23: Sebuah Pertayaan Mengejutkan
24 Episode 24: Keinginan Nenek Arka
25 Episode 25: Menggoda Viola
26 Episode 26: Sesuatu Yang Berharga
27 Episode 27: Mengoda di Kamar Mandi
28 Episode 28: Pertemuan tidak terduga
29 Episode 29: Pembicaraan Empat Mata
30 Episode 30: Rencana Masing-masing
31 Episode 31: Kyla William
32 Episode 32: Bersiap ke Pesta
33 Episode 33: Pesta Malam
34 Episode 34: Jebakan (Part 1)
35 Episode 35: Jebakan (Part 2)
36 Episode 36: Mabuk
37 Episode 37: Rasa Bersalah
38 Episode 38: Review
39 Episode 39: Keluarga Cavel
40 Episode 40: Kecurigaan
41 Episode 41: Kecurigaan (Part 2)
42 Episode 42: Menjadi Atasan
43 Episode 43: Pergi Ke Apotek
44 Episode 44: Membeli Hadiah
45 Episode 45: Memanjakanmu
46 Episode 46: Pertanyaan
47 Episode 47: Bersaing
48 Episode 48: Menjadi Keras Kepala (Part 1)
49 Episode 49: Menjadi Keras Kepala (Part 2)
50 Episode 50: Tidak akan membiarkannya
51 Episode 51: Bersemangat
52 Episode 52: Hambatan
53 Episode 53: Percaya
54 Episode 54: Keraguan
55 Episode 55: Rencana Keluarga Cavel
56 Episode 56: Tidak Apa-apa
57 Episode 57: Gadis Tanpa Ekpersi
58 Episode 58: Kabar Baik
59 Episode 59: Tidak Setuju
60 Episode 60: Heboh Sendiri
61 Episode 61: Perhatian Kecil
62 Episode 62: Masalalu Yang Hilang
63 Episode 63: Bagaimana cara memberitahunya?
64 Episode 64: Keinginan
65 Episode 65: Pekerjaan Tambahan
66 Episode 66: Penyelidikan
67 Episode 67: Ingatan Hari itu
68 Episode 68: Misteri Baru
69 Episode 69: Kelicikan
70 Episode 70: Misteri Rumah Lama
71 Episode 71: Kenyataan
72 Episode 72: Rencana Viola
73 Episode 73: Canggung
74 Episode 74: Masalah Keluarga Cavel
75 Episode 75: Rasa Malu
76 Episode 76: Ingin Pindah (Part 1)
77 Episode 77: Ingin Pindah (Part 2)
78 Episode 78: Memilih Apartemen
79 Episode 79: Pertemuan Tidak Terduga
80 Episode 80: Rumah Baru (Part 1)
81 Episode 81: Rumah Baru (Part 2)
82 Episode 82: Kemarahan
83 Episode 83: Terungkap
84 Episode 84: Tidak Bisa Menerima Ini
85 Episode 85: Pindah Rumah
86 Episode 86: Tidak Ingin Berpisah
87 Episode 87: Modus
88 Episode 88: Sebuah Janji
89 Episode 89: Kisah Masalalu
90 Episode 90: Masalah di Perusahaan
91 Episode 91: Mencari Rahasia
92 Episode 92: Mencari Rahasia (Part 2)
93 Episode 93: Kunci
94 Episode 94: Rencana Arka
95 Episode 95: Pilihan Terbaik
96 Episode 96: Respon Viola
97 Episode 97: Hal-hal Rumit
98 Episode 98: Hubungan Antara Saudara
99 Episode 99: Mengoda Viola
100 Episode 100: Ingin Mencoba
101 Episode 101: Kembali ke Kantor
102 Episode 102: Keinginan dan Keserakahan
103 Episode 103: Memilikimu
104 Episode 104: Kebersamaan
105 Episode 105: Kenyataan Pahit
106 Episode 106: Clarissa Cavel
107 Episode 107: Hasil Penyelidikan
108 Episode 108: Percakapan Rahasia
109 Episode 109: Keraguan
110 Episode 110: Mencari Keberadaanmu
111 Episode 111: Tidak Setuju
112 Episode 112: Sebuah Perpisahan
113 Episode 113: Hari-hari Tanpamu
114 Episode 114: Hal Yang Perlu di Selesaikan
115 Episode 115: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 1)
116 Episode 116: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 2)
117 Episode 117: Hari-hari Yang Hampa
118 Episode 118: Masing-masing Dari Kita
119 Episode 119: Cinta Kita
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1: Tuan Muda Yang Terbuang
2
Episode 2: Pelayan Perfeksionis
3
Episode 3: Keluarga Besar William
4
Episode 4: Makan Malam Keluarga William
5
Episode 5: Adik Yang Sempurna (Part 1)
6
Episode 6: Adik Yang Sempurna (Part 2)
7
Episode 7: Malam Pertama (Part 1)
8
Episode 8: Malam Pertama (Part 2)
9
Episode 9: Hal-hal Memalukan di Pagi Hari
10
Episode 10: Sebuah Trauma
11
Episode 11: Kenangan Buruk (Part 1)
12
Episode 12: Kenangan Buruk (Part 2)
13
Episode 13: Gosip di Kantor
14
Episode 14: Proyek Mencurigakan
15
Episode 15: Mengoda di Pagi Hari
16
Episode 16: Rapat Direksi
17
Episode 17: Bertaruh
18
Episode 18: Rahasia Keluarga William
19
Episode 19: Rencana Jahat
20
Episode 20: Mimpi Buruk
21
Episode 21: Istri Misterius Tuan Muda Arka
22
Episode 22: Para Fans Arka
23
Episode 23: Sebuah Pertayaan Mengejutkan
24
Episode 24: Keinginan Nenek Arka
25
Episode 25: Menggoda Viola
26
Episode 26: Sesuatu Yang Berharga
27
Episode 27: Mengoda di Kamar Mandi
28
Episode 28: Pertemuan tidak terduga
29
Episode 29: Pembicaraan Empat Mata
30
Episode 30: Rencana Masing-masing
31
Episode 31: Kyla William
32
Episode 32: Bersiap ke Pesta
33
Episode 33: Pesta Malam
34
Episode 34: Jebakan (Part 1)
35
Episode 35: Jebakan (Part 2)
36
Episode 36: Mabuk
37
Episode 37: Rasa Bersalah
38
Episode 38: Review
39
Episode 39: Keluarga Cavel
40
Episode 40: Kecurigaan
41
Episode 41: Kecurigaan (Part 2)
42
Episode 42: Menjadi Atasan
43
Episode 43: Pergi Ke Apotek
44
Episode 44: Membeli Hadiah
45
Episode 45: Memanjakanmu
46
Episode 46: Pertanyaan
47
Episode 47: Bersaing
48
Episode 48: Menjadi Keras Kepala (Part 1)
49
Episode 49: Menjadi Keras Kepala (Part 2)
50
Episode 50: Tidak akan membiarkannya
51
Episode 51: Bersemangat
52
Episode 52: Hambatan
53
Episode 53: Percaya
54
Episode 54: Keraguan
55
Episode 55: Rencana Keluarga Cavel
56
Episode 56: Tidak Apa-apa
57
Episode 57: Gadis Tanpa Ekpersi
58
Episode 58: Kabar Baik
59
Episode 59: Tidak Setuju
60
Episode 60: Heboh Sendiri
61
Episode 61: Perhatian Kecil
62
Episode 62: Masalalu Yang Hilang
63
Episode 63: Bagaimana cara memberitahunya?
64
Episode 64: Keinginan
65
Episode 65: Pekerjaan Tambahan
66
Episode 66: Penyelidikan
67
Episode 67: Ingatan Hari itu
68
Episode 68: Misteri Baru
69
Episode 69: Kelicikan
70
Episode 70: Misteri Rumah Lama
71
Episode 71: Kenyataan
72
Episode 72: Rencana Viola
73
Episode 73: Canggung
74
Episode 74: Masalah Keluarga Cavel
75
Episode 75: Rasa Malu
76
Episode 76: Ingin Pindah (Part 1)
77
Episode 77: Ingin Pindah (Part 2)
78
Episode 78: Memilih Apartemen
79
Episode 79: Pertemuan Tidak Terduga
80
Episode 80: Rumah Baru (Part 1)
81
Episode 81: Rumah Baru (Part 2)
82
Episode 82: Kemarahan
83
Episode 83: Terungkap
84
Episode 84: Tidak Bisa Menerima Ini
85
Episode 85: Pindah Rumah
86
Episode 86: Tidak Ingin Berpisah
87
Episode 87: Modus
88
Episode 88: Sebuah Janji
89
Episode 89: Kisah Masalalu
90
Episode 90: Masalah di Perusahaan
91
Episode 91: Mencari Rahasia
92
Episode 92: Mencari Rahasia (Part 2)
93
Episode 93: Kunci
94
Episode 94: Rencana Arka
95
Episode 95: Pilihan Terbaik
96
Episode 96: Respon Viola
97
Episode 97: Hal-hal Rumit
98
Episode 98: Hubungan Antara Saudara
99
Episode 99: Mengoda Viola
100
Episode 100: Ingin Mencoba
101
Episode 101: Kembali ke Kantor
102
Episode 102: Keinginan dan Keserakahan
103
Episode 103: Memilikimu
104
Episode 104: Kebersamaan
105
Episode 105: Kenyataan Pahit
106
Episode 106: Clarissa Cavel
107
Episode 107: Hasil Penyelidikan
108
Episode 108: Percakapan Rahasia
109
Episode 109: Keraguan
110
Episode 110: Mencari Keberadaanmu
111
Episode 111: Tidak Setuju
112
Episode 112: Sebuah Perpisahan
113
Episode 113: Hari-hari Tanpamu
114
Episode 114: Hal Yang Perlu di Selesaikan
115
Episode 115: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 1)
116
Episode 116: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 2)
117
Episode 117: Hari-hari Yang Hampa
118
Episode 118: Masing-masing Dari Kita
119
Episode 119: Cinta Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!