Episode 5: Adik Yang Sempurna (Part 1)

Menatap saudara-saudaranya saing bertarung dengan kata-kata pedas, Tante Arka, Serrly berkata dengan tidak kalah pedas.

"Ahahaha.... Aku memikirkannya, dua Kakakku ini memang tidak ada yang benar, kalian sama-sama tukang Selingkuh namun sok menjadi orang suci? Sungguh terlalu, yang bisa Kak Andreas dan Kak Lucas lakukan hanyalah membuat malu Keluarga. Sebagain pria tidak bisa menjaga dirinya, tidak mengunakan otaknya hanya mengunakan bagian bahasanya saja untuk berpikir,"

"Tutup mulutmu, Serrly!!" Kata Lucas dengan kesal.

"Kenapa Kak Lucas marah? Aku hanya mengatakan kenyataan. Laki-laki memang tidak bisa diharapkan, kalian tidak bisa setia. Lihat Suamiku ini, dia hanya memilikiku dan mencintaiku seorang, tidak seperti kalian berdua yang sangat mudah tergoda dengan beberapa wanita murahan. Aku benar-benar cukup kasihan dengan Kakak Ipar Aurora dan Almarhum Kakak Ipar Ana, astaga sangat malang kalian harus menikah dengan Kakak-kakakku yang seperti ini, sebagai seorang wanita aku mengerti bertapa susahnya memiliki Suami yang suka berselingkuh, aku benar-benar sangat berduka cita, untuk Para Kakak Ipar. Benar bukan sayang?'" kata Serrly terlihat menunjukan wajah sedihnya, lalu meminta persetujuan Suaminya.

"Ya, aku hanya memikimu dalam hatiku,"

Arka melihat bagaimana Tantenya Serrly itu sangat pandai dalam memperkeruh suasana, jika kata-kata bisa membunuh mungkin Ayahnya dan Paman Lucas sudah mati sekarang.

Mati karena malu.

"Adik Ipar, jangan bicara seperti itu soal Kakakmu Anderas," kata Laura mencoba membela suaminya.

"Astaga Kakak Ipar, aku tidak mengira kamu ternyata masih berani datang ke rumah utama ini, padahal awalnya kamu hanya Selingkuhan astaga, aku tidak mengira dunia bisa begitu kejam, aku benar-benar sangat sedih memikirkan Almarhumah Kakak Ipar Ana di alam sana, tidakkah dia akan sedih melihat posisinya di gantikan oleh wanita murahan ini?"

Tentu saja, Serrly juga tidak menyukai Istri Kakak tertuanya ini, menurutnya dari awal ketika wanita itu masuk, dirinya bisa melihat sekema dari balik wajah polosnya

"Serrly!! Kamu berani tidak sopan pada Istriku!" Kata Andreas marah.

Ya, suasana meja makan terlihat semakin panas, diam-diam Arka menikmati pertunjukan ini.

BRAKKKK

Suara meja di banting membuat semua orang mengalihkan pandangannya,

"Diam kalian semua, tidak bisakah kalian duduk tenang untuk makan malam?" Kata Abraham Kakek Arka, dengan nada dingin dan penuh emosi.

"Benar, apa kalian tidak bisa berhenti bertengkar bahkan dalam Acara bahagia ini? Ingat, ini adalah Acara Penjamuan Makan untuk merayakan Pernikahan, Cucu dari Keluarga William yang terhormat, Arka William dan Viola Anggaraini," kata Nenek Arka dengan nada marah juga.

Akhirnya meja makan menjadi tenang, dan tidak ada yang berbicara.

Semakin banyak berbicara, semakin banyak aib masing-masing anggota Keluarga di kelurakan satu demi satu.

Tanpa banyak percakapan, Acara itu berakhir dengan tenang, dan satu persatu mulai keluar dari meja makan, setelah menyapa dan mengucapkan selamat para Arka.

Sampai sekarang hanya ada Kakek Nenek Arka, juga Arka dan Viola disana.

Nenek Arka lalu berkata pada Viola,

"Sudah, Viola jangan dengarkan kata-kata mereka tadi, mereka hanya bisa bicara omong kosong, dan selamat datang di Keluarga ini, Aku sangat senang akhirnya cucuku yang manja ini menikah, aku sempat khawatir tidak ada orang yang mau menikah dengannya, karena sikap manja dan kekanakannya ini, syukurlah sekarang ada kamu yang bisa menjaga Arka, aku benar-benar sangat lega, aku yakin kamu pasti bisa menjaga cucuku yang nakal ini dengan baik,"

"Nenek apa-apaan sih! Jangan membuatku terlihat memalukan didepan Viola!!"

Namun Nenek Arka mengabaikan kata-kata Arka, lanjut berbicara pada Viola.

"Viola kamu sungguh sangat sabar selama bertahun-tahun ini mengasuh cucuku ini. Aku saja sampai lelah melihat kelakuannya. Sekarang kamu benar-benar mampu mendapat hatinya, kamu harus menjaga Arka juga dimasa depan dengan baik sebagai Istrinya,"

"Baik Nyonya Besar," kata Viola dengan nada datar.

"Kamu ini, sekarang kamu bukan lagi pelayan tapi sudah bagian Keluarga ini, panggil Aku Nenek,"

"Baik, Terimakasih Nenek." Kata Viola dengan sopan.

Sekarang tinggal Kakek Arka yang belum bicara, dia lalu berdiri didepan Arka.

Masih saling tatap dalam perang dingin pada Arka.

Namun segera Nenek Arka, mengikutnya,

"Suamiku, kamu ini jangan diam saja, cepat katakan sesuatu pada Arka,"

Setelah mengela nafas panjang, Kakek Arka lalu mulai berbicara,

"Sekarang kamu sudah menjadi seorang Suami, jadi bertanggung jawablah pada Istrimu, perlakukan dia dengan baik, jangan pernah mencoba meniru cara Ayah atau Pamanmu itu yang brengsek. Kamu harus bertanggung jawab atas Pernikahanmu sendiri dan menjaga Viola dengan baik,"

Mendengar kata-kata yang terkesan dingin, namun sebenarnya hangat itu, Arka merasa lega.

Sebenarnya awalnya Kakeknya juga kurang setuju dengan Pernikahannya ini, mungkin Neneknya yang berhasil membujuknya.

"Tentu saja, Kakek. Arka akan selalu menjaga Viola, hanya akan ada Viola wanita satu-satunya dalam hatiku, tidak akan pernah ada orang lain."

Setelah saling tatap dalam diam dengan Kakeknya itu, lalu Kakeknya segera pergi bersama dengan Neneknya, sekarang hanya tinggi Viola dan Arka.

Viola mulai berkomentar,

"Apakah biasanya Pertemuan Keluarga Besar selalu seperti ini?"

"Ah, benar, kamu tidak pernah ikut Penjamuan Keluarga William bukan? Memang, pertemuan selalu seperti ini, jika kata-kata bisa membunuh mereka sudah lama mati, ini selalu di ulang setiap kali ada pertemuan, mereka selalu mencari tempat untuk saling menjatuhkan dan menyinggung orang,"

"Pantas saja Tuan Muda tidak suka dengan acara seperti ini,"

"Tapi sebenarnya ada bagusnya juga, aku cukup menikmati bagaimana wajah Ayahku dan Ibu Itu pucat karena marah sekaligus malu, ya ampun pemandangan yang begitu bagus,"

"Tuan Muda benar-benar sangat menyukai menonton Drama,"

Arka lalu sedikit tertawa, lalu dia kemudian ingat sesuatu.

"Mari kita segera ke Rumah Sakit menjenguk adikku, dia pasti sendirian di sana. Coba telepon Kepala Pelayan di Rumah Ayahku, dia pasti tau Adikku di Rumah Sakit mana,"

"Baik Tuan Muda,"

Dengan itu, Viola langsung mengambil ponselnya, dan menelepon kepala pelayan, dan tidak beberapa lama Viola mendapatkan alamat Rumah Sakit Adik Arka.

"Dia di Rumah Sakit X milik Keluarga, katanya dia tidak terluka parah hanya beberapa cedera ringan, tidak ada yang membahayakan, namun dia tetap harus di Rawat di Rumah Sakit untuk memantau lagi apakah memang tidak ada cidera serius atau tidak nantinya,"

"Itu bagus, kalau Louise tidak apa-apa. Mari kita segera kesana,"

Dengan itu, setelah menyuruh supir menyiapkan mobil, Arka dan Viola menuju Rumah Sakit.

Ketika sampai di Rumah Sakit, tentu saja para perawat dan pegawai disana mengenali wajah Tuan Muda Arka.

Itu karena dimasalalu Tuan Muda ini akan sering keluar masuk Rumah Sakit, entah habis dipukuli orang atau karena memukuli orang hingga masuk Rumah Sakit.

Soal Tuan Muda Arka kenapa disana, tentu saja beberapa perawat sedikit heran.

Salah satu pegawai yang berada di dekat pintu depan menatap dengan heran ketika Arka masuk.

Tentu saja dia heran, dia lalu bertanya, pada teman di sebelahnya,

"Kabarnya, hari ini adalah Hari Pernikahan Tuan Muda Arka Kenapa dia berada disini?"

"Kabarnya Tuan Muda Louise masuk Rumah Sakit Sore ini,"

"Eh? Tuan Muda Louise? Namun kenapa Tuan Muda Arka disini? Tidak mungkin untuk menjenguknya kan? Aku dengar hubungan Tuan Muda Arka dan Tuan Muda Louise itu buruk,"

"Ya, ini soal pertikaian soal Ahli waris bukan? Aku dengar itu karena Tuan Muda Louise begitu baik dalam segala hal sejak dia kecil, prestasinya juga baik, bisa dibilang seorang jenius, semua orang memuji bagaimana Tuan Muda Louise ini sangat sempurna, sangat berbeda dengan Tuan Muda Arka yang suka membuat masalah dan memiliki prestasi buruk,"

Terpopuler

Comments

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

critanya bagus kok

2022-09-21

1

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

😘😘

2022-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Tuan Muda Yang Terbuang
2 Episode 2: Pelayan Perfeksionis
3 Episode 3: Keluarga Besar William
4 Episode 4: Makan Malam Keluarga William
5 Episode 5: Adik Yang Sempurna (Part 1)
6 Episode 6: Adik Yang Sempurna (Part 2)
7 Episode 7: Malam Pertama (Part 1)
8 Episode 8: Malam Pertama (Part 2)
9 Episode 9: Hal-hal Memalukan di Pagi Hari
10 Episode 10: Sebuah Trauma
11 Episode 11: Kenangan Buruk (Part 1)
12 Episode 12: Kenangan Buruk (Part 2)
13 Episode 13: Gosip di Kantor
14 Episode 14: Proyek Mencurigakan
15 Episode 15: Mengoda di Pagi Hari
16 Episode 16: Rapat Direksi
17 Episode 17: Bertaruh
18 Episode 18: Rahasia Keluarga William
19 Episode 19: Rencana Jahat
20 Episode 20: Mimpi Buruk
21 Episode 21: Istri Misterius Tuan Muda Arka
22 Episode 22: Para Fans Arka
23 Episode 23: Sebuah Pertayaan Mengejutkan
24 Episode 24: Keinginan Nenek Arka
25 Episode 25: Menggoda Viola
26 Episode 26: Sesuatu Yang Berharga
27 Episode 27: Mengoda di Kamar Mandi
28 Episode 28: Pertemuan tidak terduga
29 Episode 29: Pembicaraan Empat Mata
30 Episode 30: Rencana Masing-masing
31 Episode 31: Kyla William
32 Episode 32: Bersiap ke Pesta
33 Episode 33: Pesta Malam
34 Episode 34: Jebakan (Part 1)
35 Episode 35: Jebakan (Part 2)
36 Episode 36: Mabuk
37 Episode 37: Rasa Bersalah
38 Episode 38: Review
39 Episode 39: Keluarga Cavel
40 Episode 40: Kecurigaan
41 Episode 41: Kecurigaan (Part 2)
42 Episode 42: Menjadi Atasan
43 Episode 43: Pergi Ke Apotek
44 Episode 44: Membeli Hadiah
45 Episode 45: Memanjakanmu
46 Episode 46: Pertanyaan
47 Episode 47: Bersaing
48 Episode 48: Menjadi Keras Kepala (Part 1)
49 Episode 49: Menjadi Keras Kepala (Part 2)
50 Episode 50: Tidak akan membiarkannya
51 Episode 51: Bersemangat
52 Episode 52: Hambatan
53 Episode 53: Percaya
54 Episode 54: Keraguan
55 Episode 55: Rencana Keluarga Cavel
56 Episode 56: Tidak Apa-apa
57 Episode 57: Gadis Tanpa Ekpersi
58 Episode 58: Kabar Baik
59 Episode 59: Tidak Setuju
60 Episode 60: Heboh Sendiri
61 Episode 61: Perhatian Kecil
62 Episode 62: Masalalu Yang Hilang
63 Episode 63: Bagaimana cara memberitahunya?
64 Episode 64: Keinginan
65 Episode 65: Pekerjaan Tambahan
66 Episode 66: Penyelidikan
67 Episode 67: Ingatan Hari itu
68 Episode 68: Misteri Baru
69 Episode 69: Kelicikan
70 Episode 70: Misteri Rumah Lama
71 Episode 71: Kenyataan
72 Episode 72: Rencana Viola
73 Episode 73: Canggung
74 Episode 74: Masalah Keluarga Cavel
75 Episode 75: Rasa Malu
76 Episode 76: Ingin Pindah (Part 1)
77 Episode 77: Ingin Pindah (Part 2)
78 Episode 78: Memilih Apartemen
79 Episode 79: Pertemuan Tidak Terduga
80 Episode 80: Rumah Baru (Part 1)
81 Episode 81: Rumah Baru (Part 2)
82 Episode 82: Kemarahan
83 Episode 83: Terungkap
84 Episode 84: Tidak Bisa Menerima Ini
85 Episode 85: Pindah Rumah
86 Episode 86: Tidak Ingin Berpisah
87 Episode 87: Modus
88 Episode 88: Sebuah Janji
89 Episode 89: Kisah Masalalu
90 Episode 90: Masalah di Perusahaan
91 Episode 91: Mencari Rahasia
92 Episode 92: Mencari Rahasia (Part 2)
93 Episode 93: Kunci
94 Episode 94: Rencana Arka
95 Episode 95: Pilihan Terbaik
96 Episode 96: Respon Viola
97 Episode 97: Hal-hal Rumit
98 Episode 98: Hubungan Antara Saudara
99 Episode 99: Mengoda Viola
100 Episode 100: Ingin Mencoba
101 Episode 101: Kembali ke Kantor
102 Episode 102: Keinginan dan Keserakahan
103 Episode 103: Memilikimu
104 Episode 104: Kebersamaan
105 Episode 105: Kenyataan Pahit
106 Episode 106: Clarissa Cavel
107 Episode 107: Hasil Penyelidikan
108 Episode 108: Percakapan Rahasia
109 Episode 109: Keraguan
110 Episode 110: Mencari Keberadaanmu
111 Episode 111: Tidak Setuju
112 Episode 112: Sebuah Perpisahan
113 Episode 113: Hari-hari Tanpamu
114 Episode 114: Hal Yang Perlu di Selesaikan
115 Episode 115: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 1)
116 Episode 116: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 2)
117 Episode 117: Hari-hari Yang Hampa
118 Episode 118: Masing-masing Dari Kita
119 Episode 119: Cinta Kita
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Episode 1: Tuan Muda Yang Terbuang
2
Episode 2: Pelayan Perfeksionis
3
Episode 3: Keluarga Besar William
4
Episode 4: Makan Malam Keluarga William
5
Episode 5: Adik Yang Sempurna (Part 1)
6
Episode 6: Adik Yang Sempurna (Part 2)
7
Episode 7: Malam Pertama (Part 1)
8
Episode 8: Malam Pertama (Part 2)
9
Episode 9: Hal-hal Memalukan di Pagi Hari
10
Episode 10: Sebuah Trauma
11
Episode 11: Kenangan Buruk (Part 1)
12
Episode 12: Kenangan Buruk (Part 2)
13
Episode 13: Gosip di Kantor
14
Episode 14: Proyek Mencurigakan
15
Episode 15: Mengoda di Pagi Hari
16
Episode 16: Rapat Direksi
17
Episode 17: Bertaruh
18
Episode 18: Rahasia Keluarga William
19
Episode 19: Rencana Jahat
20
Episode 20: Mimpi Buruk
21
Episode 21: Istri Misterius Tuan Muda Arka
22
Episode 22: Para Fans Arka
23
Episode 23: Sebuah Pertayaan Mengejutkan
24
Episode 24: Keinginan Nenek Arka
25
Episode 25: Menggoda Viola
26
Episode 26: Sesuatu Yang Berharga
27
Episode 27: Mengoda di Kamar Mandi
28
Episode 28: Pertemuan tidak terduga
29
Episode 29: Pembicaraan Empat Mata
30
Episode 30: Rencana Masing-masing
31
Episode 31: Kyla William
32
Episode 32: Bersiap ke Pesta
33
Episode 33: Pesta Malam
34
Episode 34: Jebakan (Part 1)
35
Episode 35: Jebakan (Part 2)
36
Episode 36: Mabuk
37
Episode 37: Rasa Bersalah
38
Episode 38: Review
39
Episode 39: Keluarga Cavel
40
Episode 40: Kecurigaan
41
Episode 41: Kecurigaan (Part 2)
42
Episode 42: Menjadi Atasan
43
Episode 43: Pergi Ke Apotek
44
Episode 44: Membeli Hadiah
45
Episode 45: Memanjakanmu
46
Episode 46: Pertanyaan
47
Episode 47: Bersaing
48
Episode 48: Menjadi Keras Kepala (Part 1)
49
Episode 49: Menjadi Keras Kepala (Part 2)
50
Episode 50: Tidak akan membiarkannya
51
Episode 51: Bersemangat
52
Episode 52: Hambatan
53
Episode 53: Percaya
54
Episode 54: Keraguan
55
Episode 55: Rencana Keluarga Cavel
56
Episode 56: Tidak Apa-apa
57
Episode 57: Gadis Tanpa Ekpersi
58
Episode 58: Kabar Baik
59
Episode 59: Tidak Setuju
60
Episode 60: Heboh Sendiri
61
Episode 61: Perhatian Kecil
62
Episode 62: Masalalu Yang Hilang
63
Episode 63: Bagaimana cara memberitahunya?
64
Episode 64: Keinginan
65
Episode 65: Pekerjaan Tambahan
66
Episode 66: Penyelidikan
67
Episode 67: Ingatan Hari itu
68
Episode 68: Misteri Baru
69
Episode 69: Kelicikan
70
Episode 70: Misteri Rumah Lama
71
Episode 71: Kenyataan
72
Episode 72: Rencana Viola
73
Episode 73: Canggung
74
Episode 74: Masalah Keluarga Cavel
75
Episode 75: Rasa Malu
76
Episode 76: Ingin Pindah (Part 1)
77
Episode 77: Ingin Pindah (Part 2)
78
Episode 78: Memilih Apartemen
79
Episode 79: Pertemuan Tidak Terduga
80
Episode 80: Rumah Baru (Part 1)
81
Episode 81: Rumah Baru (Part 2)
82
Episode 82: Kemarahan
83
Episode 83: Terungkap
84
Episode 84: Tidak Bisa Menerima Ini
85
Episode 85: Pindah Rumah
86
Episode 86: Tidak Ingin Berpisah
87
Episode 87: Modus
88
Episode 88: Sebuah Janji
89
Episode 89: Kisah Masalalu
90
Episode 90: Masalah di Perusahaan
91
Episode 91: Mencari Rahasia
92
Episode 92: Mencari Rahasia (Part 2)
93
Episode 93: Kunci
94
Episode 94: Rencana Arka
95
Episode 95: Pilihan Terbaik
96
Episode 96: Respon Viola
97
Episode 97: Hal-hal Rumit
98
Episode 98: Hubungan Antara Saudara
99
Episode 99: Mengoda Viola
100
Episode 100: Ingin Mencoba
101
Episode 101: Kembali ke Kantor
102
Episode 102: Keinginan dan Keserakahan
103
Episode 103: Memilikimu
104
Episode 104: Kebersamaan
105
Episode 105: Kenyataan Pahit
106
Episode 106: Clarissa Cavel
107
Episode 107: Hasil Penyelidikan
108
Episode 108: Percakapan Rahasia
109
Episode 109: Keraguan
110
Episode 110: Mencari Keberadaanmu
111
Episode 111: Tidak Setuju
112
Episode 112: Sebuah Perpisahan
113
Episode 113: Hari-hari Tanpamu
114
Episode 114: Hal Yang Perlu di Selesaikan
115
Episode 115: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 1)
116
Episode 116: Arti Sebuah Kepercayaan (Part 2)
117
Episode 117: Hari-hari Yang Hampa
118
Episode 118: Masing-masing Dari Kita
119
Episode 119: Cinta Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!