Reminiscent
Maulihana Syahira, Nama seorang gadis yang kini mulai memasuki umur 29 tahun. Yang kata orang-orang sech sudah matang untuk segera dilamar. Memang bagi seorang wanita umur segitu kalo belum ada pendamping rasanya seperti beban, disaat semua orang bertanya, kapan menikah Han? Siapa cowok Lo sekarang ? Hana hanya bisa tersenyum simpul yang sebenarnya menahan perih dihati. Menikah??? Ya kalo ada calon memang gampang jawabnya, tapi masalahnya belum ada calonnya…. Nothing…!!!
Bukannya Hana tak menarik sehingga tidak ada lelaki yang mendekatinya, bukan… malahan sudah banyak yang mendekatinya tapi diakhir cerita mereka menyerah ditengah jalan saat tahu bagaimana aslinya Hana..Ya Hana.. Gadis yang bisa dibilang anti lelaki.. bukan berarti dia tidak normal, bukan itu masalahnya.. Sikap Hana yang dinginlah yang membuat lelaki yang mendekatinya jadi serba salah, dan tak sabaran hingga akhirnya berhenti ditengah jalan. Hal itu disebabkan karena adanya trauma masa lalu yang membuat Hana belum siap untuk memulai hubungan dengan yang namanya Laki-laki.
“ Assalamu’alaikum, Han…., Hana…. Udah siap belum??” teriak Ria dari luar kamar kosan Hana. Ria yang tinggal di depan rumah kosan Hana sudah sedari tadi menunggunya, tapi Hana belum juga kunjung membuka pintu.
“Wa’alaikumuslaam, Kak… maaf… Lagi sakit perut…” jawab Hana setelah membuka pintu sambil memegang perutnya.
“Udah hampir telat ini Han, Katanya kamu mau melihat aku tanding Voly sore ini. Jadi tidak? Emang sakit perut kenapa sech? Lagi halangan ya…?” Beber Ria dengan nada kesal.
“Ngak kok Kak…. ” Jawab Hana. Tapi dia tetap bersiap-siap untuk ikut teman sekaligus tetangganya itu. Sedangkan Ria menunggu Hana dengan hati yang gelisah.
Beberapa menit kemudian, Hanapun selesai dan mereka langsung bergegas berangkat.
“Sekali-sekali keluar Han, memang engak suntuk di kosan melulu..pulang kerja langsung kekosan,, rute mu hari-hari itu-itu aja kalo engak kepuskesmas tempat kerjamu itu, kosan, dan palingan sekali-sekali kepasar beli bahan makanan, sudah itu aja… di ajak nongkrong engak mau…” sepanjang jalan Ria berceloteh, Hana hanya diam dibelakang Ria yang memboncengnya.
“lagi pulak dengan banyaknya kita bergaul dengan dunia luar mana tahu kita bertemu jodoh, eh salah… kamu.. bukan aku, aku kan dah nikah, hahahah….” Ria masih berkomentar dan kini sambil ketawa keras. Hana masih diam. Tidak tahu harus jawab apa atas ucapan Ria yang usianya 2 tahun diatas Hana.
“ Jam berapa selesainya kak?” Tanya Hana saat mereka sudah tiba di parkiran.
“ baru juga sampai Han, sudah Tanya kapan selesainya pulak…” jawab Ria agak kesal.
“Engak kak, kalo bisa sebelum magrib Hana sudah dikosan”
“ Engak sampai Magrib kok.. Yuk.. Kepinggir lapangan, kak dah ditungguin tuch…” Ria menarik tangan Hana agar sedikit lebih cepat jalannya.
“kamu duduk disini aja ya nontonnya.. doain tim kakak menang ya…” kata Ria agak berteriak karna suasana disana sudah mulai ramai dan bising. Hana hanya mengangguk. Baru kali ini dia berada disini, melihat pertandingan voli yang sebenarnya dia gak begitu suka. Apalagi ditempat keramaian, teriak-teriakan penonton yang membuat telinganya sakit. Sungguh Hana tidak suka dengan situasi bising seperti ini.Tapi mau tidak mau karena sudah terlanjur sampai, Hana tetap menyaksikan pertandingan kak Ria melawan Tim berbaju merah, Tim Kak Ria kostum berwarna Hijau. Setengah Jam berlalu, Tim Kak Ria Unggul diatas tim lawan, score terakhir terlihat dipapan score 16 : 12.
Hana Menghela nafas sambil melihat jam ditangannya. Sudah jam 4.30 sore. Bagi Hana menonton pertandingan ini membosankan tapi balik lagi demi menghargai kak Ria yang sudah baik sama dirinya. Hana mencoba untuk bertahan dan ikhlas.
“Alhamdulillah,,, kami menang Han,,,” tiba-tiba kak Ria muncul dihadapan Hana sambil berteriak kegirangan. Hana Kaget, karena dia tidak memperhatikan jalannya pertandingan tadi. Sedari tadi dia sibuk dengan pikirannya, sibuk dengan dunianya… duhh…
“iya kak Alhamdulillah….” Jawab Hana sebisa mungkin bersikap seolah – olah ikut merasakan kesenangan kak Ria.
“Ngak nyangka akhirnya kami bisa masuk final, padahal lawan kami tadi lumayan berat juga lo Han…” ucap Kak Ria setelah itu ia meneguk air aquanya sampai habis..Kehausan Tampaknya dia.
Saat Hana sudah siap mengambil aba-aba untuk bangkit dari tempat duduknya, dan berharap kak Ria paham maksudnya, Karena keinginannya saat ini adalah segera pulang dan Pergi dari keramaian plus kebisingan manusia disekitarnya ini. Tapi, Kak Ria malah menahan badannya yang membuat Hana tak jadi untuk berdiri.
“sebentar Han, kita lihat pertandingan tim voli cowok dulu ya… itu lihat…” Ria menunjuk kearah depan. Spontan Hana melihat kearah tunjukkan kak Ria. dan saat itupun Hana melihat sekelompok orang berseragam merah hati memasuki lapangan, Disambut dengan teriakan dan tepukan tangan dari penonton yang ada diluar lapangan.
“Tim Bhayangkara yang Main, Pasti seru…” Timpal Kak Ria dengan wajah berbinar-binar.
Ughh…. Hana hanya bisa menghela nafas pelan, mau protes percuma. Kak Ria tampak antusias sekali, focus pandangannya hanya kearah mereka,, ya mereka Yang katanya Tim Bayangkara, berarti Polisi donk… ah… masa bodo bagi Hana.. Mau Tim apapun yang sedang main di dalam sana yang jelas hatinya saat ini gelisah. Dia hanya ingin segera pulang.!
“Han, lihat yang nomor punggung 9, ganteng banget Lo…! Perfect.. Tinggi putih… hhmmm…. Idaman wanita pastinya….” Ucap Kak Ria yang membuat Hana sadar dari pikirannya yang sudah melayang entah kemana.
“Han,, Kamu Lihat gak sech?” Ria tampak sedikit kesal.
“Iya kak… Maaf, yang mana..?” Tanya Hana sambil berpura-pura mencari manusia yang dianggap kak Ria Perfect Tinggi dan Putih itu.
“Nomor 9…” Kali ini kak Ria berujar sambil menunjuk Tim Bayangkara yang tengah pemanasan di dalam lapangan. Hana mengikuti arah tunjukkan kak Ria, Memang benar ternyata… ‘Manusia’ itu Tinggi putih dan bersih, tapi tetap Hana biasa saja malahan dia agak alergi dengan lelaki yang sempurna fisik seperti itu. Dan.. tapi,, arah pandangan Hana malah beralih kecowok sebelahnya, tepat didepan net sedang mengoper bola entah apa namanya Hana tak tahu yang jelas cowok itu sedikit membuat Hana tertegun.
Cowok dengan nomor punggung 12 itu memiliki wajah yang lembut, baby face dan bersahaja serta posturnya yang tidak terlalu tinggi. Wajah dan Gayanya… sekilas mengingatkan Hana dengan Seseorang, Yah.. seseorang yang sangat berharga dalam kehidupannya … seseorang yang sudah berbeda dunia dengan dirinya… Hati Hana terasa bergetar, betapa dia begitu merindukan sosok itu… Sosok yang selalu perhatian dengan diirnya… Dan semenjak kehilangan sosok itu lah yang membuat Hana tidak lagi bisa membuka hati untuk mencintai ataupun dicintai. Hatinya telah beku dan tertutup setelah kepergiannya… kepergian Reno yang sia-sia…!!!
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-03-12
1
@Kristin
mampir Thor 🖐️
2022-07-26
1
Rico Aris
pacaran sama
2022-06-08
1