Malam harinya di kamar Hana masih terjaga, padahal jam telah menunjukkan pukul 23.00 wib. Bukan tugas dari Puskesmas yang membuatnya bergadang, bukan..!! tapi, malam ini antara hati dan pikirannya tengah berkecamuk hebat. Hatinya berkata, ‘kamu punya no hpnya Hana, cepat WA dia… kalo tidak untuk apa kamu catat tadi’. Sedangkan Pikirannya menjawab ‘jangan bikin malu Hana, bukan Tipemu untuk menyapa lelaki duluan, gengsi donk..’
Hana masih bingung kata siapa yang harus dia dengar, hati atau pikirannya? Tapi biarpun demikian tangan Hana tetap menyimpan nomor yang dicatat tadi kedalam Hpnya dengan nama Asran. Detik kemudian ia membuka WA dan mencari nama itu didalam kontak WAnya, ternyata memang itu no WAnya.
“Ya Allah… Kenapa dengan aku? Kenapa dorongan untuk mengetahui tentang dia begitu dalam… dan semakin besar…” Hana berujar sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
“Bismillah….” Akhirnya dengan penuh keyakinan Hana mengetik sesuatu kenomor yang baru di savenya itu.
‘p’ Yup…!! Cuman huruf p itu yang ia kirim.
Hatinya seperti bersorak, akhirnya bisa menang mempengaruhi Hana, tapi pikirannnya merasa kecewa… seharusnya Hana jangan memulainya.
Sedetik kemudian Hanapun tersadar, dan buru-buru ingin menarik huruf P itu lagi sebelum dibaca oleh yang bersangkutan, tapi sayang beribu kali sayang…..
‘p’ balasan pun masuk dari nomor itu. Huruf yang sama. Hana bingung harus berbuat apa lagi, membiarkannya atau malah memulai obrolan ?? lagi-lagi hatinya menang. Hana memilih untuk memulai obrolan.
“Assalamu’alaikum, maaf boleh bertanya..?” Hana mengirimnya, selang beberapa menit ada balasan.
“Wa’alaikumusalam, iya Tanya apa ya….?kalo boleh tau siapa ya..?” Hana diserbu dengan pertanyaan dia siapa? Bingung mau jawab apa… tapi hatinya lagi-lagi seperti memberikan ide.
“Maaf, cuman mau memastikan takutnya salah orang, benar ini nomor Asran?”
Setelah mengirimnya, Hana menunggu dengan hati yang was-was… WAnya belum juga dibuka, sudah kurang lebih setengah jam Hana menunggu, tapi tak kunjung ada balasan.. sampai akhirnya Hana menguap, matanya tak bisa diajak kompromi lagi dan ia pun tertidur.
Adzan subuh menyadarkan Hana dari tidurnya, saat membuka mata spontan Hana langsung meraih HP yang terletak tak jauh darinya. Berharap akan sesuatu… dia langsung membuka WA dan Nihil. Belum ada balasan. Jangankan balasan, WAnya saja tidak dibuka-buka sejak tadi malam. Apa dia sudah tidur tadi malam dan sekarang pun belum bangun? Apa dia ngak sholat subuh? Hana bertanya-tanya didalam hatinya. Ahh.. apaan apaan sech Hana, pikirannya menyadarkannya. Jangan terburu-buru Hana, Nanti pasti dibalasnya kok, pikirannya mulai menasihatinya.
Setelah Sholat, Hana membaca Al-qur’an beberapa lembar berharap pikiran dan hatinya bisa saja lupa bahwa dia sedang menunggu balasan dari si lelaki itu. Tapi, tetap tak bisa dipungkiri lagi dia masih ingat juga. Setiap sebentar-sebentar membuka WAnya. Tapi belum juga ada balasan. WAnya belum dibacanya.
Jam telah menunjukkan pukul 06.15 wib. Dengan sedikit kesal, Hana beranjak kekamar mandi. Setelah selesai mandi, dia bersiap-siap untuk ke Puskemas. Hari ini hari senin, pelayanan biasanya ramai. Hana berharap dengan sibuknya nantik dia melayani pasien dapat membuatnya lupa dengan kejadian malam sampai subuh tadi ini. Dengan kacaunya hati dan pikirannya ini, menunggu hal yang seharusnya tak patut dia tunggu. Bukan tipe Hana sebenarnya menggalaukan hal-hal sepele dan aneh ini. Hana mengutuk dirinya sendiri. Terserah mau dibalas atau tidak, tak ada juga untungnya untuk dia. Hana berusaha menghibur dirinya yang padahal… sedang galau!!
***
“Dari hasil pemeriksaan tadi, usia kehamilan ibu sudah 28 minggu, posisi janin bagus ditandai dengan kepala janin sudah dibawah dan Denyut jantung janinnya pun normal. Saya sarankan minggu depan untuk USG ya buk, untuk mengetahui letak plasenta/ari-arinya. Kalau masalah Makan, gak ada pantangan, yang penting bergizi, banyak makan sayur dan buah ya, terus banyak minum air putih juga dan usahakan untuk sering jalan-jalan pagi, karena ini sudah memasuki Trimester ke 3” Nasihat Hana kepada salah satu pasien Ibu hamil yang kontrol pagi itu. Ini sudah pasien Yang ke 10 pagi ini. Sesuai dengan dugaan Hana, dihari senin memang biasanya pasien ramai untuk memeriksakan kehamilannya.
“ Aduuhhh… wiiihhhh…. Letihnya lah… lapar juga… belum sempat sarapan… masih ada lagi ya…. Stop dulu kenapa sech….” Setelah pasien tadi keluar, Tika mendumel dan berharap tak ada lagi status pasien yang diantar kedalam.
“Ya dah kamu sarapan aja dulu Ka,” suruh Hana
“Ngak apa-apa kak sendiri?” Tanya Tika merasa ngak enak. Biasanya mereka didalam ruangan itu ada berlima, kebetulan 2 orang turun vaksin ke desa-desa dan 1 lagi tengah cuti melahirkan.
“ngak apa-apa ka” jawab Hana.
“Okelah kalo begitu, makasih ya kak Hana yang baik hati… adikmu ini sarapan dulu… laperrrr”
ucapnya setelah itu berlalu dari ruangan KIA.
Hana melanjutkan pekerjaannya, masih ada beberapa hasil pemeriksaan pasien tadi yang belum dicatatnya dibuku register.
Beberapa saat kemudian, hpnya berbunyi 2 kali. Tanda ada WA masuk. Hana berhenti mencatat. Dengan tangan agak bergetar ditambah juga dengan desiran aneh didadanya, ihhh… kenapa lah dia…. Hana membuka, mencari tahu siapa yang WA dirinya.
‘Iya benar, emang kenapa ya?’ akhirnya,,, balasan yang ditunggu-tunggu itupun datang juga. Hana tersenyum bahagia, entahlah… balasan WA singkat itu mampu membuat hatinya berbunga-bunga.
‘Ngak kenapa-napa.. Sukses selalu ya, Asran!!’ Jreng,, tanpa berpikir panjang dan jernih lagi Hana buru-buru membalas WAnya.
‘Terimakasih ya, tapi ini siapa ya?’ pertanyaan itu lagi, Hana bingung harus jawab dia siapa… apakah dia jujur saja…
‘Panggil aja kak Hana, Salam Kenal ya…’
Dan.. terjadilah Hana memperkenalkan siapa dia akhirnya. Hana berharap Asran langsung membalas WAnya, tapi lagi-lagi nihil. Hana mencoba berpikir positif mana tau dia lagi kerja, dia kan polisi… iya kerja polisi itu kan agak sibuk, tapi apa benar dia polisi? Benar lah kemaren kan dia di Tim Bayangkara. Pastilah Polisi. Hana menebak-nebak dalam hati. Bicara tentang polisi, tiba-tiba Hana kembali Ingat ke Reno. Cita-cita adik kesayangan itu sedari kecil pengen jadi polisi. Tapi sayang sebelum itu terwujud Reno sudah meninggal duluan, membawa segudang harapan dan impiannya kedalam dunia lain yang berbeda dengannya.
“Alhamdulillah,, Kenyang….” Tiba-tiba Tika masuk keruangan, Membuat Hana tersadar dari pikirannya tentang Reno dan juga… Asran.
“Sarapan apa tadi?” Tanya Hana
“Soto kak…, ada pasien lagi gak kak?”
“belum ada masuk statusnya, tapi kayaknya diluar masih ramai. Mungkin masih dimeja pendaftaran”
“iya sech, ramai banget diluar… kenapa sech dihari senin pasien harus ramai?” Tanya Tika seakan protes dengan pasien yang tiap senin selalu ramai.
“Entah ye ka….” Hana menjawab seadanya. Tika masih sibuk mengomel, entah apa yang diomelnya lagi. Hana tak begitu menyimak. Dia sibuk mencatat, meskipun tangannya sibuk mencatat, tapi tak dipungkiri hati dan pikirannya sibuk menunggu…. Menunggu balasan WA Dari Asran…..!!
***
Jam 14.30 Hana keluar dari Puskesmas. Waktunya untuk pulang, hari ini sungguh melelahkan baginya. Lelah tenaga dan juga lelah menunggu…! Ya.. Hana masih menungggu balasan WA dari Asran, terakhir ia membalas di jam 10 pagi tadi, sampai jam sekarang WA Hana tidak juga kunjung dibukanya. Sesibuk itukah dia? Hana jadi penasaran, apakah ia sengaja atau ahh… Hana tak ingin suudzon dulu. Setibanya dirumah, Hana langsung mandi. Setelah itu, dia Merebahkan sebentar tubuhnya kekasur sambil menunggu adzan ashar. Hana mengambil Hpnya yang sedang dicas, mencek wa lagi. Ada beberapa wa yang masuk, tapi bukan dari orang yang diharapkannya.
“apa aku harus WA lagi ya?” Hana bertanya dalam hati. Ngak ada salahnya juga untuk WA lagi.
‘p’ Hana mengirim huruf andalan itu lagi, mudah-mudahan ada balasannya. Harap Hana.
Beberapa menit kemudian….
‘iya kak, ada apa ya kak?’ akhirnya.. dia membalasnya, kali ini dia memanggil kak… mungkin karena Hana mengenalkan diri dengan nama Kak Hana tadi.
‘ngak ada apa-apa kok, oiya…kalau boleh tau background poto profilnya dimana itu seperti ngak asing tempatnya.’ Iseng-iseng Hana bertanya karena dia sebenarnya juga tahu bahwa tempat itu adalah Puskesmas Tempat dia bekerja.
‘iya di Puskesmas kak,’ Jawabnya.
‘oo.. benarlah tebakan kak, ngapain kok bisa foto disana? Maaf ya banyak Tanya.. kak kerja di Puskesmas itu soalnya…’
Hana berharap WAnya langsung dibalasnya, tapi lagi-lagi zonk. Ya sudah lah bawa sholat dulu, lagi pula sudah adzan. Pikirnya dalam hati.
Jam 7 malam Hana kembali melihat WA. Belum juga dibuka WAnya Hana yang terakhir tadi. Apa harus dipancing lagi?
‘Lama ya balasnya,,hehe’ Akhirnya Hana pancing lagi agar dia mau membukanya, tapi tetap tak dibuka juga. Entah kenapa hal ini membuat hati Hana kesal, dia tidak pernah segalau ini masalah WA yang tak dibalas, biasanya dia masa bodoh, cuek dan tak perduli apalagi WA dari Cowok!
Untuk menumpahkan kekesalannya, Hana mengetik WA lagi yang kali kini agak panjang.
‘Dek Asran yang baik hati…maaf ya mngkin WA kak membuat Asran gak nyaman, sejujurnya kak ngak ada maksud apa-apa, kak cuman ingin berteman. Rasanya ada yang ganjal bila tak disampaikan, sebenarnya kak tau Asran saat pertandingan voli di Tim Bayangkara. Kak Selalu nonton dan suka dengan performanya kalian. Dan kak pun dapat nomor Asran dari salah satu panitia disana. Kak sudah menyampaikan sejujurnya atas pertanyaan Asran tadi kak ini siapa, dan setelah ini terserah Asran mau membalas WA kakak atau tidak, atau mau langsung memblokir WA kak pun tak masalah..kak Yakin Asran anak yg baik dan bijak, sekali lagi maaf ya menggangu waktunya, Assalamu’alaikum…’
Hana mengirim pesan yang lumayan panjang itu. Ada rasa lega dihatinya, tapi saat diulangi lagi membacanya, tiba-tiba Hana merasa malu... ini bukan seperti Hana yang biasanya. Kok bisa dia merendahkan diri seperti ini…. ?
‘saya baru pulang kerja kak,,Hehe… iya kak gak apa-apa kak’
Cuman selang 5 menit Asran membalas WA Hana. Kan benar… dia sudah Suudzon, bukannya sengaja tak dibaca. Itu karena dia tadi lagi kerja. Malunya Hana,, sudah WA Panjang lebar seperti itu tapi jawabannya cuman seumprit… singkat jelas dan padat. Ya ALLAH… Malunya dia, Hana sepakat tak membalas WAnya lagi untuk malam ini.
Keesokan harinya, kembali lagi Hana beraktifitas seperti biasanya. Sebenarnya, ada sebersit harapan yang datang entah dari mana dihati Hana…. Ia berharap ada WA masuk dari Asran pagi ini. Karena sudah beberapa kali Hana terus yang memulai dan memancing pembicaraan. Dunia terasa terbalik. Biasanya dia yang jadi ratu dalam mencuek kan orang tapi kali ini Hana seakan kenak batunya juga.
‘Assalamu’alaikum, oiya.. kemaren kak lupa Tanya kalo boleh tau Asran tugasnya dimana? Polres atau Polsek? Dan bagian apa…?’
Pagi itu kembali Hana memulai menyapa Asran, padahal rasa malu WA yang panjang lebar tadi malam belum juga hilang, tapi… kenapa keinginan tuk mengenalnya lebih dalam semakin kuat pada diri Hana. Apakah ini ada keterkaitannya lagi dengan Reno? Entahlah… kalo dari cara dia lama membalasa WA, beda sekali dengan Reno… Reno selalu membalas WA nya walau sesibuk apapun, kalopun agak telat Reno tak pernah lupa mengucapkan maaf.
‘maaf kak Hana cantiikkk… tadi Reno lagi dijalan….’ Reno selalu begitu, dia selalu memuji Hana. Kadang bilang kak Hana baik, cantik, pintar dan segala hal yang selalu membuat Hana merasa dihargai.
‘saya di polres kak, bagian min’ Asran membalas WA Hana, tanpa menjawab salam dari Hana dahulu.
‘oo… sudah berapa lama kerjanya di polres dek?’ balas Hana lagi. Dia ingin mengorek info lebih dalam lagi.
Tapi sayang…. Cuman 1 menit selang Hana membalas WA Asran, untuk selanjutnya Asran tak membukan WAnya lagi. Sampai Hana di Puskesmas, dan siang harinya tak sengaja Hana melihat Asran tengah Online. Tapi WAnya pagi tadi tak kunjung dibacanya. Apakah Asran benar-benar merasa terganggu akan kehadiran Hana ini? Padahal Hana cuman ingin berteman…. Ternyata gaya dan wajahnya saja yang mirip Reno, sikap dan tingkah lakunya sangat jauh sekali dengan Reno. Dia begitu sombong, cuek dan Sok! Hana sungguh kecewa!! Dalam hati Hana berharap semoga suatu saat silelaki Bocil yang angkuh ini merasakan apa yang ia rasakan, tidak enaknya di cuekin dan dibuat untuk menunggu… menunggu balasan WA yang Hana yakin sebenarnya sudah terbaca tapi enggan untuk dibukanya….. Ya….cuman ada satu kata yang terlontar di mulut Hana saat ini, yaitu KECEWA…
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments