PROFESI HANA

Pukul 05.00 Wib Hana terbangun dari tidurnya, ia langsung bergegas ke kamar mandi dan langsung berwudhu. Tadi malam tidurnya gelisah, bayangan Reno kembali menari-nari dibenaknya. Setelah sekian lama dia bisa menata hati, tapi sore semalam kembali lagi. Kembali Rapuh.

“Hana, bisa gantikan Tia Jadwal Vaksin hari ini? Tia ada urusan mendadak, jadi tidak ke puskesmas” WA dari Tia, teman satu kerjanya, Satu profesi tentunya.

Ya.. Hana seorang Tenaga Kesehatan (Nakes) disebuah Puskesmas yang terletak di Kota/Kabupaten yang baru berkembang di provinsi Riau. 4 tahun yang lalu Hana mencoba-coba ikut test CPNS di Kabupaten yang terkenal banyak pulau ini. Yang awalnya iseng-iseng, tak terduga dia Lulus. Tak pernah terbayangkan, Itu lah yang dinamakan rezeki mungkin. Tanpa sanak saudara akhirnya disini lah Hana sekarang, bertugas sebagai seorang Bidan di Puskesmas ini.

“Oke Tia, Siip..” Hana membalas WA Tia.

Setelah mandi dan memakai seragam kerjanya, Hana melangkah ke dapur untuk membuat sarapan. Kosan Hana hanya terdiri atas 4 ruangan saja. Ruang Tamu sekaligus Ruang TV, Kamar, Dapur dan kamar mandi. Sederhana dan tidak begitu luas. Karena untuk apa kosan yang besar, kan dia cuman sendirian, pikir Hana saat itu.

Pagi ini kegiatan Hana di Puskesmas adalah jadi petugas Vaksinisasi. Yup… Vaksinisasi untuk Virus Corona yang belum juga usai. Sudah 2 tahun lamanya bumi ini diuji dengan virus corona yang mematikan dan sangat berbahaya tentunya.

Sesampainya di Puskesmas, Hana disambut dengan ramainya masyarakat yang sudah berkumpul di parkiran untuk Vaksin. Antusias mereka sangat tinggi, selain untuk ikhtiar dalam pencegahan penularan virus corona, vaksin ini sekarang sudah menjadi syarat administrasi dalam segala hal, yang membuat mereka berlomba-lomba untuk di vaksin. Dan semoga aja dengan adanya vaksin ini dapat mencegah penularan virus corona yang sangat cepat itu. Harapan Hana Dalam hati.

“Kak Hana Gantikan Kak Tia ya? Dimeja 3 Berarti ya sama kak Julia…” Ujar Atika saat Hana masuk keruang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).

“Iya, Tia gak datang katanya ada urusan..”

“Oo.. oiya,, Tau Gak Kak Han, hari ini ada dokter Internship yang baru lagi..”

“Oh ya, Ngak tau tu..”

“Iya kak katanya ada tambahan 3 dokter lagi, dari provinsi… 2 cewek 1 cowok kabarnya”

“Baguslah Ka, Puskesmas kita kan memang kekurangan dokter, Ditambah lagi ada kegiatan Vaksin ini kan. Pasti Dibutuhkan dokter juga untuk skrining kesehatannya”

“iya benar kak,” Jawab Tika.

Beberapa saat kemudian….

“Assalamu’alaikum….” Buk Puji, Kepala TU kami masuk keruangan kami, disusul dengan 3 orang berjas Putih dibelakangnya. 2 cewek dan 1 cowok. 1 cewek berhijab panjang dan berkacamata dan 1 cewek lagi berambut pirang dan menurut Hana agak sedikti menor dandanannya, sedangkan yang cowok berbadan kurus, tinggi dan berkaca mata juga. Tapi Hana tak tahu bagaimana wajah mereka karena mereka bermasker, kecuali yang rambut pirang makanya Hana bisa menyimpulakan dandananny menor tadi.

“Ayo kenalan dengan dokter baru kita…. Hana, Tika… mana yang lain” Tanya Buk Puji dengan suaranya yang khas itu.

“Masih kami berdua yang datang buk…”

“Ya sudah yang lain menyusul aja.. ini kenalkan dokter Sari..” Dokter cewek berhijab panjang itu mengangguk kan kepalanya dengan ramah sambil mengulurkan tangannya kekami.

“Hana…”

“Tika..”

“dan yang ini…. Dokter modis kita dokter Valen…” Dokter berambut pirang itu juga mengulur tangannya sambil melempar senyumannya yang membuat wajahnya semakin kelihatan glowing.

“Dan yang Dokter cowok yang ganteng ini…. Namanya Dokter Andra..”

“Perkenalkan nama saya Andra…” ucapnya sambil mengulurkan tangganya, Tika yang memang statusnya masih jomblo tak lengah langsung menyambut uluran tangan dokter Andra. Hana tak heran dengan sikap Tika, dia memang terkenal agak centil apalagi dengan dokter yang katanya ganteng itu. Tapi tidak apalah, Tika masih muda… umurnya masih 23 Tahun, masih panjang perjalanannya untuk mendapatkan jodoh yang terbaik.. hhmmm… kalo ingat tentang jodoh, lagi-lagi membuat hati Hana ngilu.

“Kak, Han….” Tika menyenggol bahu Hana yang ternyata malah melamun, padahal Dokter Andra sedari tadi sudah mengulurkan tangannya kearah Hana.

“Eh… iya, maaf…. Saya, Hana…” katanya agak gugup tapi tak menyambut uluran tangan dokter Andra. Melihat tingkah Hana yang agak gugup itu membuat Tika dan Buk Puji senyum-senyum. Entah apa yang ada dipikiran mereka. Jangan sampai mereka memikirkan yang aneh-aneh, apalagi menyebarkan ke yang lain. Bisa mati kutu dirinya…

Sepeninggalan Buk Puji dan ketiga dokter baru tadi, Hana lansung keluar ruang KIA dan menuju ke ruang rapat belakang yang Disulap menjadi Ruang penyuntikan Vaksin. Hana yang bertugas di meja 3 saat ini, yaitu meja penyuntikan vaksin bersama kak Julia, bidan Senior di puskesmas tersebut. Hana bertugas memasukkan obat kedalam spuit (jarum suntik) dan kak Julia yang bertugas untuk menyuntikkan.

“Sudah Kenalan dengan dokter baru itu Han,,?” Tanya Kak Julia sambil menoleh kan kepalanya ke ujung depan sana, dimeja 2 yaitu meja skrining kesehatan yang ditugasi oleh dokter dan seorang perawat.

“ooh… sudah tadi buk Puji yang kenalkan keruangan kami kak…” Ucap Hana seadanya.

“Yang cowok itu lumayan ramah, tadi sempat berbincang-bincang sama kakak….” Kata Kak Julia masih dengan suntikan ditangannya yang sesaat kemudian menancapkan jarum itu ke lengan seorang pria tua yang telah duduk disampingnya.

“Iya kak.. biasalah itu kak namanya juga masih baru….” Hana Menimpali dengan cuek, bingung juga harus berkomentar apa karena jujur dia sudah kepalang malu juga karena kedapatan sedang melamun saat berkenalan tadi. Entah lah, Hana merasa heran kenapa dia mudah melamun saat ini. Pikirannya mudah melayang dan tak tentu arah, fokusnya seakan terganggu. Apa yang sedang merasuki dirinya, apakah ada hubungan dengan pertemuan dengan orang yang dia anggap mirip dengan Reno… dengan adiknya itu…. Adiknya yang telah lama meninggalkannya … saat ia masih duduk dibangku kuliah…. Rasanya ada secercah keinginan untuk melihat sekali lagi lelaki itu…. Untuk menyakinkan hatinya bahwa dia bukan Reno, memang bukan… tapi, biar hatinya yakin saja bahwa tidak ada yang seperti Reno, tidak ada yang boleh mirip denngan gayanya Reno. Masih terbayang dipelupuk mata Hana bagaimana caranya berjalan di lapangan itu, caranya menoleh… caranya… Ahhh... Memang mirip meskipun wajahnya gak serupa... Ahh… lagi-lagi Hana bingung dengan dirinya sendiri,,,

“Han…cie… cie… akhirnya…..” tiba-tiba suara nyaring dari belakang Hana muncul. Suara itu milik Kak Septi yang selalu iseng kepadanya, tepatnya selalu meledeknya. Kak Septi suka ngomong seenaknya tanpa pernah memikirkan perasaan orang lain, itu sifat buruknya tapi yang anehnya semua orang seakan telah memakluminya.

“Kenapa kak..?” Hana bertanya bingung.

“suka ya sama dokter Andra…..” Tanyanya yang kini suara lengkingannya itu pasti terdengar sampai keujung meja 2 tempat dokter Andra duduk saking besarnya, Hana tak mampu menyembunyikan wajah malunya apalagi saat tahu dokter Andra melihat kearahnya, pasti dia dengar… Ya Allah… memang luar biasa kelakukan Kakak yang satu ini, memang benar-benar membuat Hana malu!!

“Apaan sech kak,,,” Kata Hana agak kesal. Kak Septi semakin menjadi-jadi ketawa-ketawa tak jelas, Kak Julia pun jadi ikut-ikutan. Hana kesal sendiri. Dalam hati dia menggerutu… Tidak heran semua teman ataupun kakak seniornya di Puskesmas ini selalu meledeknya karena dia yang anti cowok, yang mereka tau tak pernah berhubungan dengan cowok tapi kali ini kedapatan salting didepan cowok. Hhhmmm…. Seandainya mereka tau yang sebenarnya terjadi bukan seperti itu, sedikitpun dia tidak lah tertarik dengan dokter baru itu, tidak sama sekali, tak terlintas dipikirannya malahan…

Jam 12 siang kami petugas Vaksin berhenti untuk istirahat makan dan sholat. Sebelum makan kekantin, Hana berencana untuk sholat dahulu, karena itu ia berjalan sendirian ke Mushola yang terletak tepat didepan Puskesmas. Adzan sudah berkumandang, Hana bergegas masuk ke Mushola setelah sebelumnya dia berwudu. Tidak ramai yang ada didalam Mushola yang kecil ini, di shaf wanita ada ada dirinya, dan 2 orang ibu-ibu yang tinggal sekitaran sini. Sedangkan, di shaf lelaki lumayan banyak, sekisaran 10 orang atau lebih, Hana tak sempat menghitungnya. Tapi tak sengaja terpandang olehnya si dokter baru itu ternyata ada dibagian dalam shaf tersebut, sebelum sholat dimulai dokter baru itu sempat menoleh kebelakang. Pandangannya tertuju ke Hana, dan detik kemudian sebuah senyuman menghiasi wajahnya yang lumayan tampan itu. Senyuman itu untuk siapa, apakah untuk kedua ibu-ibu yang ada disampingnya saat ini? Hana bertanya polos dalam hati sambil menunduk dan setelah itu mengangkat bahunya masa bodoh.

Bersambung..

Episodes
1 AWAL PERTEMUAN
2 PROFESI HANA
3 TENTANG RENO
4 KEKECEWAAN
5 PERJALANAN KE DESA
6 BENTUK PERHATIAN
7 FINAL
8 HARAPAN MENJADI NYATA
9 DI POLRES
10 DIJODOHKAN
11 SEBATAS KAKAK ADIK
12 SEBUAH RASA
13 HATI YANG TERLUKA
14 BERBALIK RASA
15 RASA BERSALAH
16 ANCAMAN
17 KENEKATAN
18 KEJUJURAN
19 TA'ARUF
20 BERANGKAT
21 MEMBUKA HATI
22 KEMBALI LAGI
23 KESEPAKATAN
24 DINNER
25 PILIHAN HATI
26 KEPERCAYAAN
27 PERMOHONAN
28 PROMO KARYA BARU
29 BIMBANG
30 MERASA CANGGUNG
31 SAKIT HATI
32 KEHUJANAN
33 PERTOLONGAN
34 MARAH
35 KEHILANGAN
36 KATA RINDU
37 TUDUHAN
38 KENYATAAN PAHIT
39 DI LABRAK
40 MENUNGGU
41 PENJELASAN
42 BINGKISAN
43 KEJUTAN
44 WANITA LAIN
45 MERASA TERSUDUTKAN
46 MENGINTAI
47 PERTEMUAN
48 PENYESALAN
49 KOMPROMI
50 INTEROGASI
51 PAMIT
52 BERBAGI CERITA
53 SEBUAH OMELAN
54 KETEGASAN
55 TERINGAT
56 DITABRAK
57 KEKHAWATIRAN
58 MENJENGUK
59 MERASA BERSALAH
60 BERAKHIRNYA HUBUNGAN
61 RASA PEDULI
62 KEKASIH BARU
63 TIDAK BISA DIHUBUNGI
64 TIDAK BISA DIHUBUNGI
65 PINGSAN
66 KATA BENCI
67 DITEMANIN SAHABAT
68 PENGAKUAN KESEKIAN KALINYA..
69 MEMBERI KESEMPATAN
70 DIAJAK JALAN
71 ORANG YANG MENCURIGAKAN
72 TERLANJUR BERJANJI
73 KENYAMANAN
74 LELAKI MISTERIUS
75 DIKANTIN POLRES
76 BERANGKAT BERDUA
77 TERUNGKAP
78 BERKENALAN
79 KELUARGA ASRAN
80 TIDAK DIRESTUI
81 BERHARAP
82 PERMINTAAN MAAF
83 LAMARAN MENDADAK
84 EMOSI ASRAN
85 KEGALAUAN HANA
86 BERANGKAT BERSAMA ANDRA
87 INGAT ASRAN
88 DITEROR
89 TEMPAT ROMANTIS
90 PERMINTAAN ANEH
91 DISEKAP
92 KEMBALINYA SANDI
93 BERUSAHA KABUR
94 PERTOLONGAN DATANG
95 HILANG INGATAN
96 TERGUNCANG
97 BERTEMU SANDY
98 TIDAK MENGENAL
99 RASA YANG LAIN
100 BERTEMU LAGI
101 MEMAKSA UNTUK MENGINGAT
102 MENCARI TAHU
103 SEMAKIN GENCAR
104 KEKHAWATIRAN ANDRA
105 RASA CEMBURU
106 MENANGIS
107 MIMPI BURUK
108 BERANGSUR INGAT
109 DICEGAT
110 BERDEBAT
111 RASA SAKIT
112 TETAP MENUNGGU
113 DIJEMPUT ANDRA
114 MAKAN SIANG
115 TEMAN LAMA
116 PERINGATAN
117 MENGIKHLASKAN
118 AKAD NIKAH
119 PERMINTAAN TERAKHIR
120 MEMINTA IZIN
121 PERMINTAAN TERAKHIR
122 PERGI UNTUK SELAMANYA
123 AKHIR CERITA (END)
124 PROMO KARYA BARU
125 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 125 Episodes

1
AWAL PERTEMUAN
2
PROFESI HANA
3
TENTANG RENO
4
KEKECEWAAN
5
PERJALANAN KE DESA
6
BENTUK PERHATIAN
7
FINAL
8
HARAPAN MENJADI NYATA
9
DI POLRES
10
DIJODOHKAN
11
SEBATAS KAKAK ADIK
12
SEBUAH RASA
13
HATI YANG TERLUKA
14
BERBALIK RASA
15
RASA BERSALAH
16
ANCAMAN
17
KENEKATAN
18
KEJUJURAN
19
TA'ARUF
20
BERANGKAT
21
MEMBUKA HATI
22
KEMBALI LAGI
23
KESEPAKATAN
24
DINNER
25
PILIHAN HATI
26
KEPERCAYAAN
27
PERMOHONAN
28
PROMO KARYA BARU
29
BIMBANG
30
MERASA CANGGUNG
31
SAKIT HATI
32
KEHUJANAN
33
PERTOLONGAN
34
MARAH
35
KEHILANGAN
36
KATA RINDU
37
TUDUHAN
38
KENYATAAN PAHIT
39
DI LABRAK
40
MENUNGGU
41
PENJELASAN
42
BINGKISAN
43
KEJUTAN
44
WANITA LAIN
45
MERASA TERSUDUTKAN
46
MENGINTAI
47
PERTEMUAN
48
PENYESALAN
49
KOMPROMI
50
INTEROGASI
51
PAMIT
52
BERBAGI CERITA
53
SEBUAH OMELAN
54
KETEGASAN
55
TERINGAT
56
DITABRAK
57
KEKHAWATIRAN
58
MENJENGUK
59
MERASA BERSALAH
60
BERAKHIRNYA HUBUNGAN
61
RASA PEDULI
62
KEKASIH BARU
63
TIDAK BISA DIHUBUNGI
64
TIDAK BISA DIHUBUNGI
65
PINGSAN
66
KATA BENCI
67
DITEMANIN SAHABAT
68
PENGAKUAN KESEKIAN KALINYA..
69
MEMBERI KESEMPATAN
70
DIAJAK JALAN
71
ORANG YANG MENCURIGAKAN
72
TERLANJUR BERJANJI
73
KENYAMANAN
74
LELAKI MISTERIUS
75
DIKANTIN POLRES
76
BERANGKAT BERDUA
77
TERUNGKAP
78
BERKENALAN
79
KELUARGA ASRAN
80
TIDAK DIRESTUI
81
BERHARAP
82
PERMINTAAN MAAF
83
LAMARAN MENDADAK
84
EMOSI ASRAN
85
KEGALAUAN HANA
86
BERANGKAT BERSAMA ANDRA
87
INGAT ASRAN
88
DITEROR
89
TEMPAT ROMANTIS
90
PERMINTAAN ANEH
91
DISEKAP
92
KEMBALINYA SANDI
93
BERUSAHA KABUR
94
PERTOLONGAN DATANG
95
HILANG INGATAN
96
TERGUNCANG
97
BERTEMU SANDY
98
TIDAK MENGENAL
99
RASA YANG LAIN
100
BERTEMU LAGI
101
MEMAKSA UNTUK MENGINGAT
102
MENCARI TAHU
103
SEMAKIN GENCAR
104
KEKHAWATIRAN ANDRA
105
RASA CEMBURU
106
MENANGIS
107
MIMPI BURUK
108
BERANGSUR INGAT
109
DICEGAT
110
BERDEBAT
111
RASA SAKIT
112
TETAP MENUNGGU
113
DIJEMPUT ANDRA
114
MAKAN SIANG
115
TEMAN LAMA
116
PERINGATAN
117
MENGIKHLASKAN
118
AKAD NIKAH
119
PERMINTAAN TERAKHIR
120
MEMINTA IZIN
121
PERMINTAAN TERAKHIR
122
PERGI UNTUK SELAMANYA
123
AKHIR CERITA (END)
124
PROMO KARYA BARU
125
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!