Menyembunyikan Status Sah
Tiba-tiba terdengar ponsel ku berbunyi tanda pesan masuk, aku yang sedang tertidur karena lelah melewati malam pengantin yang kesekian harinya ini merasa malas untuk melakukan sesuatu, hingga hari sudah siang aku masih tertidur disamping suamiku.
Kupaksakan membuka mata dan mulai membaca isi pesan yang masuk, ternyata itu pesan dari teman-teman kerjaku.
"Astaga, Mas bangun Mas..!" Aku panik, benar-benar panik.
Aku segera melihat ke sekeliling rumah kost yang aku tempati, ku cari barang-barang Mas Rehan dan kusembunyikan semuanya di dalam lemari.
Sementara ku lihat Mas Rehan masih tertidur pulas,
"bisa-bisanya aku repot sendirian," gumamku dalam hati, segera ku bangunkan Mas Rehan lagi dengan lebih keras.
"Mas bangun Mas..! Teman-teman ku katanya mau main kesini mereka ada dijalan sebentar lagi sampai" Ucapku dengan tergesa-gesa.
"Apa?" Mas Rehan tak kalah kagetnya denganku ketika mendapat kabar itu, ia bangun terhuyung-huyung karena masih dalam keadaan ngantuk, dia hanya mondar-mandir panik dan tidak melakukan sesuatu.
Aku begitu kesal melihatnya, aku segera membereskan tempat tidur kami yang hanya seuprit itu, ya maklum saja ini awalnya hanya tempat aku ngekos sendirian jadi hanya tersedia kasur dengan ukuran no 3, kami tidur saling berdempetan.
"Astaga Mas, cepet kamu cuci muka trus keluar ke mana ke, pokoknya pergi dari sini jangan sampai mereka melihat kamu disini..!" Ucapku dengan cepat karena panik.
Tak sempat Mas Rehan keluar, ternyata teman-temanku sudah didepan pintu.
Tok
Tok
Tok
Astaga bagaimana ini?, kalau tidak dibuka mereka pasti curiga, kalau dibiarkan masuk… bukankah mas Rehan masih ada didalam, astaga aku bingung, aku bingung. pikirku
Aku bergegas berlari ke kamar mandi dan memberitahu Mas Rehan kalau teman-temanku sudah ada dilua dan ia tak boleh keluar dari kamar mandi.
Aku bergegas berlari lagi ke depan pintu, aku melihat sekeliling sudut kostan memastikan tidak ada barang mas Rehan yang tertinggal untuk aku sembunyikan.
Bismillah, aku pun membuka pintu dengan yakin dan tersenyum seperti biasanya agar mereka tidak curiga.
"Hai Mel…" Ucap Anisa
"Hai Mel.." Ucap Sulis
"Hai Mel.." Ucap Ipi
Mereka langsung masuk dengan terburu-buru.
"Kalian tumben kesini?" Aku mulai bertanya dengan nada biasa agar mereka tak curiga
"Iya, kami habis jalan-jalan tadi kalau pulang kan nanggung 2 jam lagi masuk kerja siang." Ucap Sulis
"Emm.. gitu, tapi maaf ya kostan aku sempit, cuman ada satu ruangan sama kamar mandi aja, tuh kasur aja keliatan, mana belum sempat dibersihkan lagi," aku menjelaskan, sebenarnya aku ingin mereka mencari tempat lain untuk menunggu waktu masuk kerja.
"Gak papa Mel, nyantai aja." Jawab ipie
Astaga, mereka ternyata betah-betah aja, gimana cara ngusir mereka secara halus ya..! Gumamku dalam hati.
Aku juga sedikit khawatir dengan Mas Rehan yang ada di dalam kamar mandi, apakah dia bisa bertahan di kamar mandi berjam-jam. Kamar mandi yang sempit pula, ya karena kostan ku sempit jadi pasti langsung terlihat jika mas Rehan tiba-tiba keluar.
Teman-temanku sepertinya memang kelelahan setelah bermain makanya datang ke kosan ku untuk beristirahat. Aku menawarkan minuman dan sedikit cemilan.
"Kamu baru bangun Mel jam segini?" Tanya Sulis
"Iya nih, gak ada kerjaan lagian biar nanti pas kerja gak ngantuk sih. Hehe" jawabku
"Kalian dari mana sih, ko main gak ngajak-ngajak aku?" Aku mulai bertanya santai dan melupakan keberadaan mas Rehan.
"Ah ini acara dadakan sih, lagian akhir-akhir ini kamu sibuk sih Mel." jawab Sulis
"Iya sih," aku memang sibuk sejak berstatus istri, aku mulai memprioritaskan suami, jarang main keluar, aku hanya bekerja dan pulang menikmati masa-masa bulan madu ini. Hehe
Kami terhanyut dalam obrolan kami, terkadang kami kebablasan gibahin orang, astagfirullah.
Aku tertawa, hanyut dalam suasana yang menyenangkan bersama teman-temanku hingga satu jam sudah kami mengobrol.
Mungkin karena lelah menunggu Mas Rehan akhirnya keluar dari kamar mandi ia menampilkan ekspresi senyum dan tidak bersalah.
"Eh ternyata ada kalian." Celetuk mas Rehan
"Kenapa kak Rehan ada disini?" Tanya Anisa
"Hehe… ya aku mampir sebentar untuk ke kamar kecil." Jawabnya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal itu
"Tapi aku tidak melihat kakak masuk loh, padahal ini ruangan yang sempit, kalau kakak lewat aku pasti lihat dong." Ucap Anisa
"Hehe . . Ah perasaan kamu saja, aku sudah di dalam dari tadi." Mas Rehan memberi alasan ia sungguh dalam keadaan bingung.
Teman-temanku akhirnya diam, dan melanjutkan perbincangan kita sebelumnya, mereka mulai melupakan kehadiran mas Rehan yang tiba-tiba itu.
Syukurlah, mereka berhenti bertanya, tapi aku yakin pikiran mereka pasti kemana-mana, hemm… aku sebenarnya tidak mau jika dianggap melakukan zina, tapi aku belum bisa jujur sekarang, huhhhh.. keluhku dalam hati.
Akhirnya Mas Rehan pergi terlebih dahulu untuk bekerja, lalu disusul teman-temanku yang ikut pergi berangkat bekerja juga, aku pergi terakhir karena ingin mandi terlebih dahulu.
Karena jarak kosan ku yang tidak jauh dari tempat kami bekerja, kami hanya perlu berjalan kaki dari sini. Motor Mas Rehan pun sering disimpan disini, sebenarnya kosan disini lumayan ketat dalam penjagaannya.
Maka dari itu kami lapor terlebih dahulu saat Mas Rehan ikut satu kosan denganku. Meski penjaga kosan ini tau kami sudah menikah tapi kabar itu seakan tidak menyebar kemana pun.
Sebenarnya aku pun tidak ingin menyembunyikan statusku, tapi….
***
Jangan berbohong ya readers, karena kalau kita berbohong satu kali maka kita akan melakukan kebohongan-kebohongan lainnya untuk menutupinya..!
Hal mengenai ghibah tertuang dalam Al Quran pada surat Al Hujurat ayat 12:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Gan Gian
kenapa pake AQ.kayak menceritakan badan sendiri alias cerita curhat.jd kurang gimana gitu thor
2024-10-19
0
Sui Ika
kasian kan suaminya, bilang aja lagi gak di rumah. 😒
2022-10-31
1
Nadyne
😁😁😁 nih Q mampir Lo kak.......
kenapa juga status kawin harus dirahasiakan.......
2022-09-25
2