Duda Penggoda
Kisah ini menceritakan seorang gadis yang berumur 25 tahun, ia hidup dengan keluarga yang harmonis. Ia selalu dilimpahkan kasih sayang oleh orang tuanya, karena itu ia hidup dengan menjadi gadis yang ceria.
Namanya adalah Rini Despita, ia mempunyai adik yang berjarak umur hanya tiga tahun, namanya anugerah Hidayat, yang bisa dipanggil Dayat. Mereka hidup saling menyayangi, saling mengasihi, membuat kedua orang tuanya bahagia.
Tapi berbeda dengan kisah percintaan Rini, ia selalu gagal ditegah jalan karena alasan yang sama. Entah sudah beberapa kali ia gagal untuk menjalin hubungan, penyebabnya selalu saja ada orang ketiga.
Jika selama ini ia putus cinta hal biasa, tapi kekasihnya yang terakhir itu sungguh membuatnya terluka. Disaat mereka sudah serius, sudah bertunangan, bahkan keluarga mereka sudah ingin membicarakan tentang pernikahan. Tapi sang pria malah berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Jika seseorang bilang, untuk mencari jodoh yang mencintai kita, maka dengan berpacaran, itu salah!
Jika orang bilang menemukan jodoh yang setia, dapat dilihat dari berapa lama ia bertahan dalam berpacaran, itu Juga salah.
Nyatanya Rini berpacaran hampir empat tahun, mereka begitu saling menyayangi, mencintai. Tapi pada akhirnya tetap saja Meninggalkan.
Disaat ingin menuju ke pelaminan, ia melihat kekasihnya berkhianat, membuat gadis itu tak lagi mau memiliki hubungan spesial dengan seorang pria. Bisa dikatakan itu terakhir kali dia berpacaran setelah itu.
flashback
Saat itu Rini sudah berpacaran dengan Natan empat tahun, selam berpacaran mereka jarang bertengkar, mengakibatkan hubungan mereka begitu harmonis. Merasa tak Ada celah bagi mereka Akan adanya pertengkaran, membuat Rini begitu mempercayai sang kekasih.
Setelah lama menjalin hubungan, akhirnya mereka memutuskan untuk bertunangan, tentu itu membuat Rini sangat senang.
Awalnya hubungan mereka tetap baik, sampai dihari ulang tahun Natan, Rini mempersiapkan pesta kecil untuk kekasihnya. Ia begitu bersemangat menunggu Natan pulang dari kerja, karena sekarang Rini sedang berada di apartemen Natan, ia datang tanpa memberi tau Natan terlebih dahulu.
Rini sudah menunggu hampir jam dua belas malam, tapi Natan belum juga pulang, Rini berpikir jika kekasihnya sedang banyak pekerjaan, atau mungkin sedang sibuk merayakan ulang tahun bersama teman-temannya di Kantor.
Sekarang Rini mulai tertidur dengan suasana gelap, karena ia sengaja mematikan lampu, agar kejutannya sempurna. Sudah terbiasa berkunjung ke apartemen kekasihnya, gadis itu tak canggung lagi, ia mulai hampir terlelap, tapi cepat-cepat ia tahan kantuknya agar tak kebablasan.
"Kemana sih Natan, udah lama pun aku tunggu, udah mau jam dua belas malam lagi, apa Natan gak kembali ya?" Saat sedang berbicara untuk menghilangkan mengantuk nya, ia mendengar suara orang ingin membuka pintu.
Awalnya Rini bersiap bilang selamat ulang tahun, tapi bertapa terkejutnya Rini, melihat kekasihnya tidak pulang sendiri, melainkan dengan memangku seorang wanita, yang tak lain sahabatnya sendiri .
"Sayang sabar dong ... Ahh" mereka saling merangkul dan juga mendesah. Rini melotot kaget, tubuhnya serasa ditimpa batu melilit sang kekasih bermadu kasih dengan sahabat baiknya sendiri. Gadis itu tak berani bergerak, atau mereka berdua akan menyadarinya.
"Natan apa kau tidak takut, jika nanti Rini tau hubungan kita? kalian kan hampir menikah .. Ahh" tanya Tika dengan mendesah menerima ******* dari Natan yang semakin bernafsu didadanya.
"Jangan berbicara gadis bodoh itu sayang, aku hanya ingin bermain dengannya. Pada akhirnya aku hanya ingin bersama mu ... Tubuhmu benar-benar menggiurkan sayang, Ahh...." jawab Natan dengan ucapan terbata-bata, ia masih terus mencumbu sang selingkuhannya degan bergairah.
"Lalu bagaimana dengan nasib ku?" jawab Tika dengan manja. “Jika kalian benar-benar menikah, aku bagaimana?”
"Kau tenang saja, kamu tetap wanita paling ku cintai. Setelah menikahinya aku juga akan menikahimu diam-diam." Ujar Natan merayu. “Sekarang jangan pikirkan itu, kita harus menyelesaikan permainan ini. Aku sudah tak tahan sayang,”
“Kamu harus janji ya... Setelah menikah jangan sampai melupakan ku!”
Rini yang melihat kelakuan mereka hanya bisa menahan tangisnya, agar tak terdengar oleh mereka.
Rini sengaja melakukan itu agar ia tau, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Ia ingin lihat seberapa bejat laki-laki yang dipujanya selama ini. Air matanya meleleh tanpa suara, rasanya sangat sakit saat dikhianati oleh orang yang paling disayangi.
"Baiklah-baiklah aku janji ... Sayang aku menginginkan mu malam ini, tubuhmu akan menjadi kado terindah di ulang tahun ku kali ini." Natan langsung mendorong tubuh Tika keranjang, mereka melakukan hubungan seperti yang dilakukan oleh suami istri. Terlihat tak ada rasa canggung keduanya, itu berarti mereka sudah terbiasa melakukan hubungan terlarang ini.
Rini yang sudah tidak kuat melihat, langsung menghidupkan lampu. Terlihat mereka sangat terkejut, dua manusia itu buru-buru mengambil pakaian mereka yang telah berserakan kemana-kemana.
"Jadi ini yang kalian lakukan di belakang ku," ucap Rini dengan tersenyum sinis, ia menghapus air matanya agar tidak terlihat lemah. Ia tak ingin membuat mereka berdua merasa menang karena telah menyakitinya.
"Rini?" teriak mereka bersamaan.
"Apa yang kau lakukan disini Rini? kenapa kau tidak bilang datang kesini?" tanya Natan gugup, ia berusaha memakai pakanannya yang tadi berserakan dilantai, untung saja tadi mereka belum telanjang bulat.
"Tadinya aku ingin memberi mu kejutan, tapi tidak ku sangka malah aku yang mendapat kejutan" ucap Rini berpura-pura kuat. “Hebat bukan?”
"Rini aku bisa jelaskan, " Natan mencoba menggapai tangan Rini, tapi gadis itu langsung menepisnya.
"Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu!” teriak Rini yang mulai hilang kendali. Melihat pria didepanya ini masih saja tak ada rasa bersalahnya.
"Mulai hari ini kita tidak punya hubungan lagi, kita putus!" teriak Rini, langsung melempar cincin pertunangan mereka ke wajah Natan yang terlihat terkejut.
Rini berlari keluar dari apartemen sang mantan pacarnya itu. Ia tak dapat menahan lagi, berlahan air matanya jatuh berderai mengingat sang tunangan yang selama ini sangat dipercayainya ternyata mampu menoreh luka yang dalam pada hatinya.
Rini benar-benar merasa hancur, saat orang yang sangat ia percayai mengkhianatinya, tak ada yang lebih menyakitkan dari itu semua.
Sejak saat itu Rini tak lagi pernah bertemu dengan pria itu. Jikapun nanti mereka akan bertemu di suatu hari, Rini pasti akan menghindarinya.
flashback off
Jika Rini mengingat kejadian itu, ia merasa sangat sedih. tapi sekarang ia sudah melewati hidupnya dengan baik.
kejadian satu tahun yang lalu ia anggap sebagai pelajaran. Mulai saat itulah Rini berpikir jika jodoh pasti bertemu. Tak perlu ia susah-suah mencari, apalagi menghabiskan waktu untuk berpacaran, toh pada akhirnya hanya meninggalkan luka.
"Rini! Ayo cepat turun, kita harus menyambut kedatangan tetangga baru kita!" teriak mama Rini, dari lantai bawah.
"Iya Ma, sebentar!" balas Rini sambil menuruni tangga.
"Sayang ngapain dikamar sih? Ayo ikut mama menyambut Tetangga baru kita." Ajak mama Diana dengan lembut pada Rini.
"Iya mama sayang. Rini cuma main ponsel dikamar" bohong Rini, ia tidak ingin membuat ibunya cemas lagi jika dia katakan sedang memikirkan masa lalu.
"Ya sudah ... Ayo kita keluar." ucap papa Bayu, papanya Rini.
Sekarang mereka sudah didepan rumah tetangga tersebut, Rini melihat banyak orang yang sedang sibuk mengangkat barang-barang ke dalam rumah. Mungkin itu jasa angkutan barang.
"Ma, memangnya kita ngapain datang kesini?" tanya Rini, ia bingung sendiri, melihat orang yang tidak dikenalnya. “Apa kita harus bantu mereka angkat barang?”
"Ya, kita berkenalan dengan orangnya lah Rin, gimana sih kamu? Gak mungkin lah kita angkat-angkat barang seberat itu. " jawab mama Diana
Setelah beberapa menit keluarlah orang yang ditunggu-tunggu. Rini cukup terpana dengan persona pria tersebut, cepat-cepat Rini menghilangkan pikiran gilanya, ia tidak boleh menyukai tetangganya sendiri.
"Apa-apaan aku ini, jangan terpesona dengan pria yang baru kau kenal Rini" Gumam Rini pada dirinya sendiri.
"Jangan bengong." Mama Diana menyenggol lengan Rini sembari mengedipkan matanya menggoda sang putri.
"Mama!" Rini jadi salah tingkah.
"Hay, nak Hendra, selamat datang di rumah barumu," ucap Bayu sembari menyalami tetangga barunya.
"Terima kasih tuan Bayu," ucap Hendra datar.
"Astaga, sombong sekali, bahkan ia tidak membalas senyum papa." ucap Rini dalam hati, ia tidak suka melihat sifat Hendra yang mengacaukan orang tuanya.
"Oh ya, perkenalkan, ini istriku Diana. dan yang ini putri ku Rini" ucap Bayu, ia sudah tau bagaimana sifat Hendra, jadi Bayu memaklumi.
"Saya Hendra, dan ini putraku Andre." sambil menyalami Diana dan Rini.
"Oh, jadi seorang duda?" ucap Rini dalam hati lagi. Ia tersenyum membalas tangan anak kecil yang menyalami tangannya.
Setelah lama berbincang, mereka kembali kerumanya masing-masing. begitu juga dengan Rini, setelah kembali ke kamar ia kembali teringat adiknya yang sedang menyelesaikan kuliah di luar kota. Dan Rini langsung menelepon Dayat, sang adik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ahmad F
mampir kak
2022-05-31
0
arin
mampir ka🎉
2022-05-31
0
🐈Mad3_ctk_bgt🐈
komen pertama hayung😁
2022-05-28
1