Transmigrasi Si Gadis Bule

Transmigrasi Si Gadis Bule

Prolog

Jadilah anak yang berbakti untuk orang tuamu. Kalau kamu belum bisa memberikan sesuatu yang berharga untuk mereka, setidaknya jangan jadi beban untuk mereka.

...-Author-...

...Happy Reading...

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

Seorang gadis cantik baru saja pulang dari sekolahnya. Gadis itu bernama Bellinda Lorenz. Ayahnya bernama Arnold Lorenz dan berprofesi sebagai petani. Ibunya bernama Alfreda Lorenz dan hanya sebagai ibu rumah tangga biasa.

Bellinda memiliki tiga orang adik dan semuanya perempuan. Yang pertama bernama Conradine Lorenz. Yang kedua, Della Lorenz. Dan yang ketiga alias adik bungsunya bernama, Evelyn Lorenz.

Mereka berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya sebenarnya seorang pewaris di Perusahaan Lorenz Corp. Arnold dicoret dari calon pewaris utama dan kartu keluarga karena memaksa ingin menikah dengan Alfreda.

Kedua orang tua Arnold tidak setuju karena Alfreda tidak sederajat dengan keluarga mereka. Apalagi Alfreda seorang yatim piatu. Maka dari itu Arnold di usir dari keluarga mereka.

Sahabat dekat Arnold yang mengetahui itu merasa sangat iba dengannya. Dia pun memberi bantuan pada Arnold. Dia membeli tiket untuk Arnold dan Alfreda.

Dan mereka tiba di sini, di Indonesia. Awalnya mereka merasa sangat kesulitan untuk memahami bahasa Indonesia.

Tapi seperti pepatah yang mengatakan ala bisa karena biasa. Namun tetap saja logat orang barat melekat di setiap kata-kata mereka. Dan akhirnya mereka menikah tanpa kehadiran keluarga dari Arnold.

...>>\=\=\=\=\=<<...

"Ayah, Ibu aku pulang" ucap Bellinda dengan riang. "Anakku yang cantik sudah pulang. Cepat ganti pakaianmu kita makan siang bersama, kebetulan Ayahmu juga sudah pulang dari ladang" ucap Alfreda lembut.

Bellinda mengangguk patuh. Dia pun segera mengganti pakaiannya dan menyusul keluarganya agar makan bersama. Setelah makan, Bellinda dan adiknya Conradine langsung membereskan peralatan makan mereka.

"Langsung dicuci ya gadis-gadis cantik" ucap Arnold sambil tersenyum lembut pada mereka berdua. Kedua gadis itu terkekeh kecil mendengarnya. "Siap bos" ucap keduanya serentak. Kedua gadis itu pun segera membawa piring-piring kotor ke dapur. "Gimana sekolah tadi? Menyenangkan?" Tanya Bellinda pada adiknya saat mereka mencuci piring.

"Lumayanlah kak. Kakak sendiri gimana? Mereka masih mau ngebully kakak ya?" Tanya Conradine kembali. Bellinda hanya tersenyum pada adiknya. Melihat senyum kakaknya itu, Conradine menghela nafas.

"Kak, jangan diem aja kalo mereka ngebully kakak. Kalo Kakak diem aja, mereka gak bakal berhenti. Lagi pula kan kakak jago bela diri, kenapa gak kakak hajar aja mereka" ucap Conradine. "Kakak gak masalah, Radine. Lagian kakak gak mau ribut sama orang gila" ucap Bellinda. Conradine hanya bisa menggeleng melihat kakaknya itu. Untuk mengalihkan pembicaraan mereka, Bellinda bersenandung.

I know the other girl's wanna wear expensive things like diamond rings

But I don't wanna be the puppet that you're playing on a string

This queen don't need a king

Oh I don't know what you've been told

But this girl right here's gonna rule the world

Yeah, this is where I'm gonna be because I wanna be

No, I don't wanna sit still, look pretty

Lantunan lagu yang sangat singkat itu pun berakhir. "Akhirnya selesai juga" ucap Conradine setelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka. Bellinda tersenyum lalu bertos ria dengan Conradine dan tertawa bersama. Namun tawa mereka terhenti saat mendengar keributan di depan. "Apa tuh?" Tanya Bellinda. "Ya mana tahu. Kita liat yuk" ucap Bellinda.

Mereka pun langsung berlari ke depan. Kedua gadis memekik kaget saat melihat Ayah mereka di banting oleh seorang pria. "AYAAAHHH!!!" Pekik mereka bersamaan. Mereka langsung menghampiri Ayah mereka yang tergeletak lemah di lantai. Sementara itu, Alfreda membawa dua anaknya yang masih kecil ke dalam kamar agar tak melihat hal itu lalu kembali menghampiri suami dan dua anak gadisnya.

"Hikss, Ayah..." panggil Bellinda melihat ayahnya tergeletak lemah. "Oh?! Anak-anakmu sangat cantik Pak Bule. Ooh, aku punya penawaran yang menarik" ucap pria itu sambil menatap Bellinda dan Conradine dengan tatapan lapar.

Mengetahui niat jahat dari orang itu, Alfreda langsung berujar, "Hikss.. tuan kumohon jangan ambil anak-anak kami hikss. Saya berjanji, dalam waktu seminggu ini saya akan melunasi semua hutang kami. Saya mohon tuan hikss.." Alfreda bersujud di hadapan pria itu sambil terisak.

Melihat itu, pria itu mengeluarkan smirknya lalu berujar, "Baiklah, ku tunggu seminggu lagi. Tapi kalau kau tidak membayarnya juga, bukan hanya anak gadismu yang kuambil. Semua yang kalian miliki, rumah, dan ladang kalian akan ku sita. Camkan itu baik-baik."

Pria itu pun pergi. Belum sempat mereka menghela nafas lega, mereka dibuat panik karena Arnold tiba-tiba sesak nafas. "Ayah, Ayah kenapa?!!" Ucap Conradine panik. "Linda, cepat minta bantuan pada Bu Narsih" ucap Alfreda sambil memangku kepala suaminya.

Bellinda mengangguk cepat. Dia pun berlari keluar dan meminta bantuan pada Bu Narsih. Bu Narsih adalah seorang janda yang terkenal sangat murah hati di desa mereka. Makanya Alfreda tak segan menyuruh putrinya untuk meminta bantuan pada bu Narsih.

Tak lama Bellinda kembali bersama orang yang disebut pun tiba. "Ada apa ini?" Tanya Bu Narsih. "Bu tolong suami saya. Suami saya sesak nafas" ucap Alfreda. Bu Narsih mengangguk.

Mereka pun segera membawa Arnold menuju rumah sakit. Sesampainya disana, Arnold langsung ditangani. Tapi sangat disayangkan, peralatan di rumah sakit itu kurang lengkap.

Jadi Dokter menyarankan agar Arnold dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya. Alfreda, Bellinda, dan Conradine langsung lemas mendengar itu.

"Bagaimana ini? Gak mungkin kita ngutang lagi, sementara hutang kita sama rentenir itu aja belum lunas" ucap Alfreda lemas. Bellinda dan Conradine yang mendengar itu hanya diam sambil mencari solusi.

Tiba-tiba sebuah ide melintas di otak cerdas Bellinda. "Bu, gimana kalo Linda kerja untuk biaya pengobatan Ayah" ucapnya membuat Alfreda kaget. "Radine juga, bu. Kalo hanya kak Linda yang bekerja, mungkin masih kurang. Jadi aku akan bekerja juga" ucap Conradine.

Alfreda langsung menolak mentah-mentah ide kedua putrinya. "Tidak! Kalian tidak boleh bekerja. Biar ibu saja yang bekerja. Kalian cukup belajar di sekolah" ucap Alfreda tegas.

"Bu, biarin kami ikut. Kami gak bakal pernah ngebiarin Ibu bekerja keras sendirian. Sementara kami hanya duduk dengan tenang di rumah" ucap Bellinda tak kalah tegas.

Conradine mengangguk setuju. "Ja-" belum lagi satu kata keluar dari mulut Alfreda, Conradine sudah memotongnya. "Kami janji sekolah kami tidak akan terbengkalai bu" ucap Conradine membujuk. Alfreda menatap kedua anak gadisnya dengan haru. Dia merasa sangat bangga karena berhasil mendidik anaknya menjadi anak yang berbakti.

"Baiklah, kalian boleh bekerja. Tapi ingat janji kalian" ucap Alfreda. Kedua gadis cantik itu mengangguk senang. Mereka pun berpelukan. Keesokan harinya, sepulang dari sekolah Bellinda dan Conradine langsung pergi mencari pekerjaan. Dan usaha mereka tidak sia-sia.

Saat mereka melamar pekerjaan di sebuah restoran, mereka langsung diterima dan bekerja hari itu juga. Ya... mungkin karena wajah cantik mereka? Apapun alasannya, mereka tidak peduli. Yang penting mereka mendapat pekerjaan. Saat waktu bekerja mereka habis, hari sudah mulai gelap.

Mereka pun berjalan beriringan menuju rumah mereka yang lumayan jauh dari restoran. setelah makan malam mereka masuk ke kamar masing-masing.

"Radine, kayaknya kalo kita hanya kerja di restoran, uang buat pengobatan Ayah masih gak cukup. Apalagi mulai besok kita kerjanya shift malam doang. Lagian kita gajian pasti akhir bulan. Gak mungkin kita selama itu nungguin kan? Kita harus nyari kerjaan lain" ucap Bellinda.

"Hmmm... kakak bener. Kayaknya kita harus nyari kerjaan yang bisa kita lakuin sebelum ke restoran. Tapi apa?" Ucap Conradine. Mereka berdua berpikir pekerjaan yang mungkin bisa mereka lakukan. "Ah, kita bisa jadi buruh cuci baju. Juga jadi pembantu setengah hari di rumah bu Narsih. Dia 'kan lagi nyari orang buat jadi pembantu di rumahnya?" Ucap Bellinda.

"Iya bener. Besok Radine ngomong dulu deh sama Bu Narsih" ucap Conradine. Bellinda mengangguk. "Hoaammm... dah larut ayo tidur" ucap Bellinda. Kedua gadis itu pun tidur.

_________________________________

Halo guys.. gimana ceritanya? Seru gak? Kalo gak menarik itu wajar. Dan buat yang udah pernah baca mungkin kalian ngerasa ada yang beda dari cerita ini. Hehe.. gini, jadi rencananya Thor pengen modifikasi sebagian besar dari isi cerita ini. Nah, nanti hasilnya kalian liat trus komen deh, gimana hasil modifikasinya. Sekian dulu prend, see you next chapter!!✋

Terpopuler

Comments

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

Akoh mampir thor

2023-03-03

0

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘

2023-01-07

1

@kang_halu

@kang_halu

saya da mampir neng😘

2022-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 2. Transmigrasi Jiwa
3 3. Bertemu dengan Jiwa Asli Zachira
4 4. Bantuan Tiba-Tiba
5 5. Hari Pertama Kuliah
6 6. Pertengkaran
7 7. Ketahuan
8 8. Pertemuan dengan Idola
9 9. The King of Racing
10 10. Pertandingan
11 11. Russelan's Family
12 12. Penyesalan Hans
13 13. Pindah ke New York
14 14. I'm Coming New York!
15 15. Bertemu Lagi
16 16. Menginap
17 17. Keanehan Paman Joo
18 18. Hari Pertama Bekerja
19 19. Berita
20 20. CEO Muda Clovis's Company
21 21. Demam
22 22. Perawatan
23 23. Mr. Rus
24 24. Telepon dari Orang Asing
25 25. Akhirnya Keluargaku Tahu
26 26. (Request judul dong)
27 27. Kenangan Masa Lalu
28 28. Kecelakaan
29 29. Dia Kekasihku
30 30. Iya, Aku Gila Karenamu
31 31. Halo Gadis Cantik
32 32. Wisuda (Part 1)
33 33. Wisuda (Part 2)
34 34. Aturan Keluarga
35 35. Please, Don't Leave Me!
36 36. Rahasia
37 37. Anakmu?
38 38. (request judul dong)
39 39. Perasaan
40 40. La Verne Kembali
41 41. Pergi
42 42. Where Are You?
43 43. Bertemu dengan Ahn Jeong
44 44. Terpuruk
45 45. Mewarnai Rambut
46 46. Spesial Chapter (Earlena Side)
47 47.Tidak Pernah Mencintainya
48 48. Suami Sah?
49 49. Perjodohan
50 50. Kejutan
51 51. Tiga Saja Sudah Cukup
52 52. Penjelasan Tentang Masa Lalu
53 53. Pergi dan Kembali
54 54. Pewaris Tunggal?
55 55. Jun datang
56 56. Three Little Russelan Twins
57 57. Ending
58 58. Epilog
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog
2
2. Transmigrasi Jiwa
3
3. Bertemu dengan Jiwa Asli Zachira
4
4. Bantuan Tiba-Tiba
5
5. Hari Pertama Kuliah
6
6. Pertengkaran
7
7. Ketahuan
8
8. Pertemuan dengan Idola
9
9. The King of Racing
10
10. Pertandingan
11
11. Russelan's Family
12
12. Penyesalan Hans
13
13. Pindah ke New York
14
14. I'm Coming New York!
15
15. Bertemu Lagi
16
16. Menginap
17
17. Keanehan Paman Joo
18
18. Hari Pertama Bekerja
19
19. Berita
20
20. CEO Muda Clovis's Company
21
21. Demam
22
22. Perawatan
23
23. Mr. Rus
24
24. Telepon dari Orang Asing
25
25. Akhirnya Keluargaku Tahu
26
26. (Request judul dong)
27
27. Kenangan Masa Lalu
28
28. Kecelakaan
29
29. Dia Kekasihku
30
30. Iya, Aku Gila Karenamu
31
31. Halo Gadis Cantik
32
32. Wisuda (Part 1)
33
33. Wisuda (Part 2)
34
34. Aturan Keluarga
35
35. Please, Don't Leave Me!
36
36. Rahasia
37
37. Anakmu?
38
38. (request judul dong)
39
39. Perasaan
40
40. La Verne Kembali
41
41. Pergi
42
42. Where Are You?
43
43. Bertemu dengan Ahn Jeong
44
44. Terpuruk
45
45. Mewarnai Rambut
46
46. Spesial Chapter (Earlena Side)
47
47.Tidak Pernah Mencintainya
48
48. Suami Sah?
49
49. Perjodohan
50
50. Kejutan
51
51. Tiga Saja Sudah Cukup
52
52. Penjelasan Tentang Masa Lalu
53
53. Pergi dan Kembali
54
54. Pewaris Tunggal?
55
55. Jun datang
56
56. Three Little Russelan Twins
57
57. Ending
58
58. Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!