4. Bantuan Tiba-Tiba

...Tetap ingat keluargamu di mana pun kau berada. Karena merekalah orang-orang terdekatmu meski jarak kalian sangat jauh saat ini....

...-Author-...

...Happy Reading...

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

Hari ini adalah hari kedua Bellinda menempati tubuh Zachira. Gadis itu sedang termenung di balkon kamarnya.

"Gimana ya kabar mereka disana?"

"Ayah udah gimana kondisinya?"

"Ibu sama Radine pasti masih kerja keras."

"Si rentenir gila itu masih nagih hutang gak sih?"

"Huh... andai si rentenir gila itu gak nagih-nagih hutang, Ayah pasti gak kena serangan jantung. Aku juga pasti masih disana."

"Ayah, Ibu, Linda Kangen kalian"

"Radine, Della, Eve, Kakak rindu sama kalian" ucapnya.

Setetes liquid bening jatuh di pipinya. Gadis itu langsung mengusap pipinya. Mungkin gadis itu terlalu sibuk dengan pikirannya, sampai-sampai dia tak menyadari kalau ada seseorang di belakangnya.

"Zachira" panggil Kakek Deon. Zachira tersentak kaget. Dia berbalik dan menemukan Kakek Deon berada di belakangnya dengan senyum lembut khasnya.

"Eh, Kakek? Sejak kapan Kakek di sini?" Tanya Zachira dengan suara yang rada bergetar. Kakek Deon tidak menjawab. Pria paruh baya itu menghampiri cucunya dan duduk tepat dihadapannya.

"Ada apa? Kenapa kau menangis?" Tanyanya lembut. Zachira terdiam mendengarnya. "Kakek tahu?" Tanyanya balik. Kakek Zachira terkekeh melihat wajah cucunya yang menggemaskan itu.

"Tentu saja. Kakek mendengarmu terisak tadi. Juga, hidung dan matamu merah" jelas Kakek Deon. Zachira mengangguk. "Ada yang mengganggu pikiranmu?" Ucap Kakek Deon.

"Iya Kek. Aku merindukan keluargaku yang ada di Indonesia" ucap Zachira. Lagi-lagi Kakek Deon hanya tersenyum. Dia mengusap kepala Zachira dengan lembut.

"Kakek yakin bukan hanya itu yang mengganggu pikiranmu. Apa sebelum kau datang kemari, terjadi suatu masalah di keluargamu?" Tanya Kakek Deon tepat sasaran.

Zachira menatap Kakek Deon aneh. 'Kok kakek baik hati ini tau? Dia cenayang ya?' Batinnya heran. Dia hanya mengangguk sebagai balasannya.

"Masalah apa? Mungkin Kakek bisa membantumu" ucap Kakek Deon. Zachira menatap manik mata pria paruh baya itu itu lama. Dia bisa melihat ketulusan ingin menolong disana.

Zachira menghela nafas panjang. Dia pun mulai menceritakan hari dimana kejadian rentenir tua itu datang ke rumahnya sampai dia mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya berada disini sekarang.

Kakek Deon terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. "Apa kau ingat nomor ponselmu? Atau siapa saja di keluargamu yang memiliki ponsel" tanya Kakek Deon.

"Aku masih ingat nomor ponselku, Kek. Tapi untuk apa itu?" Tanya Zachira. Kakek Deon tersenyum misterius.

"Catat dan berikan pada Kakek di ruang kerja. Nanti kau akan tahu sendiri" ucap Kakek Deon meninggalkan kesan misterius di benak gadis itu. Kakek Deon pun keluar dari kamar itu.

"Kakek mau ngapain ya? Ah udahlah, mending nurut aja" ucap Zachira. Gadis itu mengambil selembar kertas dan mencatat nomor ponselnya disana.

Lalu dia pergi ke ruang kerja Kakek Deon. Sebelum masuk dia mengetuk pintu terlebih dulu.

'Tok tok tok

"Masuklah" ucap Kakek Deon dari dalam. Zachira membuka pintu secara perlahan dan melihat Kakek Deon yang sedang fokus dengan laptopnya.

"Kemarilah" ucap Kakek Deon saat melihat Zachira ragu untuk masuk. Zachira pun masuk dan menutup pintu. Dia memberikan kertas tadi pada Kakek Deon lalu duduk di sofa yang ada diruangan itu.

Dia menatap Kakek Deon yang terlihat sangat fokus pada pekerjaannya. 'Kakek Deon itu ganteng. Pantesan cucunya cantik banget' batin Zachira.

"Zachira, berapa hutang Ayahmu?" Tanya Kakek Deon. "Aku kurang tahu, Kek. Tapi aku pernah mendengar rentenir itu menagih hutang sebesar Rp. 10.000.000. Dan itu lain lagi dengan bunganya" jelas Zachira.

Kakek Deon mengangguk, lalu kembali fokus dengan pekerjaannya. Tak lama, dia menyuruh Zachira untuk mendekat.

"Kirim pesan ke nomor ponselmu. Katakan seperti ini, 'ini untuk melunasi semua hutang Ayah pada rentenir itu. Dan juga biaya pengobatan Ayah.' Jangan beritahu siapa pengirimnya" ucap Kakek Deon.

Zachira mengangguk dan langsung mengirim pesan tersebut ke nomor ponselnya.

Sementara di Indonesia, kini Alfreda dan Conradine sedang berada diruangan tempat tubuh Bellinda dirawat.

Tiba-tiba pintu ruangan dibuka dengan kasar. Menampilkan seorang pria tua yang berjalan dengan angkuh ke arah mereka.

"Mana hutang kalian?" Ucapnya. "Tu-tuan, saya t-tidak punya uang saat ini. Saya mohon tuan, tolong undur penagihannya sampai suami dan anak saya sembuh tuan, saya mohon" ucap Alfreda.

"Haa.. aku tak peduli mau anakmu sakit kek, mau suamimu mati kek. Yang saya inginkan sekarang kalian lunasi hutang kalian. Kalau tidak..."

Pria itu menatap Conradine dengan seringaiannya. "Semua yang kalian miliki akan kusita dan anak gadismu ini akan jadi istriku" ucap pria itu.

Alfreda langsung terisak dan bersujud memohon pada rentenir itu. "Tuan, tolong jangan ambil putri saya. Kalau tuan menginginkan harta keluarga kami, silakan saja. Tapi kalau anda ingin mengambil putri saya, saya tidak akan pernah menyerahkannya" ucap Alfreda dengan nada suara bergetar.

Conradine menatap ibunya sendu. Tiba-tiba, terdengar suara notifikasi pesan dari ponsel kakaknya yang berada di sakunya.

Ia mengambil ponsel itu dan membaca pesan yang masuk. Matanya terbelalak melihat isi pesan itu.

'Siapa yang mengirim uang sebanyak ini?' Batinnya bertanya-tanya. Tapi karena dia memang sedang membutuhkan, tanpa pikir panjang dia berucap, "Aku akan membayarnya sekarang"

Alfreda dan rentenir itu menatapnya kaget. "R-Radine, apa yang kau katakan? Kita tidak punya uang sebanyak itu" ucap Ibunya khawatir.

Conradine tersenyum pada Alfreda lalu berucap, "Kita punya, Bu." Gadis itu melihat pria tua di hadapannya. "Tunggu sebentar, sepuluh menit lagi aku akan kembali dan melunasi semua hutang keluarga kami padamu" ujarnya lalu berlari keluar ruangan secepat kilat.

"RADIIINEE!!!" pekik Alfreda. Rentenir itu tersenyum sinis. "Mari kita lihat, apa ucapannya benar. Kalau tidak, kau juga akan kuambil jadi milikku" ucap pria itu menunjuk Alfreda.

Alfreda langsung gemetaran. 'Tuhan lindungi putriku. Jangan biarkan dia berbuat hal yang tidak-tidak' batinnya berharap.

Delapan menit berlalu, rentenir itu semakin merasa bahwa yang dikatakan Conradine itu hanyalah sebuah bualan semata. Tapi pikirannya itu sepertinya harus dibuang jauh-jauh.

Karena Conradine tiba satu menit sebelum waktunya. Gadis itu melempar sebuah amplop cokelat padanya. "Semua hutang kami lunas" ucapnya dengan senyum kemenangan.

"A-apa ini?!! Tidak mungkin! Kau pasti membawa uang palsu 'kan?" Ucap pria itu dengan tatapan tak percaya pada amplop yang di pegangnya.

"Kalau tidak percaya, kau bisa suruh istri pertama mu untuk memeriksanya. Dia 'kan jago ngebedain mana duit asli sama palsu" ucap Conradine.

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya masuk ke dalam ruangan. "Wati, cepat periksa. Ini uangnya palsu atau tidak!" Titahnya pada istrinya yang bernama Wati itu.

Wanita itu mengambil amplop yang dipegang oleh suaminya dan membukanya. Matanya langsung berbinar melihat uang merah yang sangat tebal didalamnya.

Dia memeriksa uang itu. Setelah itu dia langsung berkata dengan gembira, "Ini benar-benar asli! Mas biar aku yang pegang uangnya ya" ucap wanita itu.

Sementara, Alfreda dan rentenir tua itu merasa syok mendengarnya. "Tidak! Aku tidak mau tahu!! Kalian berdua harus jadi istriku!!!" Pekiknya. Wanita paruh baya itu menatap suaminya dengan kesal.

Dia membuat kode, segera dua orang pengawalnya masuk dan menahan tangan majikannya yang hampir saja menyentuh Alfreda.

"Bawa dia pulang. Dasar tua bangka kemaruk! Udah punya tiga istri masih aja cari daun muda" kesalnya.

Conradine terbelalak kaget mendengarnya. Setelah mereka pergi, Alfreda langsung menghampiri putri keduanya itu dan memegang bahunya.

Dia menatap mata Conradine lalu berujar, "Darimana kau dapatkan uang itu?" Tanya Alfreda.

Conradine terdiam sebentar lalu memberika ponsel kakaknya yang masih dia pegang pada Alfreda. "Tadi ada orang yang ngirim. Radine gak tau siapa dia. Tapi karena kita lagi terdesak tadi, jadi Radine pake deh uangnya" ucapnya jujur.

Alfreda membaca pesan singkat yang dikirim oleh Zachira ke nomor ponsel Bellinda. Dia mengerutkan kening melihatnya.

'Apa Ayah dan Ibunya Arnold yang mengirimnya? Tidak mungkin. Mereka bahkan tidak tau keberadaan kami sekarang. Lalu siapa?' Batinnya.

"Radine, kamu harus berhati-hati dengan nomor tak di kenal. Bisa saja mereka orang suruhan Grandpa dan Grandma mu untuk menangkap kita" ucap Alfreda.

Bellinda dan Conradine memang sudah tahu tentang hal ini dan mereka tidak peduli. Asal keluarga mereka masih bisa harmonis.

"Iya bu, Radine tau. Tapi menurut Radine, kayaknya ini bukan orang suruhan Grandpa dan Grandma deh. Soalnya kode nomor ini bukan kode nomor negara Jerman, tapi Amerika Serikat" balas Conradine.

"Tapi tetap saja kita harus berhati-hati, sayang. Kita tak tau apa tujuan orang ini mengirim uang sebanyak itu untuk kita" ucap Alfreda seraya mengusap surai pirang putrinya itu dengan lembut.

"Ya udah deh bu. Yang penting hutang kita sudah lunas semua" ucap Conradine. Alfreda mengangguk dia pun memeluk putrinya itu dengan erat. Conradine membalas pelukan Alfreda tak kalah eratnya.

Dia benar-benar bersyukur karena ada orang yang menolong mereka disaat genting seperti ini.

_________________________________

Gimana? Udah mulai ada keseruan tidak? Kalau tidak, ya sudahlah... Author juga udah berusaha sebisa otak author yang luuaaaarrrrbiasa ini. So... see you next chapter.

Jangan lupa like n komennya..

^^^Jumat, 3 Juni 2022^^^

Episodes
1 Prolog
2 2. Transmigrasi Jiwa
3 3. Bertemu dengan Jiwa Asli Zachira
4 4. Bantuan Tiba-Tiba
5 5. Hari Pertama Kuliah
6 6. Pertengkaran
7 7. Ketahuan
8 8. Pertemuan dengan Idola
9 9. The King of Racing
10 10. Pertandingan
11 11. Russelan's Family
12 12. Penyesalan Hans
13 13. Pindah ke New York
14 14. I'm Coming New York!
15 15. Bertemu Lagi
16 16. Menginap
17 17. Keanehan Paman Joo
18 18. Hari Pertama Bekerja
19 19. Berita
20 20. CEO Muda Clovis's Company
21 21. Demam
22 22. Perawatan
23 23. Mr. Rus
24 24. Telepon dari Orang Asing
25 25. Akhirnya Keluargaku Tahu
26 26. (Request judul dong)
27 27. Kenangan Masa Lalu
28 28. Kecelakaan
29 29. Dia Kekasihku
30 30. Iya, Aku Gila Karenamu
31 31. Halo Gadis Cantik
32 32. Wisuda (Part 1)
33 33. Wisuda (Part 2)
34 34. Aturan Keluarga
35 35. Please, Don't Leave Me!
36 36. Rahasia
37 37. Anakmu?
38 38. (request judul dong)
39 39. Perasaan
40 40. La Verne Kembali
41 41. Pergi
42 42. Where Are You?
43 43. Bertemu dengan Ahn Jeong
44 44. Terpuruk
45 45. Mewarnai Rambut
46 46. Spesial Chapter (Earlena Side)
47 47.Tidak Pernah Mencintainya
48 48. Suami Sah?
49 49. Perjodohan
50 50. Kejutan
51 51. Tiga Saja Sudah Cukup
52 52. Penjelasan Tentang Masa Lalu
53 53. Pergi dan Kembali
54 54. Pewaris Tunggal?
55 55. Jun datang
56 56. Three Little Russelan Twins
57 57. Ending
58 58. Epilog
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Prolog
2
2. Transmigrasi Jiwa
3
3. Bertemu dengan Jiwa Asli Zachira
4
4. Bantuan Tiba-Tiba
5
5. Hari Pertama Kuliah
6
6. Pertengkaran
7
7. Ketahuan
8
8. Pertemuan dengan Idola
9
9. The King of Racing
10
10. Pertandingan
11
11. Russelan's Family
12
12. Penyesalan Hans
13
13. Pindah ke New York
14
14. I'm Coming New York!
15
15. Bertemu Lagi
16
16. Menginap
17
17. Keanehan Paman Joo
18
18. Hari Pertama Bekerja
19
19. Berita
20
20. CEO Muda Clovis's Company
21
21. Demam
22
22. Perawatan
23
23. Mr. Rus
24
24. Telepon dari Orang Asing
25
25. Akhirnya Keluargaku Tahu
26
26. (Request judul dong)
27
27. Kenangan Masa Lalu
28
28. Kecelakaan
29
29. Dia Kekasihku
30
30. Iya, Aku Gila Karenamu
31
31. Halo Gadis Cantik
32
32. Wisuda (Part 1)
33
33. Wisuda (Part 2)
34
34. Aturan Keluarga
35
35. Please, Don't Leave Me!
36
36. Rahasia
37
37. Anakmu?
38
38. (request judul dong)
39
39. Perasaan
40
40. La Verne Kembali
41
41. Pergi
42
42. Where Are You?
43
43. Bertemu dengan Ahn Jeong
44
44. Terpuruk
45
45. Mewarnai Rambut
46
46. Spesial Chapter (Earlena Side)
47
47.Tidak Pernah Mencintainya
48
48. Suami Sah?
49
49. Perjodohan
50
50. Kejutan
51
51. Tiga Saja Sudah Cukup
52
52. Penjelasan Tentang Masa Lalu
53
53. Pergi dan Kembali
54
54. Pewaris Tunggal?
55
55. Jun datang
56
56. Three Little Russelan Twins
57
57. Ending
58
58. Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!