..."Aku tidak bisa berjanji untuk membalasnya dengan cara mengerikan. Tapi aku berjanji akan membuatnya menyesal dengan caraku sendiri"...
...-Bellinda-...
...Happy Reading...
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
Sekarang, Kakek Deon, Zachira, Earlena dan Aliesha sudah tiba di mansion megah milik keluarga Clovis. Zachira ternganga melihat mansion itu. 'Gila! Rumahnya gede banget' batin gadis itu. Jujur saja, dia tak pernah melihat bangunan semegah ini. Di dunia nyata. Kalau di media sosial tentu dia sering melihatnya. Kakek Deon dan Earlena terkekeh melihatnya, sementara Aliesha menatapnya aneh.
'Ada yang salah disini' batinnya. "Ayo" ucap Kakek Deon. Mereka pun memasuki mansion mewah itu. Lagi-lagi Zachira ternganga melihat ruangan yang begitu mewah. "Yak! Tutup mulutmu! Kalau lalat masuk kau bisa mati" ucap Aliesha membuat gadis itu kesal. Aliesha terkekeh lalu berujar, "Aku hanya bercanda. Jangan dianggap serius" ucapnya.
Zachira memalingkan wajahnya. Kakek Deon menggeleng melihat itu. "Sudah, lebih baik kau segera ke kamarmu, Zachira kau masih perlu banyak istrahat" ucap Kakek Deon. Zachira mengangguk dan melangkah menuju kamarnya. Tapi dia berhenti dan berbalik lalu berkata, "Kakek, dimana letak kamarku?" Tanyanya dengan wajah polos.
Kakek Deon, Earlena dan Aliesha tergelak. "Hahaha... tadinya Kakek berpikir kau sudah ingat. Ternyata hanya asal melangkah" ucap Kakek Deon. "Earlena, Aliesha, antar Zachira ke kamarnya" titah Kakek Deon dan langsung diangguki kedua gadis itu. "Oh ya, Kakek apa boleh kami ingin menginap disini sampai beberapa hari ke depan?" Ucap Earlena meminta izin.
"Memangnya orangtua kalian kemana?" Tanya Kakek Deon. "Ayah dan Ibu ada urusan di NY. Kalau Aliesha, dia hanya ikut-ikutan saja" ucap Earlena. Kakek Deon mengangguk. "Tentu saja boleh. Bahkan tanpa izin dari Kakek pun kalian akan menginap di sini" ucap Kakek Deon membuat keduanya tertawa malu.
Kakek Deon menggeleng. "Kalian tidur di kamar yang biasanya. Kakek ke kamar dulu" ujar Kakek Deon lalu meninggalkan mereka. Ketiga gadis itu pun pergi menuju kamar Zachira. Ketika mereka tiba, Zachira lagi-lagi ternganga. "Apa kau akan terus menganga di sana?" Ucap Earlena.
Zachira segera tersadar dan masuk. "I-ini kamarku?" Tanya Zachira tergagap. Kedua gadis itu mengangguk. "Sudahlah, sekarang kau istrahat. Nanti saat makan malam tiba, kami akan membangunkanmu" ucap Earlena lalu keluar dari kamar itu dan diikuti oleh Aliesha.
Saat mereka sudah pergi, Zachira mengunci pintu lalu melompat ke atas kasur queen size di kamar itu. "AAAAAAAAHHHHH!!! JIWA MATREALISKU MERONTA-RONTA NGELIAT INI SEMUAA!!!" pekiknya untuk memuaskan sesuatu yang ditahannya sedari tadi.
Dia berbaring di atas kasurnya lalu berguling-guling sambil tertawa. "Gila! Ini bener-bener gila. Aku gak pernah nyangka kalo aku bakal jadi orang kaya. Yah... meski pun harus jadi orang lain. TAPI POKOKNYA SENENG BANGEEEETTT!!!" pekiknya.
Tiba-tiba dia terdiam saat mencium sesuatu. "Tapi kok kayak ada yang aneh ya?" Gumamnya lalu mengendus sekitarnya. "Gak ada. Bau apa tadi itu? Kayaknya gak asing deh" ujarnya lagi. Dia teringat sesuatu. Sepertinya itu adalah aroma parfum yang biasa dikenakan Zachira di kamarnya. "Heuumm.. ini bagus, tidak terlalu menyengat" gumamnya.
Gadis itu memutuskan untuk berbaring sebentar sebelum dia mandi. Tak lama, dia menyelesaikan mandinya. "Eh, baju-bajunya dimana?" Ujarnya. Dia masuk ke ruangan yang berada di sebelah kamar mandi yang ternyata adalah walk in closet. "Ah, ini toh yang namanya walk in closet. Hm, emang kayak yang di novel-novel sih. Eh busyeeet, bajunya kurang bahan semua. Kagak ada yang bener bajunya. Katanya holkay, tapi baju kurang bahan semua" gerutu Zachira saat melihat koleksi pakaian yang ada di sana.
Untung ada sepasang baju yang tertutup. Sebuah sweeter putih dan celana training hitam. "Haah... bener-bener. Apa sih di otaknya si Zachira pas beli baju? Bikin susah aja."
Dia duduk di depan meja rias dan menatap bingung semua alat make up yang ada disana. "Ini semua apaan dah?" Ucapnya. Dia memang tidak tahu-menahu pasal alat rias wajah.
Yang dia tahu hanya lip balm dan bedak bayi. Selebihnya dia benar-benar tidak tahu. Akhirnya, dia hanya menggunakan lip balm saja karena tidak ada bedak bayi. Setelah itu, dia pun tidur karena begitu lelah mengagumi kemewahan yang ada di depan matanya kini.
...>>\=\=\=\=\=<<...
Saat ini Bellinda berada di sebuah taman yang sangat indah. Dia begitu menikmati pemandangan ini. Tiba-tiba, sebuah tangan menepuk pundaknya membuatnya sangat kaget. "Eh setan dimakan buaya" latahnya. Dia berbalik dan melihat gadis cantik dengan rambut sepinggang tersenyum padanya.
"Apa kau Bellinda?" Tanya gadis itu. Bellinda mengerutkan kening lalu mengangguk. "Yeah, kenapa?" Tanya Bellinda. Gadis itu hanya tersenyum lalu duduk disamping Bellinda. "Kau... siapa?" Tanya Bellinda. "Aku Zachira Clovis. Pemilik asli tubuh yang kau tempati saat ini" jawab gadis yang ternyata Zachira asli.
"Oh. Ada apa menemuiku?" Tanya Bellinda. "Aku ingin meminta tolong padamu. Apa kau mau menolongku?" Ucap Zachira dengan nada berharap. Bellinda mengangguk seraya berkata, "Tentu, aku akan menolongmu sebisaku. Apa yang perlu ku tolong?" Tanya Bellinda.
"Tolong balaskan rasa sakit hatiku padanya" ucapnya. Bellinda mengerutkan kening tidak mengerti. "Siapa?" Tanyanya lagi. "Seorang pria bernama Hans Wildan" ucapnya sendu.
"Apa dia membuatmu patah hati? Atau dia mempermalukanmu di hadapan umum?" Tebak Bellinda. Zachira menatapnya kaget. "Ka-kau tahu darimana?" Tanyanya kaget. Bellinda mendengus. "Tentu saja dari penampilanmu. Penampilanmu sangat memalukan. Pakaian terbuka, make up tebal. Dan aku yakin kau pasti selalu mengejar-ngejar pria itu. Hingga pada akhirnya, dia menolakmu mentah-mentah dan mempermalukanmu" ucap Bellinda blak-blakan.
'Aku mah udah sering baca novel begituan' batinnya. Zachira menunduk mendengar itu. Menyadari ucapannya yang terlalu pedas, Bellinda langsung merasa bersalah. "M-maafkan aku. A-aku tidak bermaksud-" ucapannya langsung dipotong oleh Zachira. "Kau tidak salah. Semua yang kau katakan itu benar adanya. Aku lah yang terlalu bodoh. Seharusnya aku tidak usah mengejar-ngejarnya. Membuatku terlihat seperti wanita murahan" ucapnya menyesal.
Bellinda menatapnya sedih. Zachira menghela nafas lalu berujar, "Maka dari itu aku meminta bantuanmu. Tolong ubah citra diri ku yang sangat buruk dimata banyak orang. Dan tolong balaskan dendamku terhadap Hans dan gadisnya yang menjijikkan itu" ucap Zachira sambil berlutut di hadapan Bellinda.
Bellinda sangat terkejut melihatnya. "Apa yang kau lakukan?!" Sentak Bellinda. Bellinda menarik tangan gadis itu dan menyuruhnya duduk di tempatnya semula. Bellinda menghela nafas panjang. "Aku tidak bisa berjanji untuk membalaskan dendammu dengan cara mengerikan. Tapi aku berjanji akan membuatnya menyesal dengan caraku sendiri" ucap Bellinda tanpa ragu.
"Baiklah, terimakasih karena sudah mau menolongku" ucap Zachira bahagia dan memeluk Bellinda dengan erat. Bellinda juga membalas pelukannya tak kalah erat. "Sama-sama. Tapi aku masih punya pertanyaan" ucap Bellinda seraya melepas pelukannya.
"Apa?" Tanya Zachira penasaran. "Apa setelah aku menyelesaikan tugasku, aku bisa kembali bersama keluargaku?" Tanya Bellinda. "Iya. Kau disini hanya untuk menjalankan tugasmu. Setelah itu kau akan kembali bersama keluargamu" ucap Zachira.
"Berapa lama waktu yang diberikan untukku?" Tanya Bellinda. "Itu sesuai dengan berapa lama waktu yang kau gunakan" ucap Zachira. Bellinda mengangguk paham.
"Baiklah, sudah waktunya kau kembali. Sekarang tutup matamu." Bellinda menurut, dia menutup matanya. Tak lama, dia merasa tubuhnya ditarik oleh sesuatu dan dihempaskan.
Bellinda atau yang sekarang Zachira membuka matanya dan melihat langit-langit kamar. Dia duduk dan bersandar. "Hans Wildan dan gadisnya" gumamnya.
'Tok tok tok
Zachira menoleh ke pintu kamar. "Zachira apa kau sudah bangun? Kalau kau sudah bangun cepat turun, kita akan makan malam" Tanya Earlena sedikit berteriak. "Ya aku sudah bangun. Sebentar lagi aku turun ke bawah" sahut Zachira. Setelah suara langkah kaki Earlena menjauh, Zachira turun dari ranjangnya.
Dia ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Dia menatap cermin yang ada dihadapannya seraya berujar, "Tenang aja Zachira, bule cantik ini bakal bikin si b*st*rd itu menyesal. Kamu bisa ngandalin bule cantik ini" ujarnya sambil tersenyum manis. Dia pun turun ke bawah menyusul yang lainnya untuk makan malam.
...\>\>\=\=\=\=\=<<...
Sekarang, Kakek Deon, Zachira, Earlena, dan Aliesha sedang berada di ruang keluarga. Kakek Deon menyerahkan selembar kertas pada Zachira. Zachira menatap kertas itu sebentar lalu mengambilnya. "Apa ini Kakek?" Tanya Zachira bingung. Kakek Deon tersenyum lalu berucap, "Itu adalah peraturan yang harus kau taati. Bacalah."
Zachira membaca judul yang dicetak tebal dan besar. 'Peraturan di Mansion Keluarga Clovis' begitulah isinya.
PERTAMA,
BANGUN TEPAT WAKTU. SARAPAN PUKUL 06.30, MAKAN SIANG PUKUL 12. 30, DAN MAKAN MALAM PUKUL 19.00. SETIAP ORANG WAJIB BERADA DI MEJA MAKAN PALING LAMBAT LIMA MENIT SEBELUM WAKTU MAKAN DIMULAI
KEDUA,
BATAS WAKTU KELUAR RUMAH ADALAH PUKUL 06.00 SAMPAI PUKUL 20.00.
KETIGA,
JIKA INGIN KELUAR RUMAH DI LUAR BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN, MINTA IZIN PADA TUAN BESAR CLOVIS.
KEEMPAT,
TIDAK BOLEH MEMBAWA SEORANG PRIA ASING KE DALAM MANSION TANPA IZIN TUAN BESAR CLOVIS. BAIK KENALAN MAUPUN ORANG ASING.
KELIMA,
JIKA ADA PERATURAN YANG DILANGGAR, MAKA SEMUA FASILITAS YANG DIGUNAKAN AKAN DISITA SELAMA SATU MINGGU. BAIK ITU KARTU KREDIT, MOBIL, PONSEL, DLL.
'Ini mah peraturan buat aku doang' batin Zachira. "Bagaimana?" Tanya Kakek Deon. Zachira menatap Kakek Deon agak lama lalu mengangguk seraya berujar, "Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menaati peraturannya, Kek" ucapnya dengan senyum manis. Kakek Deon mengangguk puas. Lalu dia menatap kedua sahabat Zachira dan berkata, "Peraturan itu juga berlaku untuk kalian berdua jika menginap di sini" ucap Kakek Deon.
Kedua gadis itu mengangguk. Mereka sudah tau apa isi peraturan itu. Karena sebelum Zachira mengalami amnesia (menurut pikiran mereka), Kakek Deon juga pernah memberi peraturan itu karena Zachira semakin tidak disiplin.
"Baiklah, kalian boleh beristrahat. Kalau ada perlu sesuatu, panggil maid yang bertugas. Kalau tidak, panggil Kakek. Kakek ada di ruang kerja" ucap Kakek Deon lalu bangkit berdiri dan meninggalkan mereka. "Ayo, kita tidur sekarang. Aku sudah sangat mengantuk" ucap Aliesha. Zachira dan Earlena mengangguk. Mereka pun masuk ke kamar masing-masing.
_________________________________
YUHUUU!!! AUTHOR COMEBACK!!! Ada yang rindu gak? Ohoho... pastinya tidak. Thor cuma pengen ngasi tau, soal kata-kata dicetak miring itu cuma kata-kata yang ditulis dalam bahasa asing sama buat bedain suara batinan.
Dan tambahan:
Lee Hyun Won as Hans Wildan.
Oke cukup sekian. See you next chapter.
Jangan lupa like n komennya.
^^^Kamis, 2 Juni 2022^^^
.,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Wanda Wanda i
masih mencerna
2023-03-03
0