MONOCHROME : Choice Of Destiny's
"Kenapa di dalam film raja iblis selalu di kalahkan oleh pahlawan? padahal raja iblis itu kuat dan keren tapi kenapa di akhir selalu mati dengan menyedihkan."
terlihat seorang anak berumur 6-7 tahun sedang duduk di depan televisi sambil menonton kartun.
"itu karena raja iblis adalah sosok yang jahat dan suka menculik anak anak yang suka begadang."
sang anak berbalik dan melihat seorang wanita yang baru masuk dari pintu dapur sambil membawa segelas susu.
"ibu, raja iblis pasti punya keluarga juga dan pasti akan sedih saat raja iblis dikalahkan." kata anak kecil sambil menundukkan kepalanya dengan sedih.
"fufu ibu juga kurang tau soal itu nak soalnya ibu belum pernah mengalaminya secara langsung. " sang ibu sambil duduk di depan anaknya.
"ibu harap ryu akan menjadi pahlawan yang baik kepada semua orang termasuk raja iblis dan berteman dengannya."
sang ibu sambil perlahan lahan memegang pipi anaknya lalu mengangkatnya ke atas sampai mata sang anak menatap langsung ke matanya sendiri.
"suatu hari nanti aku akan menjadi pahlawan!" sang anak menganggukkan kepalanya seperti membulatkan tekad.
"anak baik, ayo susunya diminum di kamar saja biar ibu bacakan cerita. "
sang ibu perlahan-lahan berdiri dan mengulurkan tangannya kepada sang anak kemudian mereka masuk ke kamar dan cerita ini berakhir.
.
.
.
kenapa ingatan itu muncul sekarang?
aku adalah Takeda Ryutaro 18 tahun seorang siswa kelas menengah biasa, yang membedakan ku dengan siswa lain hanyalah rambut ku yang berwarna putih sejak lahir sama seperti rambut ibuku.
karena tidak mau di anggap aneh aku mengatakan kepada teman teman ku kalau aku sengaja mewarnainya karena itu aku sering di anggap sebagai anak nakal di sekolah.
aku berjalan di Koridor menuju kelas, sudah hal biasa bagiku menjadi pusat perhatian.
bukan karena rambut ku tapi karena aku tampan, ya aku cukup percaya diri dengan ketampanan ku sendiri. bahkan aku sendiri selalu kagum setiap bercermin karena melihat ketampanan yang rasanya berasal dari dunia lain.
.
.
.
"Baiklah nak-anak buka halaman 276 dan baca dengan seksama"
jadi pahlawan yah.......
"takeda-kun! perhatikan ketika bapak menjelaskan, kamu sedang memikirkan apa bapak tidak peduli tapi setidaknya jangan melamun di tengah pelajaran"
aku kembali sadar ketika mendengar bapak berteriak.
sial! tidak biasanya aku memikirkan sesuatu sampai seperti ini.
"maaf pak, tadi saya kepikiran sesuatu."
"bagus, kalau begitu mari kita lanjutkan pelajarannya. "
aku kembali menatap keluar jendela melihat siswa berlarian di lapangan.
.
.
.
"takeda kami mau ke tempat karaoke bersama dengan siswa dari sekolah lain apa kamu mau mau ikut?"
"hahaha maaf aku ada pekerjaan di rumah yang harus ku selesaikan jadi mungkin lain kali."
"tck, yah sayang sekali"
mereka melewatiku dan berjalan menjauh.
bisik~ bisik~ "muka tampan tapi gak gaul. "
aku bisa mendengar kalian, yah tapi benar juga sih.
"hari ini pulang jalan kaki aja deh."
aku biasanya pulang naik bus tapi tidak tau kenapa hari ini mau jalan kaki.
hmm~ mmm~ nyanyi
aku berjalan sambil mendengarkan musik tapi langkah ku langsung berhenti karena merasakan sesuatu yang halus menyentuh kaki ku.
ternyata di depan ku ada kucing kecil yang lucu meskipun terlihat sedikit kurus.
ku cari di tas dan mengeluarkan cemilan lalu kuberikan ke kucing itu.
"kamu harus makan yang banyak supaya bisa tumbuh dewasa" kataku sambil mengelus bulu kucing itu.
meong~ meong~
seketika aku merinding soalnya kucing di depanku masih sibuk makan tapi aku mendengar suara kucing.
muncul 1, 2, 3, 4, dan 5 dan seketika aku di penuhi kucing.
"hei ini bukan pembagian bansos!" karena tidak tahan ujung ujungnya semua cemilan milikku ku berikan semua.
mungkin ini yang dirasakan pahlawan ketika membantu orang lain?
dan selanjutnya masalah terus muncul mulai dari menolong nenek menyebrang jalan sampai tidak sengaja terlibat dengan kasus perampokan bank.
.
.
.
"aku pulang... hari ini sangat melelahkan"
"hari ini kamu pulang lebih lambat dari biasanya, apa terjadi sesuatu?" ibu turun dari tangga sambil membawa handuk.
"fufu anak ibu sangat berantakan, sebaiknya kamu mandi dulu lalu ceriakan apa yang terjadi"
"Terima kasih bu" aku mengambil handuk kemudian berjalan pergi ke kamar mandi.
kalian munkin tidak percaya tapi dari segi penampilan aku dan ibuku terlihat seumuran, dia bahkan hampir tidak berubah sejak 12 tahun ini.
kalau berdasarkan cerita novel aku pasti akan jatuh cinta kepada ibuku sendiri dan berusaha menikahinya, tapi aku tidak memiliki fikiran seperti itu toh bagaimanapun dia tetap ibu kandung ku.
setelah mandi aku menuju ruang keluarga dan melihat ibu sedang menyiapkan minuman hangat dan cemilan di meja.
"sini, ibu tidak sabar ingin mendengar ceritamu"
setelah duduk berhadapan ibuku mulai berbicara
"jadi? apa yang membuat putraku murung seperti ini?"
sepertinya benar kalau seorang ibu bisa mengetahui keadaan anaknya dalam sekali lihat.
"apa ibu ingat apa yang ku katakan 12 tahun yang lalu tentang aku ingin menjadi pahlawan?"
pov ibu
"fufu tentu ibu ingat dengan sangat jelas saat kamu sangat bersemangat ingin menjadi pahlawan, kenapa dengan itu? "
sepertinya aku sudah bisa menebak kemana cerita ini akan berjalan, semoga saja kekhawatiran ku ini tidak terjadi.
"mmm hari ini aku selalu memikirkan tentang cerita 12 tahun yang lalu saat aku bermimpi menjadi pahlawan, padahal aku tidak pernah menganggapnya serius waktu itu"
"bahkan hari ini ada banyak sekali masalah yang terjadi di dekat ku sampai aku meragukan apakah ini kebetulan atau memang direncanakan"
huhhh sepertinya aku harus bersiap siap untuk kemungkinan terburuk
"hmm~? jadi apakah kamu merasakan sesuatu yang berubah dari dirimu hari ini?"
pov ryutaro
ini perasaan ku saja atau untuk sesaat ekspresi ibu jadi menyeramkan.. ah pasti perasaan ku saja.
"hari ini aku merasa selalu ingin menolong orang yang kesusahan padahal biasanya aku tidak begitu peduli, mungkin karena aku mengingat kejadian 12 tahun lalu."
'tck rebecca sialan itu berani beraninya dia mengganggu putra ku'
"ibu?" aku tidak mendengar dengan jelas apa yang dia katakan karena suaranya begitu kecil tapi terlihat seperti mengutuk sesorang
"ahhh maaf, yang ingin ibu katakan kepadamu itu kamu boleh menjadi pahlawan tapi ingat untuk selalu mengutamakan nyawa mu sendiri di atas segalanya, pahlawan yang berkorban demi orang asing itu tidaklah keren akan lebih keren kalau kamu berkorban demi orang yang kamu cintai, fufu~"
kenapa dia terlihat sangat senang? yah sudahlah
"kamu mending istirahat, kamu pasti kecapean setelah melakukan semua itu"
tanpa ku sadari ternyata itu adalah hari terakhir aku berada di dunia ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
ALSYTA
awokwokaowkaoek bansos
2022-05-26
0
🌹❁᯽Zinl.Sael᯽❁🌹
Menyesatkan 🐦
2022-05-24
1
🌹❁᯽Zinl.Sael᯽❁🌹
Jujur banget gw gagal fokus sama perkataan si ibu wk 😂
2022-05-24
1