NovelToon NovelToon

MONOCHROME : Choice Of Destiny's

Bab 1 awal dari segalanya

"Kenapa di dalam film raja iblis selalu di kalahkan oleh pahlawan? padahal raja iblis itu kuat dan keren tapi kenapa di akhir selalu mati dengan menyedihkan."

terlihat seorang anak berumur 6-7 tahun sedang duduk di depan televisi sambil menonton kartun.

"itu karena raja iblis adalah sosok yang jahat dan suka menculik anak anak yang suka begadang."

sang anak berbalik dan melihat seorang wanita yang baru masuk dari pintu dapur sambil membawa segelas susu.

"ibu, raja iblis pasti punya keluarga juga dan pasti akan sedih saat raja iblis dikalahkan." kata anak kecil sambil menundukkan kepalanya dengan sedih.

"fufu ibu juga kurang tau soal itu nak soalnya ibu belum pernah mengalaminya secara langsung. " sang ibu sambil duduk di depan anaknya.

"ibu harap ryu akan menjadi pahlawan yang baik kepada semua orang termasuk raja iblis dan berteman dengannya."

sang ibu sambil perlahan lahan memegang pipi anaknya lalu mengangkatnya ke atas sampai mata sang anak menatap langsung ke matanya sendiri.

"suatu hari nanti aku akan menjadi pahlawan!" sang anak menganggukkan kepalanya seperti membulatkan tekad.

"anak baik, ayo susunya diminum di kamar saja biar ibu bacakan cerita. "

sang ibu perlahan-lahan berdiri dan mengulurkan tangannya kepada sang anak kemudian mereka masuk ke kamar dan cerita ini berakhir.

.

.

.

kenapa ingatan itu muncul sekarang?

aku adalah Takeda Ryutaro 18 tahun seorang siswa kelas menengah biasa, yang membedakan ku dengan siswa lain hanyalah rambut ku yang berwarna putih sejak lahir sama seperti rambut ibuku.

karena tidak mau di anggap aneh aku mengatakan kepada teman teman ku kalau aku sengaja mewarnainya karena itu aku sering di anggap sebagai anak nakal di sekolah.

aku berjalan di Koridor menuju kelas, sudah hal biasa bagiku menjadi pusat perhatian.

bukan karena rambut ku tapi karena aku tampan, ya aku cukup percaya diri dengan ketampanan ku sendiri. bahkan aku sendiri selalu kagum setiap bercermin karena melihat ketampanan yang rasanya berasal dari dunia lain.

.

.

.

"Baiklah nak-anak buka halaman 276 dan baca dengan seksama"

jadi pahlawan yah.......

"takeda-kun! perhatikan ketika bapak menjelaskan, kamu sedang memikirkan apa bapak tidak peduli tapi setidaknya jangan melamun di tengah pelajaran"

aku kembali sadar ketika mendengar bapak berteriak.

sial! tidak biasanya aku memikirkan sesuatu sampai seperti ini.

"maaf pak, tadi saya kepikiran sesuatu."

"bagus, kalau begitu mari kita lanjutkan pelajarannya. "

aku kembali menatap keluar jendela melihat siswa berlarian di lapangan.

.

.

.

"takeda kami mau ke tempat karaoke bersama dengan siswa dari sekolah lain apa kamu mau mau ikut?"

"hahaha maaf aku ada pekerjaan di rumah yang harus ku selesaikan jadi mungkin lain kali."

"tck, yah sayang sekali"

mereka melewatiku dan berjalan menjauh.

bisik~ bisik~ "muka tampan tapi gak gaul. "

aku bisa mendengar kalian, yah tapi benar juga sih.

"hari ini pulang jalan kaki aja deh."

aku biasanya pulang naik bus tapi tidak tau kenapa hari ini mau jalan kaki.

hmm~ mmm~ nyanyi

aku berjalan sambil mendengarkan musik tapi langkah ku langsung berhenti karena merasakan sesuatu yang halus menyentuh kaki ku.

ternyata di depan ku ada kucing kecil yang lucu meskipun terlihat sedikit kurus.

ku cari di tas dan mengeluarkan cemilan lalu kuberikan ke kucing itu.

"kamu harus makan yang banyak supaya bisa tumbuh dewasa" kataku sambil mengelus bulu kucing itu.

meong~ meong~

seketika aku merinding soalnya kucing di depanku masih sibuk makan tapi aku mendengar suara kucing.

muncul 1, 2, 3, 4, dan 5 dan seketika aku di penuhi kucing.

"hei ini bukan pembagian bansos!" karena tidak tahan ujung ujungnya semua cemilan milikku ku berikan semua.

mungkin ini yang dirasakan pahlawan ketika membantu orang lain?

dan selanjutnya masalah terus muncul mulai dari menolong nenek menyebrang jalan sampai tidak sengaja terlibat dengan kasus perampokan bank.

.

.

.

"aku pulang... hari ini sangat melelahkan"

"hari ini kamu pulang lebih lambat dari biasanya, apa terjadi sesuatu?" ibu turun dari tangga sambil membawa handuk.

"fufu anak ibu sangat berantakan, sebaiknya kamu mandi dulu lalu ceriakan apa yang terjadi"

"Terima kasih bu" aku mengambil handuk kemudian berjalan pergi ke kamar mandi.

kalian munkin tidak percaya tapi dari segi penampilan aku dan ibuku terlihat seumuran, dia bahkan hampir tidak berubah sejak 12 tahun ini.

kalau berdasarkan cerita novel aku pasti akan jatuh cinta kepada ibuku sendiri dan berusaha menikahinya, tapi aku tidak memiliki fikiran seperti itu toh bagaimanapun dia tetap ibu kandung ku.

setelah mandi aku menuju ruang keluarga dan melihat ibu sedang menyiapkan minuman hangat dan cemilan di meja.

"sini, ibu tidak sabar ingin mendengar ceritamu"

setelah duduk berhadapan ibuku mulai berbicara

"jadi? apa yang membuat putraku murung seperti ini?"

sepertinya benar kalau seorang ibu bisa mengetahui keadaan anaknya dalam sekali lihat.

"apa ibu ingat apa yang ku katakan 12 tahun yang lalu tentang aku ingin menjadi pahlawan?"

pov ibu

"fufu tentu ibu ingat dengan sangat jelas saat kamu sangat bersemangat ingin menjadi pahlawan, kenapa dengan itu? "

sepertinya aku sudah bisa menebak kemana cerita ini akan berjalan, semoga saja kekhawatiran ku ini tidak terjadi.

"mmm hari ini aku selalu memikirkan tentang cerita 12 tahun yang lalu saat aku bermimpi menjadi pahlawan, padahal aku tidak pernah menganggapnya serius waktu itu"

"bahkan hari ini ada banyak sekali masalah yang terjadi di dekat ku sampai aku meragukan apakah ini kebetulan atau memang direncanakan"

huhhh sepertinya aku harus bersiap siap untuk kemungkinan terburuk

"hmm~? jadi apakah kamu merasakan sesuatu yang berubah dari dirimu hari ini?"

pov ryutaro

ini perasaan ku saja atau untuk sesaat ekspresi ibu jadi menyeramkan.. ah pasti perasaan ku saja.

"hari ini aku merasa selalu ingin menolong orang yang kesusahan padahal biasanya aku tidak begitu peduli, mungkin karena aku mengingat kejadian 12 tahun lalu."

'tck rebecca sialan itu berani beraninya dia mengganggu putra ku'

"ibu?" aku tidak mendengar dengan jelas apa yang dia katakan karena suaranya begitu kecil tapi terlihat seperti mengutuk sesorang

"ahhh maaf, yang ingin ibu katakan kepadamu itu kamu boleh menjadi pahlawan tapi ingat untuk selalu mengutamakan nyawa mu sendiri di atas segalanya, pahlawan yang berkorban demi orang asing itu tidaklah keren akan lebih keren kalau kamu berkorban demi orang yang kamu cintai, fufu~"

kenapa dia terlihat sangat senang? yah sudahlah

"kamu mending istirahat, kamu pasti kecapean setelah melakukan semua itu"

tanpa ku sadari ternyata itu adalah hari terakhir aku berada di dunia ini.

Bab 2 menjadi pahlawan

putih.... semuanya putih...

"apa yang sedang terjadi? bagaimana bisa aku berada di tempat seperti ini? kalau tidak salah tadi aku sedang berbicara dengan ibu kemudian.... tidur. "

"ohhhh!! semuanya jadi masuk akal, karena kecapean aku jadi bermimpi, fiuhh jadi tenang setelah mengetahui ini. sekarang aku hanya perlu berbaring, menurut mata, dan menunggu ibu membangunkan ku"

1 menit...... 10 menit ..... 1 jam..... 3 jam.....

tiba tiba ada satu kemungkinan yang terlintas di fikiran ku.

"jangan bilang ini kejadian mainstream dimana seseorang akan di tawari untuk pergi ke dunia lain, tidak tidak tidak itu tidak mungkin aku tidak mungkin meninggal hanya karena tidur. "

"pasti ada penjelasan yang masuk akal tentang hal ini, hmm pasti ada.... tapi apa!? aku sama sekali tidak paham dengan situasi ini!!"

klak klak klak suara langkah kaki bergema di ruang putih ini, aku berbalik untuk memastikan dan menemukan diriku menutup mata.

tidak, aku di paksa untuk menutup mata karena dari depan muncul cahaya yang sangat terang bahkan terasa seperti cahaya itu sendiri.

"tolong senternya di matikan! aku tidak bisa melihat apa apa. "

tiba tiba aku merasa bahwa gravitasi hilang karena tubuhku melayang, bukan itu tubuhku terlempar!!

tubuhku menghantam lantai dengan boomm! dan dilanjutkan dengan berguling bebeberapa putaran sebelum berhenti.

"sial!! aku belum mau mati!"

"berhentilah bersikap seperti itu ku tau kalau kamu tidak merasakan sakit. "

setelah dipikir pikir lagi aku tidak merasakan apa apa, aku melihat ke atas dan melihat wanita? aku tidak bisa melihatnya karena disensor dengan warna putih tapi kalau dari suaranya dia pasti wanita.

click~ saat wanita itu menjentikkan jarinya seketika sebuah meja dengan dus kursi lengkap dengan makanan muncul di atasnya.

"silahkan duduk aku akan menjelaskan sedikit tentang situasimu"

aku duduk di kursi dengan gugup sambil memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi.

"pertama tama kamu sudah mati"

"hah?"

"kamu mati saat tidur"

"tunggu sebentar!! bagaimana bisa aku mati saat tidur!? itu sangat tidak masuk akal!!"

"huhh sepertinya kamu tidak memahami situasinya, baiklah aku adalah sang dewi cahaya Dewi Rebecca aku adalah ibu dari semua dewa di dunia ini"

"maaf tapi itu tidak menjelaskan kenapa aku bisa mati dan apa tujuanmu memanggil ku kesini"

"singkatnya aku memanggil mu kesini, paham?"

paham? matamu itu tidak menjelaskan apa apa!!

aku ingin berteriak seperti itu tapi aku takut di hempaskan seperti tadi jadi lebih baik diam, tungu.. jangan bilang...

"kamu membunuhku?"

"karena tidak mungkin memanggil mu kesini jika jiwa mu masih terikat dengan tubuh fisikmu jadi bisa di bilang seperti itu"

apa apaan itu? baru kali ini aku melihat dewa yang mencabut nyawa orang lain dengan dalih memanggil, yah memang benar sih.

"ini konyol! hidupkan aku kembali! aku ingin kembali ke rumah"

"dengarkan penjelasanku ku sampai selesai dasar rendahan lagian kamu tidak memiliki hak untuk meminta sesuatu dariku"

"sekarang kamu akan di kirim ke dunia lain sebagai pahlawan dan selamatkan dunia dari ancaman raja iblis. sebagai hadiahnya kuberi kamu 1 permintaan dan akan ku kabulkan setelah kamu menyelamatkan dunia"

"kalau begitu aku minta untuk dikembalikan ke bumi setelah ini selesai"

aku akan menyelesaikan ini secepat mungkin agar bisa kembali

"baiklah aku berjanji akan mengembalikanmu ke bumi seperti tidak ada yang terjadi jika kamu berhasil menyelamatkan dunia"

seketika cahaya menutupi seluruh ruangan...

.

.

.

"apanya yang kembali ke bumi sialan!!! ujung ujungnya kau membuangku setelah tujuan mu hampir tercapai"

sudah 4 tahun berlalu sejak aku di panggil ke dunia ini, aku berlatih keras setiap hari agar bisa cepat kembali ke bumi, aku berperang melawan ribuan iblis tanpa keraguan.

tapi apa yang ku dapatkan! di saat kami berhasil memojokan iblis aku menerima wahyu Rebecca dari paus yang menyuruhku untuk membunuh penjaga gunung eternal schnee untuk memberikan pukulan telak bagi ras iblis.

mereka tidak mengatakan monster jenis apa penjaga gunung ini tapi siapa yang menyangka kalau yang menjaga gunung ini salah satu dari 4 dragon lord.

"huff huuff huuf" aku sudah tidak kuat lagi, maaf bu aku tidak bisa pulang ke rumah

[utamakan nyawamu di atas segalanya]

sialan sepertinya aku belum bisa mati di sini, aku harus membalas perbuatan Rebecca sialan itu dan kembali ke rumah.

aku menatap mata naga secara langsung untuk menunjukkan tekad ku, untungnya rekan masih hidup jadi ini belum berakhir.

aku tidak bisa membaca ekpresi naga tapi aku merasa kalau dia sedang tersenyum.

"semuanya bangun!! ini bukan waktunya tidur siang"

seketika rekan rekanku bangkit satu persatu dan mengangkat senjatanya, aku melemparkan potion kepada mereka semua untuk memilihkan luka.

seolah menunggu kami selesai, sang naga mengangkat kepalanya dan.

"roaaaarrrr" seketika muncul badai salju yang dapat menerbangkan kami semua, diikuti dengan longsoran salju.

"semuanya lari!! larilah untuk hidup kalian. "

aku berlari sekuat tenaga berusaha menjauh dari badai salju tapi tidak peduli seberapa keras aku berusaha badai saljunya semakin mendekat.

kesadaran ku menghilang.

.

.

.

.

ruangan putih lagi

*apa dewi brengsek itu memanggil ku lagi?

"menarik*"

terdengar suara wanita tetapi berbeda dari suara dewi Rebecca yang terdengar imut sebaliknya suara ini datar dan dingin.

di depan ku muncul sosok wanita berambut panjang biru ke putihan, mata yang tajam kalau di simpulkan dalam satu kata sepertinya tidak ada yang lebih cocok daripada cantik.

wanita itu menatapku sambil memegang dagunya seolah olah melihat sesuatu yang aneh atau mungkin unik.

"siapa kamu? dan kenapa kamu membawa ku ke tempat ini?"

"sebelum aku menjawab pertanyaan mu bukankah lebih baik kalau kau memperkenalkan diri terlebih dahulu? yah aku sudah tau sih tapi tidak ada salahnya mendengarnya langsung dari mulutmu"

wanita itu menjentikkan jarinya dan muncul meja dan kursi.

setelah kami duduk wanita itu langsung meminum teh seperti menyiratkan kalau minumannya tidak di racuni.

"aku adalah takeda ryutaro, aku di panggil ke dunia ini 4 tahun yang lalu sebagai pahlawan untuk mengalahkan raja iblis"

"aku adalah sang dragon lord elemen ES, salah satu dari 7 dragon lord yang ada di dunia."

"jadi? apa yang membuatmu begitu berani menyerang salah satu dragon lord? seharusnya gereja tau kalau tidak peduli apa yang mereka lakukan mustahil untuk membunuh dragond lord, atau apa karena selama ini kami terlalu lembut sehingga mereka melupakan kejadian waktu itu?"

aku sudah menjadi Pahlawan selama 4 tahun tapi aku sama sekali apa yang dibicarakan naga ini.

"kami di ajari bahwa ada sosok yang disebut dragon lord tapi itu saja bahkan sebelum aku kesini aku sama sekali tidak diberitahu apapun tentang monster jenis apa yang menjaga tempat ini"

aku menceritakannya sambil gemetar karena menahan emosi

kalau seperti ini bukannya sejak aku di panggil mereka memang sudah berniat membuat ku mati di tangan dragon lord!?

"apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

"apalagi yang bisa kulakukan? aku sudah mati?"

"kamu belum mati bodoh! ini berbeda dari yang di lakukan j*lang itu, dia hanya bisa memanggil orang mati karena dia tinggal di ruang terisolasi disebut void, sedangkan sekarang kita berada di dunia yang sama jadi hal itu tidak perlu."

ehh? kalau aku masih hidup maka tidak perlu di tanyakan lagi apa yang akan aku lakukan.

"kamu sekarang berada di domain ku anggap saja sebagai dunia kecil yang aku ciptakan, yah tidak masalah kalau kamu tidak mengerti."

"yang terpenting adalah aku masih hidup, kamu pasti tidak memanggil ku ke sini hanya untuk berkenalan kan? apa alasan mu memanggil ku kesini?"

"aku memiliki beberapa alasan yang pertama adalah karena kamu terlihat menarik, kedua kamu mengingatkan ku kepada seseorang, ketiga aku merasa kalau tujuan kita sama, dan jika dugaan ku benar maka akun akan membantumu."

"aku akan melatih mu di sini sehingga kamu bisa balas dendam kepada gereja"

Bab 3 latihan

"aku akan melatihmu di sini sehingga kamu dapat balas dendam kepada gereja, sejujurnya kekuatanmu saat ini tidak pantas di sebut sebagai pahlawan. aku yakin gereja tidak melatihmu dengan benar dan hanya memberimu pengalaman lewat pembunuh iblis."

maka dari itu latihan ku dimulai bersama dengan dragon lord elemen ES

"yang akan ku ajarkan kepadamu adalah cara untuk mengontrol kekuatan yang ada di dalam dirimu, kamu memiliki kekuatan suci yang besar itu mungkin karena kamu adalah pahlawan tapi yang membuatnya menarik di dalam tubuhmu ada kegelapan yang sedang terkurung karena kamu tidak mengetahui keberadaannya"

"jadi langkah pertama adalah mengenali potensi dirimu sendiri, aku sudah mengamati mu menggunakan mata sihir sejak awal jadi kurang lebih aku sudah tau apa yang harus dilakukan."

aku tidak percaya kalau aku punya kekuatan seperti itu di dalam diriku.

"apa yang harus kulakukan sekarang?"

"bagus, mulai sekarang kamu harus mencoba merasakan keberadaannya, cari di setiap sudut kesadaran mu dan temukan dia."

mengikuti apa yang dia katakan dan mencoba bermeditasi sambil mencari ke dalam kesadaran ku hanya saja di sini terlalu silau sampai aku kesulitan melihat.

"hmm aku akan membantumu sedikit, untuk sementara aku akan menekan kekuatan cahaya mu dengan kekuatan naga ku."

setelah itu cahaya mulai berkurang sehingga memudahkankan ku untuk mencari, setelah mencari beberapa jam aku akhirnya melihat titik hitam di kejauhan tapi setelah mendekat itu terlihat seperti bola kaca dan di dalamnya ada api hitam yang berkobar.

di lihat dari manapun pasti itu adalah kekuatan yang jahat tapi anehnya aku merasa hangat saat mendekatinya seperti.....

tanpa ku sadari air mataku sudah keluar, ku usap tapi tidak peduli seberapa sering aku melakukannya itu terus keluar seperti bendungan yang becah.

aku merasakan sesuatu yang menyentuh kepala ku kepala dan perlahan mengelusnya.

di depan mu muncul sosok wanita cantik berambut putih yang mirip dengan ibuku yang berbeda hanyalan warna matanya yang berwarna merah bukan hitam.

tak bisa menahan diri lagi aku langsung memeluk sosok itu sambil berteriak sekencang kencangnya.

"bu aku sangat merindukan mu, ak- aku ingin pulang"

"fufu~ yosh yosh yosh ibu sangat senang melihat sisi mu yang lucu seperti ini."

setelah tenang aku menatap ibu sekali lagi

"kenapa ibu bisa ada di sini?"

"lebih tepatnya ini hanya kesadaran ibu yang ibu tanam ketika kamu dilahirkan untuk mengawasi dan membantu mu jika terjadi sesuatu yang tidak dinginkan."

"kalau bisa ibu tidak ingin kamu menggunakan kekuatan ini karena jika kamu menggunakannya kamu tidak akan bisa lagi di akui sebagai pahlawan, dan yang terburuk kamu akan di anggap musuh oleh seluruh manusia. setelah mendengar ini apa kamu masih mau menerimanya?"

"ibu sendiri yang bilang kalau menjadi pahlawan yang melindungi orang asing itu tidaklah keren jadi setidaknya aku mau menjadi pahlawan bagi ibu, ayah, dan semua orang yang berharga bagiku."

persetan dengan menjadi pahlawan, aku akan menjadi raja iblis mulai sekarang.

"fufu~ anak baik, baiklah kemari dan terima cinta ibu"

aku mendekat dan ibu mencium keningku, setelah itu aku merasakan kekuatan meledak di dalam diriku yang tadinya di selimuti cahaya sekarang terbelah antara cahaya dan kegelapan.

pov dragon lord

kuak!! uhuk uhuk

darah tumpah dari mulutku dan membuat ku berlutut.

"apa apaan kekuatan itu, hanya dengan gelombangnya bisa menghancurkan kekuatan naga ku dan bahkan membuat ku terluka separah ini!?"

aku lebih yakin kalau anak ini memiliki hubungan dengan orang itu.

pov ryutaro

tubuh ibu perlahan lahan mulai memudar

"tenang saja ini bukan berarti ibu akan mati, kamu hiduplah sesuai keinginan mu ibu akan mengawasi dari sini jadi kamu tidak akan merasa kesepian."

"dan kamu tidak perlu terburu buru untuk kembali ke rumah karena pada akhirnya kita akan bertemu kembali, percayalah. ohh dan juga ibu tidak sabar melihat menantu seperti apa yang akan kamu bawa ketika kita bertemu, aku menantikan nya."

"baiklah sepertinya sudah waktunya, ibu mencintaimu ryu"

dan setelah itu ibu menghilang.

"aku mencintaimu mu juga, baiklah sekarang aku merasa lebih baikan."

aku memutuskan untuk kembali dan menemukan dragon lord duduk sambil menyesap teh nya, saat melihat ku dia meletakan cangkirnya.

"sepertinya kamu berhasil menemukannya, selamat"

"terima kasih atas bantuanmu, sekarang aku merasa lebih kuat"

"aku ingin mengajari mu lebih banyak tapi aku rasa itu tidak perlu, lebih baik kamu belajar di dunia luar sembari membalas dendam."

"ada satu hal yang perlu ku sampaikan saat ini di dunia luar tidak berubah 1 detik pun dan kamu akan tetap terluka parah di luar sana, tapi melihat dari tingkat kekuatanmu serta rekan rekan mu harusnya kalian semua selamat karena aku tidak berniat membunuh kalian."

"meskipun hanya sementara tapi aku sangat senang bisa bertemu dengan mu"

"jangan seperti itu kau bisa memanggilku dengan namaku Gizel, dan ini hadiah terakhir ku"

dragon lord tidak, Gizel memegang dadaku dan menyalurkan mana kedalamnya.

"aku menanamkan kesadaran ku di dalam dirimu, itu bisa membantu ketika kamu bertemu dragon lord lain dan itu agar aku bisa selalu mengawasi mu.

itu akan sangat membantu jika aku bisa berteman dengan dragon lord lain dan pasti akan mengurangi jumlah mahluk yang harus ku hindari.

"itu memang tidak bisa melihat apa yang kamu lihat ataupun mendengar apapun tapi setidaknya itu akan memberitahuku jika kamu dalam bahaya."

"aku tidak tau bagaimana caraku membalas kebaikan mu"

"huhu kalau begitu berjanjilah kalau kamu akan sering mengunjungi ku agar aku dapat mengajarimu beberapa hal, aku juga ingin mendengar cerita mu"

"baiklah aku berjanji"

setelah itu Gizel membuka portal dan aku masuk kesana dan sekali lagi kesadaran ku langsung menghilang.

pov gizel

Di hadapan ku duduk seorang wanita berambut putih dengan mata merah.

seolah olah mata itu dapat melihat segalanya dan yang paling penting tekanan yang dia pancarkan dapat membuat semua mahkluk menunduk tidak terkecuali dragon lord sekalipun.

"ohh giz-chan lama tidak bertemu~ bagaimana kabar mu?"

mendengar suaranya saja sudah membuat ku merinding.

"bagaimana bisa anda ada di sini? saya mendengar anda menghilang 10.000 tahun yang lalu saat perang dengan para dewa berakhir"

aku berusaha mati matian agar tidak mengucapkan sesuatu yang salah dan membuat sosok ini marah.

"ohh itu, kau harusnya tau apa yang akan terjadi jika dunia sudah damai, yang ada hanyalah perebutan kekuasaan dan aku tidak ingin terlihat dengan hal itu"

"tapi apa hubungan anda dengan Ryutaro?"

"fufu~ dia adalah anak yang lucu bukan? dia sangat menggemaskan, aku tidak berniat terlihat dengan dunia ini lagi tapi karena Rebecca itu berani mengganggu putraku yang lucu jadi sebagai ibu yang baik aku tidak bisa duduk diam di rumah sambil menunggunya pulang kan?"

sekarang bahkan lutut ku tidak sanggup lagi menahan berat tubuhku dan terpaksa berlutut. membayangkan monster ini muncul ke dunia ini membuat ku ingin pingsan.

dan siapa orang gila yang bisa membuat monster ini jatuh cinta!?

"fufu~ tidak perlu sebegitunya, lagian aku sudah tidak sekuat dulu karena telah kehilangan sebagian besar kekuatan ku jadi mungkin butuh waktu sebelum aku sampai ke dunia ini."

"dan tolong lupakan nama ku yang dulu karena sekarang aku sudah memiliki nama baru yaitu mayumi, Takeda mayumi"

"baiklah kalau begitu mayumi-sama, apa yang bisa aku lakukan? anda pasti tidak memanggil ku cuma untuk reuni."

"yah aku cuma mau meminta mu mengawasi putraku yang lucu sampai aku tiba, kamu tidak perlu turun tangan secara langsung karena itu akan menghambat perkembangannya kamu hanya perlu mengawasinya dan turun tangan ketika nyawanya benar benar terancam"

"baiklah aku akan melakukannya"

"fufu~ bagus, aku yakin tidak perlu ku jelaskan apa yang akan terjadi jika kamu melanggarnya. baiklah selamat tinggal~"

sosok itu menghilang seperti tidak pernah ada.

"akhhh!! ini membuatku frustasi hanya dengan memikirkannya!! dan kenapa aku yang harus menanggung beban seberat ini!?"

sepertinya sekali lagi dunia akan dilanda kekacauan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!