beberapa saat yang lalu di gereja Rebecca
seorang kakek tua sedang dengan pakaian putih sedang berdoa di depan patung wanita.
beberapa saat kemudian pintu terbuka menunjukkan seorang pendeta yang sedang membawa lembaran kertas dan menunduk kepada orang tua tersebut.
"saya datang melapor kepada paus"
"katakanlah"
paus bahkan tidak melirik ke arah pendeta dan tetap dalam pose berdoa.
"sepertinya sang pahlawan sudah mati di tangan dragon lord, beberapa saat yang lalu terjadi ledakan mana yang sangat besar berasal dari gunung schnee diikuti dengan badai salju yang sangat dahsyat. rasanya tidak mungkin pahlawan sepertinya mampu bertahan dari serangan tersebut apalagi lawannya adalah dragon lord."
paus tersenyum dengan cara yang mengerikan.
"kerja bagus, sebarkan berita ini kepada seluruh umat dan katakan bahwa raja iblis telah membunuh pahlawan."
"dimengerti"
setelah pendeta pergi seluruh ruangan menjadi sunyi.
"kukuku kuahahahah!! apanya yang menyelamatkan dunia!? keberadaan iblis dibutuhkan untuk memperkuat pengaruh gereja keseluruhan dunia, yang perlu kulakukan hanyalah memperlemah ras iblis jadi aku bisa menguasai dunia selamanya."
"pahlawan? mereka hanyalah alat sekali pakai yang bisa di panggil lagi kapanpun aku mau."
.
.
.
"fuahh!"
aku tidak percaya saat aku sadar aku sudah terkubur di dalam salju.
aku perlahan-lahan merangkak naik ke permukaan dan menemukan diriku ada di tempat yang tidak diketahui, atau mungkin tempat yang pernah ku ketahui tapi berubah karena tanahnya terkubur salju.
jika aku tidak diberitau kalau rekan ku masih hidup sekarang aku pasti sudah panik dan mati matian mencari mereka tapi sekarang aku harus mengutamakan keselamatan ku sendiri, aku percaya kepada kalian jadi maafkan aku.
"baiklah, mari cek apa yang tersedia"
potion habis, makanan hilang, senjata ku juga hilang.... yang tersisa cuma 2 buah belati dan sekantong air minum tapi itupun sudah membeku jadi anggap saja tidak ada.
untungnya aku masih memiliki armor yang membantu tubuhku tetap hangat.
aku bisa berburu monster di jalan dengan belati ini tapi aku tidak bisa mengolahnya karena atribut ku cuma cahaya dan kegelapan yang baru ku dapatkan saat latihan.
"huhh sepertinya ini akan menjadi perjalanan yang berat dan menyakitkan, kalau kupikir lagi aku harus berjalan ke arah mana?"
tidak peduli kearah mana aku melihat hanya ada salju dan salju.
"andai saja joey ada di sini, dia pasti bisa langsung tau harus jalan kearah mana untuk sampai ke desa terdekat"
party ku berjumlah 10 orang termasuk diriku sendiri dan salah satunya adalah joey sang pelacak, kami bisa sampai dengan mudah ke sarang dragon lord karena dia yang menunjukan jalannya.
tidak ada gunanya berharap kepada orang yang tidak ada di sini, lebih baik langsung jalan lurus kebawah saja.
dan begitulah aku mulai berjalan menuruni gunung sendirian, aku hanya berjalan lurus sambil berharap beruntung sampai ke suatu desa atau setidaknya keluar dari gunung ini.
1 jam.... 1 hari.... 3 hari..... 1 minggu
sial!! kenapa aku tidak pernah keluar dari gunung dan apa apaan ini!? bahkan tidak ada monster untuk kumakan! padahal dalam perjalanan kesini gunung ini dipenuhi monster mengerikan.
aku hanya bisa mengutuk dalam hati karena tenaga ku sudah habis untuk berjalan dan bahkan tidak bisa berbicara sekarang.
tubuhku perlahan lahan runtuh, bahkan sekarang aku tidak bisa menggerakkan satu jaripun karena membeku
hahaha lucu sekali mati seperti ini
.
.
.
hangat..... ku pikir aku sudah mati
aku perlahan lahan mebuka mata dan menemukan diriku terbaring di kasur yang lusuh.
apakah aku diselamatkan? sial aku tidak bisa bergerak!
tiba tiba pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok gadis remaja berambut putih sepertiku, tidak rambutnya berwarna silver.
dia tidak terlihat berbeda dari manusia hanya saja ada sepasang tanduk kecil di dahinya.
gadis itu terlihat terkejut saat melihatku.
"wahh kamu sudah sadar, bagaimana kondisi tubuhmu?"
aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia bicarakan jadi aku hanya memiringkan kepala ku.
"mungkinkah kamu tidak tau bahasa iblis? ohh baiklah kalau begitu, mm hmm hum!"
"halo~ bagaimana kondisi tubuhmu?"
sekarang dia berbicara dengan bahasa manusia dengan sangat fasih.
"apakah kamu yang menyelamatkanku?"
"baguslah, banyak hal yang ingin aku tanyakan apa tidak masalah?"
"tentu"
"kamu baru bangun jadi tunggu di sini aku akan membawakan mu makanan untuk mengisi perut, kamu pasti sangat lapar"
setelah beberapa menit gadis itu kembali sambil membawa nampan berisi bubur dan segelas air kemudian meletakannya di meja dekat kasur.
karena aku belum bisa bergerak gadis itu membantuku untuk duduk dan itu saja.
aku diam sambil memandang bubur.
"hmm? kamu tidak memakannya? tenang saja itu tidak diracuni kok"
aku tidak bisa bergerak bodoh! sial!
"hahaha maafkan aku tapi sekarang aku tidak bisa bergerak"
gadis itu memerah karena baru menyadarinya
"ahh maafkan aku! aku tidak sadar, baiklah aku akan menyuapi mu untuk sekarang"
gadis itu mengambil bubur dan mulai meniupnya sebelum memasukannya kedalam mulutku.
aku memang terlihat menyedihkan tapi beginilah aku bahkan saat di bumi karena ibuku selalu memperlakukan ku seperti anak kecil, jadi disuapi seperti ini bukan masalah besar bagiku.
setelah makan aku mulai diinterogasi oleh wanita itu dan dihujani pertanyaan.
"ehhh pertama apakah kamu manusia?"
"tentu, kenapa kamu menanyakan itu?"
"ahh tidak seperti itu hanya saja sangat jarang ada manusia yang memiliki aura iblis sepertimu, apakah kamu pernah membuat kontrak dengan iblis?"
"maafkan aku tapi aku sendiri tidak tau darimana kekuatan ini berasal, tapi mungkin saja seperti itu."
"hmm mungkin kamu membuat kontrak dengan mengorbankan ingatan"
gadis itu terlihat memikirkan sesuatu tapi akhirnya menyerah karena mungkin tidak bisa menemukan jawabannya.
"pertanyaan selanjutnya, bisakah kamu menjelaskan bagaimana caramu sampai kesini?"
"ngomong ngomong sekarang kita berada di mana?"
"kita sekarang berada di kota benteng yang berbatasan langsung dengan gunung Eternal schnee, kota Hell Berg."
"harusnya tidak mungkin untuk sampai kesini lewat gunung karena harus melewati sarang dragon lord, tapi anehnya aku menemukanmu terkubur salju saat aku sedang berjalan jalan di gunung."
"ceritanya sangat panjang sampai aku tidak tau harus mulai darimana"
"maafkan aku sepertinya aku membuatmu mengingat kenangan tidak menyenangkan, perkenalkan namaku adalah lucy, aku seorang petualang yang kebetulan mendapat permintaan disekitar sini."
"aku adalah Takeda Ryutaro, aku hanya prajurit biasa yang ditugaskan untuk memburu monster tertentu dan berakhir bertemu dengan dragon lord"
aku tersenyum pahit saat mengingat kejadian menyedihkan itu.
"kamu sangat beruntung bisa selamat setelah melihat dragon lord"
"hahaha aku hanya beruntung terbawa longsoran salju dan ditemukan olehmu. sekali lagi aku sangat berterima kasih karena telah menyelamatkan hidupku."
"wahh Suasananya jadi berat, sebaiknya kamu istirahat dulu lalu kuajak berkeliling setelah sembuh."
waktu berlalu dengan sangat cepat dan tidak terasa sudah 2 minggu aku ada di sini, luka ku juga sudah sembuh total jadi hari ini aku berencana untuk berkeliling bersama lucy.
lucy keluar dari kamar dengan pakaian petualang sambil membawa pedang di pinggangnya, dengan armor platinum melapisi tubuhnya tapi tetap menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah.
"pagi ini aku akan berpatroli di luar benteng sambil menyelidiki sesuatu, bagaimana? mau ikut denganku?"
"ide bagus, aku juga ingin menggerakkan tubuhku sedikit. bisakah aku meminjam pedang? pedangku ikut terbuang saat terseret longsoran salju"
"ini tangkap"
lucy melemparkan pedang kearahku dan kutangkap.
ini pedang cadangan? pedang ini sangat bagus bagi standar manusia
"maaf jika kualitasnya kurang bagus soalnya jarang dipoles"
"tidak, ini pedang yang cukup bagus terimakasih"
"sama-sama, ikuti aku agar tidak tersesat"
dengan itu kami berjalan-jalan di kota sebentar, kota ini tidak bisa dibilang bagus jika dibandingkan kota manusia tapi sangat kokoh untuk kota benteng. ada banyak sekali prajurit dan petualang yang berlarian kesana kemari dan semuanya cukup kuat.
"yoo lucy-chan apa hari ingin berpatroli di luar benteng lagi?"
di depan kami muncul beberapa sosok iblis kekar yang sepertinya kenalan lucy.
"selamat pagi gido-san, iya nih beberapa minggu ini banyak moster yang kabur dari gunung seperti takut akan sesuatu dan berakhir mengacaukan banyak desa di perbatasan, jadi setidaknya aku ingin membantu melindungi kota benteng ini."
"hahaha semangat yang bagus, aku curiga ini karena dragon lord murka dengan alasan tertentu sehingga monster lari ketakutan"
aku bergidik mendengar percakapan mereka aku bahkan bisa merasakan keringat mengalir di belakang leher ku.
sebagai catatan selama 2 minggu ini aku menghabiskan waktu seharian untuk belajar bahasa iblis, aku belum bisa menulis tapi setidaknya sudah bisa berbicara dan membaca kalimat sederhana.
"ohh dan siapa pemuda ini? apakah dia seorang manusia?"
"dia adalah ryu aku menemukannya terkubur di dalam salju 2 minggu yang lalu"
"apakah dia bisa dipercaya? bisa jadi dia adalah antek antek paus yang ditugaskan untuk memata matai kita"
yah aku bisa mengerti perasaan mu, memang siapa yang mau mempercayai orang mencurigakan yang secara kebetulan ditemukan terkubur didalam salju dekat kota benteng mereka.
seperti yang diharapkan dari petualang, mereka mengatakan kalau mereka curiga kepadaku tepat di depan wajahku sendiri.
"fufu~ dia memang mencurigakan tapi menurutku dia bukan orang jahat atau antek antek paus, kami sudah tinggal bersama selama 2 minggu dan dia tidak pernah mencoba mengintipku saat mandi"
aku tidak tau kenapa tapi para petualang ini melihat ku dengan mata terbinar Seolah melihat orang suci. dan
apa hubungan antara mencurigakan dengan mengintip orang saat mandi!?
"kau hebat juga bisa tahan seperti itu, bahkan orang yang sudah menikah akan setidaknya berusaha mendekati lucy untuk menyentuh tubuh wangy nya."
"yah intinya dia tidak berbahaya, lagipula aku akan selalu mengawasinya."
"aku bisa tenang kalau dia diawasi langsung oleh silver princess"
"kalau begitu kami akan berburu di luar benteng, dan berhentilah memanggilku dengan julukan itu"
kami berpisah dengan kelompok mereka dan terus berjalan menuju gerbang, disepanjang jalan aku melihat toko toko terutama toko yang menjual senjata dan sangat mengagumkan, senjata yang mereka perlihatkan berkualitas tinggi.
kami sampai keluar gerbang dan memulai pemburuan.
mereka tidak menyadari adanya bayangan yang bersembunyi di balik bangunan sambil mengawasi mereka.
"kikiki akhirnya aku menemukanmu" dan bayangan itu menghilang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
🌹❁᯽Zinl.Sael᯽❁🌹
memang bukan masalah, antara keberuntungan atau karena kebiasaan, yang jelas dimana harga dirimu kawand 🤣🤣🤣 masa laki disuapin 🤣 tapi bisa dimaklumi karena semua laki pun juga mau di suapin
2022-05-26
0
🌹❁᯽Zinl.Sael᯽❁🌹
oh no pikiranku mulai bergerak wk
2022-05-26
0