Road To Immortality
Sejak zaman dahulu, Benua Surga Utara selalu menjadi medan pertempuran antara Aliansi Cultivator dengan sosok yang digadang - gadang sebagai Manusia Dewa.
Bahkan ketika seluruh Cultivator baik dari aliran putih maupun hitam di seluruh Benua Surga Utara bersatu, mereka belum cukup kuat untuk mengalahkan Manusia Dewa beserta pengikutnya, karena memang perbedaan kekuatannya terlampau jauh, berabad - abad lamanya bangsa manusia menderita kekalahan yang begitu mengerikan, mereka berharap mendapat petunjuk dari surga agar mampu membalikkan keadaan, hingga pada satu kesempatan.
Muncul 7 Cultivator yang mempunyai kekuatan yang diluar akal sehat, mereka dikenal dengan sebutan Heaven Seal.
Heaven Seal adalah Cultivator yang di dalam tubuhnya tersegel salah satu dari 7 Divine Beast, tujuh hewan suci yang mempunyai kekuatan untuk menghancurkan gunung.
Cultivator yang berpredikat sebagai Heaven Seal, mempunyai kekuatan luar biasa hingga mampu menekan Manusia Dewa dan mengurungnya di dalam dimensi lain, lebih tepatnya di dalam Gunung Kegelapan.
Setelah perang usai, seluruh penduduk Benua Surga Utara bersuka cita, mereka berbondong - bondong membangun monumen juga kuil sebagai bentuk terima kasih kepada Ketujuh Heaven Seal.
Para Kaisar tidak mau kalah, mereka menjunjung tinggi kehormatan Ketujuh Heaven Seal yang telah menyegel Manusia Dewa, mereka dibanjiri pujian dan kekayaan yang berlimpah ruah, tetapi tidak sedikit dari Heaven Seal yang memilih mengucilkan diri di suatu tempat, memisahkan diri dari dunia Cultivator.
Ribuan tahun telah berlalu semenjak hari itu, kedamaian kembali tercipta meski tidak lama.
Karena dunia kembali memasuki zaman pertikaian antara sesama manusia dan sesama Cultivator yang memperebutkan kejayaan.
Perang aliran hitam dan aliran putih kembali terjadi, Heaven Seal yang seharusnya menjadi penengah antar kedua kubu justru ikut memperkeruh suasana dan berperang satu sama lain.
**
Desa Udang, desa kecil yang berada di pojok selatan kota Ikan Hijau, terkenal akan keramahan penduduk juga keanekaragaman budayanya, desa itu begitu damai dan tenteram, tetapi pada suatu hari.
Langit di Desa Udang tampak sangat berbeda, awan gelap menghiasi udara, hujan deras jatuh tanpa henti, warna merah mewarnai langit dan menutupi daratan, semuanya ternodai oleh lautan darah dari nyawa manusia yang tak terhitung jumlahnya.
Di desa yang telah menjadi reruntuhan itu, terlihat seorang Pria berusia 30 tahun sedang kelelahan karena terus bertarung seorang diri melawan puluhan Prajurit Berjubah Hitam, ratusan mayat bergeletakan kerena ulahnya.
Di belakang Pria itu bersembunyi seorang anak berusia 5 tahun yang tengah menggigil ketakutan, tangan kanannya menggenggam erat sesuatu yang dianggap penting seperti nyawanya sendiri.
"kenapa? kenapa bisa sampai seperti ini!?" air mata mengalir deras di pipi anak itu, meski seberapa keras hatinya menolak peristiwa sadis ini, kenyataan di depan matanya menampar keras mentalnya.
"In'er tetap di belakangku, jangan bergerak sedikit pun!" Pria itu berseru ke anak yang bernama Nang In yang berada di belakangnya.
"Baik Paman!"
"Kalian kemarilah! atas nama langit! aku berjanji akan membalaskan kematian seluruh warga desa ini!" Pria itu berseru lantang ke arah puluhan Prajurit Berjubah Hitam yang perlahan mundur.
Pria itu bernama Shen Li, keadaannya sungguh mengenaskan, tangan kirinya hilang, nafasnya memberat, luka tebasan menjalar di sekujur tubuh, sekedar berjalan pun kesulitan, meskipun begitu, saat Shen Li melangkah ke depan justru Pasukan Berjubah Hitam mundur dengan tubuh gemetaran, bahkan ada yang menangis di tempat karena tidak kuasa menahan aura pembunuh yang dikeluarkan Pria tersebut.
"Kalian para Sampah sungguh memalukan!" suara misterius terdengar dari balik kabut kegelapan, Sosok Bertudung Hitam dengan logo tengkorak naga muncul seorang diri.
Kedatangannya menambahkan kesan mencekam bagi siapa saja yang melihatnya, walaupun kedatangannya merupakan bala bantuan bagi pasukan berjubah hitam, tapi tidak satu pun dari mereka yang menganggapnya demikian, justru mereka menganggapnya sebagai Dewa Kematian yang siap mencabut nyawa.
Salah seorang Prajurit Berjubah Hitam menghampiri Sosok Bertudung yang baru muncul tersebut, "Tuan! monster ini begitu tangguh, kami tidak sanggup menanganinya"
Sosok Bertudung itu berjalan melewati Prajurit dengan santai, beberapa detik setelahnya garis darah muncul dan kepala Prajurit itu sudah terjatuh dari tubuhnya.
Kejadian ini sontak membuat histeris Pasukan Berjubah Hitam, mereka semua panik dan langsung bersujud di tempat agar tidak diberi hukuman berupa kematian.
"Kalian membuat malu nama Black Skull Valley!" Sosok Bertudung Hitam menghunuskan pedangnya, dalam beberapa kali ayunan, darah segar bercucuran keluar membasahi tanah, semua kepala Pasukan Berjubah Hitam terpisah dari tubuhnya.
Melihat pembunuhan itu membuat lemas kaki Nang In, bagaimana pun dia cuman seorang anak berusia 5 tahun, sedangkan Shen Li mendengus dingin, matanya memancarkan ketidaksenangan yang begitu dalam saat melihat sosok bertudung di hadapannya.
"Apa Black Skull Valley kehilangan ketenangannya hingga mengirim dua Soul Wendering untuk meratakan desa miskin seperti ini?" Shen Li melirik Sosok Bertudung di depannya dengan tajam.
Sosok bertudung hitam melirik ke salah satu mayat yang tergeletak tidak jauh darinya, "Tidak ku sangka Tua Bangka itu dapat dikalahkan olehmu, benar - benar mengejutkan!"
"Aku juga tidak menyangka akan datang hari di mana aku bisa bertarung lagi denganmu....Kak!" kilauan dingin melintas di matanya, meskipun yang dihadapannya adalah Kakaknya sendiri, Shen Li tidak akan ragu untuk menghunuskan pedangnya.
Nang In terkejut ketika Pamannya memanggil sosok yang memimpin pasukan untuk meratakan desa dengan sebutan....Kakak?
"Sejak Ayah dan Ibu tiada, aku sudah lama memutus hubungan menjijikan itu denganmu, jadi jangan panggil aku dengan sebutan itu!" Sosok Bertudung Hitam mencibir dengan jijik.
"Terlepas dari apa yang terjadi di masa lalu, untuk sekarang dan seterusnya kita masih terikat dengan hubungan darah Kak, meski tindakanmu sekarang sangat melampaui batas! aku masih menganggapmu sebagai saudara!" Shen Li mengepalkan tangannya, tidak disangka Kakaknya yang baik hati dan polos itu kini telah berubah.
"Melampaui batas? jika saja kau mau menyerahkan demon jade itu, maka peristiwa ini mustahil akan terjadi!" balas Sosok Bertudung Hitam.
"Peristiwa ini akan selalu terjadi, jika orang - orang seperti kalian ada, kalaupun aku memberikan demon jade itu dan membuat desa ini aman, bagaimana dengan nasib tempat lain? bukankah dengan benda itu kalian akan membuat kekacauan di mana - mana? berapa banyak lagi korban yang harus berjatuhan Kak!?" Shen Li mengigit bawah bibir, ia tidak bisa membayangkan kekacauan apa yang akan terjadi jika demon jade itu jatuh di tangan yang salah, terutama jatuh di tangan Black Skull Valley.
"Bocah bodoh! kau terlalu lama bersarang di dalam Kuil hingga pikiranmu begitu munafik, sejak kecil kita bagaikan cahaya dan kegelapan, kau sangat baik dengan bakat yang berlimpah, sedangkan aku, aku hanya Kakak bodoh yang selalu memendam iri hati dan kebencian yang mendalam, saat ada seseorang yang benar - benar tulus mengakuiku, kenapa... kenapa kau malah merenggutnya!" nada bicara Sosok Bertudung Hitam itu kian meninggi.
"Sudah ku bilang, aku ti-"
"Cukup! tidak ada lagi yang harus dibicarakan!" Sosok Bertudung Hitam menjentikan jarinya.
Pada saat yang sama, bayangan di belakangnya meluas seolah membentuk gerbang hitam, ratusan mayat dari berbagai jenis mayat Demonic Beast muncul.
Menyadari situasinya yang semakin berbahaya, Shen Li mengirimkan suara yang hanya bisa didengar oleh Nang In.
"In'er, cepat bawa pergi Demon Jade itu!"
"Tapi Paman?!" Nang In tentu saja tidak mau meninggalkan Pamannya sendiri, kalau dia harus lari, maka harus dengan Pamannya.
"Cepat! kita tidak mempunyai banyak waktu lagi!"
"Ta- "
"Pergi!" bentak Shen Li membuat Nang In tertegun.
Nang In menggenggam erat Demon Jade di tangannya, rasa sesal, marah, seluruh perasaan negatif yang terkumpul kini kian memuncak!
"Kenapa Paman! hanya karena benda terkutuk ini, seluruh warga desa terbunuh? kenapa? bahkan kau sampai rela mengorbankan nyawamu demi benda ini!?"
"In'er kau akan tidak mengerti, cepat pergi dari si-" ucapan Shen Li terhenti karena melihat Nang In yang tengah memasukkan demon jade ke dalam mulutnya.
"Karena benda ini seluruh warga desa terbunuh, seharusnya benda terkutuk ini tidak pernah ada dunia ini!"
Nang In berniat menelan demon jade tersebut.
"Hentikan, aku mohon jangan telan giok itu, aku berjanji akan bertanggung jawab untuk semua perbuatanku Nak, tapi tolong jangan memakan benda itu!" melihat hal itu, Sosok Bertudung Hitam memohon kepada Nang In.
"Persetan dengan semua itu!" Nang In menelan demon jade itu lalu berlari meninggalkan tempat pertarungan.
Sosok Bertudung Hitam mendengus dingin, hawa membunuh keluar dari tubuhnya, "Tangkap anak itu! persembahkan mayatnya untuk Yang Mulia!"
Saat perintah selesai diucapkan, ratusan mayat yang terdiri dari berbagai Demonic Beast berlari mengejar Nang In dengan gila.
Shen Li yang melihat perbuatan Nang In hanya tersenyum ringan, "Tidak akan ku biarkan!" ia seketika menghadang ratusan mayat Demonic Beast, tetapi di saat yang sama Sosok Bertudung Hitam muncul dari belakang dan menghujani Shen Li dengan serangan.
"Kau sangat mengganggu!" Sosok Bertudung Hitam mengayunkan pedangnya dengan ganas.
Shen Li sedikit memiringkan tubuhnya hingga jarak antara pedang dengan dirinya hanya sehelai rambut.
Shen Li menghindar dengan baik lalu mundur beberapa langkah mengambil nafas, tubuhnya sudah mencapai batas, meski begitu, ia tidak bisa membiarkan Kakaknya menangkap Nang In.
"Sudah saatnya memutuskan hubungan yang menjijikan ini!" bayangan Sosok Bertudung Hitam melebar dan muncul kepala mayat naga raksasa yang terbalut api berwarna biru, seakan menyedot udara di sekitarnya, energi hitam terus terkumpul di dalam mulut naga itu.
Melihat Kakaknya yang seperti itu membuat hati Shen Li bersedih, bagaimana pun juga mereka tetaplah saudara, tapi ia juga tidak bisa memaafkan perbuatan Kakaknya yang telah membantai warga desa.
Shen Li mengangkat satu tangannya, cahaya keemasan yang menyerupai pedang muncul disekitarnya, pedang cahaya berjumlah puluhan bahkan ratusan berkumpul pada satu titik membentuk pedang berukuran raksasa.
"Apa memang harus seperti ini Kak!?"
"Seharusnya kita lakukan ini sejak dulu! Roar Of Death Dragon!" kepala mayat naga menyemburkan bola hitam ke arah Shen Li.
"Sword Light Of Judgment!" Shen Li mengayunkan tangannya, seketika pedang cahaya yang berukuran raksasa itu melesat menuju Sosok Bertudung Hitam.
Bola hitam dan pedang cahaya saling bertubrukan menghasilkan ledakan yang membumihanguskan segalanya yang ada di area itu.
**
Nang In yang tengah berlari terkejut karena sebuah ledakan terjadi di tempat pertarungan Pamannya, batinnya ingin kembali tetapi sadar, kehadirannya akan menjadi beban.
"Paman semoga kau baik - baik saja!" Nang In hanya bisa mendoakan Pamannya baik - baik saja.
Saat ini ia sedang melarikan diri dari pasukan mayat Demonic Beast, tampaknya mereka lebih ganas saat memasuki kawasan hutan.
Raungan Demonic Beast membuat Nang In semakin cepat berlari, entah kenapa nafasnya seperti tidak mempunyai batas, mungkin karena adrenalinnya sedang terpacu.
Sampai di tengah hutan, Nang In memilih memasuki gua yang hanya muat dimasuki olehnya, para mayat Demonic Beast mendengus dingin karena tidak bisa masuk, mereka mencari rute lain untuk mengejar Nang In.
Nang In terus berlari di dalam gua hingga senyuman terukir jelas di wajahnya saat melihat secercah cahaya yang menjadi pintu keluar.
"Paman, aku akan mencari bantuan, jadi tung-" ucapan Nang In terhenti karena sadar, dirinya sekarang tidak menapak di daratan melainkan sudah terjatuh ke dalam jurang, gua kecil yang Nang In lewati ternyata menuju ke sebuah jurang yang dalam.
Nang In tidak bisa tidak mengutuk kebodohannya dalam hati, ia pun jatuh ke dalam jurang yang dibawahnya terdapat laut yang begitu deras dan terhanyut di dalamnya.
Nang In - Prolog
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Vanny Candra
up thor
2023-07-11
0
Gatot Suharyono
kok yang Bermusuhan Assosiasi Kultivator versus Manusia Dewa !?
bukannya lawan Iblis !?
2023-06-27
0
malest
bagus
2023-03-05
0